Oleh Kelompok 1 :
1. Evi Khairunnisa
2. Nayla Hasibuan
3. Winda Mei Syafira
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hadist
Tentang Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Hadist Tarbawi, dengan Bapak Ali Sadikin Ritonga, M.Pd.I sebagai Dosen Pengampu.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hadist Tarbawi bagi
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ali Sadikin Ritonga, M.Pd.I selaku
dosen pengampu mata kuliah Hadist Tarbawi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
TimPenulis
DAFTAR ISI
KataPengantar ……………………………………………………….. 1
Daftar Isi ……………………………………………………….. 2
Bab I
Pendahuluan
A. LatarBelakang …………………………………………...... 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………...... 3
C. Tujuan ………………………………………………………...... 3
Bab II
Pembahasan
A. Pengetian Ilmu Pengetahuan …………………................................. 4
B. Hadist-hadist tentang Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Menuntut Ilmu ..….
……..........…………...... 4
Bab III
Penutup
Kesimpulan …………………………………………………............... 7
Saran …………………………………………………............... 7
Daftar Pustaka …………………………………………………............... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, yang berlaku untuk ilmu
agama mencakup ilmu fiqih seperti tata cara shalat, tata cara wudhu, dan lain sebagainya.
Tanpa ilmu agama, maka dikhawatirkan seorang muslim melakukan keasalahan dalam
ibadahnya sehingga amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT.
Dengan ilmu, kita bisa mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, dengan
ilmu kita bisa mengerjakan shalat dengan benar, menjalankan puasa dengan benar serta
mampu menyikapi berbagai macam persoalan hidup sesuai syariat islam yang benar. Untuk
itulah wajib bagi kita untuk senantiasa menuntut ilmu sejak dini.
Ada banyak sekali dalil hadits menuntut ilmu dimana di dalamnya dijelaskan
berbagai persoalan mengenai apa saja keutamaan menuntut ilmu, kewajiban menuntut ilmu
dalam islam (bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim), keutamaan mencari ilmu, dan
lain sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain
sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari ilmu pengetahuan?
b. Apa saja hadist-hadist yang berhubungan dengan pengetahuan dan
menuntut ilmu?
c. Apa saja keutamaan orang yang menuntut ilmu?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan lebih rinci
mengenai Hadist-hadist tentang ilmu pengetahuan dan keutamaan orang yang
menuntut ilmu. Selain itu juga kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakannya manusia pertama
yaitu Adam,1 kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu atau ilmu pengetahuan.
Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam
diri manusia. Hasrat ingin tahu ini timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan dalam
kehidupan yang terus berkembang.
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang
diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu.
Sejak dulu, ilmu pengetahuan memiliki posisi yang sangat istimewa dalam ajaran Islam.
Buktinya dapat dilihat dari penemuan sejumlah ilmuwan Islam di berbagai bidang, mulai dari
fisika, ekonomi, seni, hingga matematika. Pentingnya kedudukan ilmu pengetahuan bagi umat
Islam juga dapat dibuktikan dari sejumlah hadits terkait ilmu.
يب بِ ِه ع ََرضً ا ِمنَ ال ُّد ْنيَا لَ ْم يَ ِج ْد عَرْ فَ ْال َجنَّ ِة يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة
َ صِ َُم ْن تَ َعلَّ َم ِع ْل ًما ِم َّما يُ ْبتَغَى بِ ِه َوجْ هُ هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل الَ يَتَ َعلَّ ُمهُ ِإالَّ ِلي
Artinya: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah
SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak
akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti," (HR Abu Daud).
Berdasarkan hadits menuntut ilmu yang telah dipaparkan di atas, Syekh Al-Zarjuni dalam kitabnya
Ta'limul Muta'allim menekankan niat dalam menuntut ilmu itu harus didasari keikhlasan.
Pasalnya, menuntut ilmu bagi umat muslim tidak hanya untuk menghilangkan kebodohan dari diri
sendiri dan diri orang bodoh lainnya. Namun, dilakukan semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT
dan kehidupan akhirat.
)م ( َرواهُ الطَّب َْرانِ ْيsْ م َولَيَلَوْ ا ِل ُم َعلِّ ِم ْي ُكsْ اضعُوْ الِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك َ ْتَ َعلَّ ُمو
َ ْاو َعلِّ ُمو
َ اوت ََو
"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku
baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani).
Ilmu agama memang menjadi prioritas untuk dipelajari. Namun, bukan berarti ilmu-ilmu lain bisa
diabaikan. Dalam salah satu hadist disebutkan, bahwa menuntut ilmu apa pun juga merupakan jihad di
jalan Allah SWT.
Pada hadist ini dijelaskan bahwasannya menuntut ilmu adalah sebuah kegiatan yang bersifat wajib,
disamping itu dalam menuntut ilmu tidak ada perbedaan status dan kelamin seseorang.
الجنَّ ِة َ ُلَه ُهللا َسه ََّل, ِع ْل ًما فِ ْي ِه ُط ِر ْيقًايَ ْلتَ ِمس
َ ِإلَى ط ِر ْيقًا َ َ َسلَك َم ْن
Artinya:
"Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka
Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
2. Dalam hadist sebelumnya, disebutkan bahwa menuntut ilmu itu merupakan hal
yang istimewa karena bisa mendekatkan kita pada Allah SWT. Ternyata, ada
juga hadist yang meriwayatkan bahwa perjalanan menuntut ilmu itu pun
dipenuhi oleh keberkahan. Hadis ini diriwayatkan oleh Turmudzi dan
berbunyi sebagai berikut:
Artinya :
"Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah
hingga ia pulang."
3. Ketika menuntut ilmu, kamu juga perlu memupuk rasa rendah hati dalam diri.
Sebab, kamu dapat menjadi orang yang congkak kalau selalu merasa lebih
baik dari orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani, hal ini
dibahas sebagai berikut:
َت لِ َم ْن ضعُوْ اَ َوت ََوا َر َو ْال َوقَا َال ّس ِك ْينَة لِ ْل ِع ْل ِم َوتَ َعلّ ُموْ ا واالع ْل َم
ِ تَ َعلّ ُم
ُ ِم ْنه َتَ َعلّ ُموان
Artinya:
"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah
pada orang yang kamu belajar darinya".
4. Keistimewaan ilmu dan wawasan ini berlangsung sampai akhir hidup
seseorang. Rasulullah SAW pernah bersabda:
َْأو بِ ِه يُ ْنتَفَ ُع ِع ْل ٍم َْأو اريَ ٍة َ ِم ْن َِّإال ثَالَثَ ٍة ِم ْن َِّإال ُ َع َملُه ُ َع ْنه ا ْنقَطَ َع ُاِإل ْن َسان َ َمات ِإ َذا
ِ َج ص َدقَ ٍة
ُلَه يَ ْدعُو ح ٍ ِصال َ َولَ ٍد
Artinya:
"Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali
dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau
anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)
5. Warisan yang paling berharga yang ada di bumi ini, bukanlah harta atau
kekayaan semata, melainkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas.
Sebagaimana yang pernah diriwayatkan dalam hadist berikut:
ُةsَا َء َو َرثssب َوِإ َّن ْال ُعلَ َم
ِ وا ِكsَ sاِئ ِر ْال َكs ْد ِر َعلَى َسsَةَ ْالبsَر لَ ْيلs
ِ s ِل ْالقَ َمsضْ َ ِد َكفsِالِ ِم َعلَى ْال َعابssَوِإ َّن فَضْ َل ْال َع
ظ َوافِ ٍر ٍّ اَأل ْنبِيَا ِء َوِإ َّن اَأل ْنبِيَا َء لَ ْم ي َُو ِّرثُوا ِدينَارًا َوالَ ِدرْ هَ ًما َو َّرثُوا ْال ِع ْل َم فَ َم ْن َأخَ َذهُ َأ َخ َذ بِ َح
Artinya:
A. KESIMPULAN
Sejak dulu, ilmu pengetahuan memiliki posisi yang sangat istimewa dalam ajaran Islam.
Buktinya dapat dilihat dari penemuan sejumlah ilmuwan Islam di berbagai bidang, mulai dari
fisika, ekonomi, seni, hingga matematika.
Adapun keutamaan orang yang menuntut ilmu ialah mendapatkan ketenangan dan
ketentraman serta mulia di hadapan Allah SWT.
B. SARAN
Penulis menyadari terdapat banyak kesalahan dalam penuisan makalah ini. Oleh karena itu,
penulis meminta saran dari para pembaca mengenai penulisan makalah ini agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Herabudin. (2010). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia.