Anda di halaman 1dari 11

“perkembangan Pendidikan Islam 

Pada Masa Orde lama Dan


Orde Baru”

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


SEJARAH PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
UMMUL MAIMANAH 200101072

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM MUHAMMADIYAH
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

            Puji
syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.

            Dalam makalah ini saya akan membahas tentang “perkembangan Pendidikan


Islam pada Masa Orde Lama dan Orde Baru”. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi
baik dari buku bacan maupun internet. Selama mengerjakan makalah ini terdapat
tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

            Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini.Oleh karena itu saya berharap teman-teman dan Dosen mau memberikan kritik dan
saran yang dapat membangun kami.

            Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Sinjai,14 januari 2021

                penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................

C.Tujuan................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama.............................................

B. Kebijakan Pemerintah Mengenai  Pendidikan  Islam  Pada  Masa  Orde Lama.....

C. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru...............................................

D.Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru....

BAB III PENUTUP..................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................

Daftar Pustaka.....................................................................................
BAB II
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setelah Indonesia merdeka, penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatian


serius dari pemerintah, baik disekolah Negeri maupun Swasta. Usaha untuk itu dimulai
dengan memberikan bantuan kepada lembaga tersebut seperti yang dianjurkan oleh
Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BNKP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan
bahwa: Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat
Indonesia pada umumnya, hendaklah pula mendapatkan perhatian dan bantuan berupa
tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.    Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde lama?


2.    Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa orde baru?

C.    Tujuan penulisan

1.    Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde lama.


2.    Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa orde baru.
3.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama.

Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, maka sejarah
kebijakan Pendidikan di Indonesia termasuk di dalamnya Pendidikan Islam, memang
tidak bisa lepas dari waktu tertentu, yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa dan
tonggak- tonggak sejarah sebagai  pengikat. Oleh karena itu perjalanan sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih
dikenal dengan Orde Lama,akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang yang lebih
dikenal dengan Orde Baru.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, perubahan-perubahan diberbagai aspek
telah terjadi, tidak hanya terjadi dalam bidang pemerintahan, tetapi juga dalam
pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan merupakan perubahan yang
bersifat mendasar, yaitu perubahan yang menyangkut penyesuaian kebijakan pendidikan
dengan dasar dan cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka. Untuk mengadakan
penyesuain dengan cita-cita tersebut   maka bidang pendidikan mengalami perubahan
terutama dalam landasan idiilnya, tujuan pendidikan, sistem persekolahan dan
kesempatan belajar yang diberikan kepada rakyat indonesia.
Di tengah-tengah berkobarnya revolusi fisik, Pemerintah RI tetap membina
pendidikan Agama. Pembinaan Pendidikan Agamsa tersebut secara formal dipercayakan
kepada Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena
itu dikeluarkanlah peraturan- peratuaran bersama antara kedua Deparemen tersebut untuk
mengelola Pendidikan agama di sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta.

B.Kebijakan Pemerintah Mengenai  Pendidikan  Islam  Pada  Masa


Orde Lama.
Khusus untuk mengelola pedidikan agama yang diberikan ke sekolah-seolah umum ,
maka pada bulan Desember 1946, dikeluarkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB) antara
Menteri PP dan K dengan Menteri Agama, yang mengatur pelaksanaan Pendidikan
Agama pada sekolah-sekolah umum (negeri dan swasta), yang berada di bawah
kementrian PP dan K.
Selanjutnya Pendidikan Agama ini diatur secara khusus dalam UU Nomor 4 Tahun
1950 pada Bab XII pasal 20, yaitu :
1.      Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid
menetapkan apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
2.      Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam
peraturan yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan,
bersama-sama dengan Menteri Agama.
Sementara itu pada Peraturan Bersama Mentri PP dan K dan Mentri Agama Nomor:
1432/kab.tanggal 20 Januari 1951 (Pendidikan), Nomor K 1/652 Tanggal 20 januari
1951(Agama) diatur tentang Peraturan Pendidikan Agama di sekolah-sekolah yaitu:
Pasal 1:            Di tiap-tiap sekolah rendah maupun lanjutan (umum dan kejuruan) diberi
pendidikan Agama.
Pasal 2:            1.Di sekolah-sekolah rendah pendidikan agama dimulai pada kelas 4,
banyaknya 2 jam dalam satu minggu.
2.Di  Lingkungan yang istimewa, Pendidikan Agama dapat dimulai pada kelas 1, dan
jamnya dapat ditambahkan menurut kebutuhan. Tetapi tidak melebihi 4 jam seminggu.,
dengan ketentuan bahwa mutu pengetahuan umum bagi sekolah-sekolah rendah itu tidak
boleh dikurangi dibandingkan dengan sekolah-sekolah rendah dilain-lain lingkungan.
Pasal 3:            Disekolah-sekolah lanjutan tingkattan pertama dan sekolah dan tingkatan
atas, baik sekolah-sekolah umum maupun sekolah-sekolah kejuruan, diberi pendidikan
agama 2 jam pelajaran dalam tiap-tiap minggu.
Pasal 4:            1. Pendidikan agam diberikan menurut agama murid masing-masing.
2.Pendidikan agama baru diberikan pada sesuatu kelas yang mempunyai murid sekurang-
kurangnya 10 orang, yang menganut suatu macam agama.
3.Murid dalam suatu kelas yang memeluk agama lain daripada agama yang sedang
diajarkan pada suatu waktu, boleh meninggalkan kelasnya selama pelajaran itu.
Keadaan pendidikan Islam dengan segala kebijaksanaan pemerintah pada zaman
Orde Lama. Pada akhir Orde Lama tahun 1965 lahir semacam kesadaran baru bagi umat
Islam, di mana timbulnya minat yang   mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan
yang dimaksudkan untuk memperkuat ummat Islam, sehingga sejumlah organisasi Islam
dapat dimantapkan. Dalam hubungan ini Kementrian Agama telah mencanangkan
rencana-rencana program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan menunjukkan jenis-
jenis pendidikan serta pengajaran Islam sebagai berikut :
1.      Pesantren  Indonesia  Klasik,  semacam  sekolah  swasta  keagamaan yang
menyediakan asrama, yang sejauh mungkin memberikan pendidikan yang bersifat
pribadi, sebelumnya terbatas pada pengajaran keagamaan serta pelaksanaan ibadah. Baik
guru maupun muridnya, merupakan suatu masyarakat yang hidup serta bekerja sama,
mengajarkan tanah milik pesantren agar dapat mmenuhi kebutuhan sendiri.
2.      Madrasah  Diniyah,  yaitu  sekolah-sekolah  yang  memberikan pengajaran  pada
murid  sekolah  negeri  yag  berusia  7  sampai  20 tahun. Pelajaran berlangsung di dalam
kelas, kira-kira 10 jam seminggu,   di   waktu   sore,   pada   Sekolah   Dasar   dan  
Sekolah Menengah (4 tahun pada Sekolah Dasar dan 3 sampai 6 tahun pada Sekolah
Menengah). Setelah menyelesaikan Pendidikan menengah negeri, murid-murid ini akan
dapat diterima pada pendidikan agama tingkat akademi.
3.      Madrasah-madrasah swasta, yaitu pesantren yang dikelola secara modern,  yang
bersamaan dengan pengajaran agama juga dibrikan pelajaran umum. Biasanya tujuannya
adalah menyediakan 60%-65% dari  jadwal  waktu  untuk  mata  pelajaran umum  ,dan
35%-450% untuk mata pelajaran agama.
4.      Madrasah  Ibtidaiyah  Negeri  (MIN),  yaitu  Sekolah  Dasar Negeri enam tahun, di
mana perbandingan umum kira-kira 1:2. Pendidikan selanjutnya dapat diikuti pada
MTsN, atau (sekolah tambahan tahun ketujuh) murid-murid dapat mengikuti pendidikan
ketrampilan, misalnya Pendidikan Guru Agama untuk Sekolah Dasar Negeri,setelahnya
dapat diikuti latihan lanjutan dua tahun untuk menyelesaikan Kursus Guru Agama untuk
Sekolah Menengah.
5.      Suatu percobaan baru telah di tambahkan pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri  (MIN)
6  tahun,  dengan menambahkan  kursus  selama dua tahun, yang memberikan latihan
layang biasanya akan kembali ke kampungnya masing-masing.
6.      Pendidikan  Teologi  tertinggi,  pada  tingkat  Universitas  diberikan sejak tahun
1960 pada IAIN, IAIN ini dimulai dengan dua bagian atau dua fakultas di Yogyakarta dan
dua Fakultas di Jakarta.

C.Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru.

Sejak ditumpasnya peristiwa G 30 S/PKI pada tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia


telah memasuki fase baru yang dinamakan Orde Baru. Pada tahun 1966 MPRS telah
bersidang. Suasana pada waktu itu ialah membersihkan sisa-sisa mental G 30 S/PKI.
Dalam keputusan dibidang pendidikan agama telah mengalami kemajuan. Dengan
demikian maka sejak tahun 1966 pendidikan agama menjadi hak wajib mulai dari
Sekolah Dasar (SD) sampai ke Perguruan Tinggi Umum Negeri di seluruh Indonesia
          Memang sejak tahun 1966 telah terjadi perubahan besar pada bangsa Indonesia
baik itu menyangkut kehidupan sosial, agam maupun politik. Pemerintah Orde Baru
bertekad sepenuhnya untuk kembali kepada UUD 1945, melaksanakan secara murni dan
konsekuen. Pemerintah dan rakyat akan membangun manusia seutuhnya dan masyarakat
Indonesia seluruhnya. Berdasarkan tekad dan semangat tersebut, maka kehidupan
beragama dan pendidikan agama khususnya, makin memperoleh tempat yang kuat dalam
struktur organisasi pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

D.Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde


Baru.

 Dalam sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekarang, selalu
ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah
negeri dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan
sejak Taman Kanak-kanak (BAB V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 27 sejak Tahun 1990 dalam
UU Nomor 2 Tahun 1989).
Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, merupakan
undang-undang yang mengatur penyelenggaraan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana dikehendaki oleh UUD 1945. Melalui perjalanan yang cukup panjang
perjalanannya, sejak 1945 samapi tahun 1989, tampaknya undang-undang tersebut juga
merupakan puncak dari usaha mengintegrasikan pendidikan Islam kedalam sistem
pendidikan nasional, sebagai usaha untuk menghilangkan dualisme sistem pendidikan
yang selama ini masih berjalan. Dengan demikian berarti UU Nomor 2 tahun 1989
tersebut merupakan wadah formal terintegrasinya pendidikan Islam dalam sistem
pendidikan nasional, dan dengan adanya wadah tersebut, pendidikan Islam mendapat
peluang serta kesempatan untuk terus berkembang.
            Adanya peluang-peluang dan kesempatan untuk berkembangnya pendidikan
Islam dalam pendidikan nasional tersebut, dapat dilihat dari beberapa pasal, yaitu:
1.    Pasal 1 ayat 2, disebutkan: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar
pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tidak bisa dipungkir bahwa Pendidikan Islam, baik sebagai sistem maupun institusinya,
merupakan warisan budaya bangsa,yang berurat akar pada masyarakat bangsa Indonesia .
Kalau begitu jelaslah bahwa Pendidikan Islam akan merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional.
2.    Pasal 4 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.Nilai-nilai aspek-aspek tujuan pendidikan nasional tersebut, sepenuhnya
adalah nilai-nilai dasar ajaran Islam, tidak ada yang bertentangan dengan tujuan
Pendidikan Islam. Oleh karena itu perkembangan pendidikan Islam akan mempunyai
peran yang menetukan dalam keberhasialn pencapaian tujuan pendidikan nasional
tersebut.
3.    Pada pasal 10 dinyatakan bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan
keyakinan  agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Kita ketahui bahwa
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, menurut ajaran Islam.
Dengan masuknya lembaga pendidikan keluarga menjadi dasar sistem pendidikan
nasional, maka pendidikan muslim pun mejadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem
pendidikan nasional.

4.    Pasal 11 ayat 1  disebutkan “ Jenis pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah


terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan luar biasa, pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional. Yang
dimaksud pendidikan agama sebagaimana dalam ayat tersebut adalah: pendidikan yang
mempersiapkam peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan. Setiap orang
Islam berkepentingan dengan pengetahuan ajaran-ajaran Islam, terutama yang
berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan, moral, dan sosial budayanya. Oleh
karenanya, pendidikan Islam dengan lembaga-lembaganya, tidak bisa dipisahkan dari
sistem pendidikan nasional.
5.    Pada pasal 39 ayat 2 dinyatakan: Isi kurikulum setiap jenis dan jalur serta jenjang
pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewaraganegaraan. Dalam hal ini dijelaskan bahwa pendidikan Agama, tentunya
termasuk pendidikan Agama Islam merupakan bagian dasar dan inti kurikulum
pendidikan nasional. Dan dengan demikian Pendidikan ama Islam pun terpadu dalam
sistem pendidikan nasional.
6.    Kemudian pada pasal 47, terutama ayat 2 dinyatakan bahwa: ciri khas satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan. Dengan pasal ini,
satuan-satuan Pendidikan Islam baik yang berada dalam jalur maupun jalur  luar sekolah
akan tetap tumbuh dan berkembang secara terarah dan terpadu dalam sistem Pendidikan
Nasional. Sehubungan dengan satuan pendidikan yang berciri khas ini, pada PP Nomor
28 tahun 1990, tentang pendidikan Dasar, 4 ayat 3 menegaskan bahwa: SD dan SLTP
yang berciri khas Agama Islam, yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, masing-
masing Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Dengan demikian, Madrasah
diakui sama dengan sekolah umum dan merupakan satuan pendidikan yang terintegrasi
dalam sistem Pendidikan nasional.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama


Pendidikan Agama diatur secara khusus dalam UU Nomor 4 Tahun 1950 pada Bab
XII pasal 20, yaitu :
1.      Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid
menetapkan apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
2.      Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam
peraturan yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan,
bersama-sama dengan Menteri Agama.

Kebijakan Pemerintah Mengenai Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru


Dalam sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekarang, selalu
ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah
negeri dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan
sejak Taman Kanak-kanak (BAB V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 27 sejak Tahun 1990 dalam
UU Nomor 2 Tahun 1989).

DAFTAR PUSTAKA

BJ.Boland. Pergumulan Islam di Indonesia, Jakarta: Grafiti Pers, 1985


Drs.Hasbullah.Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,  2001Nata, Abbudin.Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Grafindo Persada,
2012 [1] Drs.Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, PT rajagrafindo
Persada,  Jakarta, 2001, hal: 74 [2] BJ.Boland, Pergumulan Islam di Indonesia,Grafiti
Pers, Jakarta, 1985, hal: 110 [3] Drs.Hasbullah,Op.Cit. hal: 84 [4] Drs.Hasbullah,Op.Cit.
hal: 86-88.

Anda mungkin juga menyukai