Disusun Oleh :
1. Asep Maulana Yusuf 21.1.1.006
2. Fahmi Andrian 21.1.1.009
3. Syifa Nur Fadiyah 21.1.1.024
4. Ulandari 21.1.1.027
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa suatu rintangan apapun.
Makalah yang berjudul “Periodisasi Dalam Pandangan Islam” ini kami susun sebagai
pelengkap nilai tugas matakuliah Ilmu Pendidikan Islan dan juga untuk memberikan wawasan
serta pemahan yang lebih tentang Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam.
Sebagai penulis kami menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung kelancaran dan terciptanya makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah ilmu
pendidikan islam, Bapak Ayat Bahrul
Kami memyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan atau masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Atas kurang lebihnya kami
mengucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pendidikan Islam Masa Pra Konsepsi..........................................................................................2
B. Pendidikan Islam Masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah)................................................3
1. Fase Pemilihan Jodoh................................................................................................................3
2. Fase Perkawinan/Pernikahan...................................................................................................7
3. Fase Kehamilan..........................................................................................................................8
C. Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah).........................................11
1. Usia anak 0 – 3 tahun..............................................................................................................11
2. Usia 3 – 7 tahun........................................................................................................................12
3. Usia 7-13 tahun........................................................................................................................13
4. Masa Remaja............................................................................................................................13
5. Masa Dewasa............................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUPAN..........................................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan karakter manusia. Sebagai suatu
proses, pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja. Tetapi proses pendidikan harus
berlangsung secara berkelanjutan. Dari sini lah kemudian muncul istilah pendidikan sepanjang
hayat (life ling education), dan ada juga yang menyebut pendidikan terus menerus (continuing
education).
Istilah islam sendiri telah menggariskan tentang proses pendidikan sepanjang hayat.
Dalam suatu riwayat, Rasulullah SAW bersabda: “tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan
hingga dimasukkan dalam liang kubur”. Bahkan bila diteliti labih jauh lagi, ternyata ditemukan
beberapa ayat al-qur’an dan hadist Rasulullah yang tampak memberikan isyarat adanya proses
pendidikan. Menurut hadist pemilihan jodoh (suami/istri) sebagai awal proses pendidikan, atau
setidak-tidaknya dianggap sebagai masa persiapan proses pendidikan. Begitu pula akhir dari
proses pendidikan pada saat berpisahnya nyawa dengan badan.
Karena perjalanan manusia melalui tahapan-tahapan tertentu, maka pembahasan tentang
pendidikannya harus difokuskan pada tahapan-tahapan tersebut, yang biasanya disebut dengan
priodesasi pendidikan islam. Adapun priode pendidikan islam dimaksud ialah: (1) Pendidikan
Islam masa Pra Konsepsi, (2) Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah),
(pemilihan jodoh, pernikahan, kehamilan) dan (3) Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah
Ba’da Al-Wiladah) (pendidikan bayi, kanak-kanak, anak-anak, dan dewasa).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendidikan Islam masa Pra Konsepsi ?
2. Apa itu Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah) ?
3. Pendidikan Islam masa Pascanatal (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Apa Itu Pendidikan Islam masa Pra Konsepsi.
2. Mengetahui Apa Itu Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah).
3. Mengetahui Apa Itu Pendidikan Islam masa Pacsanatal (Tarbiyah Ba’da Al-wiladah).
1
BAB II
PEMBAHASAN
artinya :
“Wanita itu dikawini karena empat hal, yaitu karena kekayaannya,
kecantikannya, keturunannya, dan karena agamanya, kamu pasti akan hidup
bahagia.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits ini, sangatlah jelas bagaimana kita harus memilih calon pasangan
hidup. Agama dan akhlak merupakan dua hal yang paling utama. Setelah kedua hal ini
barulah faktor-faktor lain dipertimbangkan.
2. Mencari rizki dan makanan yang halal. Seperti disebutkan dalam Q.S. An
Nahl :114,
َكن ْتُم ْ ا ِ َي ّاه ُ تَعْبُد ُ ْون
ُ فَك ُلُو ْا م َِم ّا رَز َقَكُم ُ الل ّٰه ُ حَل ٰلًا طَي ِّبًاۖ َوّاشْ ك ُرُوْا نِعْم َتَ الل ّٰه ِ ا ِ ْن
artinya :
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah.”
Apa yang kita konsumsi sehari-hari itu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
keturunan, baik itu fisik maupun mental. Selain itu, menurut disiplin ilmu biologi, makanan
3
yang baik dan bergizi itu memiliki pengaruh yang besra terhadap pematangan ovum dan
spermatozoa yang kemudian akan menjadi janin yang sehat dan kuat.
Menurut R.I Suhartin, memilih jodoh harus ada syarat dan kriterianya.
Kriteria ini dibagi kepada dua golongan yakni; kriteria umum dan kriteria yang
bersifat khusus (subjektif). Syarat umum adalah bahwa seyogyanya jodoh yang
dipilih sudah dewasa agar tida mengalami kesulitan dalam berkeluarga dan syarat
khususnya tentu sesuai dengan selera masing – masing. Namun syarat yang terpenting
adalah saling mencintai.2
1) Artinya :
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Muliya, hlm. 302
2
Ibid, hal. 294
4
ِ فَاظْ فَر ْ بِذ، لم َِالِهَا و َلِ حَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِد ِينِهَا: ح المَرَْأ ة ُ لَِأ رْب َ ٍع
2) تَر ِب َْت يَد َا،َِات الد ِّين ُ َتُنْك
Artinya :
Artinya :
Artinya :
“Seleksi untuk air mani (calon istri) kamu sekalian dan kawinlah oleh
kamu sekalian orang-orang yang sama derajatnya.”(HR. Daruquthni
dan Ibnu Majah).5
5) Artinya :
3
Hussein Bahressj, Al Jamius Shahih Bukhari Muslim, (Surabaya : CV. Karya Utama), hlm. 164
4
Hussein Bahresj, op.cit, hlm. 166
5
Abdullah Nasih Ulwan, op cit, h.16
5
Artinya :
Berdasarkan hadits tersebut, maka jelaslah bahwa hal yang paling penting
dalam memilih calon suami adalah dari agama yang dianutnya dan akhlak yang
dimilikinya.
6
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002), hlm. 302
6
7
BaihaqiAK,dalamRamayulis,PendidikanIslamDalamRumahTangga,(Jakarta:KalamMulia,tth)hal.104
7
Anak lahir dalam kandungan, lahir dan diasuh serta dididik oleh istri yang
taat beragama kemungkinan besar akan menjadi anak yang shaleh setelah dewasa.
Jika mungkin didapat perempuan yang memiliki semuanya yakni kecantikan,
kekayaan, keturunan dan keberagamaanya yang keseluruhanya baik tentulah amat
ideal dan menggembirakan.
2. Fase Perkawinan/Pernikahan
Menurut Abdullah Nashih Ulwan yang dikutip oleh Ramayulis bahwa
masalah perkawinanterdiridari2aspekyakniperkawinansebagaifitrahinsani,perkawinan
sebagai kemaslahatan sosial8.
Ada beberapa aspek yang dijelaskan oleh syari’at Islam yang berhubungan
dengan anjuran pernikahan/perkawinan antara lain :
Sabda Nabi:
8
Ibid, hlm. 299
8
َ َ
ٌ فِإ َ ن ّه ُ لَه ُ وِج َاء، وَم َنْ ل َ ْم يَسْت َطِعْ فَعَلَيْه ِ ب ِالصّ و ْ ِم،ن لِلْفَر ِْج َ ْ فِإ َ َن ّه ُ َأ غ ُ َّض لِل ْب َصَرِ وََأ ح، ْن اسْ تَطَاعَ مِنْكُم ُ ال ْبَاءَة َ فَل ْيَتَز َوّج
ُ ص ِ َ م،اب ّ َ ي َا مَعْشَر َ ال
ِ َ شب
Firman Allah:
َك ل َاٰي ٍٰت لِّقَو ْ ٍم َي ّتَف َ َك ّر ُ ْون ّ َ ِ ل بَي ْنَك ُ ْم َمّو َ َدّة ً َوّرَحْم َة ً ۗا
َ ِ ن ف ِ ْي ذٰل َ َ سكُن ُ ْٓوا اِلَيْهَا و
َ َ جع ْ َ سك ُ ْم ا َ ْزو َاج ًا لِّت
ِ ُ ق لَك ُ ْم مِّنْ اَنْف
َ َ وَم ِنْ اٰيٰت ِ ٖٓه ا َ ْن خ َل
3. Fase Kehamilan
Salah satu tujuan berumah tangga adalah untuk mendapatkan keturunan, karena
itu seorang istri mengharapakan ia dapat melahirkan seorang anak. Sebagai tanda seorang
istri akan memiliki anak adalah melalui proses kehamilan selama lebih kurang 9 bulan.
Agar dapat memperoleh anak, Islam mengajarkan agar selalu bermohon kepada
Allah dengan membaca do’a seperti nabi Ibrahim, sebagaimana Firman Allah dalam QS.
As Shafat,
ّٰ ن
َالصلِحِيْن َ ِ َب ه َْب ل ِ ْي م
ِّ ر
“Ya Tuhanku berilah aku anak yang shaleh.” (QS. As. Shafat Ayat 100)
a) Tahap Nuthfah
Pada tahap ini, calon anak masih dalam bentuk cairan sperma dan sel telur.
Tahap ini berlangsung selama 40 hari.
b) Tahap ‘Alaqah
c) Tahap Mudghah
9
Imam Bawani, Ilmu Jiwa perkembangan Dalam Kontek Pendidikan Islam
10
Ketiga; aspek yang paling penting adalah aspek agama. Naluri agama
sebenarnya sudah ada pada setiap individu jauh sebelum kelahirannya didunia
nyata.
Dalam fase kehamilan ini, ada beberapa kewajiban seorang wanita yang
sedang mengandung. Yaitu:
Menurut Baihaqi A.K ada beberapa kebutuhan istri yang harus dipenuhi.
Misalnya, kebutuhan untuk diperhatikan, kasih sayang, makanan ekstra,
mengabulkan beberapa kemauan yang aneh, ketenangan, pengharapan, perawatan,
dan keindahan.
10
Zakiah Daradjat, Bahan Kuliah Ilmu Pendidikan Islam, PPs. IAIN Imam Bonjol Padang, 1996 ; hlm. 7
12
a) Membaca adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri sang bayi
pada saat baru dilahirkan.
b) Disembelihkan aqiqah, disamping sebagai rasa syukur atas kelahiran anak,
juga mengajarkan kepada anak agar suka bersedekah dan pandai
bersyukur.
c) Memberikan nama kepada anak dengan nama yang baik.
d) Anak dicukur rambutnya/dibersihkan dari kotorannya.
e) Setelah sampai usia 3 tahun, hendaknya selalu diberikan suasana agamis
dan dibiasakan mendengarkan bacaan al-qur’an.
Pada masa ini disebut juga dengan fase bayi (masa mulut/oral phrase).
Disebut demikian karena bayi dapat mencapai ppemuasan kebutuhan hidupnya
dengan menggunakan mulut. Ciri pada masa mulut yaitu :
2. Usia 3 – 7 tahun
Pada usia ini, anak sudah benar-benar dapat mulai dididik karena dalam
perkembangan jiwanya sudah mulai mengenal bahasa. Bahkan, sesuai dengan
pendapat-pendapat ahli ilmu jiwa agama mengatakan, pada usia 3-4 tahun, anak
sudah mulia mengenal tahun.
Upaya pendidikan Islam yang dapat diberikan pada usia ini antara lain :
“Suruhlah anak-anak melakukan melakukan ibadah shalat pada usia 7 tahun dan
bilamana smapai usia 10 tahun belum shalat, maka pukullah ia. Dan pisahkanlah
tempat tidurnya.”
4. Masa Remaja
Masa ini berlangsung dari umur 12-21 tahun. Pada masa remaja ini ditandai
dengan adanya perubahan yang menyangkut gender sehingga sering juga disebut
dengan peralihan dari aseksual menjadi seksual.
Selain itu, terjadi pula perubahan fisik dan perubahan psikis. Proses
terbentuknya pendirian atau pandangan hidup dapat dipandang sebagai penemuan
nilai-nilai hidup didalam eksplorasi remaja.
5. Masa Dewasa
Masa ini dibagi ke dalam tiga tahap, yakni :
a. Dewasa dini
Yaitu masa pencarian kemantapan dan masa produktif, yaitu suatu maasa
yang penuh masalah dan ketenangan emosional, periode isolasi sosial, periode
komitmen dan masa ketergantungan.
b. Dewasa Madya
Fase ini dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun,masa
tersebut ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada
12
http://marhatwin.blogspot.com/2013/01/periodesasi-pendidikan-islam.html
masa 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik sering pula diikuti oleh
penurunan daya ingat.
c. Dewasa Akhir
Adapun ciri-ciri usia lanjut ini adalah:
1) Merupakan periode kemunduran
2) Perbedaan individual pada efek menua
3) Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pendidikan pra konsepsi ini adalah salah satu upaya persiapan pendidikan yang
dimulai ketika seseorang memilih pasangan hidupnya sampai pada saat setelah
terjadinya pembuahan dalam rahim sang ibu.
Pendidikan pasca natal yaitu pendidikan yang dimulai semenjak lahirnya anak
samapai mereka dewasa, bahkan sampai meninggal dunia yang kita kenal dengan
pendidikan seumur hidup.
B. Saran
Mengingat keterbatasan sumber literatur penulis, maka untuk keakuratan materi yang
diperoleh, disarankan kepada pembaca juga mrmiliki sumber literature lain yang lebih valid,
diluar sumber bacaan dari buku dan internet yang dapat divalidasi seluruhnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Bahreisj, Hussein.Al Jamius Shahih Bukhari Muslim. Surabaya : CV. Karya Utama.
Daradjat, Zakiah.Bahan Kuliah Ilmu Pendidikan Islam. PPs. IAIN Imam Bonjol Padang. 1996