Disusun Oleh :
Kelompok 3
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami sebagai penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Hadist Tarbawi
yang berjudul “Hadis Tanggung Jawab Pendidik”.
Kami sebagai penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai
edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan
anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajaranya secara sistematis dengan
memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar itu sendiri, tentunya membutuhkan
sebuah metode. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan
belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik,
akan ditentukan oleh relevansi penggunaan suatu metode yang sesuai
dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan
penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang
terpatri di dalam suatu tujuan.
Metode dalam kegiatan belajar mengajar bermacam- macam.
Penggunaanya tergantung dari rumusan tujuan dalam mengajar, sangat
jarang ditemukan guru yang hanya menggunakan satu metode, tetapi
kombinasi dari dua atau beberapa metode yang lain. Penggunaan metode
gabungan dimaksudkan untuk menggairahkan belajar anak didik. Dengan
bergairahnya belajar, anak didik tidak sukar mencapai tujuan pengajaran.
Karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan,
tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan.1
1 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), halaman 3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pendidikan?
2. Apa saja Hadits dalam metode pendidikan?
3. Apa saja nilai nilai dalam pendidikan?
4. Bagaiman aktualisasi nilai pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode pendidikan
2. Untuk mengetahui hadits dalam metode pendidikan
3. Untuk mengetahui nilai nilai dalam pendidika
4. Untuk mengetahui aktualisasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputra Pers, 2002),
halaman 3-4
Terjemah
Kandungan
Terjemah
Kandungan
Terjemah
Kandungan
3
Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, hlm. 87.
untuk mengingat, (9) pertanyaan dapat memusatkan perhatian
siswa,4 dan (10) mengembangkan keberanian serta keterampilan
siswa dalam menjawab sekaligus mengemukakan pendapat. 5
4. Metode Perumpaan
Hadis
Terjemah
4
I. L. Pasaribu dan B. Simanjuntak, Didaktik dan Metodik, (Bandung: Transito, 1986), hlm. 96
5
Armei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, hlm. 143.
rasanya pahit." (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi,
dan An-Nasa'i)
Kandungan
َصده ْقنَ َعلَ ْي ِه َو َسله َم أَنههُ قَا َل َيا َم ْعش ََر النِ َساءِ تَ ُصلهى هللا َ هللاِ ع ْن َرسُو ِل َ هللا بن عمر َ ع ْن
ِ ع ْب ِد َ
سو َل ُ ار فَقَا َلتْ ْام َرأَة ٌ مِ ْن ُهنه َجزَ َل ٌة َو َما َلنَا َيا َر
ِ َار فَإِنِي َرأَ ْيتُكُنه أَ ْكثَ َر أَ ْه ِل النه
َ َوأَ ْكثَرْ نَ اَل ْس ِت ْغف
ِ ع ْق ٍل َو ِد
ين َ ت
ِ صا
َ ِمِن نَاق َ َار قَا َل ت ُ ْكثَرْ نَ الله ْعنَ َوتَ ْكفُرْ نَ ْالع
ْ ُشِير َو َما َرأَيْت ِ َّللا أَ ْكثَ َر أَ ْه ِل النه
ِه
ِ ُب ِلذِي ل
ب َ َأَ ْغل
Terjemah
Kandungan
Terjemah
Kandungan
َ ُصلهى هللا
علَ ْي ِه َوسلم َم ْن أفطر يوما من رمضان من َ ِعن أبي هريرة قال قَا َل َرسُو ُل هللا
غير رخصة رخصها هللا له لم يقض عنه صيام الدهر
Terjemah
Kandungan
Terjemah
Kandungan
8. Metode Mauizhah
Hadis
Terjemah
Kandungan
C. NILAI-NILAI PENDIDIKAN
1. Nilai-nilai pendidikan dalam metode keteladanan atau
demonstrasi
6M. Chalis, Perspektif Hadits Tentang Metode Pendidikan (Sebuah Kajian Otentitas Tentang
Hadits Pendidikan), Jurnal Seminar Proceedings, 2015. Hal. 138-142.
Rasulullah melakukan cara belajar seperti diajarkan dalam Alquran.
Selain membujuk manusia, beliau juga menggunakan ancaman
untuk membangkitkan motivasi manusia supaya taar kepada Allah
dan Rasul-Nya. Ancaman juga memotivasi manusia untuk
menjalankan ibadah dan menguatkan tanggung jawab terhadap
agamanya (taklif), menjauhi maksiat, serta segala sesuatu yang
dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Penggunaan bujukan dan
ancaman secara bersamaan mempunyai pengaruh yang lebih efektif
daripada menggunakan salah satu di antara keduanya.
8 Andri Anirajh, “Metode Keteladanan Dan Signifikansinya Dalam Pendidikan Islam”, Fikruna,
Vol. 2, No. 1, 2013, hal. 153.
9 M. Ngalim Purwanto, “Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”, (Bandung: Remadja Karya, 1985),
cet. Ke-1, hal. 236
Sistematis dan berani mengemukakan pendapatnya tanpa ada rasa
takut, mendorong mereka untuk mendalami pelajaran, sehingga
menambah kecintaan mereka terhadap pelajaran serta
membangkitkan keaktifan berpikir dari mereka.
Djamarah (2006) rangsangan dari guru dalam bentuk bertanya,
maka tanggapan anak didik dalam bentuk jawaban. Sebaliknya
sebuah, rangsangan dari anak didik dalam bentuk bertanya, maka
tanggapan guru dalam bentuk jawaban. Maka terjadilah interaksi
dalam bentuk tanya jawab.
4. Metode Perumpamaan
Dengan menggunakan metode perumpamaan, para peserta didik
akan merasakan seolah-olah pesan yang disampaikan terlihat
langsung dan sesuai dengan pengalaman hidupnya.
Pengunaan metode perumpamaan dianggap metode yang mudah,
jadi ketika penyampaiannya guru menyampaikan dengan asal-
asalan. Contohnya seperti : Ketika pelajaran akhlak, didalam kelas
sangat gaduh, segala nasihat dan peringatan sudah dilakukan, namun
tidak kunjung tenang sehingga guru itu bingung dan guru itu
menfokuskan siswa dengan memberi cerita yang berupa
perumpamaan, “Anak-anak, sebuah piano akan memunculkan suara,
namun ketika piano itu terkunci, ternyata masih utuh keluar
suaranya, berarti bisa dikatakan piano itu rusak atau ada yang perlu
diperbaiki, apabila kalian sudah diperingatkan namun masih utuh
gaduh dalam kelas itu berarti perlu ada tukang servis”. Cara
menggunakan metode perumpamaan dengan bercerita/metode
kisah, biasanya seorang guru menggunakan perumpamaan yang
pernah digunakan Rasulullah saw dalam Alquran dan hadits
adakalanya dikarang sendiri oleh guru tersebut dan setiap hari
menggunakan metode ini.
5. Metode Ceramah
Salah satu macam metode belajar yang kerap digunakan adalah
metode ceramah. Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara
berceramah atau menyampaikan informasi secara lisan kepada
siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan
ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu.
Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan
literatur atau sumber rujukan informasi karena daya beli siswa yang
diluar jangkauan.
Metode ceramah Mendorong siswa untuk menjadi lebih
fokus.Guru dapat mengendalikan kelas secara penuh.Guru dapat
menyampaikan pelajaran yang luas.Dapat diikuti oleh jumlah anak
didik yang banyak.Mudah dilaksanakan
6. Metode Targhib Tarhib
Metode Targhib-Tarhib adalah strategi atau cara untuk
meyakinkan seorang murid terhadap kekuasaan dan kebenaran
Allah SWT melalui janji-Nya disertai dengan bujukan dan
rayuan untuk melakukan amal shaleh
Dengan penerapan metode Targhib-Tarhibini harapan dapat
terciptanya peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
terciptanya peserta didik berakhlaqul karimah baik di
rumah,sekolah maupun di lingkungannya, terciptanya peserta
didik patuh dan taat kepada orang tua,Guru,dan masyarakat,
terciptanya peserta didik yang aktit, optimis dan hilangkan rasa
malas dalam proses pembelajaran, terciptanya kognitif, Afektif
dan psikomotor pada peserta didik sesuai harapan.10
7. Metode Pengulangan dan Latihan
berikut:Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar di manapeserta didik melaksanakan kegiatan latihan,
peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih
tinggi dari apa yang telah dipelajari (Rusman, 2011). Suatukegiatan
dalam rnelakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat asosiasi atau
menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
Metode latihan bertujuan agar kegiatan praktek yang dilakukan
oleh peserta didik menjadi lebih bermakna yang berkenaan dengan
daerah materi pembelajaran yang khusus dan menyediakan
pengetahuan mengenai hasil belajar dengan cepat dan akurat
Hasil belajar peserta didik dengan metode latihan mengalami
peningkatan tiap siklus. Keterlaksanaan model latihan oleh guru
10Syamsiah Nur, Hasnawati, “Metode Targhib dan Tarhib dalam Pendidikan Islam”, Vo. V, No. 1,
2020.
pada pelaksanaan belajar mengalami peningkatan tiap siklus.
Aktivitas belajar peserta didik pada pembelaj ar an den gan metode
latiha n mengalami peningkatan tiap siklus.Efektifitas pembelajaran
dengan menggunakan metode latihan mengalami peningkatan tiap
siklus.11
8. Metode Mauzihah
Mauidhoh disampaikan dalam bentuk nasehat melalui lisan
seperti ceramah dan pidato.
Mauidhoh memberikan kontribusi yang erat kaitannya dengan
kejiwaan individu untuk merubah diri menjadi manusia yang lebih
baik. Di mana hal itu tidak dapat terpisahkan dengan masalah-
masalah spiritual dan keyakinan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah metodologi pembelajaran sebenarnya sama dengan
metodik, yakni suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara
atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar
tercapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
Metode dalam kegiatan belajar mengajar yaitu ada berbagai
macam- macam, diantaranya adalah:
1. Metode Keteladanan atau Demonstrasi
2. Metode Pembiasan dan Hukuman
3. Metode Dialog atau Hiwar atau Tanya Jawab
4. Metode Perumpamaan
5. Metode Ceramah
11Ferry Lesmana, Maman Kusman, Ariyanto, Uli Karo Karo, Jurnal Of Mechanical Engineering
Education, Vol. 1, No. 2, 2014.
6. Metode Targhib Tarhib
7. Metode Pengulangan dan Latihan
8. Metode Mauzihah
B. Saran
Penulis ingin menyampaikan beberapa saran kepada pembaca,
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang
membangun untuk penulisan makalah-makalah selanjutnya sangat
diharapkan
Daftar Pustaka
Djamarah Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
M. Basyiruddin Usman M. Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama
Islam. Jakarta: Ciputra Pers.