Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN SOSIAL
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu: Dr. Nurul Azizah, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Ayu Kharisma Khoirunisa 20106011008


2. Aliyatul Afifah 20106011021
3. Maulana Afif Mahendra 20106011023
4. Dony Septiawan 20106011029
5. Indri Kurniawati 20106011032
6. Tsalis Lailatul Qodriyah 20106011034
7. Niluh Ardianti Khofifah 20106011039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan, baik lahir maupun batin kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENDIDIKAN SOSIAL”. Sholawat
serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
SAW, yang ditunggu-tunggu syafa’atnya di hari kiamat nanti, dan semoga kelak
kita diakui sebagai umatnya di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi,
prodi Pendidikan Agama Islam semester V yang dibimbing oleh Dr. Nurul Azizah,
S.Pd.I., M. Pd.
Terima kasih kami ucapkan kepada:
1. Dr. Nurul Azizah, S.Pd.I., M. Pd. selaku pembimbing kami dalam mata kuliah
Hadits Tarbawi.
2. Teman-teman kelompok 4 yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan
dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berdoa semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Semarang, 18 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .............................................................................................. 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Pendidikan Sosial ....................................................................... 3
B. Hadits Tentang Pendidikan Sosial dan penjelasan kandungan Hadits
Tentang Pendidikan Sosial .................................................................................. 5
C. Nilai Pendidikan yang Terkandung dalam Hadits Tentang Pendidikan
Sosial ................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Sosial merupakan suatu pendidikan yang mempunyai hubungan
erat dalam sebuah kemasyarakatan yang di dalamnya membantu dan saling
memperingati atau menegur satu sama lain demi terwujudnya sebuah tujuan
tertentu.
Faktor-faktor kesulitan dalam mendidik dalam kehidupan manusia baik
yang diakibatkan oleh lingkungan maupun pergaulannya yang mana disini
cendrung membentuk sifat baik atau buruknya suatu prilaku perseorangan
tersebut, bisa di pastikan itu semua di sebabkan oleh lingkungannya, jika
lingkungan itu terdeteksi baik maka dampaknya akan baik juga dan justru
sebaliknya namun jika kita terbawa terhadap lingkungan yang tidak sesuai
dengan harapan, maka proses perubahan tersebut bagi seorang pendidik merasa
kesulitan karna kebiasaan prilaku tidak baik pada seseorang tersebut sudah
mendarah daging akibat lingkungan pergaulan bebas, bagi seorang pendidik itu
merupakan suatu permasalahan yang harus di tangani dengan penuh kesadaran
dan keseriusan dalam mendidik serta mencari cara yang memungkinkan mereka
keluar dari kesulitan yang dialaminya.
Hal ini dimaksudkan agar makin tumbuh kesadaran akan pentingnya
pendidikan dan mendorong masyarakat untuk terus berparisipasi aktif di
dalamnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan sosial?
2. Bagaimana bunyi hadits tentang pendidikan sosial dan isi kandungan hadits
tentang pendidikan sosial?
3. Apa nilai pendidikan yang terkandung dalam hadits tentang pendidikan
sosial?

1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan sosial.
2. Untuk mengetahui hadits tentang pendidikan sosial dan isi kandungannya
3. Untuk mengetahui nilai pendidikan yang terkandung dalam hadits tentang
pendidikan sosial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Sosial

Menurut Muhammad Athiyah al-Abrasy Pendidikan ialah


mempersiapkan individu supaya ia hidup secara sempurna, bahagia,
mencintaitanah airnya, kuat jasmaninya, sempurna akhlaknya, sistematis
pemikirannya,halus perasaannya, terampil perbuatannya, saling menolong
dengan sesamanya,bagus dalam menerangkan dengan pena dan lisannya serta
giat berusaha dengan Kemampuannya sendiri.1
Sedangkan kata “sosial” dalam bahasa Arabnya adalah “ijtima’iyyun”
yang Berarti “pergaulan sosial”4 yang terbentuk dari akar kata “ijtama’a,
yajtami’u”.Kata sosial juga diartikan suka memperhatikan kepentingan umum,
seperti suka Menolong, menderma dan sebagainya.2
Adapun pengertian pendidikan sosial menurut Prof. Santoso
S.Hamidjoyo, seperti yang dikutip Prof. Drs. Soelaiman Yoesoef,
bahwa:Pendidikan sosial didefinisikan sebagai suatu proses yang diusahakan
dengan Sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik atau membina,
membimbing dan Membangun individu dalam lingkungan sosial dan alamnya
supaya bebas dan Bertanggung jawab menjadi pendorong ke arah perubahan
dan kemajuan.3
Pendidikan sama halnya mempersiapkan dan mengintrospeksi
beberapa kekurangan dalam diri kita yang nantinya akan di asah dan di
sempurnakan oleh beberapa ilmu yang kita serap dari seorang pendidik
tersebut, dan kita akan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya serta lebih
mudah dalam menangani suatu permasalan.sebagaimana yang telah tertera
dalam hadits berikut :

1
Muhammad Athiyah al-Abrasy, Ruh at-Tarbiyah wa at-Ta’lim, (Al-Qahiroh: Dar al-Ahya Al-Kutub
al-Arabiyyah, 1950), hlm. 7.
2
Abdul Hamid Zahwan, Kamus al-Kamil, (Semarang: Usaha Keluarga, 1989), hlm. 79.
3
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamu Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm.
53

3
َ ‫أَدَّبنِىَر ِبىَاحْ سنَتأ ْ ِديْـ ِب‬
‫ى‬
“Tuhanku telah mendidikku, maka ia menjadikan pendidikanku menjadi
baik”(HR.Ibnu Hibban)4
Dari hadits ini menunjukkan bahwa pendidikan dalam islam harus
memiliki unsur dalam makna istilah diatas. Pendidikan dalam Islam adalah
pengajaran, instruksi, perbaikan adab dan pembentukan karakter yang baik.
Sedangkan Sosial merupakan suatu kelompok atau kemasyarakatan
yang di dalamnya penuh rasa persaudaraan, saling tolong menolong antara satu
sama lain.Hampir setiap kita mengetahui bahwa manusia adalah makhluk
sosial. Bahkan, manusia tidak pernah menjadi manusia sejati tanpa melalui
proses sosialisasi, yang tentu saja berlangsung melalui proses interaksi sosial.
Namun demikian, tidak banyak dari kita yang merenungi betapa kesosialan
manusia bersifat sangat unik, menarik, dan bermanfaat untuk di pelajari.5
Sosial disini bisa juga di artikan suatu kelompok atau kemasyarakatan
yang satu sama lainnya sama-sama saling membutuhkan pertolongannya baik
dari segi jasmani maupun rohani, manusia sebagai makhluk sosial merupakan
peran yang sangat penting dalam sebuah kehidupan demi mewujudkan suatu
kepribadian serta beberapa tujuan sehingga manusia tidak mungkin hidup
dalam kesendirian tanpa bantuan orang lain (sosialisasi), jika seandainya
manusia hidup sendiri tanpa adanya faktor sosialisasi maka suatu saat orang
tersebut akan rapuh dengan sendirinya, maka dari itu sangatlah banyak manfaat
dari berkehidupan sosial atau bermasyarakat.
Yang dimaksud dengan pendidikan sosial adalah mendidik anak sejak
kecil agar terbiasa menjalankan perilaku sosial yang utama, dasar- dasar
kejiwaan yang mulia yang bersumber pada akidah islamiyah yang kekal dan
kesadaran iman yang mendalam, agar di tengah-tengah masyarakat nanti ia
mampu bergaul dan berperilaku sosial baik, memiliki keseimbangan akal yang
matang dan tindakan yang bijaksana.6

4
Dr. Juwariyah, M. Ag, “Hadits Tarbawi”, Yogyakarta: Penerbit Teras, 2010,Hlm. 5
5
Mujdia Rahardjo, “Pemikiran Kebijakan Pendidikan Kontemporer”, Malang: UIN-Maliki Prees,
2010, Hlm. 17.
6
Dr. Abdullah Nasih Ulwan, “Pendidikan Anak Dalam Islam”, Jakarta: Pustaka Amani, 2007, Hlm.
435

4
B. Hadits Tentang Pendidikan Sosial dan penjelasan kandungan Hadits
Tentang Pendidikan Sosial

Islam tidak hanya berbicara tentang hubungan antara manusia dengan


Tuhannya (hablun minallah), namun juga cara berhubungan dengan sesama
(hablun minannas) disatukan dengan seerat-eratnya sebagai bagian dari ajaran
agama. Karena itu pendidikan sosial dan kemasyarakatan merupakan suatu
kewajiban bagi umat Islam.
Dengan demikian, belajar tentang konsep-konsep sosial-
kemasyarakatan dengan tujuan mempererat hubungan dan cinta kasih
merupakan langkah yang mulia. Praktik dari pelajaran tersebut ialah dengan
menciptakan lingkungan sosial yang memungkinkan terwujudnya kehidupan
yang rukun, damai, dan saling tolong menolong antar sesama.
Itulah inti dari pendidikan sosial dan kemasyarakatan. Rasulullah Saw.
selama hidupnya mengajarkan tentang pentingnya hubungan sosial. Nabi agung
sepanjang sejarah kehidupan itu tidak pernah menjaga jarak dengan orang lain.
Etika sosial yang dilakukan Rasulullah Saw. ialah selalu berbuat baik terhadap
sesama, lewat ragam media.
➢ Hadits dan Terjemahannya :
Dalam salah satu riwayat disebutkan, Abu Dzar Ra. berkata bahwa
Rasulullah Saw. bersabda:

‫ع ْن ُه‬ َُ ‫قَا‬: ‫ل‬


َ ‫ل َو‬ ُ‫ وسلم عليه هللا صلى َه‬: “ُ‫ت إهذَا‬
َُ ‫ّللا َرس ْو ُل قَا‬ َ ُ‫َم َرقَة‬
َُ ‫طبَ ْخ‬
ُ‫َك َوت َ َعا َه ُْد َما َءهَا فَأ َ ْك هث ْر‬ ‫م ْس هلمُ أ َ ْخ َر َجهُ ه‬
َُ ‫جـي َْران‬.”
"Hai Abu Dzar, kalau engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya,
dan perhatikanlah tetangga tetanggamu." (HR. Muslim).
➢ Isi Kandungan Hadits :
Hadits tersebut tentu saja merupakan realisasi dari pendidikan
sosial-kemasyarakatan. Sangat tidak dibenarkan jika kita bersikap cuek atau
tidak peduli terhadap tetangga. Islam menggariskan hak-hak dan kewajiban
antara satu tetangga dengan tetangga yang lain. Di antara mereka dianjurkan
agar saling tolong menolong. Pelajaran ini dimaksudkan agar kecintaan dan
persaudaraan antar sesama dapat ditegakkan dengan kokoh.

5
Pendidikan sosial-kemasyarakatan adalah salah satu poin penting
bagi kita dalam mengamalkan ajaran-ajaran sosial yang tercamtum dalam
al-Qur'an, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Karena itu, kalau kita kaji kembali isi al-Qur'an, maka kita akan menemukan
bahwa kalam Allah Swt. itu tidak hanya berbicara tentang hukum-hukum
ibadah mahdhah, tetapi juga mencakup aktivitas-aktivitas sosial sebagai
bagian dari hablun minannas.
Karena setiap kelompok masyarakat tidak sama dengan kelompok
masyarakat lainnya, maka tentu saja dibutuhkan cara bergaul yang cerdas
dan penuh kelembutan sehingga kita dengan mudah diterima oleh orang
lain. Cara-cara bergaul itulah yang diteladankan dengan sempurna oleh
Rasulullah Saw.
Dengan demikian, belajar tentang pendidikan sosial dan
kemasyarakatan akan mengantarkan kita menjadi pribadi-pribadi yang arif.
Kita akan memahami karakter masing-masing individu yang memiliki latar
belakang sosial yang beragam. Dengan memahami seperti itu, kita akan
melihat keagungan Allah Swt. sekaligus kita akan bersyukur kepada-Nya
yang telah menciptakan manusia dengan kultur-sosial yang beragam.
Mempelajari aspek-aspek sosial, pada gilirannya, akan
mengantarkan kita menjadi manusia berkualitas dan berpotensi untuk
bermanfaat kepada sesama. Dalam konteks pendidikan Islam, jelas
mempelajari semua itu merupakan suatu kewajiban. Siswa atau murid akan
memiliki pemahaman yang utuh mengenai cara hidup bertetangga dan
berperilaku yang baik dengan sesama.
Mengingat begitu pentingnya pendidikan sosial kemasyarakatan,
maka tidak bisa ditawar lagi setiap siswa harus diperkenalkan dengan
konsep-konsep masyarakat yang islami sembari pada waktu yang
bersamaan diajarkan cara mengaplikasikannya di lingkungan sosial.
Tentu saja, realisasi pendidikan sosial itu berlandaskan pada al-
Qur'an dan hadits, Kajian yang mendalam tentang masyarakat dalam
pandangan al-Qur'an serta hadits akan menghasilkan output yang memiliki
kepedulian, perhatian, dan dedikasi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan

6
memahami konsep masyarakat, maka akan muncul generasi generasi yang
siap menjadi agen bagi kemanfaatan sosial.7

C. Nilai Pendidikan yang Terkandung dalam Hadits Tentang Pendidikan


Sosial

Hadits tentang sosial merupakan salah satu hadits yang membahas


tentang bagaimana kita bersikap terhadap sesama makhluk sosial, lingkungan,
dan bagaimana kita bersikap. Apalagi jika kedudukanya sebagai pendidik, maka
kita harus mengajarkan dan menanamkan nilai tersebut dalam jiwa anak didik
kita. Nilai sosial dalam perspektif kitab Kasyful Ghummah karya Sayyid
Muhammad Bin Alawi Al-Maliki, yaitu tentang, menolong orang yang
membutuhkan, memenuhi kebutuhan saudara, bersedekah kepada orang yang
membutuhkan, sikap solidaritas antar sesama, membantu seseorang yang
teraniyaya untuk memperoleh haknya, mempererat hubungan baik dengan
kerabat maupun dengan masyarakat umum, mendamaikan orang yang
berseteru, tersenyum atau bermuka berseri-seri saat sedang berinteraksi, saling
mengasihi, memerikan pinjaman pada orang yang membutuhkan, menjenguk
orang yang sedang sakit, dan berta’ziyah kepada orang yang sedang tertimpa
musibah. Dan setiap kebaikan pahalanya sama nilainya dengan sedekah. 8
Adapun menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwān : “Pendidikan sosial adalah
pendidikan anak sejak kecil agar terbiasa menjalankan adab sosial yang baik
dan dasar-dasar psikis yang mulia dan bersumber pada aqidah Islamiyah yang
abadi dan perasaan keimanan yang mendalam agar di dalam masyarakat nanti
ia terbiasa dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang
matang dan tindakan yang bijaksana”.

7
M.Ainur Rasyid,Hadits-Hadits Tarbawi Teori dan praktik Pendidikan Sesuai Hadits Nabi
Muhammad Saw.(Yogyakarta:DIVA Press:2020)hlm.147-149

8
Nor Mubin, nilai-nilai sosial dan Pendidikan Islam Perspektif Kitab Kasyful Gghummah Fi
Isthlna’il Ma’ruf Wa Rahmatil Ummah, Attaqwa, Vol. 17, No. 1, 2021,

7
Pendidikan sosial adalah pengaruh yang disengaja yang ditujukan dari
pendidik-pendidik itu sendiri dan pengaruh itu berguna untuk menjadikan anak
sebagai anggota yang baik dalam golongan yang mengajarkan anak itu supaya
dengan sadar berbuat sesuai dengan norma- norma kemasyarakatan (‘Ulwān,
2012: 90).
Islam mendorong untuk berinteraksi sosial ditengah manusia lainnya.
Dalam berbagai ibadah ritual Islam terkandung makna simbolik yang
berimplementasi sosial. Hubungan sosial manusia dalam ajaran Islam bukan
hanya suatu yang berdiri sendiri atau fenomena prilaku semata melainkan suatu
rangkaian aktifitas fisik rohaniah. Rangkaian aktifitas tersebut merupakan
panduan antara hubungan manusia dengan Allah (Habl minAllah) dan
hubungan antar manusia (Habl min al-Nas).
Nilai Pendidikan dalam hadis tentang sosial ini apabila di aplikasikan bagi
peserta didik sangatlah di anjurkan. Hadis ini bisa menjadi bekal bagi peserta
didik tentang bagaimana bersikap yang baik terhadap sesama, menempatkan
sikap sesuai dengan keadaan di sekitar, menumbuhkan sikap empati terhadap
sesama, membantu orang lain, tidak merendahkan orang lain, saling
menghargai pendapat orang lain ketika pada saat forum diskusi contohnya. 9
Ada banyak hadis yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, namun yang
terpenting dari berbagai macam hadis tentang bersosial tersebut, kita mampu
mengambil hikmah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

9
Euis Cici Nurunnisa Husni, Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Perspektif ‘Abdullah Nasih ‘Ulwan dan
Relevansinya terhadap Tujuan Pendidikan sosial, Tarbiyah al-aulad, VOL. 1, No. 1, 2016, hlm. 4.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun pengertian pendidikan sosial menurut Prof. Santoso
S.Hamidjoyo, seperti yang dikutip Prof. Drs. Soelaiman Yoesoef,
bahwa:Pendidikan sosial didefinisikan sebagai suatu proses yang diusahakan
dengan Sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik atau membina,
membimbing dan Membangun individu dalam lingkungan sosial dan alamnya
supaya bebas dan Bertanggung jawab menjadi pendorong ke arah perubahan
dan kemajuan.
Belajar tentang pendidikan sosial dan kemasyarakatan akan
mengantarkan kita menjadi pribadi-pribadi yang arif. Kita akan memahami
karakter masing-masing individu yang memiliki latar belakang sosial yang
beragam. Dengan memahami seperti itu, kita akan melihat keagungan Allah
Swt. Hadits tentang sosial merupakan salah satu hadits yang membahas
tentang bagaimana kita bersikap terhadap sesama makhluk sosial, lingkungan,
dan bagaimana kita bersikap. Apalagi jika kedudukanya sebagai pendidik,
maka kita harus mengajarkan dan menanamkan nilai tersebut dalam jiwa anak
didik kita.

B. Saran
Kami sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun isinya. Oleh karena
itu, kami harapkan pembaca dapat mencari pengetahuan atau referensi lain
sebagai bahan banding dan untuk mengembangkan apa yang tertulis disini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Athiyah al-Abrasy, Muhammad. 1950. Ruh at-Tarbiyah wa at-Ta’lim, (Al-

Qahiroh: Dar al-Ahya Al-Kutub al-Arabiyyah.

Cici Nurunnisa Husni, Euis. 2016. Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Perspektif

‘Abdullah Nasih ‘Ulwan dan Relevansinya terhadap Tujuan Pendidikan

sosial, Tarbiyah al-aulad, 1 (1): 4.

Hamid Zahwan, Abdul. 1989. Kamus al-Kamil. Semarang: Usaha Keluarga.

Juwariyah. 2010. Hadits Tarbawi. Yogyakarta: Penerbit Teras.

Mubin, Nor. 2021. Nilai-Nilai Sosial dan Pendidikan Islam Perspektif Kitab

Kasyful Gghummah Fi Isthlna’il Ma’ruf Wa Rahmatil Ummah, Attaqwa, 17

(1)

Nasih Ulwan, Abdullah. 2007. Pendidikan Anak Dalam Islam. Jakarta: Pustaka

Amani.

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamu Besar Bahasa Indonesia. 1993. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahardjo, Mujdia. 2010. Pemikiran Kebijakan Pendidikan Kontemporer. Malang:

UIN-Maliki Prees.

Rasyid, M.Ainur. 2020. Hadits-Hadits Tarbawi Teori dan praktik Pendidikan

Sesuai Hadits Nabi Muhammad Saw. Yogyakarta: DIVA Press.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

10

Anda mungkin juga menyukai