Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP DAKWAH DALAM ISLAM

H. MUHAMMAD SATIR Lc.


NIP. 19741005 200901 1 012

PENYULUH AGAMA ISLAM


KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LOMBOK BARAT
NUSA TENGGARA BARAT
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Memahami Konsep Dakwah dalam Islam”.

Makalah ini di sampaikan pada pembekalan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) di program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah pada Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah
Mustafa Ibrahim (STID - MI) di Kediri Lombok Barat. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada civitas akademika dalam memberikan kesempatan untuk
menyampaikan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah.

Kediri, 20 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang.............................................................................................. 1

Bab II Pembahasan

A. Dakwah dalam Islam

2.1 Definisi Dakwah .......................................................................................... 2


2.2 Metode Dakwah dalam Islam ...................................................................... 2
2.3 Jenis-jenis Dakwah dalam Islam ..................................................................3
B. Dasar Hukum Dakwah dalam Islam.............................................................................4
C. Profil Tokoh Retorika
Pembaharu
1. Mustafa Kemal Pasha.....................................................................................7
2. KH. Ahmad Dahlan........................................................................................8
Pendakwah
1. Ustadz Jefri Al-Buchory..............................................................................10
2. Ustadz Yusuf Mansur...................................................................................10
3. Ustadz Nur Maulana....................................................................................15

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 17

Daftar Pustaka..................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dakwah merupakan istilah yang khusus dalam islam, ia merupakan suatu kewajiban
yang harus dipertanggungjawabkan ke semua muslim yang mempunyai kemampuan. Islam
memrintahkan kita sebagai umatnya untuk menyampaikan kebenaran walaupun Cuma satu
ayat. Islam mengahruskan adanya dakwah yang terus menerus dilakukan ditengah umat.
Tanpa adanya dakwah maka akan banyak kemudharatan yang terjadi.

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang lalai dan tidak ada yang maksum
terbebas dari dosa kecuali para Nabi dan Rasul. Nasihat adalah pengingat dan petunjuk
untuk meluruskan tingkah laku manusia yang salah. Kegiatan dakwah adalah tugas utama
dari para Nabi dan Rasul, olehkarena itu melanjutkan misi dakwah adalah tindakan yang
mulia karena dengan kita berdakwah kita mencontoh perbuatan Nabi dan Rasul.

Dakwah tidak dapat dilepaskan dari islam. Dakwah dapat dilakukan oleh siapa saja
yang telah menyatakan keislamannya, di dalam surah al Ashr dicantumkan bahwa orang-
orang yang tidak merugi adalah orang-orang yang beriman, beramal sholih dan saling
menasehati.

Retorika dakwah berkembang seiring dengan perkembangan dakwah islam,


aktifitas dakwah sendiri sejak ada sejak adanya agama islam, karena memang islam yang
mewajibkan umatnya berdakwah bagi yang mampu. Dalam merealisasikan fungsinya, islam
sebagai agama dakwah, Allah mengutus Nabi dan Rasulnya sebagai orator-orator yang
membimbing dan mengajak manusia dimuka bumi untuk takut dan taat kepada Allah SWT.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Dakwah dalam Islam
2.1 Definisi Dakwah

Dakwah secara bahasa berasal dari kata arab yakni (fiil madhi ) yang berarti
memanggil, menamakan mengundang, menyeru, mengajak, mendoakan yang didalam nya
terkadang terkandung unsur menyampaikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kata ini berasal dari fi’il ( kata kerja) da’a yad’u yang artinya memanggil mengajak
menyeru dan mendorong ke suatu tujuan.1

Penegertian dakwah secara terminologi atau istilah yaitu suatu kegiatan untuk
menyampaikan dan mengajarkan serta menyampaikan dan mempraktikannya ajaran islam
didalam kehidupan sehari-hari. Banyak para ulama yang mempunyai pendapat yang berbeda
mengenai pendapat tentang makna dakwah namun para ulama sepakat bahwa dakwah
diartikan seperti yang diatas.

Dakwah berkaitan sekali dengan retorika karena retorika diartikan sebagai seni
untuk berbicara baik,jela, kuat, teliti, benar dan yang dicapai berdasarkan bakat alam. 2 Seni
dan kepandaian berbicara dibutuhkan dibanyak medan didalam kehidupan manusia,
khusunya dalam berdakwah. Dalam berdakwah seorang dai juga harus mempunyai retorika
yang baik.

2.2 Metode Dakwah dalam Islam

Dalam dakwah terdapat banyak cara untuk menyampaikan isi pesan dakwahnya
tergantung pada kemauan, kemapuan dan lain-lain. Namun dalam islam telah ada surat
alquran yang sudah menjelaskannya.

‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َس ُن ِإ َّن‬ ِ ِ‫ع ِإلَى َسب‬
َ ِّ‫يل َرب‬ ُ ‫ا ْد‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِيلِ ِه َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدين‬ َ ‫َربَّكَ هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬

1
Pdf. Dakwah dalam perspektif al-quran dan hadist.hal 98.
2
Pdf. Retorika dan dakwah islam. Hal 109.
Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.

Yang secara garis besar telah terbagi menjadi tiga bagian, metode dakwah tersebut
adalah sebagai berikut :

a) Hikmah atau Bijaksana artinya segala ucap tindakan yang dilakukan berdasarkan ilmu
yang benar karena didasarkan pada rasa keadilan serta pertimbangan yang seksama sambil
memperhatikan situasi dan kondisi medan serta sasaran dalam mencapai tujuan.
b) Mauizhah hasanah atau nasehat yang baik merupakan tutur kata pendidikan dan
nasehat yang baik. Dakwah dengan cara ini merupakan dakwah yang paling mudah
dilakukan dan sasarannya juga mudah, murah biyayanya dan cepat sampai pada sasaran.
Dakwah ini biasanya dilakukan dimasjid-masjid, ceramah, tablig penyuluhan dll.
c) Mujadalah billati hiya ahsan (mendiskusikan). Metode ini dilakukan dengan cara
bertukar pikiran dengan baik. Mengindahkan kesopanan atau kode etik bukan untuk mencari
popularitas. Bentuk-bentuknya dapat berupa panel diskusi, seminar, dialog, lokakarya dll.3

2.3 Jenis-jenis Dakwah dalam Islam

Dilihat dari jenisnya dakwah islam terbagi menjadi dua, yaitu dakwah bil-lisan dan
dakwah bil-haal ( dakwah melalui ucapan atau dakwah melalui perbuatan).

Dakwah bil-lisan biasanya hanya bersifat menyampaikan atau bersifat tabligh.


Dapat berupa ajaran seseorang atau sekelompok orang untuk mengikuti perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Sedangkan dakwah bil- haal yaitu suatu dakwah yang disamping
dilakukan dengan lisan dan juga mereka melakukannya dengan amal perbuatan. Dengan
memberikan contoh pula atau senagai teladan bagi mad’u nya tentunya contoh yang baik.

Dakwah bil-lisan bila tidak diikuti dengan perbuatan atau dicontohkan oleh seorang
da’i maka akan kurang bermakna. Terlebih jika seorang da’i melakukan perbuatan yang
terlarang maa terjadilah bumerang dan cemoohan dari orang lain. Namun demikian bukan
3
Ibid. Hal 114-115.
berarti dakwah bil-lisan tidak berarti hanya saja cocok di acara-acara tertentu seperti khotbah
jumat, khotbah idul adha, khotbah idul fitri dan lain-lain.

B. Dasar Hukum Dakwah Islam

Dakwah adalah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang
dilakukan dengan sadar dan sengaja. Usaha yang diselenggarakan itu berupa mengajak
orang untuk beriman dan mentaati Allah SWT atau memeluk agama Islam amar ma’ruf,
perbaikan dan pembangunan masyarakat nahi Munkar. Proses penyelenggaraan usaha
tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup yang diridhai Allah SWT4

Banyak sekali ayat yang menjelaskan mengenai kewajiban berdakwah, akan tetapi
hal ini juga menimbulkan perdebatan dikalangan ulama tentang kewajiban dakwah Islam
bertititk tolak dari perbedan interperetasi terhadap ayat Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 104,
yaitu:

       


       
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.( Qs.Ali Imran 104)

Berdasarkan ayat diatas, menurut Ibn Katsir, ada dua pendapat yang berbeda,
sebagai menyatakan kewajiban suatu kelompok (kifayah) dan sebagaian lain menyatakan
kewajiban individual(‘ain) perbedaan dimunculkan dari penafsiran terhadap kata min.
Golongan pertama menyatakan bahwa kata min dalamayat tersebut berarti
littab’id( sebagian), jadi dakwah merupakan kewajiban yang bersifat kolektif (kifayah)
alasannya karena kegiatan dakwah memerlukan ilmu dan tidak setiap individu mampu
melaksanakannya. Pendapat ini diperkuat dengan surat At-Taubah ayat 122

4
Sholeh, A Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Yogyakarta: Surya Sarana Grafika. 2010. Hal 9-10
           
       
    
Artinya : Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya . Mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya (Qs.At-taubah 122)

Golongan kedua menafsirkan kata min berarti lilbayan yakni sebagai penjelas,
dengan demikian dakwah menjadi kewajiban individu hal ini diperkuat oleh surat Ali Imran
ayat 110

‫وف َوتَهْن َ ْو َن َع ِن الْ ُم ْن َك ِر‬


ِ ‫ون اِب لْ َم ْع ُر‬
َ ‫ُك ْنمُت ْ َخرْي َ ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج ْت ِللنَّ ِاس تَْأ ُم ُر‬
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar (Q.S Ali Imran 110)

Dimana kata kuntum menunjukkan pada setiap individu.5

Perdebatan-perdebatan yang muncul seharusnya tidak menjadi perdebatan panjanag


yang pada akhirnya akan melemahkan strategi dan kiat kita dalam mengembangkan dakwah
Islam, menurut penulis dan sejalan dengan pendapat M. Quraish Shihab bahwa betul dakwah
merupakan kewajiban individu, tetapi harus ada kelompok khusus yang menangani dakwah
secara profesional, kewajiban dakwah secara individul berlaku pada tingkatan wa tawashaw
bi al-haq watawashaw bi al-shabr . sementara secara kolektif, kewajiban dakwah
memerlukan organisasi menejemen dan organisasi yang kuat.6

Pendapat senada juga dikemukakan oleh M.Natsir bahwa wajib dakwah merupakan
kewajiban tiap-tiap muslim yang mukallaf,tanpa kecuali,dalam kehidupan sehari-hari dalam
kehidupan sehari-hari menurut kemampuan masing-masing, dengan demikian wajib bagi

5
Abdul basit,M.AG.Wacana Dakwah Kontemporer.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2006 hal 36
6
Ibid hal 38
umat Islam untuk mengembangkan risalah secara keseluruhan dalam hubungan umat sendiri
dan memebwa kekalangan umat-umat lainnya.

Dengan demikian doktrin mengenai kewajiban dakwah merupakan doktrin yang


terkait dengan tanggungjawab sosial untuk membangun dakwah untuk menjadi institusi
sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat, sebagai institusi sudah seharusnya dakwah
islam diorganisir secara baik dan modren sehingga bener-bener dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.

Ibn Khaldun jauh-jauh hari telah mengemukakan didalam muqoddimahnya bahwa


dakwah dan ashabiyah (persaudaraan) merupakan institusi penting yang dapat
membangkitkan negara dan masyarakat, oleh karena itu sistem negara, pemerintahan dan
politik akan memiliki kekuatan dan otoritas yang tinggi manakala sistem tersebut bersumber
dari persaudaraan,dan tabligh yang dibawa oleh para orator (komunikator).7

C. Profil Tokoh Retorika Islam


Banyak tokoh-tokoh islam baik pembaharu ataupun pendakwah (da’i) yang
menjadi acuan bagi masyarakat. Dan masyarakat sendiri juga tentu melihat retorika atau
gaya bicara mereka dalam menyampaikan syiar nya. Berikut beberapa profil tokoh
pembaharu dan penyiar atau da’i (yang ada di Indonesia).

1. Mustafa Kemal Pasha

Mustafa Kemal Ataturk lahir diselanik, 12 maret 1881 an meninggal di istana


Dolmahbace, Istanbul,Turki 10 november 1938. Pada masa kesultanan usmani, sebagian
sultan memiliki gaya kepemimpinan Free Rein Leader, dimana tipe ini membiarkan
anggotanya berjalan dengan sedikit kontrol dari pemimpinnya. Gaya kepemimpinan ini
dilakukan oleh para sultan dikarenakan Kesultanan Usmani memiliki daerah kekuasaan yang
sangat luas menyulitkan para sultan untuk mengontrol secara baik.

7
Ibid hal 39
Berbeda dengan kepemimpinan Mustafa Kamal Pasha yang bermodal gaya
kepemimpinan autokratis tipe keras. Gaya kepemimpinannya yang egois dan selalu
memperlakukan bawahanya dengan alat-alat organisasi dan kurang menghargai pendapat
dari bawahannya. Mustafa Kemal menuntut adanya ketaatan penuh dari bawahannya dalam
menegakkan disiplin dan mematuhi setiap kebijakan yang dikeluarkannya.

Mustafa Kemal merupakan seorang ahli diplomasi yang handal. Hal ini terlihat
pada saat usmani mengalami penurunan harga diri akibat perjanjian serves yang harus
ditanda tangani karena kalah dalam perang dunia 1. Mustafa kemal datang sebagai arsitek
perjanjian lanjutan Laussane yang mampu mengankat harga diri turki dimata para pemenang
perang. Meskipun Turki harus mengganti sistem pemerintahan dari Kesultanan Usmani
menjadi Republik Turki, namun hal tersebut adalah cara Mustafa Kemal agar Turki diterima
dalam pergaulan Internasional dengan citra baru.

Mustafa Kemal mencoba memperkenalkan Turki sebagai negara yang berusaha


mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa barat yang dianggap telah berperadapan tinggi.
Mustafa kemal dalam setiap kebijakannya yang berusaha menyesuaikan Turki dengan
perkembangan Zaman yang dinamis, berusaha membawa Turki agar sejajar dengan bangsa
barat.

Oleh karena ini keberhasilan Mustafa Kemal dalam melaksanakan diplomasi untuk
mensejajarkan Turki dengan bangsa barat sangatlah subjektif. Mustafa kemal sebagai
pemimpin boneka yang diperinytah oleh negara-negara barat untuk mrngikuti kebijakan
yang dibuatnya. Mustafa Kemal tidak mampu mempertahankan tradisi Islam yang
merupakan ciri Khas Turki. Namun, dari pihak agama menilai usaha modernisasi yang
dilakukan mustafa kemal merupakan Usaha sekularisasi.8

2. KH. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868, Nama kecil KH.


Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang
bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk

8
Pdf.langkah diplomasi Mustafa kemal Pasha dalam mensejajarkan Turki ditengah Lingkungan Dengan bangsa
barat. Hal 89-97.
keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di
antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.
Bagi Kiai Dahlan, Islam hendak didekati serta dikaji melalui kacamata modern
sesuai dengan panggilan dan tuntutan zaman, bukan secara tradisional. Beliau mengajarkan
kitab suci Al Qur'an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai
membaca ataupun melagukan Qur'an semata, melainkan dapat memahami makna yang ada
di dalamnya. Dengan demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai dengan
yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut pengamatannya, keadaan masyarakat
sebelumnya hanya mempelajari Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan memahami isinya.
Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati.
Kegiatan dakwah pun tidak ketinggalan. Beliau semakin meningkatkan dakwah
dengan ajaran pembaruannya. Di antara ajaran utamanya yang terkenal, beliau mengajarkan
bahwa semua ibadah diharamkan kecuali yang ada perintahnya dari Nabi Muhammad SAW.
Beliau juga mengajarkan larangan ziarah kubur, penyembahan dan perlakuan yang
berlebihan terhadap pusaka-pusaka keraton seperti keris, kereta kuda, dan tombak. Di
samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari percampuran ajaran agama Hindu.
Ketika mengadakan dakwah di Banyuwangi, beliau diancam akan dibunuh dan
dituduh sebagai kiai palsu. Walaupun begitu, beliau tidak mundur. Beliau menyadari bahwa
melakukan suatu pembaruan ajaran agama (mushlih) pastilah menimbulkan gejolak dan
mempunyai risiko. Dengan penuh kesabaran, masyarakat perlahan-lahan menerima
perubaban yang diajarkannya.
Tujuan mulia terkandung dalam pembaruan yang diajarkannya. Segala tindak
perbuatan, langkah dan usaha yang ditempuh Kiai ini dimaksudkan untuk membuktikan
bahwa Islam itu adalah Agama kemajuan. Dapat mengangkat derajat umat dan bangsa ke
taraf yang lebih tinggi. Usahanya ini ternyata membawa dampak positif bagi bangsa
Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Banyak golongan intelektual dan pemuda yang
tertarik dengan metoda yang dipraktekkan Kiai Dahlan ini sehingga mereka banyak yang
menjadi anggota Muhammadiyah. Dalam perkembangannya, Muhammadiyah kemudian
menjadi salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia.
Melihat metoda pembaruan KH Ahmad Dahlan ini, beliaulah ulama Islam pertama
atau mungkin satu-satunya ulama Islam di Indonesia yang melakukan pendidikan dan
perbaikan kehidupan um’mat, tidak dengan pesantren dan tidak dengan kitab karangan,
melainkan dengan organisasi. Sebab selama hidup, beliau diketahui tidak pernah mendirikan
pondok pesantren seperti halnya ulama-ulama yang lain. Dan sepanjang pengetahuan, beliau
juga konon belum pernah mengarang sesuatu kitab atau buku agama.9
Dalam film Sang Pencerah ada beberapa model komunikasi yang digunakan
Ahmad Dahlan, yaitu :
1. Qaulan Baligha, tercermin pada saat Ahmad Dahlan memberikan bagaimana cara
bersujud dan berwudhu.
2. Qaulan Karima, tercermin pada saat ahmad Dahlan bermusyawarah dengan para ulama
dalam menjawab pertanyaan, beliau tetap tenang dan menggunakan bahasa yang sopan,
lembut dan pantas.
3. Qaulan Maisura, beliau selalu menjelaskan atau mengajari mad’u dengan bahasa-bahasa
yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh para mad’u.
4. Qaulan Ma’rufa yang terpresentasikan dalam bentuk kepeduliannya terhadap anak-anak
yang belum sekolahlalu beliau mengajak untuk bersekolah di tempatnya.
5. Qaulan Sadida, beliau selalu jujur dan berbicara apa adanya ketika mengatakan arah
kiblat melenceng.10

Adapun profil pendakwah ataupun ustadz yang ada di Indonesia beberapa di antaranya:
1. Ustadz Jefri Al-Buchori

Jefri Al-Buchori lahir di Jakarta, anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan
Ibu, Tatu Mulyana. Berdasarkan wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di
daerah Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek.
Jefri tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07
Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5. Sejak kecil ia telah menunjukkan
ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian. Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya
bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang,  namun ia
hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus[3] dan pindah
sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji. Sejak kecil Jefri telah

9
http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/12/biografi-kh-ahmad-dahlan.html
10
Hasan Baidhowi, Model Komunikasi Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam Film Sang Pencerah, 2014
menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil
Quran) hingga tingkat provinsi.

Masa mudanya kerap diidentikan dengan narkoba, dan bermain bilyar. Selepas
Madrasah (setingkat SMA) beliau melanjutkan pendidikan di Akademi Broadcasting di
Rawamangun, Jakarta, namun beliau tidak menamatkan kuliah dikarenakan lebih
mementingkan bermain bilyar.11

Pengalamannya semasa sekolah mengantarkannya menjadi ustad yang lugas dan


tegas. Di setiap ceramahnya beliau selalu menjelaskan dengan gamblang apa yang
dibolehkan dan apa yang dilarang oleh Islam. Sebelum meninggal Jefri Al buchori terkenal
sebagai ustad yang gaul. Usianya yang terbilang muda memudahkan beliau untuk bergaul
dengan mad’u – mad’u kalangan remaja yang notabenenya tidak suka diceramahi. Beliau
sering menggunakan bahasa-bahasa yang biasa digunakan oleh para remaja, sehingga para
remaja dengan mudah memahami apa yang disampaikan.

2. Ustadz Yusuf Mansur

 Profil
Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran
Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran
Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal
seperti sekarang. Mari kita simak biografi dan kisah hidup Yusuf Mansur dari masa susah
beliau.
Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan
Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik
Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan
Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah
menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz
Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Jefri_Al_Buchori
kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru
membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.

Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas
dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah
pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi
memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.

Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang
memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat
buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya
di penjara saat rindu dengan orang tua. Takdinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar
biasa.
Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan
untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan
makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim,
Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun
Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.
Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara
Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan
sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.
Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang
dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini
merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama
selama Januari-April 2008.
Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk
menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan
Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah
bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak
penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran
Wisatahati.
Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya
mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
Setelah mengalami masa kelam keluar masuk penjara, ustadz yusuf Mansur mulai
bangkit kembali. Beliau memulai bisnisnya dengan berjualan es di sekitar terminal kalideres.
Dari ketekunan, keuletan serta ilmu sedekah yang diyakininya, bisnis ustadz yusuf Mansur
terus berkembang, dari yang awalnya menggunakan termos beralih ke gerobak dan
mempunyai banyak anak buah.

Awal sukses perjalanan karier ustadz yusuf Mansur dimulai dari perkenalannya
dengan sebuah LSM. Selama di LSM itulah ustadz yusuf Mansur meluncurkan buku
pertamanya yaitu wisata hati mencari tuhan yang hilang. Tanpa diduga, buku pertamanya
itu, mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Berawal dari buku tersebut, ustadz
yusuf Mansur kebanjiran order bedah buku dan sebagai penceramah agama. Di tengah
ceramahnya, ustadz yusuf Mansur selalu menyisipkan ilmu sedekah yang disertai dengan
berbagai keajaiban dan kisah nyata.
Selanjutnya karier Ustadz Yusuf Mansur makin mengkilap setelah bertemu dengan
yusuf Ibrahim seorang produser dari label PT Virgo Ramayana Record yang
menggandengnya menggarap kaset tausiah Kun Fayakun, The Power of Giving dan
Keluarga. Kemudian bersama wisata hati dan sinemaArt, Ustadz yusuf Mansur juga
meluncurkan Kasih Hati yang menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan
berdasarkan kisah nyata. Kemudian bersama Zaskia Medca, Agus Kuncoro dan Dessy
Ratnasari, ustadz yusuf menggarap film berjudul Kun fayakun yang merupakan proyek dari
kegiatan roadshow selama januari-april 2008.
Melalui yayasan wisata hati yang dibentuknya, beliau juga menyediakan layanan
sms kun fayakun untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang ada. Ustadz yusuf
Mansur juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al-quran (PPPA), sebuah program
yang menyiapkan calon-calon penghafal alquran dan juga menjadi ladang sedekah bagi
keluarga besar wisata hati.
 Metode Dakwah Ust. Yusuf Mansyur

Ustadz Yusuf Mansyur memang menjadi inspirasi bagi kebanyakan orang saat ini.
Bukan hanya karena penuturannya tentang konsep shodaqoh dalam Al-Quran, tetapi juga
karena kisah hidup Ustadz Yusuf Mansyur yang jatuh bangun dan menarik untuk kita ambil
hikmahnya.

Dakwah Ust. Yusuf Mansur memang dikenal dengan anjurannya yang untuk
bersedekah. Ust. Yusuf Mansur ingin mendorong umat agar menginfaqkan hartanya di jalan
ALLAH

 Retorika Dakwah

Banyak orang yang meragukan cara dakwah Ustadz Yusuf mansur yang terkesan
keluar dari ranah dakwah yang sebenarnya. Di mana tidak seperti ulama kebanyakan yang
melakukan dakwahnya dengan banyak dakwah bil qouli (ceramah) tapi ada sisi lain yang
justru disengaja diretas oleh ustadz muda ini dengan cara dakwah bil haali (tindakan) dan
banyak menggunakan teknik manajemen bisnis dengan mengambil momentum sedekah.

Mungkin ada sesuatu yang aneh menurut kaca mata masyarakat yang tidak
memahami esensi dakwah yang dilakukan beliau, karena ada sebagian masyarakat yang
memahami dakwah hanya terbatas ceramah di masjid, atau pengajian di mimbar-mimbar
mushola padahal hakekatnya dakwah itu sangat kompleks menyangkut semua elemen
kehidupan masyarkat.

Sebelum memahami lebih jauh apa sebenarnya kiprah yang ingin dijalankan Ustadz
Yusuf mansur dengan dakwah kombinasi ini semestinya kita mengenal dahulu pengertian
dakwah bil haal yaitu menurur Dr. Syamsul Munir Amir, MA. (dalam Ilmu dakwah, 148)
menyatakan bahwa dakwah bil haal adalah aktivitas dakwah Islam yang dilakukan dengan
amal nyata terhadap kebutuhan penerima dakwah tersebut. Sehingga tindakan nyata tersebut
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima dakwah.

Manifestasi dari dakwah bil haal itu sendiri bisa berbentuk bakti sosial
kemasyarakatan seperti khitanan massal, bantuan sosial, bisa juga berbentuk membangun
sarana umum yang bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti membangun rumah sakit,
puskesmas, panti sosial dan semua bentuk pembangunan yang ditujukan untuk membantu
kepentingan orang banyak.
Jika melihat apa yang telah dilakukan oleh Ustadz Yusuf mansur dengan bisnis
Patungan Usaha sesuai syari’ah sudah sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan
masyarakat saat ini, di mana dakwah tidak hanya berbentuk ceramah akan tetapi langsung
tepat sasaran pada hal yang benar dibutuhkan masyarakat banyak sehingga apa yang menjadi
cita-cita dakwah ala Rasulullah benar-benar terbukti nyata. Di mana beliau memadukan
konsep teoritis dengan bisnis yang tentu saja bertujuan untuk meningkatkan ekonomi
anggotanya.

Sebagaimana apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kegiatan


dakwahnya beliau tidak pernah meninggalkan dakwah bil haal ini, seperti juga apa yang
dilakukan oleh para sahabat.

Ada banyak dakwah yang telah dilakukan oleh ulama saat ini, di mana mereka tidak
hanya bergelut di dalam masjid tapi lebih mengarah kepada perwujudan dari apa yang telah
disampaikan dan tentu saja tidak meninggalkan esensi dakwah bil qouli itu sendiri karena
dakwah bilqouli merupakan dasar dari dilakukannya dakwah bil haal seperti halnya ketika
kita mengatakan janganlah berlaku boros maka para ulama pun menciptakan lembaga
keuangan syariah seperti yang saat ini banyak dibangun sebagai bentuk wahana masyarakat
mendapatkan pelayanan dalam bidang keuangan.

 Karakteristik
Ustad Yusuf Mansur selalu mengusung tema “shadaqoh” atau sedekah dalam setiap
dakwahnya. Dia mengajak ummat Islam untuk rajin bersedekah. Sebagian besar ummat
Islam memahami sedekah adalah sebuah pemberian secara ikhlas untuk membantu orang
dhuafa, misalnya memberi sedekah kepada pengemis, anak yatim, orang miskin, dan kaum
papa lainnya. Setelah memberi sedekah umumnya kita melupakan pemberian tadi dan
menganggap sedekah sebagai hal yang biasa saja.

Tapi, di “tangan” ustad Yusuf Mansur, makna sedekah (giving) lebih dari sekedar
memberi. Dia menulis di dalam bukunya, The Power of Giving, tentang manfaat bersedekah.
Sedekah tidak hanya untuk mensucikan harta, tetapi juga dapat menghapus dosa,
memperoleh ampunan Allah, mendapatkan ridha dan kasih sayang dari Allah, memperoleh
bantuan dari Allah, dan memakbulkan doa-doa. Dia menjelaskan konsep yang bernama
“matematika sedekah”. Konsep matematika sedekah tidak sama dengan matematika yang
kita kenal. Dasarnya ada pada Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 160 dimana Allah
menjanjikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (bersedekah adalah
salah satu perbuatan baik).

3. Ustadz Nur Maulana


 Profil

Muhammad Nur Maulana (lahir di Makassar, 20 September 1974; umur 40


tahun) adalah seorang Da'i atau pendakwah yang menampilkan dakwahnya dengan bahasa
dan cara penyampaian yang sangat mudah diterima oleh masyarakat. Ia adalah lulusan dari
Pondok Pesantren An-Nahdah Makassar tahun 1994, selain sebagai penceramah ia
merupakan Guru Agama Islam di sebuah sekolah dasar Islam Athirah dan Pondok Pesantren
An-Nahdah.

Saat ini, pria yang menikahi istrinya, Nur Aliah 8 Agustus 2008 lalu, juga aktif
menyampaikan dakwahnya di salah satu acara di stasiun televisi swasta Trans TV.12

 Retorika

Ustadz Maulana memiliki cara bicara yang kocak dan juga khas bahkan dalam
setiap ceramahnya dia menambahkan sedikit humor agar audiens tidak bosan. Cara bicara
yang seperti itulah yang menjadi nilai jual dari sosok ustadz Maulana meski sebagian orang
mengatakan bahwa gaya bicara yang khas itu mirip dengan gaya bicara seorang banci.

Namun gaya ceramahnya yang khas, ringan, dan selalu diselingi senda gurau ini
membuat Nur Maulana ini dihujani berbagai kritik di jejaring sosial. Cara ceramah Nur
Maulana dianggap lebay, kurang berwibawa dan maaf, kemayu.Banyak yang mengatakan
bahwa gaya ustadz tersebut sangat tidak pantas untuk sebuah ceramah agama. Katanya

12
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Nur_Maulana&oldid=7762106
ustadz bicara dan bertindak dengan gaya bencong atau banci, tetapi hadirin dan para
penonton malah senang.

Namun banyak juga yang memuji cara ceramah Nur Maulana, yang dianggap telah
membawa warna baru dalam dunia ceramah. Meski ringan dan diselingi lelucon, materi
ceramah Nur Maulana berbobot. Bahkan banyak yang memuji pengetahuan agamanya yang
luas. 13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dakwah secara bahasa berasal dari kata arab yakni (fiil madhi ) yang berarti
memanggil, menamakan mengundang, menyeru, mengajak, mendoakan yang didalam nya
terkadang terkandung unsur menyampaikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) da’a yad’u yang artinya memanggil mengajak menyeru
dan mendorong ke suatu tujuan.

Penegertian dakwah secara terminologi atau istilah yaitu suatu kegiatan untuk
menyampaikan dan mengajarkan serta menyampaikan dan mempraktikannya ajaran islam
didalam kehidupan sehari-hari. Banyak para ulama yang mempunyai pendapat yang berbeda
mengenai pendapat tentang makna dakwah namun para ulama sepakat bahwa dakwah
diartikan seperti yang diatas.

13
genenetto.blogspot.com/2011/06/Gaya-Ceramah-Muhammad-Nur-Maulana(Islam-Itu-Indah-Trans-TV).html
Sebagai seorang da’i dituntut untuk mampu berpegang teguh kepada kode etik
dakwah, diantaranya adalah ; Qaulan Sadida, Qaulan Baligha, Qaulan Maisura, Qaulan
Ma’rufa, Qaulan Layina, Qaulan Karima.

DAFTAR PUSTAKA

Basit, Abdul.Wacana Dakwah Kontemporer.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2006


Sholeh, A Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Yogyakarta: Surya Sarana Grafika. 2010

Sumber Pdf.
Pdf Dakwah dalam Perspektif Al-Quran dan Hadist
Pdf Retorika dan Dakwah Islam
Pdf Langkah diplomasi Mustafa Kemal Pasha dalam Mensejajarkan Turki Ditengah
Lingkungan dengan Bangsa Barat

Sumber Internet

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Nur_Maulana&oldid=7762106

genenetto.blogspot.com/2011/06/Gaya-Ceramah-Muhammad-Nur-Maulana(Islam-Itu-
Indah-Trans-TV).html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jefri_Al_Buchori
http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/12/biografi-kh-ahmad-dahlan.html

Anda mungkin juga menyukai