Anda di halaman 1dari 12

PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKIAN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu:

Drs. H. As’ad Malik M.A

Disusun Oleh:

FITRIATUL HASANAH

NIM:2021100012222

AULIA NURANI

NIM:2021100012223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN

WONOREJO LUMAJANG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliau kita dapat meneruskan kehidupan yang lebih
bermartabat yang di dasarkan oleh iman dan islam.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, Untuk itu kritik dan
saran selalu diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan dating .

Semoga apa yang telah penulis lakukan ini menjadi bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Lumajang,20 Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian Dan Pentingnya Metode Pendidikan.....................................................


B. Macam-Macam Ayat Al-Qur’an Tentang Metode Pendidikan..............................
C. Tafsir Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Metode Pendidikan......................................
D. Nilai Tarbiyah Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Metode Pendidikan........................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam dapat dilihat dari Al
Qur‟an yang merupakan sumber hukum dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Didalam Al
Qur‟an juga mencangkup ayat-ayat tentangpendidikan atau tarbiyah, baik secara tersirat
maupun tersurat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم َو ُم ْسلِ َم ٍة‬

Artinya:“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”

Selain itu, dijelaskan dalam al-Qur‟an surat al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِي َْل ا ْن ُش ُزوْ ا فَا ْن ُش ُزوْ ا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوْ ا يَ ْف َس‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوْ ا فِى ْال َم ٰجل‬
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬
ٍ ۗ ‫ َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬-

Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya
Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (Q.s. al-
Mujadalah : 11)

Selanjutnya, setelah manusia memiliki ilmu pengetahuan mereka berkewajiban


untuknya mengamalkan/mengajarkan ilmu yang sudah mereka peroleh. Dalam mengamalkan
atau mengajarkan ilmu tersebut, hendaknya seorang guru memiliki wawasan tentang sistem
pembelajaran. Salah satunya yakni metode pembelajaran. Metode merupakan hal yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar. Apabila dalam proses pendidikan tidak menggunakan
metode yang tepat maka harapan tercapainya tujuan pendidikan akan sulit untuk diraih.
Dalam al-Qur‟an dan beberapa hadist juga menganjurkan untuk menggunakan metode dalam
proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang termuat dalam al-Quran pun memiliki
banyak macam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian dan bagaimana pentingnya metode pendidikan?
2. Sebutkan Macam-Macam ayat al-qur’an tentang metode pendidikan?
3. Bagaimana tafsir ayat-ayat al-qur’an tentang metode pendidikan?
4. Bagaimana nilai tarbiyah ayat-ayat al-qur’an tentang metode pendidikan?
C. TUJUAN
E. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya metode pendidikan
F. Untuk mengetahui Macam-Macam ayat al-qur’an tentang metode pendidikan
G. Untuk mengetahui tafsir ayat-ayat al-qur’an tentang metode pendidikan
H. Untuk mengetahui nilai tarbiyah ayat-ayat al-qur’an tentang metode pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan pentingnya metode pembelajaran

Dalam bahasa Arab metode dikenal dengan istilah at-thariq (jalan-cara). Secara
umum istilah “metode” adalah suatu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room
menyebutkan bahwa method ia a way in achieving something (cara untuk mencapai sesuatu).
Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

Sudjana berpendapat bahwa : "metode pembelajaran adalah cara yang digunakan


guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran".

Dengan kata lain metode ini digunakan dalam konteks pendekatan secara personil
antara guru dengan siswa supaya siswa tertarik dan menyukai materi yang diajarkan. suatu
pelajaran tidak akan pernah berhasil jika tingkat antusias siswanya berkurang.

Oleh karena itu, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan
penting dalam keberhasilan suatu pendidikan. karenametode merupakan pondasi awal untuk
mencapai suatu tujuan pendidikandan asas keberhasilan sebuah pembelajaran. Sebaik apapun
strategi yangdirancang namun metode yang dipakai kurang tepat maka hasilnya pun
akankurang maksimal. Tetapi apabila metode yang dipakai itu tepat maka hasilnya akan
berdampak pada mutu pendidikan yang baik.

B. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Pendidikan


1. Qs. Al-maidah/5:67
‫س اِنَّ هّٰللا َ اَل‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫س ْو ُل بَلِّ ْغ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي َك ِمنْ َّربِّ َك َۗواِنْ لَّ ْم تَ ْف َع ْل فَ َما بَلَّ ْغتَ ِر ٰسلَت َٗه ۗ َو ُ يَ ْع‬
ِ ۗ ‫ص ُمكَ ِمنَ النَّا‬ ُ ‫ٰيٓاَيُّ َها ال َّر‬
َ‫يَ ْه ِدى ا ْلقَ ْو َم ا ْل ٰكفِ ِريْن‬
Artinya: Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.
Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak
menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan)
manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (QS:
Al-Maidah Ayat: 67)
2. Qs. An-nahl/16:125
َ ْ‫س ۗنُ اِنَّ َربَّكَ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َمن‬
ْ‫ض َّل عَن‬ َ ‫سبِ ْي ِل َربِّ َك بِا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِعظَ ِة ا ْل َح‬
َ ‫سنَ ِة َو َجا ِد ْل ُه ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَ ْح‬ َ ‫اُ ْد ُع اِ ٰلى‬
َ‫سبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِا ْل ُم ْهتَ ِديْن‬
َ
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS:
An-Nahl Ayat: 125)1
3. Qs. Al-a’raf/7:176-177
ُ‫ب ِإنْ ت َْح ِم ْل َعلَ ْي ِه يَ ْل َه ْث َأ ْو تَ ْت ُر ْكه‬ ٰ
ِ ‫ض َواتَّبَ َع َه َواهُ ۚ فَ َمثَلُهُ َك َمثَ ِل ا ْل َك ْل‬ِ ‫شْئنَا لَ َرفَ ْعنَاهُ بِ َها َولَ ِكنَّهُ َأ ْخلَ َد ِإلَى اَأْل ْر‬ ِ ‫َولَ ْو‬
ٰ
١٧٦ ﴿ َ‫ص لَ َعلَّ ُه ْم يَتَفَ َّكرُون‬ َ ‫ص‬ َ َ‫ص ا ْلق‬ِ ‫ص‬ ُ ‫﴾يَ ْل َه ْث ۚ َذلِ َك َمثَ ُل ا ْلقَ ْو ِم الَّ ِذينَ َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا ۚ َفا ْق‬
Artinya: Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan
menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing
jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya
dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-
kisah itu agar mereka berfikir. (QS: Al-A'raf Ayat: 176)
َ ُ‫سا َء َمثَاًل ا ْلقَ ْو ُم الَّ ِذينَ َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا َوَأ ْنف‬
١٧٧ ﴿ َ‫س ُه ْم َكانُوا يَ ْظلِ ُمون‬ َ ﴾
Artinya: Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. (QS: Al-A'raf
Ayat: 177).
4. Qs.ibrahim/14:24-25
‫س َمٓا ۙ ِء‬ ۡ َ‫ض َر َب هّٰللا ُ َمثَاًل َكلِ َمةً طَيِّبَةً َكش ََج َر ٍة طَيِّبَ ٍة ا‬
َّ ‫صلُ َها ثَابِتٌ َّوفَ ۡر ُع َها فِى ال‬ َ َ‫اَلَمۡ تَ َر َك ۡيف‬
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik1 seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan
cabangnya (menjulang) ke langit, (QS: Ibrahim Ayat: 24)
‫ضر هّٰللا‬
ِ ‫ب ُ ااۡل َمۡ ثَا َل لِلنَّا‬
َ‫س لَ َعلَّ ُهمۡ يَتَ َذ َّك ُر ۡون‬ ُ ِ ۡ َ‫ت ُۡؤتِ ۡۤى اُ ُكلَ َها ُك َّل ِح ۡي ۢ ٍن بِا ِ ۡذ ِن َربِّ َهاؕ َوي‬
Artinya: pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin
Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka
selalu ingat(QS: Ibrahim Ayat: 25)
C. Tafsir Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Metode Pendidikan
1. Qs. Al-maidah ayat 67

1
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Isma‟il Ibnu Kasir. Tafsir Ibnu Kasir; Juz 4 al-Hijr 2 S.D an-Nahl 128. Bandung:
Sinar BaruAlgensindo. 2003.
Kisah ini diceritakan sangat indah oleh Ibnu Katisr dalam menafsirkan Surat
Al-Maidah ayat 67 ini. Beliau menguraikan : Pada awalnya Nabi merasa takut
untuk menyampaikan risalah kenabian. Namun karena ada dukungan lansung dari
Allah maka keberanian itu muncul. Dukungan dari Allah sebagai pihak pemberi
wewenang menimbulkan semangat dan etos dakwah nabi dalam menyampaikan
risalah. Nabi tidak sendirian, di belakangnya ada semangat “Agung”, ada pemberi
motivasi yang sempurna yaitu Allah SWT. Begitu pun dalam proses pembelajaran
harus ada keberanian, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan materi. Sebab
penyampaian materi sebagai pewarisan nilai merupakan amanat agung yang harus
diberikan. Bukankah nabi berpesan ; “yang hadir hendaknya menyampaikan
kepada yang tidak hadir”
2. Qs.an-nahl ayat 125
Tafsir al-jalalayn
“Serulah (manusia, wahai Muhammad) ke jalan Rabb-mu (agama-Nya) dengan
hikmah (dengan al-Quran) dan nasihat yang baik (nasihat-nasihat atau perkataan
yang halus) dan debatlah mereka dengan debat terbaik (debat yang terbaik seperti
menyeru manusia kepada Allah dengan ayat-ayat-Nya dan menyeru manusia
kepada hujah). Sesungguhnya Rabb-mu, Dialah Yang Mahatahu, yakni Mahatahu
tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dia Mahatahu atas orang-orang yang
mendapatkan petunjuk. Maka Allah membalas mereka. Hal ini terjadi sebelum ada
perintah berperang.Ketika Hamzah dibunuh (dicincang dan meninggal dunia pada
Perang Uhud)”2
3. Qs. Al-a’raf ayat 167-168
Kedua ayat ini menguraikan keadaan siapapun yang melepaskan diri dari
pengetahuan yang telah dimilikinya. Allah SWT menyatakan bahwa sekiranya
Kami menghendaki, pasti Kami menyucikan jiwanya dan meninggikan derajatnya
dengannya yakni melalui pengamalannya terhadap ayat-ayat itu, tetapi dia
mengekal yakni cenderung menetap terus menerus di dunia menikmati
gemerlapnya serta merasa bahagia dan tenang menghadapinya dan menurutkan
dengan antusias hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya adalah
seperti anjing yang selalu menjulurkan lidahnya.

2
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan As-Suyuti, Imam Jalaluddin. Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asbabun
Nuzul; jilid 1. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2011.
Kedua ayat diatas juga memberikan perumpamaan orang yang ber
pengetahuan, sampai-sampai pengetahuan itu melekat pada dirinya seperti
melekatnya kulit pada dagingnya. Namun dia menguliti dirinya dengan
melepaskan tuntunan pengetahuannya. Dia diibaratkan seekor anjing yang
terengah-engah sambil menjulurkan lidahnya. Biasanya yang terengah-engah
adalah yang letih atau kehausan membutuhkan air, tetapi anjing terengah-engah
bukan hanya ketika letih ataupun haus, tapi sepanjang hidupnya dia selalu
demikian. Sama dengan orang yang memperoleh pengetahuan tetapi terjerumus
mengikuti hawa nafsunya. Seharusnya pengetahuan tersebut membentengi dirinya
dari perbuatan buruk.
Dari Ayat tersebut juga bisa jadi tinjauan kita menggunakan metode
menakut-nakuti dan memikirkan Nikmat ini telah memfokuskan perhatian mereka
terhadap apa yang mereka rasakan berupa nikmat ditempatkannya dimuka bumi,
dan dijadikannya bumi itu sebagai tempat tinggal mereka yang dilengkapi berbagai
pemenuhan kebutuhan pokok dan kesempurnaan manusia.
4. Qs.ibrahim ayat 24-25
Kedua ayat diatas mengajarkan kepada semua ummat agar membiasakan
dari menggunakan ucapan yang baik, yang berfaedah bagi dirinya dan bermanfaat
bagi orang lain. Ucapan seseorang menunjukkan watak dan kepribadiannya serta
adab dan sopan santunnya. Sebaliknya, setiap muslim harus menjauhi ucapan dan
kata-kata yang jorok, yang dapat menimbulkan kemarahan, kebencian,
permusuhan dan menyinggung perasaan atau menimbulkan rasa jijik bagi yang
mendengarnya.
Demikian pula halnya kata-kata yang baik yang kita ucapkan kepada orang
lain, misalnya dalam memberikan Ilmu pengetahuan yang berguna, manfaatnya
akan didapat oleh orang banyak. Dan setiap orang yang memperoleh Ilmu dari
seorang guru haruslah bersyukur kepada Allah karena pada hakikatnya ilmu yang
telah diperolehnya melalui karunia dan rahmat Allah SWT.
D. Nilai Tarbiyah Dalam Ayat-Ayat Alqur’an Tentang Metode Pendidikan
1. Surat al-maidah ayat 67
Nilai tarbawi yang dapat diambil dari ayat tersebut di atas, yaitu bahwa
metode tabligh adalah suatu metode yang dapat diperkenalkan dalam dunia
pendidikan modern. Yaitu suatu metode pendidikan dimana guru tidak sekadar
menyampaikan pengajaran kepada murid, akan tetapi dalam metode itu terkandung
beberapa persyaratan guna terciptanya efektivitas proses belajar mengajar.
Beberapa persyaratan yang dimaksud adalah :
a. Aspek kepribadian guru yang selalu menampilkan sosok uswah hasanah,
suri tauladan yang baik bagi murid-muridnya.
b. Aspek kemampuan intelektual yang memadai.
c. Aspek penguasaan metodologis yang cukup sehingga mampu meraba dan
membaca kejiwaan dan kebutuhan murid-muridnya.
d. Aspek spiritualitas dalam arti pengamal ajaran Islam yang istiqomah.
Apabila keempat persyaratan di atas dipenuhi oleh seorang guru, maka
materi yang disampaikan kepada murid akan merupakan qoulan baligha, yaitu
ucapan yang komunikatif dan efektif.3
2. Surat an-nahl ayat 125
Nilai tarbawi yang dapat diambil dari ayat tersebut di atas menyangkut
metode atau cara melakukan dakwah. Ayat tersebut juga mengisyaratkan adanya
tiga tipologi manusia dalam kaitannya dengan penyikapan terhadap dakwah dan
pendidikan, yaitu :
a. Mereka yang dengan segala kemampuan nalar dan nuraninya selalu
berusaha menemukan kebenaran sejati, untuk mengajak dan mendidik
manusia dalam tipe ini cukup dengan metode al-hikmah.
b. Mereka yang dengan keluguannya atau karena keterbatasan kemampuan
berfikirnya selalu menerima taqlid dalam menerima kebenaran. Untuk
mengajak dan mendidik mereka ke jalan Allah swt lebih efektif dengan
metode al-mau‟idhat al-hasanat.
c. Mereka yang dengan segala kecongkakannya selalu berusaha menetang
kebenaran. Bagi manusia dalam kelompok ini cara berdakwah dan
memberikan pendidikannya harus dengan cara jadal (adu argumentasi)
tetapi dengan cara-cara lunak dan santun.
Ketiga tipologi tersebut akan ditemukan juga dari siswa oleh setiap guru di
sekolah. Ada anak yang kritis, yang baru akan menerima dan mengakui sesuatu
yang disampaikan guru kalau ia sudah betul-betul memahaminya. Ada juga anak-
anak yang selalu menerima apa yang disampaikan gurunya tanpa mau banyak
bertanya ini dan itu. Bahkan ada anak-anak yang selalu membangkang terhadap

3
el-Qurtuby, Usman. Al-Qur’an Cordoba. Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia. 2012.
gurunya. Untuk itu menghadapi ketiga tipologi anak tersebut seoran guru harus
pandai memilih metode pendidikan yang tepat.
3. Surat al-a’raf ayat 176-177
Nilai tarbawi yang dapat diambil dari ayat tersebut di atas adalah bahwa Al-
Qur‟an menyuguhkan Islam sebagai manhaj untuk bergerak. Juga untuk memandu
perjalanan manusia langkah demi langkah mendaki puncak tertinggi, sesuai
dengan program dan ketentuan-ketentuannya. Di tengah gerak riilnya, Islam
membentuk system kehidupan bagi manusia, membangun prinsip-prinsip
syariatnya, dan kaidah-kaidah ekonomi, social, dan politik mereka. Kemudian
dengan akalnya yang berpedoman pada Islam, manusia menciptakan aturan-aturan
hukum fikih, ilmu kealaman, ilmu jiwa, dan semua kebutuhan hidup praktis
mereka yang riil. Mereka menciptakannya, sedang di dalam jiwanya terdapat
kehangatan dan motivasi akidah, keseriusan melaksanakan syariat dan
merealisasikannya, dan kebutuhan-kebutuhan hidup riil dengan arahan –
arahannya.
Inilah manhaj Al-Qur‟an di dalam membentuk jiwa muslim dan kehidupan
islami. Adapun kajian teoritis yang semata-mata hanya kajian, maka yang
demikian inilah ilmu yang tidak dapat melindungi pemiliknya dari kecenderungan
kepada kehidupan dunia, dorongan hawa nafsu, dan godaan setan. Ilmu bukan
semata-mata pengetahuan. Tetapi, semestinya ia dapat menciptakan akidah yang
hangat, bersemangat, dan bergerak untuk mengimplementasikan petunjuknya di
dalam hati dan di dalam alam kehidupan.
4. Surat Ibrahim ayat 24-25
Nilai tarbawi yang dapat diambil dari ayat tersebut di atas adalah bahwa
perumpamaan adalah salah satu metode yang dapat diterapkan dalam proses
pendidikan dan pengajaran. Melalui ungkapan-ungkapan pemisalan, anak didik
akan mudah memahami materi pelajaran dan akan lebih termotivasi untuk
melakukan karya-karya nyata dan positif. Gambaran perumpamaan pada ayat di
atas tentang pohon bagus yang akarnya kokoh menancap ke dasar bumi dan
cabangnya menjulang ke angkasa untuk sebuah kalimah thayyibah, bertujuan agar
obyek yang diajak bicara lebih mudah memahami pentingnya memiliki prinsip
tauhid yang kuat dalam menempuh perjalanan kehidupan di dunia ini.
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai