Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP ETIKA KEUTAMAAN ILMU, ULAMA, DAN MENCARI ILMU

Dosen Pengampu

Shobihus Surur M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. Ferly Sintia Putri


2. Nur Faizatur Rohmah
3. Alisya Hilmi Ramadhani
4. Nur Afandi
5. Bagus Wahyu Saputra
6. Hilmy Idris Fakhru Rozi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
konsep etika keutamaan ilmu, ulama, dan menuntut ilmu..
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang konsep etika keutamaan
ilmu, ulama, dan menuntut ilmu ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Jombang, 25 September 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB 1...................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1. Latar Belakang...........................................................................................................................5
2. Rumusan masalah......................................................................................................................5
3. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
1. Keutamaan ilmu.........................................................................................................................6
2. Adab menuntut ilmu..................................................................................................................6
3. Adab-adab dalam menuntut ilmu...............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................................9
Saran..................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap umat islam. Sebagaimana sabda
Rasulullah “Menuntut ilmu wajib bagi setiap umat islam laki-laki maupun
Perempuan”. (HR Al Baihaqi, Ath Thabrani, Abu Ya’la, Al Qudhai, dan Abu Nu’aim
Al Ashbahani).
Dari hadits diatas dapat di simpulkan bahwa menuntut ilmu merupakan keharusan
bagi setiap manusia.Karena dengan menuntut ilmu seseorang bisa berubah tidak tahu
menjadi tah.Selain itu akhlak atau tingkah laku seseorangbisa berubah jadi buruk
menjadi baik.
Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajarannya.Seseorang telah belajar kalua
sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya.Kegiatan belajar mengajar
adalah suatu kondisi adalah yang dengan sengaja di ciptakan. Guru lah yang
menciptakan guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik
yang belajar. Perpaduan antara guru dan anak didik inilah yang melahirkan interaksi
edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar yang ada. Seorang guru seharusnya
menyadari apa yang seharusnya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar
mengajar yang dapat mengantarkan anak didik mencapai. Disini tentu saja tugas guru
berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi
semua anak didik..

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa keutamaan menuntut ilmu?
2. Apa adab menuntut ilmu ?
3. Bagaimana adab dalam menuntut ilmu?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui keutamaan menuntut ilmu
2. Untuk mengetahui apa adab dalam menuntut ilmu
3. Untuk mengetahui bagaimana adab menuntut ilmu

BAB II

PEMBAHASAN

1. Keutamaan ilmu
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam, halini
terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi
yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan
bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Seperti yg tertera dalam sabda Rasulullah
SAW "wajib menuntut ilmu bagi muslim laki laki dan muslim perempuan" dan dalam
kitab Ta'lim wal Muta'alim Fasal ilmu dan keutamaannya.
‫ان‬GG‫ا اإلنس‬GG‫ترك فيه‬GG‫ يش‬،‫وى العلم‬GG‫ال س‬GG‫ع الخص‬GG‫وشرف العلم اليخفى على أحد إذ هو المختص باإلنسانية ألن جمي‬
‫ كالشجاعة والجراءة والقوة والجود والشفقة وغيرها سوى العلم‬:‫وسائر الحيوانات‬.
Tidak seorang pun yang meragukan akan pentingnya ilmu pengetahuan, karena ilmu
itu khusus dimiliki umat manusia. Adapun selain ilmu, itu bisa dimiliki manusia dan
bisa dimiliki binatang. Dengan ilmu pengetahuan.
‫ا‬GG‫ كم‬،‫ والسعادة واألبدية‬،‫ الذى يستحق بها المرء الكرامة عند هللا‬،‫وإنما شرف العلم بكونه وسيلة الى البر والتقوى‬
‫قيل لمحمد بن الحسن رحمة هللا عليهما شعرا‬:
‫تعـلـم فــإن الـعلـم زيـن ألهــلــه وفــضـل وعــنـوان لـكـل مـــحامـد‬
‫وكــن مـستـفـيدا كـل يـوم زيـادة من العـلم واسـبح فى بحـور الفوائـد‬
‫تـفـقـه فإن الـفــقـه أفــضـل قائـد الى الــبر والتـقـوى وأعـدل قـاصـد‬
‫هو العلم الهادى الى سنن الهدى هو الحصن ينجى من جميع الشدائد‬
‫فـإن فـقيــهـا واحــدا مــتـورعــا أشـد عـلى الشـيطـان من ألـف عابد‬
Ilmu itu sangat penting karena itu sebagai perantara (sarana) untuk bertaqwa. Dengan
taqwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat disisi Allah, dan keuntungan
yang abadi. Sebagaimana dikatakan Muhammad bin Al-Hasan bin Abdullah dalam
syairnya : “Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. dia perlebihan,
dan pertanda segala pujian, Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan
berenanglah di lautan ilmu yang berguna.

2. Adab menuntut ilmu


Suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah dirinya dan
tingkah lakunya ke arah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan
jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu tidak hanya
terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja, tetapi juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci
utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah
ilmu.Dari pemahaman di atas tentang menuntut ilmu adalah bagian dari sebuah proses
ke arah positif. Maka pendidikan Islam-pun dapat dipahami sebagai proses
transformasi ilmu, dengan berupaya mewujudkan tujuan akhir yaitu mewujudkan
manusia yang beriman dan bertaqwa. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan adalah
pelajaran yang lebih identik dengan kurikulum.Dalam dunia Islam proses belajar
mengajar sering disebut juga
Dengan at Ta‟lim, yakni proses transfer ilmu pengetahuan agama yang menghasilkan
pemahaman keagamaan yang baik pada anak didik sehingga mampu melahirkan sifat-
sifat dan sikap-sikap yang positif. Sifat dan sikap positif yang dimaksud adalah ikhlas,
percaya diri, kepatuhan, pengorbanan, dan keteguhan. Hukum menuntut ilmu adalah
wajib, dengan rincian, pertama hukumnya menjadi fardhu `ain untuk mempelajari dan
mengajarkan ilmu agama seperti aqidah, fiqh, akhlak, Al-Qur`an. Ilmu ini bersifat
praktis artinya setiap muslim wajib memahami dan mempraktekkan dalam
pengabdiannya kepada Allah.Yang kedua hukumnya menjadi fardhu kifayah untuk
mempelajari ilmu pengetahuan umum seperti ilmu social, kedokteran, ekonomi serta
teknologi. Adapun seorang penuntut ilmu yang dimaksud di sini adalah seorang yang
berproses atau belajar dalam dunia Pendidikan atau yang sering
disebut peserta didik atau seorang santri.

3. Adab-adab dalam menuntut ilmu


Berikut diantara adab-adab yang selayaknya diperhatikan ketika seseorang
menuntut ilmu syar’i, yaitu :
Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu. Dalam menuntut ilmu kita harus ikhlas
karena Allah Ta’ala dan seseorang tidak akan mendapat ilmu yang bermanfaat jika ia
tidak Ikhlas karena Allah. Rajin berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang
bermanfaat. Hendaknya setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang
bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan memohon pertolongan kepada-Nya dalam
mencari ilmu serta selalu merasa butuh kepada-Nya.
Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu. Dalam menuntut
ilmu syar’i diperlukan kesungguhan. Tidak layak para penuntut ilmu bermalas-
malasan dalam mencarinya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan
izin Allah apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya. Mendengarkan baik-
baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru. Jangan Ragu Bertanya
Banyak bertanya seputar ilmu yang tidak dapat dipahami termasuk adab dalam
mencari ilmu. Dalam Al Quran sendiri mengisyaratkan bahwa bertanya dianjurkan
bagi yang tidak mengetahui saat menuntut ilmu.

Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 43,


‫َفاْس َأُلوا َأْهَل الِّذْك ِر ِإْن ُكْنُتْم اَل َتْع َلُم وَن‬

Artinya: "maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui."

Menghormati Guru ,Seorang muslim dalam menuntut ilmu harus bisa menghormati
dan memuliakan guru. Mengerjakan perintah guru dan tidak mencelanya jika terjadi
perbedaan pendapat.

Dalam Kitab Lababul Hadits dijelaskan bahwa seseorang yang memuliakan guru
sama dengan memuliakan Allah SWT.

‫أواه‬G‫رم هللا فم‬G‫ ومن أك‬،‫رم هللا‬G‫د أك‬G‫ني فق‬G‫ ومن أكرم‬،‫ني‬G‫د أكرم‬G‫ من أكرم عالما فق‬:‫وقال النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫الجنة‬

Artinya: Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan
barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barangsiapa
memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga.(Kitab Lubabul Hadist).
Mengamalkan ilmu syar’i yang telah dipelajari dan mengamalkan tuntutan dari ilmu
tersebut. Dengan demikian, barang siapa saja yang menuntut ilmu bukan untuk
diamalkan, niscaya ia diharamkan dari keberkahan ilmu, kemuliaan, dan ganjaran
pahalanya yang besar.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu sangat penting, perintah mencari ilmu tidak hanya ditemukan dalam Al-Qur’an,
juga dalam Hadits. Kedudukan orang berilmu juga lebih mulia di sisi-Nya. Dengan ilmu
maka segala permasalahan akan dapat diselesaikan. Dengan ilmu orang akan bisa bersikap
lebih baik, orang akan dapat bertoleransi dengan orang lain walaupun berbeda prinsip.
Dengan memiliki pengetahuan, kehidupan dunia yang sejahtera serta yang lebih bahagia
akhirat akan terwujud

Saran
Semua orang harus meyakini dan menyadari akan keutamaan dan pentingnya ilmu, terutama
bagi kalangan pendidik. Hendaklah kita lebih mendalami di dalam mempelajari keutamaan
dan pentingnya ilmu, baik yang bersumber dari al-Qur’an, hadis, kitab-kitab para ulama
islam. Karena begitu besarnya keutamaan dan pentingnya ilmu, maka hendaknya kita tidak
berhenti begitu saja dalam menuntut ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Andre Kurniawan (2022) Dalil Menuntut Ilmu bagi Umat IslamMenjadi Jalan untuk Menuju
Surga

jalan-untuk-menuju-surga-kin.html

Bukhari umar 2012) Pendidikan Dalam Perspektif Islam

Hidayatullahahmad Adab dan Etika dalam Menuntut Ilmu

Adab Menuntut Ilmu

Yulian PurnamaS.Kom2021)60 Adab Dalam Menuntut Ilmu a

Zulfa Sinta Filavati (2015) Adab Menuntut Ilmu

Alhafiz Kurniawan (2021) Keutamaan ilmu dan ulama dalam hadits Nabi

negative, dosa dan neraka.


Seluruh nilainya telah
termaktub dalam Al-
Qur’an dan Al-Sunnah,
meskipun cakupannya
bersifat umum dan tidak
sampai membahas masalah-
masalah teknik operasional
secara mendetail
(Ramayulis, 2013: 202).
Untuk itu, dalam penelitian
ini, peneliti akan mengkaji
pedoman
etika dan metode Islami
dalam menuntut ilmu,
sehingga dapat dijadikan
referensi
bagi setiap individu dalam
menuntut ilmu sesuai dengan
adab yang telah
diajarkan dalam Islam, agar
individu diberikan
kemudahan dalam
mendapatkan pemahaman dan
memperoleh keberkahan serta
pahala dalam
menuntut

Anda mungkin juga menyukai