JUDUL TUGAS :
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah Tugas yang berjudul
“Pengertian Ilmu pengetahuan, Iptek di dalam Al-Quran, Ipek dalam As-Sunnah,
Perkembangan Iptek di Dunia Islam Melalui Tokoh-Tokoh Islam. tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok
Yang telah kami susun. Selain itu penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak M.Faruq
Hanafi, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam. yang
telah memberikan tugas makalah tugas ini kepada kami. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritikan, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga tugas yang sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Mempermudah Komunikasi.
2. Mempermudah Pekerjaan Manusia agar waktu lebih Efisien.
3. Meningkatkan akses terhadap informasi Keagamaan.
4. Sebagai acuan waktu untuk ibadah.
5. Memudahkan cara untuk beramal kepada sesama.
6. Sebagai penyedia konten untuk keagamaan/dakwah.
7. Mempermudah sarana untuk bersilaturahmi.
8. Dapat berbagi ilmu terhadap sesama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Objektif, ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golngan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
didalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih diuji
keberadannya. Dalam mengkaji objek yang dicari adalah kebenaran
mengenai suatu objek, yakni persesuaian antara tahu dengan objek sehingga
disebut kebenaran objektif, bukan subjektif bedasarkan subjek peneliti, atau
penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemmungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
3. Sistematis dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu system yang berarti secara
utuh, menyeluruh, terpadu dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut objeknya.
2
4. Universal adalah kebenaran yang hendak dicapai adalah universal yng
bersifat secara umum ( Tidak Bersifat Tertentu ).
3
Besarnya perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat besar,
penjelasan-penjelasan AL-Quran dan AL-Hadist diatas menunjukkan bahwa
paradigma Ilmu dalam islam adalah Teosentris. Karena, hal itu hubungan antara
Imu Dan Agama Memperlihatkan relasi yang harmonis, ilmu tumbuh dan
berkembang berjalan seiring dengan Agama. Karena hal itu, dalam sejarah
peradaban islam , ulama hidup rukun berdampingan dengan para ilmuwan. Bahkan
banyak ditemukan para ilmuwan dalam islam sekaligus menjadi sebagai ulama.
Misalnya adalah ; Ibn Rusyd di samping sebagai ahli hukum islam pengarang kitab
Bidayah Al-Mujtahid, juga sebagai ahli kedokteran penyusun kitab Al-Kulliyat Fi
Al-Thibb.
4
bagian dari prinsip inti Agama Islam. Untuk itu umat Islam, tidak memiliki alasan
untuk mengabaikan sains sebagai dari prinsip Ajaran Agama Islam.
5
petunjuk dari Ilahi, maka kita pasti akan menjadi orang yang sangat berguan di bumi
ini.
1. Tema mengenai aspek tasyri (Yuridis) pada Sunnah, pada bagian ini
membahas tentang tentang sunnah sebagai tasyri umum dan khusus: dan
sunnah sebagai ketetapan tasyri yang abadi dan insendetil. Dalam hal ini
shahih al-kitab berusaha untuk bersikap moderat antara kaum ekstrim dalam
apresiasi sunnah dan antara kaum yang melecehkan sunnah.
2. Tema mengenai sunnah sebagai sumber IPTEK, pada bagian ini,
pembahasannya meliputi ilmu pengetahuan agama yang berhubungan
dengan hal-hal yang ghaib yang sumber satu-satunya adalah Wahyu, yaitu
mengenai persoalan yang terkait dengan rukun iman, serta peristiwa-
peristiwa akhir zaman yang pembahasannya disertai dengan focus terhadap
berita-berita sunnah yang menggembirakan tentang masa depan umat islam,
ataupun ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aspek-aspek
kemanusiaan. Dalam pembahasan ini, shahih al-kitab membatasi diri pada
tiga aspek yakni : Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi. Demikin juga, ia
membahas kaitan sunnah dengan sains.
3. Tema mengenai sunnah sebagai sumber peradaban, pada bagian tema ini,
pembahasannya menakup dua topik besar, yakni al-fiqih al-handhari dan al-
6
suluk al-handhari. Pembahsan atas keduanya, kelihatan sangat luas dan
komperhensif.
Dengan memperlihatkan tema-tema pokok diatas, tampak
bahwa metodologi yang digunakan Yusuf Al-Qodharwi tetap bertumpu
pada sikap moderasi dan kajian mempertimbangkan hubungan sunnah
dengan Al-Quran, dan pemahaman para sahabat. Dengan demikian metode
matsur, merupakan bagian yang terpenting dari dari dalam pembahasannya.
Terdapat tiga gagasan yang dikemukakan oleh Yusuf Al-Qodharwi tentang sunnah
sebagai sumber IPTEK dan Peradaban yaitu :
7
2.4 PERKEMBANGAN IPTEK DI DUNIA ISLAM MELALUI TOKOH-
TOKOH ISLAM
Pada masa keemasan umat islam terjadi pada masa kelam masyarakat
barat dimana ilmu pengetahuan berkembang pesat dikalanagan umat muslim. Pada
saat itu islam telah memperluas wilayah hingga Eropa. Pada masa keemasan
tersebut banyak ilmuwan muslim yang melakukan riset dan penerjemah besar-
besaran terhadap karya-karya filosofi para ilmuwan Yunani.
8
Selain itu juga terdapat perkembangan-perkembangan IPTEK melalui tokoh-tokoh
muslim :
9
4) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA MASA KHALIFAH AL-,AIMUN
IBNU HARUN AL RASYID
Pada tahun 813m, didikan sebuah Daru Al-Hikmah yaitu sebuah
akademi Ilmu pengetahuan pertama yang ada di dunia, yang terdiri dari
perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium bintang dan universitas.
Pada tahun 850M, ahli kimia islam menghasilkan kerosin atau
minyak tanah murni melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (
Encyclopedia Britannca, petroleum ) lebih dari 1000 tahun sebelum
Abraham gesner, orang inggris, mengaku sebagai yang pertama
menghasilkan kerosin dari penyaringan aspal.
Pada tahun 866, kertas tertua yang menjadi contoh untuk dicetak
dunia barat adalah sebuah naskah arab yang berjudul Gharib Al-Hadist oleh
Abu ubyad Al-qasim ibnu sallam bertanggal Dzulqaidah 252 qtqu 13
november-12 desember 866, yang masih tersimpan di perpustakaan
Universitas Leiden.
5) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN ISLAM MODERN
Pada saat zaman ini, dunia islam sudah banayak menciptakan
teknologi yang canggih dan berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
Mereka sudah mampu memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.
Selain itu, tidak mau kalah dengan dunia barat, dunia islam juga
mampu menciptakan pesawat terbang yang canggih. Dilihat dari teknologi
perang, dunia islam juga sangat canggih. Ini merupakan penyempurnaan
dari teknologi pada masa lampau.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan IPTEK, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.
Dan tetap berpegang pada syari’at Islam.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ali Anwar Yusuf, Dr. Islam dan Sains Modern, Sentuhan Islam Terhadap Berbagai
Disiplin Ilmu, Pustaka Setia 2006.
Nasr, Hosein, Sayyid, Sains dan Peradaban didalam Islam, Pustaka, Bandung,
1986 Sunanto, Musyrifah, Prof., Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Islam, Prenada Media, Jakarta, 2004
Nata, Abuddin, Prof., dkk, Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2005.
Salam, Abd., Sains dan Dunia Islam, Bnadung, Perpustakaan Islam ITB, 1983.
12