Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN : M.FARUQ HANAFI, S.Pd.I, M.Pd

JUDUL TUGAS :

PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN, IPTEK DI DALAM AL-QURAN,


IPTEK DALAM ASSUNNAH, PERKEMBANGAN IPTEK DI DUNIA ISLAM
MELALUI TOKOH-TOKOH ISLAM.

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 12

NAMA : 1.FAJAR WAHYU NUGROHO (22200017)


2.MUHAMMAD KAMAL MUHTAR (22200037)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah Tugas yang berjudul
“Pengertian Ilmu pengetahuan, Iptek di dalam Al-Quran, Ipek dalam As-Sunnah,
Perkembangan Iptek di Dunia Islam Melalui Tokoh-Tokoh Islam. tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok
Yang telah kami susun. Selain itu penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak M.Faruq
Hanafi, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam. yang
telah memberikan tugas makalah tugas ini kepada kami. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritikan, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga tugas yang sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Surakarta, 25 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN .................................................... 2
2.2 IPTEK DALAM AL-QURAN ...................................................................... 4
2.3 IPTEK DALAM ASSUNNAH ..................................................................... 6
2.4 PERKEMBANGAN IPTEK DI DUNIA ISLAM MELALUI TOKOH-
TOKOH ISLAM .................................................................................................. 8
BAB III ................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................. 11
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 11
3.2 SARAN ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Zaman Islam Perkembagan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi


sudah berkembang dengan pesat pada zaman Nabi-Tokoh Islam. Islam sangat
mendorong umatnya untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi (
IPTEK ). Berbeda dengan pandangan dunia barat yang melandasi pengembangan
ipteknya untuk kepentingan material, Islam mementingkan pengembangan dan
penguasaan iptek untuk menjadi sarana ibadah atau religious. Maka dari itu
pengetahuan teknologi sangatlah penting bagi umat islam. Agar mampu menjawab
atau mengatasi tantangan zaman di atas majunya teknologi masa kini, ada beberapa
manfaat bagi kita jika mengembangkan kemampuan pengetahuan teknologi antara
lain adalah :

1. Mempermudah Komunikasi.
2. Mempermudah Pekerjaan Manusia agar waktu lebih Efisien.
3. Meningkatkan akses terhadap informasi Keagamaan.
4. Sebagai acuan waktu untuk ibadah.
5. Memudahkan cara untuk beramal kepada sesama.
6. Sebagai penyedia konten untuk keagamaan/dakwah.
7. Mempermudah sarana untuk bersilaturahmi.
8. Dapat berbagi ilmu terhadap sesama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Ilmu Pengetahuan?


2. Pengertian Iptek Dalam Al-Quran?
3. Pengertian Iptek Dalam As-Sunnah?
4. Bagaimana Perkembangan Iptek Di Dunia Islam Melalui Tokoh-Tokoh
Islam?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

A.1PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN SECARA UMUM

Pengertian Ilmu Pengetahuan Secara Umum Adalah suatu usaha


Sistematis dengan Metode Ilmiah dalam Pengembangan dan Penataan Pengetahuan
yang dibuktikan dengan Penjelasan dan Prediksi yang teruji sebagai Pemahaman
Manusia tentang Alam Semesta. Dan Dunianya. Dan dibatasi dengan Rumusan-
Rumusan yang Pasti.

Ilmu Pengetahuan bukan sekedar Pengetahuan (Knowledge), tetapi


merangkum sekumpulan pengetahuan bedasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Berikut ini adalah syarat-syarat Ilmu Pengetahuan Antara Lain :

1. Objektif, ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golngan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
didalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih diuji
keberadannya. Dalam mengkaji objek yang dicari adalah kebenaran
mengenai suatu objek, yakni persesuaian antara tahu dengan objek sehingga
disebut kebenaran objektif, bukan subjektif bedasarkan subjek peneliti, atau
penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemmungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
3. Sistematis dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu system yang berarti secara
utuh, menyeluruh, terpadu dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut objeknya.

2
4. Universal adalah kebenaran yang hendak dicapai adalah universal yng
bersifat secara umum ( Tidak Bersifat Tertentu ).

A.2 PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM

Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan derajat bagi


orang-orang yang berilmu. Dalam islam sendiri terkandung ilmu pengetahuan
yang tidak terbatas dan terpisah-pisah seperti halnya masyarakata barat
membagi dan memisahkan ilmu menjadi beberapa cabang ilmu. Ilmu
pengetahuan dalam islam tersususn atas kesatuan dan bahkan dalam Al-Quran
sendiri terkandung ilmu pengetahuan yang ada didalamnya.

Dalam sudut pandang Islam, Ilmu sendiri diartikan sebagai


pengetahuan yang diperoleh bedasarkan ijtihad atau hasil pemikiran mendalam
para ulama dan ilmuwan muslim yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadist.
Al-Quran dan Hadist adalah pedoman hidup manusia dan didalamnya terdapat
ilmu pengetahuan yang universal.

Disamping Al-Quran, dalam hadist Nabi banyak disebutkan bahwa


tentang Aktivitas Ilmiah, keutamaan penuntut ilmu/ilmuwan, dan etika dalam
menuntut ilmu. Misalnya Hadist-Hadist yang berbunyi :

1. “Menuntut Ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah”


( HR.Bukhari-Muslim ).
2. “Barang siapa keluar rumah dalam rangka menuntut ilmu, malaikat akan
melindungi dengan kedua sayapnya” ( HR.Turdmuzi ).
3. “Barang siapa yang keluar rumah dalam rangka menuntut ilmu, makai a
selalu dijalan Allah sampai ia Kembali” ( HR.Muslim ).
4. “Barang siapa yang menuntut Ilmu untuk tujuan menjaga jarak dari orang-
orang bodoh, atau dengan tujuan menyombongkan diri dari para Ilmuwan,
atau agar dihargai oleh Manusia, maka Allah akan Memsasukkan orang
tersebut kedalam Api Neraka” ( HR.Turmudzi ).

3
Besarnya perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat besar,
penjelasan-penjelasan AL-Quran dan AL-Hadist diatas menunjukkan bahwa
paradigma Ilmu dalam islam adalah Teosentris. Karena, hal itu hubungan antara
Imu Dan Agama Memperlihatkan relasi yang harmonis, ilmu tumbuh dan
berkembang berjalan seiring dengan Agama. Karena hal itu, dalam sejarah
peradaban islam , ulama hidup rukun berdampingan dengan para ilmuwan. Bahkan
banyak ditemukan para ilmuwan dalam islam sekaligus menjadi sebagai ulama.
Misalnya adalah ; Ibn Rusyd di samping sebagai ahli hukum islam pengarang kitab
Bidayah Al-Mujtahid, juga sebagai ahli kedokteran penyusun kitab Al-Kulliyat Fi
Al-Thibb.

2.2 IPTEK DALAM AL-QURAN

IPTEK ( Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi ) Adalah ilmu terapan yang


diciptakan oleh manusia dan dikembangkan dengan dasar ilmu Pengetahuan.
Dengan adanya kemajuan IPTEK ini tidak dipungkiri bahwa hidup manusia
menjadi lebih praktis dan mudah. Disisi lain, ilmu pengetahuan teknologi dan
idustri telah berkontribusi pada cara kerja manusia seperti mempercepat
transformasi informasi global, dan hal ini membuat dunia semakin sempit. Namun
disisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung dapat
mengancam kelangsungan hidup manusia. Dampak yang paling nyata dari ilmu
pengetahuan dan teknologi modern adalah terhadap lingkungan dan perlindungan
alam, termasuk damapak terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Ilmu pengetahuan
juga erat kaitannya dengan struktur sosial dan politik, yang pada gilirannya
membuat manusia menjadi jatuh miskin, kelaparan, dan berbagai permasalahan
sosial yang lainnya.

Jika seorang manusia tidak memiliki landasan agama dan kepercayaan,


maka hanyutlah manusia tersebut ke dalam lubang kegelapan yang dibuat oleh
campur tangan manusia itu sendiri. Sebagai landasan dan sumber suci ajaran
Agama Islam, Al-Quran merupakan pedoman hidup manusia dari sudut pandang
Ilmiah. Adanya ayat-ayat Suci tentang sains membuktikan bahwa sains adalah

4
bagian dari prinsip inti Agama Islam. Untuk itu umat Islam, tidak memiliki alasan
untuk mengabaikan sains sebagai dari prinsip Ajaran Agama Islam.

PANDANGAN PARADIGMA AL-QURAN TERHADAP IPTEK

Menurut ( Kuntowijoyo, 2004:12) Paradigma Al-Quran berarti struktur


pengetahuan yang memungkinkan kita memhami realitas seperti Al-Quran.
Struktur keilmuan ditetapkan Al-Quran. Tujuan utamanya adalah agar kita
memiliki “Kebijaksanaan”, dan atas dasar ini kita dapat membentuk perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai normatif Al-Quran pada tataran moral dan sosial.

Pandangan Al-Quran terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dapat


kita ketahui dasar-dasar pokoknya dengan cara menganalisis Wahyu pertama yang
diterima oleh Nabi Muhammad SAW, Ketika Beliau Bersholawat di Gua Hira
Yaitu pada Q.S AL-ALAQ 1-5 yang artinya yaitu “ Bacalah dengan ( Menyebut )
nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan tuhanmu-lah yang paling pemurah, yang mengajarkan (
Manusia ) dengan perantaran qolam ( pena ). Dia mengajarkan manusia apa yang
tidak diketahuinya”. (QS.AL-ALAQ:1-5)

Seperti yang dijelaskan diatas, tidak sedikit pula ayat-ayat Al-Quran


yang mengajurkan kita untuk mencari dan mengembangkan kemampuan Ilmu
pengetahuan kita. Dalam Q.S AL-ALAQ 1-5 tersebut, Allah telah memerintahkan
kita untuk membaca dan mengajar. Kita diperintahkan untuk menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya. Agar dapat disebar luaskan demi
kemakmuran diri kita sendiri dan orang lain. Jika kita memproduksi dan
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secara sembarangan, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang kita hasilkan tidak maksimal dan tidak bermanfaat
bagi banyak orang luas, dan akan menjadi malapetaka dan mengerikan yang
merusak moral dan menghancurkan diri kita sendiri. Dan sebaliknya jika kita
mampu memanfaatkannya dengan baik maka akan berbalik menjadi baik untuk kita
sendiri. Dan akan bermanfaat untuk kita dan banyak orang dan berguna untuk
kepentingan umat manusia sebagai hamba Allah dan Khalifah serta bedasarkan

5
petunjuk dari Ilahi, maka kita pasti akan menjadi orang yang sangat berguan di bumi
ini.

Karena pada dasarnya tujuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah


untuk mencapai kemakmuran, keamanan, dan kebahagiaan untuk masa depan. Serta
melaksanakan tugas-tugas kita sesuai dengan Al-Quran dan Hadist, hal ini,
bertujuan agar untuk menghindari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak pantas yang dapat menyebabkan kerugian bagi semua bidang kehidupan.

2.3 IPTEK DALAM ASSUNNAH

Menurut Karya Yusuf Al-Qardhawi seorang Ulama yang berasal dari


negara mesir. Bedasrkan metode tematik itulah, Yusuf Al-Qardhawi, membahas
IPTEK dan metode peradaban yang dirincinya kedalam tiga topik utama
sebagaimana yang telah termaktub dalam bukunya sebagai berikut :

1. Tema mengenai aspek tasyri (Yuridis) pada Sunnah, pada bagian ini
membahas tentang tentang sunnah sebagai tasyri umum dan khusus: dan
sunnah sebagai ketetapan tasyri yang abadi dan insendetil. Dalam hal ini
shahih al-kitab berusaha untuk bersikap moderat antara kaum ekstrim dalam
apresiasi sunnah dan antara kaum yang melecehkan sunnah.
2. Tema mengenai sunnah sebagai sumber IPTEK, pada bagian ini,
pembahasannya meliputi ilmu pengetahuan agama yang berhubungan
dengan hal-hal yang ghaib yang sumber satu-satunya adalah Wahyu, yaitu
mengenai persoalan yang terkait dengan rukun iman, serta peristiwa-
peristiwa akhir zaman yang pembahasannya disertai dengan focus terhadap
berita-berita sunnah yang menggembirakan tentang masa depan umat islam,
ataupun ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aspek-aspek
kemanusiaan. Dalam pembahasan ini, shahih al-kitab membatasi diri pada
tiga aspek yakni : Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi. Demikin juga, ia
membahas kaitan sunnah dengan sains.
3. Tema mengenai sunnah sebagai sumber peradaban, pada bagian tema ini,
pembahasannya menakup dua topik besar, yakni al-fiqih al-handhari dan al-

6
suluk al-handhari. Pembahsan atas keduanya, kelihatan sangat luas dan
komperhensif.
Dengan memperlihatkan tema-tema pokok diatas, tampak
bahwa metodologi yang digunakan Yusuf Al-Qodharwi tetap bertumpu
pada sikap moderasi dan kajian mempertimbangkan hubungan sunnah
dengan Al-Quran, dan pemahaman para sahabat. Dengan demikian metode
matsur, merupakan bagian yang terpenting dari dari dalam pembahasannya.

Terdapat tiga gagasan yang dikemukakan oleh Yusuf Al-Qodharwi tentang sunnah
sebagai sumber IPTEK dan Peradaban yaitu :

1. Universalisme Sunnah tentang IPTEK dan Peradaban


Secara tegas Al-Quran menyatakan bahwa hadist adalah sumber bunyi
tasyri di samping Al-Quran. Berkenaan dengan ini Yusuf Al-Qadharwi
menyatakan bahwa Sebagian golongan telah memyalahgunakan tafsiran
hadist-hadist itu sendiri.
2. Sunnah identic dengan dengan Wahyu sebagai pembimbing Akal dan Indra
dalam memahami IPTEK.
Sunnah dalam hal ini, sangat menyambut kehadiran akal dan indera manusia
yang melahirkan ilmu pengetahuan. Melalui arahan-arahan sunnah, justru
telah menciptakan iklim psikologis dan intelektual yang kondusif untuk
terwujudnya kebangkitan ilmiah dalam dunia islam.
3. Sunnah dan urgensinya dalam memahami peradaban
Fikih peradaban ( Al-fiqh Al-hadhari ) menurut Yusuf Al-Qadharwi adalah
fikih yang menghantarkan manusia dari pemahaman yang dangkal
(Primitif) menuju pemahaman yang luas dan mendalam mengenai alam
kehidupan.

7
2.4 PERKEMBANGAN IPTEK DI DUNIA ISLAM MELALUI TOKOH-
TOKOH ISLAM

Pada masa keemasan umat islam terjadi pada masa kelam masyarakat
barat dimana ilmu pengetahuan berkembang pesat dikalanagan umat muslim. Pada
saat itu islam telah memperluas wilayah hingga Eropa. Pada masa keemasan
tersebut banyak ilmuwan muslim yang melakukan riset dan penerjemah besar-
besaran terhadap karya-karya filosofi para ilmuwan Yunani.

Periode islam klasik ( 650-1250 ) dipengruhi oleh pandangan tentang


tinnginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam Al-Quran dan hadist.
Kemudian pandangan ini ternyata sejalan dengan dengan filsafat sains Yunani
kuno. Adapun beberapa ilmuwan besar pada masa itu tercatat dalam sejarah agama
Islam diantaranya adalah :

• Al-Razi dengan Karyanya Al-Hawi (850-923) yang merupakan ensiklopedi


mengenai perkembangan Ilmu Kedokteran sampai masanya. Rhazas juga
mengarang suatu ensiklopedi atau kamus Kedokteran dengan judul
continens.
• Ibnu Sina ( 980-1037 ) yang menulis tentang buku buku kedokteran yang
diberi judul Al-Qonun atau the canon of Medicine yang kini menjadi standar
dalam Ilmu Kedokteran di Eropa.
• Al-Khawarizmi atau Algorismus yang menulis tentang buku aljabar pada
tahun 825M, dan merupakan buku standar ilmu matematika selama
beberapa abad di Eropa. Ia juga dikenal yang menemukan penggunaan
angka decimal yang menggantikan angka romawi di Eropa.
• Ibnu Rusyd ( 1126-1198 ) seorang filosofi yang banyak menterjemahkan
karya Aristoteles.
• Al-Idris ( 1100-1166 ) yang membuat 70 peta kerajaan silicia di Eropa.
• Jabir Ibn Hayyan dan Al-Biruni yang merupakan ilmuwan dibidang kimia.

8
Selain itu juga terdapat perkembangan-perkembangan IPTEK melalui tokoh-tokoh
muslim :

1) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN NABI


Hal yang dilakukan oleh Nabi Adam bertemu dengan Siti Hawa,
ialah membangun sebuah peradaban, Ketika Nabi Adam kebingungan
dalam memasak, dan ia diberi Wahyu menhgasilkan Api dengan gesekan
Batu.
Ketika kapal Nabi Nuh AS, mampu menampung Hewan-Hewan
seperti Gajah, Beruang dan Lainnya. Hal ini juga menandakan canggihnya
teknologi pada zaman islam dahulu.
2) PERKEMBANGAN PADA MASA BANI UMMAYAH
Sejarah perkembangan Teknologi dalam dunis islam pada tahun
700-an, ahli ilmu geografi islam dan navigator–navigatornya mempunyai
jarum magnet mungkin dari orang china, namun para navigator itulah yang
pertama kali menggunakan jarum magnet dan menerapkannya didalam
pelatyaran.
Mereka menemukan Kompas dan menguasai penggunaan di dalam
pelayaran menuju ke barat. Navigator-navigator Eropa bergantung pada
juru-juru mudi muslim dan peralatannya Ketika menjelajahi wilayah-
wilayah yang tak dikenal.
3) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA MASA DAULAH ABBASIAH
BAGHDAD ( IRAK )
Pada tahun sekitar 765, fakultas kedokteran pertama didirikan oleh
Jurjis Ibnu Naubakht. Sekitar tahun 990M, Ibnu Firnas seorang Ilmuwan
dari Andalusia, Spanyol Memimpikan bagaimana suatu saat nanti manusia
dapat terbang. Dia terinspirasi Ketika kejadian Isra Miraj Nabi Muhammad
SAW, Ketika menaiki Bouraq.
Kemudian Ibnu Firnas memakai semacam sayap Kelelawar dan dia
menaiki sebuah Masjid Di Cordoba, Disaksikan oleh Ribuan orang, lalu ia
terbang sejauh kira-kira 3 kilometer dan mendarat dengan selamat.

9
4) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA MASA KHALIFAH AL-,AIMUN
IBNU HARUN AL RASYID
Pada tahun 813m, didikan sebuah Daru Al-Hikmah yaitu sebuah
akademi Ilmu pengetahuan pertama yang ada di dunia, yang terdiri dari
perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium bintang dan universitas.
Pada tahun 850M, ahli kimia islam menghasilkan kerosin atau
minyak tanah murni melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (
Encyclopedia Britannca, petroleum ) lebih dari 1000 tahun sebelum
Abraham gesner, orang inggris, mengaku sebagai yang pertama
menghasilkan kerosin dari penyaringan aspal.
Pada tahun 866, kertas tertua yang menjadi contoh untuk dicetak
dunia barat adalah sebuah naskah arab yang berjudul Gharib Al-Hadist oleh
Abu ubyad Al-qasim ibnu sallam bertanggal Dzulqaidah 252 qtqu 13
november-12 desember 866, yang masih tersimpan di perpustakaan
Universitas Leiden.
5) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN ISLAM MODERN
Pada saat zaman ini, dunia islam sudah banayak menciptakan
teknologi yang canggih dan berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
Mereka sudah mampu memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.

Selain itu, tidak mau kalah dengan dunia barat, dunia islam juga
mampu menciptakan pesawat terbang yang canggih. Dilihat dari teknologi
perang, dunia islam juga sangat canggih. Ini merupakan penyempurnaan
dari teknologi pada masa lampau.

Teknologi dunia islam sudah berkembang dari manusia pertama dan


terus mengalami penyempurnaan di dari zaman ke zaman. Kemajuan
teknologi pada zaman sekarang sangat erat kaitannya dengan teknologi
masa lampau.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an adalah proses pencapaian segala


sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra sehingga
memperoleh kejelasan. Teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai
hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan yang obyektif. Pengembangan
IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan tidak akan bernilai ibadah
serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya. Allah memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi
manusia untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketaqwaan
bukan kepada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu dan amarah. Karena
pada dasarnya manusia mendapatkan Amanah dari Allah sebagai khalifah
untuk memelihara alam, agar terjaganya kelestariannya dan potensinya untuk
kepentingan umat manusia. Oleh karena itu perlunya keimanan sebagai
pelengkap ilmu dalam penerapannya bukan hanya menghasilkan keuntungan
pada satu sisi saja.

3.2 SARAN

Terhambatnya kemajuan umat islam dibidang ilmu pengetahuan dan


teknologi saat ini disebakan umat islam tidak memahami konsep dan
mengoptimalkan fungsinya sebagai khalifah dibumi. Seharusnya, dengan
memahami konsep dan fungsinya sebagai khalifah dibumi, umat islam mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menguasai
dan memanfaatkan alam demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Terlebih lagi,
umat islam adalah umat pilihan Allah yang dianugrahi iman dan petunjuk
berupa Al-Qur’an dan sunnah rasul.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan IPTEK, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.
Dan tetap berpegang pada syari’at Islam.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, yatimin, Studi Islam Kontemporer, Amzah, Jakarta, 2006

Ali Anwar Yusuf, Dr. Islam dan Sains Modern, Sentuhan Islam Terhadap Berbagai
Disiplin Ilmu, Pustaka Setia 2006.

Nasr, Hosein, Sayyid, Sains dan Peradaban didalam Islam, Pustaka, Bandung,
1986 Sunanto, Musyrifah, Prof., Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Islam, Prenada Media, Jakarta, 2004

Nata, Abuddin, Prof., dkk, Integrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2005.

Salam, Abd., Sains dan Dunia Islam, Bnadung, Perpustakaan Islam ITB, 1983.

12

Anda mungkin juga menyukai