Disusun oleh :
Nada Shofiyya
NIM. 19190002
0
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah “Ilmu dalam Perspektif Barat dan Islam” ini
dengan tepat waktu sebagai tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Filsafat Ilmu.
Shalawat serta salam selalu penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai
teladan mulia bagi umat manusia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk segala pihak
di kemudian hari.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan.................................................................................................3
BAB II Pembahasan.................................................................................................4
A. Pengertian Ilmu.......................................................................................4
B. Ilmu dalam Perspektif Barat dan Islam...................................................5
A. Kesimpulan..............................................................................................7
Daftar Pustaka..........................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ilmu?
2. Apa perbedaan serta persamaan perspektif Barat dan Islam mengenai
hakikat ilmu?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan hakikat ilmu
2. Untuk mengetahui perbedaan serta persamaan perspektif Barat dan Islam
mengenai hakikat ilmu.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu
Akar kata dari ilmu dalam bahasa Arab ialah ‘alima, yang berarti
pengetahuan1. Kata ilmu sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki pengertian
yang sama dengan science dalam bahasa Inggris. Science sendiri dalam
makna sebenarnya merupakan serapan dari bahasa Yunani scio dan scire,
yang memiliki arti pengetahuan. Penyebutan yang memiliki makna sama juga
terdapat dalam bahasa Latin, yaitu scientia.2
Dalam Cambridge Dictionary disebutkan bahwa science merupakan
kegiatan studi ilmiah yang akurat tentang struktur dan perilaku dunia fisik,
dengan cara mengamati, mengukur, dan melakukan eksperimen, serta
pengembangan teori untuk menggambarkan hasil dari kegiatan tersebut.3
Kitab suci Al-Qur’an dalam Q.S Al- Baqarah [2] : 31-32,
menyebutkan definisi ilmu sebagai suatu keunggulan bagi umat manusia
dalam menjalankan visi sebagai pemimpin atau khalifah di bumi. Manusia
diberikan Allah Swt. kemuliaan untuk mendapatkan, mengembangkan dan
menebarkan ilmu.4
Menurut I.R. Poedjowijatno terdapat beberapa syarat ilmu
pengetahuan, yaitu :5
1. Memiliki objek atau bahan kajian serta pedoman yang menjadi
sudut pandang dalam menelaah ilmu.
2. Memiliki prosedur ilmiah yang tersistem dan terstruktur dalam
mencari kebenaran suatu ilmu.
3. Bersifat sistematis atau saling berkaitan dengan unsur-unsur lain
yang membentuk ilmu sehingga terbentuk suatu kesatuan dan
kepaduan.
4. Bersifat universal atau berlaku luas, tidak terbatas pada sesuatu,
baik masa maupun wilayah tertentu.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu
bukan hanya pengetahuan, tetapi merupakan hasil dari kajian ilmiah akurat,
1
Siti Makhmudah, ‘Hakikat Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Modern Dan Islam’, Al-Murabbi, Vol
4.No 2 (2018).
2
Ivan Eldes Dafrita, ‘Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama’, Al-Hikmah, Vol 9.No 2
(2015).
3
‘Cambridge Dictionary’, Cambridge University Press
<https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/science>.
4
Muh. Zainal Abidin, ‘Konsep Ilmu Dalam Islam: Tinjauan Terhadap Makna, Hakikat, Dan Sumber-
Sumber Ilmu Dalam Islam’, Ilmu Ushuluddin, Vol. 10.No. 1 (2011), hlm. 107-120.
5
Abbas Hamami Mintaredja, ‘Epistemologi’, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, 1987.
4
sistematis dan sesuai dengan fakta maupun teori umum yang berlaku. Pada
hakikatnya ilmu bersumber dari Allah Swt., sehingga ilmu hanyalah amanah
bagi manusia agar memanfaatkannya dengan bijak untuk kepentingan
bersama dan kesejahteraan umat manusia.
5
terdapat dua kelompok ilmu yaitu Ilmu Teoritis dan Ilmu Praktis.
Ilmu Teoritis berkaitan dengan segala hal tentang matematika,
metafisika dan fisika serta ilmu yang bersifat universal atau luas.
Sedangkan Ilmu Praktis memuat segala hal tentang syariah,
ekonomi, politik dan etika.8
2. Al-Farabi mengemukakan bahwa ilmu terbagi menjadi enam
bagian, yaitu Ilmu Matematik atau ilm al-ta’alim, Ilmu Fisika atau
ilm al-tabi’i, Ilmu Metafisika atau ilm al-ilahi, Ilmu Logika atau
ilm al-mantiq, Ilmu Bahasa atau ilm al-lisan, serta Ilmu
Kemasyarakatan atau ilm al-madani.9
3. Al-Ghazali dalam bukunya Ihya’ ‘Ulumuddin mengklasifikasi
ilmu menjadi Ilmu Bathiniyah dan Ilmu Lahiriyah. 10 Ilmu
Bathiniyah merupakan ilmu yang bersumber langsung dari Allah
Swt. Ilmu Bathiniyah mencakup segala aturan dan hukum Allah
yang menjadi petunjuk dalam ajaran Islam, seperti tauhid, hadits,
tafsir, ibadah dan akhlak. Sedangkan Ilmu Lahiriyah merupakan
ilmu yang diperoleh dari proses kehidupan dan interaksi manusia
atau disebut juga muamalah. Ilmu Lahiriyah berdasarkan pada
pengalaman manusia dalam mengkaji dan memahami ayat-ayat
alamiyah, seperti matematika, astronomi, ilmu-ilmu alam, dan
tasawuf.11
8
Soelaiman.
9
Soelaiman.
10
Mohammad Bahri Ghazali, ‘Epistemologi Al-Ghazali’, Al-Qalam, Vol. XVIII.No. 90-91.
11
Soelaiman.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu merupakan sebuah kajian ilmiah yang diperoleh dari kegiatan
mengamati, pengumpulan fakta dan pendalaman teoritis. Ilmu berlaku
sistematis dan universal, sehingga saling berkaitan dengan aspek-aspek ilmu
lainnya dan tak terbatas cakupannya. Pada awalnya filosof-filosof Barat
mempelajari dan mengembangkan ilmu untuk memperoleh kebahagiaan dan
kebijaksanaan hidup. Namun Islam memiliki cara tersendiri dalam memahami
ilmu. Dalam Islam, hakikat sebenar-benarnya ilmu berasal dan bersumber
dari Allah Swt. Manusia hanyalah pemegang amanah yang bertugas mencari,
mengembangkan dan mengajarkan ilmu. Sedangkan tujuan utama dalam
mencari ilmu adalah semata untuk memperoleh kabahagiaan di dunia maupun
di akhirat.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Muh. Zainal, ‘Konsep Ilmu Dalam Islam: Tinjauan Terhadap Makna,
Hakikat, Dan Sumber-Sumber Ilmu Dalam Islam’, Ilmu Ushuluddin, Vol.
10.No. 1 (2011), hlm. 107-120
Dafrita, Ivan Eldes, ‘Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama’, Al-
Hikmah, Vol 9.No 2 (2015)
Lubis, Nur Ahmad Fadhil, Pengantar Filsafat Umum (Medan: Perdana Publishing,
2015)
Makhmudah, Siti, ‘Hakikat Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Modern Dan Islam’,
Al-Murabbi, Vol 4.No 2 (2018)
Soelaiman, Darwis A, Fisafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat Dan Islam, 1st edn
(Banda Aceh: Penerbit Bandar Publishing, 2019)