Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ISLAM DAN IPTEK

URGENSI RISET DALAM PENGEMBANGAN ILMU


PENGETAHUAN ISLAMI
D
I
S
U
S
U
N

OLEH: KELOMPOK 12
1. SYARIANA NABILA LUBIS (2105160199)
2. YOGA EKA PRAMUDITA (2105160196)
3. DAVID AULIA AJ ISMED (2105160197)

KELAS 4 D MANAJEMEN PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan kehadirat Allah SWT atas segala rahmad hidayahnya
yang dilimpahkan
kepada kita semua serta sholawat beriring salam kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. kami mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas kesehatan yang diberikannya sehingga kamipun dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul URGENSI RISET DALAM
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ISLAMI.
Kami sebagai penulis dan berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Lebih jauh lagi kami berharap
makalah ini dapat memberi manfaat atau inspirasi bagi pembaca.
Kami sebagai penyusun makalah ini,tentu merasa masi banyak
kekurangan dalam penyususunan makalah ini dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh sebab itu, kami berharap agar para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sekian dan
terimakasih.

MEDAN,11 MARET 2023

KELOMPOK 12

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................5

1.3 MANFAAT PENULISAN MAKALAH............................................................................ 5

BAB II

PEMBAHASAN....................................................................................................................... 6

2.1 PENGERTIAN ISLAM....................................................................................................... 6

2.2 KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM……………………………………..…………...6-7

2.3 PARADIGMA HUBUNGAN AGAMA DAN IPTEK……………………………..……..8

2.4 PENGERTIAN & KEUTAMAAN ILMU DALAM ISLAM………………….…….……9

2.5 AQIDAH ISLAM SEBAGAI DASAR IPTEK…………………………..……………….9

2.6 SYARIAH ISLAM STANDAR PEMANFAAT IPTEK………………………………...10

2.7 FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENCARI ILMU.................... 11

BAB III

PENUTUPAN.........................................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN…............................................................................................................. 12

3.2 SARAN….......................................................................................................................... 12

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………….……………13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap muslim wajib mencari dan mengembangkan ilmu. Ilmu yang
dikembangkan pada prinsipnya adalah ilmu yang bermafaat bagi kehidupan
manusia yang meliputi ilmu tanziliyah dan ilmu kauniyah. Kedua ilmu
tersebut bersumber dari Allah swt. Dilihat dari fungsinya ilmu tanziliyah
sebagai pedoman hidup (manhaj al-hayah), sedangkan ilmu kauniyah
berfungsi sebagai sarana kehidupan (wasail al-hayah).
Manusia yang beriman dan senantiasa mengembangkan serta
mengamalkan kedua ilmu tersebut berpotensi besar untuk mendapatkan
derajat yang tinggi di sisi Allah swt (QS. 58:11), selama ilmu itu
diorientasikan sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Manusia yang berkualitas sebagai produk pendidikan ditandai dengan
kemampuan dalam mengabdikan dirinya hanya kepada Allah Swt (QS Al-
Dzariat: 56). Selain itu, dia mesti memiliki kemampuan untuk men-jalankan
peranan hidupnya sebagai Khalifah fi al-Ardhi (Q.S. Al-Baqarah:30, dan Q.S.
Al- An`am yaitu kemampuan untuk memakmurkan bumi serta
melestarikannya. Dia juga mesti dapat menebarkan rahmat bagi alam
sekitarnya sesuai dengan tujuan penciptaannya dan sebagai konsekuensi
setelah menerima Islam sebagai pedoman hidupnya (Ramayulis, 2004: 67). Di
samping itu dia juga mampu membangun komunikasi yang harmonis dengan
Allah Swt. (hablum minallah), sesama manusia (hablum minannas), dan alam
lingkungan (hablum minal alam).
Oleh karenanya diperlukan pemahaman dalam memaknai apa yang
dimaksud. Menurut cakupannya pertama-tama ilmu adalah istilah umum
untuk menyebut segenap pengetahuan ilmiah dalam satu kesatuan. Dalam arti
kedua ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang
mempelajari pokok tertentu. Maksud dari pengertian ini adalah bahwa ilmu
berarti suatu cabang ilmu khusus.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian Islam ?


2.Kedudukan ilmu dalam islam ?
3. Paradigma hubungan agama dan iptek?
4.Pengertian urgensi ilmu dan keutamaan ilmu dalam islam?
5. Aqidah islam sebagai dasar iptek?
6.Syariah islam standar pemanfaat iptek ?
7. faktor yang diperhatikan dalam proses mencari ilmu?

1.3 MANFAAT MAKALAH


1. Untuk mengetahui apa itu islam
2. Untuk mengetahui kedudukan ilmu dalam islam
3. Untuk tahu Paradigma hubungan agama dan iptek
4. Untuk tahu urgensi ilmu dan keutamaan ilmu dalam islam
5. Untuk tahu Aqidah islam sebagai dasar iptek
6. Umtuk Tahu Syariah islam standar pemanfaat iptek
7. Untuk tahu faktor yang diperhatikan dalam proses mencari ilmu

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ISLAM


Islam adalah agama yang tidak pernah menghambat kemajuan ilmu.
Islam sangat gigih mendorong umatnya untuk senantiasa mencari dan
mengembangkan ilmu. Jadi, salah besar apabila ada orang yang mengatakan
Islam merupakan penghambat kemajuan terutama kemajuan di bidang ilmu.
Di dalam Al-Quran yang merupakan sumber utama ajaran Islam, banyak
ayat yang mengisyaratkan perintah dan manfaat terhadap pengembangan ilmu
dan teknologi. Dalam hal ini, manusia dituntut untuk mempelajari,
merenungkan, memikirkan, menelaah dan menghayatinya, dengan
mempergunakan akal dan hatinya agar memiliki kemampuan untuk
menyingkap isyarat-isyarat tersebut.
Ayat-ayat Al-Quran yang mengandung isyarat terhadap dorongan untuk
mengembangkan ilmu antara lain:
Pertama, manusia diperintah untuk membaca (belajar). Hal ini dapat
dilihat dari firman Allah Swt.: Bacalah dengan nama tuhanmu menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu adalah yang mahamulia,
yang mengajar (cara menulis) dengan pena. Mengajarkan manusia apa yang
belum di ketahui nya.(QS.96:1-5).
Kedua, manusia menjadi khalifah di muka bumi. Hal ini ditegaskan
dalam firman Allah Swt.

2.2 Kedudukan Ilmu Dalam Islam


Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam,
hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu
dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak
memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih
dari 780 kali, ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-
Qur’an sangat kental dengan nuansa-nuansa yang berkaitan dengan ilmu,
6
sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam sebagamana
dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani sebagai berikut; Salah satu ciri yang
membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap
masalah ilmu (sains), Al quran dan Al-sunah mengajak kaum muslim untuk
mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang
yang berpengetahuan pada derajat tinggi. Allah Swt berfirman dalam al-
Qur’an yang artinya:
“Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang
beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu
pengetahuan) dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan
berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang
dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu
yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia
dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan
hal-hal yang dilarangnya.
Disamping ayat Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu
sangat istimewa, al-Qur’an juga mendorong umat Islam untuk berdo’a agar
ditambahi ilmu, dan katakanlah, tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
penggetahuan. dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu
wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal
menekeankan pentingnya membaca Di samping ayat-ayat al-Qur’an, banyak
juga hadist yang memberikan dorongan kuat untuk menuntut Ilmu antara lain
hadis berikut:
Artinya: “Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagisetuap muslim’”(hadis riwayat
Baihaqi).
Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya
menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Artinya:“sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi
penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut “(hadist riwayat Ibnu Abdil
Bar).

7
2.3 PARADIGMA HUBUNGAN AGAMA DAN IPTEK
Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar.
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang
diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method).5
Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan
penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.6 Agama yang
dimaksud di sini, adalah agama Islam, yaitu agama yang diturunkan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW, untuk mengatur hubungan manusia
dengan Penciptanya (dengan aqidah dan aturan ibadah), hubungan manusia
dengan dirinya sendiri (dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian), dan
hubungan manusia dengan manusia lainnya (dengan aturan mu’amalah dan
uqubat/sistem pidana).7 Bagaimana hubungan agama dan iptek? Secara garis
besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya,
terdapat 3 (tiga) jenis paradigma :8 Pertama, paradagima sekuler, yaitu
paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain.
Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari
kehidupan (fashl al-din ‘an al-hayah).
Agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya
dalam hubungan pribadi manusia dengan tuhannya. Agama tidak mengatur
kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak
bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek sama
sekali terpisah baik secara ontologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat
sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan),
dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).

8
2.4 Pengertian urgensi ilmu dan keutamaan ilmu dalam islam
Urgensi ilmu adalah hal yang sangat penting untuk memiliki ilmu.
Keutamaan mempunyai ilmu pengetahuan bagi setiap individu yaitu dapat
meningkatkan martabat manusia.
Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada
Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu.
Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuatan Allah SWT.
Matlamat ini adalah untuk memperkuat kepercayaan dan keimanan manusia
terhadap Allah SWT.
Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al-Qur'an yang mana
terkandung segala persoalan yang wujud di muka bumi ini. Ilmu juga
membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini. Islam juga
agama yang memposisikan ilmu dalam posisi mulia. Sebagai tanda keutamaan
ilmu dalam Islam adalah sifat ilmu adalah salah satu sifat wajib Allah SWT.
Banyak ayat yang menjelaskan tentang ilmu, seperti Q.S. al-An’am (6): 3;
Allah telah memberi anugerah ilmu kepada Rasul-Nya, Q.S. an-Nisaa (4): 133.
Selain itu ilmu membuat seseorang jadi mulia baik dihadapan manusia juga
dihadapan allah.
Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhirat saja, tetapi
juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan,
baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu.
Islam sangat menghargai sekali ilmu. Allah berfirman dalam banyak
ayat Al-Qur'an agar kaum muslimin memiliki ilmu pengetahuan. Al-Qur'an
dan Hadits menyatakan supaya mendalami ilmu pengetahuan.

2.5 AQIDAH ISLAM SEBAGAI DASAR IPTEK


Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah
Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma
Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW. Paradigma Islam
inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat ini. Bukan
paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Diakui atau tidak, kini umat
Islam telah telah terjerumus dalam sikap membebek dan mengekor Barat
dalam segala-galanya; dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam
konsep ilmu pengetahuan. Bercokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa
9
menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang Islam,
diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal halal
haram. Eksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa tetap
diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan keyakinan dan
keimanan muslim. Misalnya Teori Darwin yang dusta dan sekaligus bertolak
belakang dengan Aqidah Islam.
Kekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan
fundamental dan perombakan total. Dengan cara mengganti paradigma sekuler
yang ada saat ini, dengan paradigma Islam yang memandang bahwa Aqidah
Islam (bukan paham sekularisme) yang seharusnya dijadikan basis bagi
bangunan ilmu pengetahuan manusia. Namun di sini perlu dipahami dengan
seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti
konsep-konsep iptek harus bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits, tapi
maksudnya adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan
tolok ukur AlQur`an dan Al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan
keduanya.

2.6 SYARIAH ISLAM STANDAR PEMANFAATAN IPTEK


Peran kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah
Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan
iptek, bagaimana pun juga bentuknya.
Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh
syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang
telah diharamkan syariah Islam. Keharusan tolok ukur syariah ini didasarkan
pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan umat Islam menyesuaikan
perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum Allah
dan Rasul-Nya. Antara lain firman Allah (artinya):
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan…” (QS An-Nisaa` [4] : 65). “Ikutilah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti
pemimpin- pemimpin selain-Nya…” (QS Al-A’raaf [7] : 3). Sabda Rasulullah
SAW: “Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak ada perintah kami

10
atasnya, maka perbuatan itu tertolak.” (HR Muslim) Kontras dengan ini,
adalah apa yang ada di Barat sekarang dan juga negeri-negeri muslim yang
bertaqlid dan mengikuti Barat secara membabi buta. Standar pemanfaatan
iptek menurut mereka adalah manfaat, apakah itu dinamakan pragmatisme
atau pun utilitarianisme. Selama sesuatu itu bermanfaat, yakni dapat
memuaskan kebutuhan manusia, maka ia dianggap benar dan absah untuk
dilaksanakan. Meskipun itu diharamkan dalam ajaran agama.

2.7 Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam proses mencari ilmu.


a.Kesinambungan belajar
kita tetap diwajibkan untuk menuntut ilmu dan memperluas wawasan hingga
akhir hayat kita.
b. Sabar menghadapi rintangan dalam menuntut ilmu
Agar kita selalu bersabar dan gigih dalam mencari ilmu.Selain itu sabar
merupakan kunci untuk tidak membuat diri menjadi terlalu stres.
c.Profesional dalam bidangnya
Setiap muslim yang belajar suatu ilmu tertentu, dituntut untuk menguasai ilmu
yang dipelajarinya, terutama ilmu-ilmu yang sangat penting bagi kepentingan
umat, dan baru sedikit ahlinya.
d.Menghormati dan menghargai Guru
Begitu tingginya kedudukan guru dalam islam, sehingga dikatakan oleh Imam
Al Ghazali, “Lebih besar dari hak kedua orang tuaSebab kedua orang tua
penyebab keberadaan dan kehidupan dunia yang fana, sedangkan guru
adalahpenyebab kehidupan yang kekal.”

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama
dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jadi,
paradigma Islam, dan bukannya paradigma sekuler, yang seharusnya diambil
oleh umat Islam dalam membangun struktur ilmu pengetahuan. Kedua,
menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek. Jadi, syariah
Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya
dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek.
Urgensi menuntut ilmu agama Islam dengan benar merupakan perkara
wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Dengan ilmu
tersebut hidup kita akan terarah dan mendapatkan ridha Allah SWT terhadap
apa yang dikerjakan.
Islam adalah agama yang tidak pernah menghambat kemajuan ilmu.
Islam sangat gigih mendorong umatnya untuk senantiasa mencari dan
mengembangkan ilmu. Jadi, salah besar apabila ada orang yang mengatakan
Islam merupakan penghambat kemajuan terutama kemajuan di bidang ilmu.
3.2 SARAN
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan
kritik dan saran agar menjadi masukan buat kami / penulis, Karena penulis
sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak kekurangan. Selain
itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua dapat
lebih memahami mengenai URGENSI RISET DALAM
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ISLAMI.
kita sebagai umat manusia harus menyadari dan meyakini akan
keutamaan dan pentingnya ilmu, untuk itu seharusnya kita lebih mendaalam
dalam mempelajari keutamaan dan pentingnya ilmu, baik yang bersumber dari
al qur’an, dan as-sunnah.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.uinsi.ac.id/index.php/Tarbiyawat/article/view/2254
https://fpscs.uii.ac.id/blog/2023/01/08/mengenang-kembali-urgensi-
ilmu-pengetahuan-dalam-peradaban-islam/
https://www.uii.ac.id/pentingnya-pengembangan-ilmu-dan-teknologi-
dalam-islam/
https://media.neliti.com/media/publications/154891-ID-pandangan-
islam-tentang-ilmu-pengetahuan.pdf
https://jateng.kemenag.go.id/2021/12/pentingnya-memperbanyak-
penelitian-dengan-pengilmuan-islam/

13

Anda mungkin juga menyukai