Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR DAN PENGERTIAN ILMU DAKWAH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu: Dra. Maryatin, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Muchamad Faiq Annaja 43010230069
2. Lukman Hakim Prasetyo 43010230070

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Ilmu Dakwah
yang berjudul “Pengantar dan Pengertian Ilmu Dakwah". Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Ilmu Dakwah di Universitas Islam Negeri Salatiga.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah Swt memberikan imbalan yang
setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan tersebut menjadi ibadah.
Aamin Yaa Robbal’Alamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 15 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii


BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................2

C. Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II ...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN ...............................................................................................................3
A. Pengertian Dakwah .....................................................................................3

B. Fungsi dan Tujuan Dakwah .......................................................................6

BAB III .............................................................................................................................9


PENUTUP ........................................................................................................................9
A. Kesimpulan ..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menghadapi zaman modern ini, kita dihadapkan pada tantangan
kehidupan yang semakin kompleks. Hal tersebut membuat manusia
terkadang melupakan kewajiban dalam menjalankan tugasnya sebagai
khalifah di Bumi. Salah satu penyebabnya karena mulai bergesernya
sebagian pemikiran manusia dari orientasi akhirat menuju Ridho Allah
menjadi mengejar gaya hidup duniawi, hedonisme dan materialistik.
Jika melihat realita yang ada sekarang banyak para mahasiswa islam
ysng kurang menyadari akan perannya sebagai seorang muslim sejati,
meninggalkan dengan mudahnya kewajibannya sebagai seorang muslim.
Dibuktikan dengan pengetahuan nya tentang ilmu dakwah dipertanyakan,
maraknya perundungan kepada para pemuda-pemudi yang berusaha
menerapkan amanah dakwah, dan juga menurun nya minat anak muda untuk
mengikuti kegiatan keagamaan. Lantas bagaimana kita menjalankan apa
yang sudah menjadi tugas kita sebagai khalifah di Bumi jika hal-hal yang
seharusnya kita fahami dan kita dukung saja, kita sering tinggalkan atau
ibadah kita masih hanya sekedar gerakan yang menggugurkan kewajiban
yang tidak disertai ruh dan jiwa kita yang dipersembahkan menghadap
Allah Swt.
Nilai-nilai dari ilmu dakwah sendiri sedikit demi sedikit mulai
ditinggalkan. Untuk itu, perlunya pembahasan terkait apa itu dakwah, apa
fungsi dan tujuan dakwah. Dengan adanya pembahasan ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami ilmu dakwah secara komprehensif dan
berusaha untuk mengamalkannya. Sehingga mudah-mudahan Allah Swt
berkenan mengenalkan dirinya kepada hambanya melalui Nur (cahaya).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dakwah ?
2. Apa Fungsi dan Tujuan Dakwah ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dakwah.
2. Untuk Mengetahui Fungsi dan Tujuan Dakwah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, kata dakwah berasal dari kata bahasa Arab ‫دعوة‬-
‫يدعو‬-‫ دعا‬yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, mengundang
(Mahmud Yunus, 1973: 127) Kata dakwah secara etimologis terkadang
digunakan dalam arti mengajak kepada kebaikan yang pelakunya ialah
Allah swt., para Nabi dan Rasul serta orang-orang yang telah beriman dan
beramal shaleh. Terkadang pula diartikan mengajak kepada keburukan yang
pelakunya adalah syaitan, orang-orang kafir, orang-orang munafik dan
sebagainya.
Di dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125, diterangkan dengan
jelas teori atau cara berdakwah. Atau dengan perkataan lain di dalam ayat
itu Allah SWT telah memberikan pedoman atau ajaran-ajaran pokok untuk
menjadi patokan, bagaimana seharusnya cara-cara melaksanakan dakwah.
ayat itu:

َ ‫سنَ ِة َو َجاد ِْل ُه ْم بِالَّتِ ْي ه‬


َ ْ‫ِي أَح‬
‫س ُن ِإ َّن‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫سبِ ْي ِل َربِ َِّك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬ ُ ْ‫اُد‬
َ ‫ع اِلَى‬
َ‫س ِب ْي ِل ِه َو ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهت َ ِديْن‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫َرب َك ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن‬
َ ‫ض َّل‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran


yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa orang-orang yang
mendapat petunjuk”.
Kata ud’u yang artinya “ajaklah” adalah fi’il amr, yang menurut
aturan Ushul Fiqh, setiap fi’il amr menjadi perintah wajib yang harus
dipatuhi selama tidak ada dalil-dalil lain yang memalingkannya kepada
sunnah dan lain-lainnya. Jadi melakukan dakwah Islamiyah itu adalah wajib

3
karena tidak ada dalam hal ini dalil-dalil lain yang memalingkan kepada
sunnah atau ibahah (boleh dikerjakan boleh tidak).1
Dakwah menjadikan perilaku muslim dalam menjalankan Islam
sebagai agama rahmatan lil alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh
manusia, yang dalam prosesnya melibatkan unsur: da’i (subjek), maaddah
(materi), thoriqoh (metode), washilah (media), mad’u (objek), maqashid
(tujuan) dakwah yang melekat dengan tujuan Islam yaitu mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat 2.
Makna “dakwah” juga berdekatan dengan konsep ta’lim, tadzkir,
dan tashwir. Oleh karena itu, setiap konsep tersebut mempunyai makna,
tujuan, sifat, dan objek yang berbeda, namun substansinya sama yaitu
menyampaikan ajaran Islam kepada manusia, baik yang berkaitan dengan
ajaran Islam maupun sejarahnya. Ta’lim berarti mengajar, tujuannya
menambah pengetahuan orang yang diajar, kegiatannya bersifat promotif
yaitu meningkatkan pengetahuan, sedangkan objeknya adalah orang yang
masih kurang pengetahuannya. Sedangkan Tadzkir berarti mengingatkan
dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan pada orang yang lupa
terhadap tugasnya sebagai seorang muslim. Oleh karena itu, kegiatan
ini bersifat reparative atau memperbaiki sikap, dan perilaku yang rusak
akibat pengaruh lingkungan keluarga dan sosial budaya yang kurang baik,
objeknya adalah mereka yang sedang lupa akan tugas dan perannya sebagai
muslim 3.
Menurut Pengertian dakwah secara terminologi untuk saling
melengkapi, karena meskipun berbeda susunan redaksinya, namun maksud
dan makna hakikatnya sama seperti dikutip berikut ini:
1. Prof. Toha Yahya Omar, MA menyebutkan bahwa dakwah secara
terminologi mengajak manusia dengan cara bijaksana ke jalan yang benar

1
Tohs Yahya Umar. “Ilmu Da’wah”. (Jakarta : Offset WIDYA KARSA PRATAMA.
1992). Hal. 3-4
2
Wahidin Saputra. “Pengantar Ilmu Dakwah”. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2011). Hal. 2-3
3
Wahidin Saputra. Hal. 4-5

4
sesuai dengan perintah Allah, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka
di dunia dan di akhirat.
2. Prof. A. Hasjmy menyebutkan bahwa dakwah islamiah adalah
megajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan akidah dan syariah
islamiah yang terlebih dahulu diyakini dan diamalkan pendakwah sendiri.
3. Syaikh Ali Mahfudz menyebutkan bahwa dakwah adalah
memotivasi manusia untuk berbuat kebajikan, mengikuti petunjuk,
memerintahkan kebajikan dan mencegah kemungkaran agar mereka
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
4. Hamzah Ya’kub menyebutkan bahwa dakwah adalah mengajak
manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk-petunjuk
Allah SWT dan Rasul-Nya.
5. Abdul Kadir Munsyi menyebutkan bahwa dakwah adalah
mengubah umat dari satu situasi kepada situasi yang lebih baik di dalam
segi kehidupan.
6. Prof. HM Arifin M. Ed. Menyebutkan bahwa dakwah adalah
ajakan secara lisan, tulisan yang disiarkan melalui media, dan tingkah laku.
Semua kegiatan itu dilakukan secara sadar dan berencana dalam upaya
memengaruhi orang lain, baik secara individu maupun kelompok.
Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran, sikap penghayatan serta
pengalaman terhadap ajaran agama sebagai message yang akan
disampaikan kepada pendengar dan pembaca tanpa paksaan.
7. Prof. Dr. Aboebakar Aceh menyebutkan bahwa dakwah yang
berasal dari dai, berarti perintah mengadakan seruan kepada semua manusia
untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah SWT yang benar,
dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik. Kata-kata ini
mempunyai arti yang luas sekali, tetapi tidak keluar dari pada tujuan
mengajak manusia hidup sepanjang agama dan hukum Allah SWT.
8. Masdar Helmy menyebutkan bahwa dakwah adalah mengajak dan
menggerakan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah SWT (islam),
termasuk melakukan amar makruf nahi munkar untuk bisa memperoleh
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

5
9. Amrullah Ahmad menyebutkan, pada hakikatnya dakwah islam
merupakan aktualisasi imani (theologis) dimanifestasikan dalam suatu
system kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan. Itu semua
harus dilaksanakan secara teratur untuk memengaruhi cara merasa, berfikir,
bersikap, dan bertindak pada tataran kenyataan individu dan sosio-kultural
bagi terwujudnya ajaran islam dalam semua segi kehidupan dengan
menggunakan cara tertentu.
10. Dr. M. Quraish Shihab menyebutkan bahwa dakwah adalah
seruan atau ajakan kepda keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada
situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun
masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan
pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga
menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, ia harus
lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran islam secara lebih
menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan manusia 4.
Makna-makna di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu dakwah
adalah ilmu yang menjelaskan tentang macam-macam penyampaian ajaran
agama Islam kepada seseorang atau sekelompok orang terutama tentang
cara bagaimana menarik perhatian manusia, agar mereka menerima dan
mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh.
B. Fungsi dan Tujuan Dakwah
Dakwah mempunyai fungsi yang sangat besar, karena menyangkut
aktifitas untuk mendorong manusia melaksanakan ajaran Islam, sehingga
seluruh aktifitas dalam segala aspek hidup dan kehidupannya senantiasa
diwarnai oleh ajaran Islam. Dakwah berfungsi mengarahkan, memotivasi,
membimbing, mendidik, menghibur, mengingatkan umat manusia agar
senantiasa beribadah kepada Allah swt, berperilaku yang baik. Pada
prinsipnya, tujuan dakwah hanya kepada Allah atau sabili rabbik, tetapi
keadaan obyek dakwah seperti tersebut variatif (ada yang kafir, ahli kitab,
dan orang-oorang beriman), sehingga masing-masing obyek perlu ditinjau

4
Saidulkarnain Ishak. "Dakwah Sambil Ngenet". (Jakarta: Gramedia 2015). Hal. 7

6
menurut eksistensinya. Peninjauan yang berbeda bertujuan agar pesan
bersifat kondisional dan situasional dan dapat menunjukkan solusi setiap
permasalahan yang dialami oleh obyek. 5
Dikehendaki dengan tugas dan fungsi dakwah disini ialah sesuatu
yang harus dilakukan dan ia merupakan bagian tak terpisahkan dari dakwah.
Berbicara masalah tugas dan fungsi dakwah dalam pemikiran Sayyid
Quthub, hal ini dapat dilihat pada tulisan A. Ilyas Ismail yang mengatakan:
menurut Quthub, ada tiga tugas dan fungsi dakwah, Pertama
:menyampaikan kebenaran Islam (Al–Tabligh wa al-bayam), kedua:
melakukan pemberdayaan nilai-nilai islam (Al amr bi al-ma’ruf) dan control
sosial (Al Nahyi al-munkar), ketiga : menumpas kejahatan melalui perang
suci (Al jihad fi sabil Allah). Berikut penjelasan masing-masing dari tiga
tugas dan fungsi dakwah tersebut:
1. Menyampaikan kebenaran Islam (Al-Tabligh wa al-Bayan)
Pada dasarnya setiap nabi dan rasul Allah berkewajiban menyampaikan
kebenaran agama (risalah) yang dibawa kepada umatnya. Tugas dan
kewajiban menyampaikan kebenaran dalam bahasa agama disebut tabligh.
Konsep dasar dari pengertian tabligh adalah upaya menyampaikan ajaran
ilahi kepada manusia dengan kata lain bagaimana ajaran ilahi itu
diinformasikan,disebarkan,dan diajarkan kepada orang lain dengan tujuan
pencerahan akal pikiran dan penyejukan nurani. Menurut pakar bahasa Al-
Ashfahani, kata tabligh menunjuk kepada kegiatan menyampaikan
kebenaran (agama) secara lisan.
2. Amar Ma’ruf Dan Nahi Mungkar
Amar ma’ruf dan nahi munkar sebagai suatu yang dibutuhkan menurut
syariat, dan pula merupakan keharusan agama dan tuntutan iman. Amar
ma’ruf nahi munkar merupakan kewajiban kaum muslim baik sebagai
individu maupun umat, sekaligus menjadi ciri dan karakternya yang
menonjol yang membedakan masyarakat Islam dengan masyarakat lain.
Masyarakat Islam adalah masyarakat adalah masyarakat yang memiliki

5 Muhammad Qodaruddin Abdullah. Hal. 11 dan 16

7
kepeduliaan terhadap kebaikan dan petunjuk Allah, merupakan masyarakat
yang selalu bekerjasama dan bahu membahu dalam membangun kebaikan
masyarakat memerangi kejahatan.6
3.Perang Suci (Jihad Fi Sabil Allah)
Perang suci (Jihad Fi Sabil Allah) yang di sebut juga jihad menempatkan
suatu kewajiban atau tugas penting dalam Islam. Jihad di pahami sebagai
usaha yang sangat sungguh-sungguh dengan mengeluarkan segala
kemampuan yang di miliki di waktu perang atau waktu damai dengan lisan
atau dengan apa saja demi meninggikan kalimat Allah dan memuliakan
agama Nya.7

6 Baharuddin Ali. “Tugas dan Fungsi Dakwah dalam Pemikiran Sayyid Quthub”. Jurnal

Dakwah Tabligh, Vol. 15, No. 1, Juni 2014 : 125 – 135. UIN Alauddin Makassar. Hal. 128-130
7
Khaliq. “Fushul min al-Siyasah al-Syariyyah fi al-Dakwah Ila Allah”. (Kuwait :

Jam’iyyah Ihya al- Turats al- Islami. 1983). Hal. 14

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut pendapat dari kelompok kami Ilmu Dakwah yaitu berusaha
untuk mengajak, memotivasi, menggerakkan, mengarahkan, membimbing
manusia baik secara pribadi maupun kelompok untuk menjadi baik dan
lebih baik lagi kedepannya. Menjadi seorang dai adalah tugas utama kita
sebagai seorang muslim, sebelum kita menjadi apapun. Menurut jurnal yang
sudah kami baca. Sayyid Quthub mengungkapkan Tugas dan fungsi dakwah
menyampaikan ajaran Islam (tabliqh) tidak cukup hanya dalam bentuk lisan,
tetapi harus dibarengi dengan keteladanan dan perbuatan nyata, bersifat
aplikatif dan implementatif. Oleh sebab itu tabliqh ditempatkan pada tahap
awal, bukan akhir dari proses panjang kegiatan dakwah. Dakwah sebagai
ikhtiar mewujudkan system Islam dalam semua segi kehidupan manusia,
dan untuk menjaga dan memelihara kehidupan masyarakat dari keburukan
dan kejahatan, maka kegiatan tabligh harus dibarengi dengan amar ma’ruf
dan nahi mungkar. Namun tugas dan fungsi ini terutama nahi mungkar tidak
akan berjalan mulus, akan menghadapi berbagai tantangan dan rintangan
sehingga dakwah dilakukan (dilanjutkan) dengan jihad yaitu untuk
meninggikan kalimat Allah.

B. Saran
Penyusun menyarankan kepada pembaca untuk mendiskripsikan
dan mendiskusikan lebih lanjut tentang Ilmu Dakwah. Hal ini perlu
dilakukan agar pembaca semakin detail dalam mencari informasi, serta lebih
banyak mendapatkan pengetahuan yang luas. Agar kita semua biasa paham
betul terkait Ilmu Dakwah sehingga kita dapat berupaya untuk
mengamalkannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Muhammad Qodaruddin. “Pengantar Ilmu Dakwah”. (CV. Penerbit


Kiara Media. 2019).
Umar, Tohs Yahya. “Ilmu Da’wah”. (Jakarta : Offset WIDYA KARSA
PRATAMA. 1992).
Saputra Wahidin. “Pengantar Ilmu Dakwah”. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2011).
Ishak Saidulkarnain. "Dakwah Sambil Ngenet". (Jakarta: Gramedia 2015).
Ali Baharuddin. “Tugas dan Fungsi Dakwah dalam Pemikiran Sayyid Quthub”.
Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 15, No. 1, Juni 2014 : 125 – 135. UIN Alauddin
Makassar.
Khaliq. “Fushul min al-Siyasah al-Syariyyah fi al-Dakwah Ila Allah”. (Kuwait :
Jam’iyyah Ihya al- Turats al- Islami. 1983).

10

Anda mungkin juga menyukai