Anda di halaman 1dari 16

DAKWAH DAN AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Diampu Oleh Bapak

Salman Al-Farisi, M.Pd.

DISUSUN OLEH

NAMA NIM

1. AYU NINGSIH D0120003

2. ISMA NOVA RINI D0120018

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam .Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang.Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kubu Raya, September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. Latar Belakang…………………………………………………………..1

a. Rumusan Masalah………………………………………………..……2

b. Tujuan Penulisan……………………………………………….……..2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3

A. Pengertian Dakwah………………………………………………..….3

1. Tujuan Dakwah…………………………….…………………....…4

2. Manfaat Dakwah…………………………………………………...5

3. Kewajiban Dalam Berdakwah……………………………..…...….5

4. Unsur Unsur Dakwah……………………………………………...6

5. Metode Dakwah……………………………………………..…….7

B. Dakwah Sebagai Amar Ma’ruf Nahyi Munkar……………………...8

1. Pengertian Amar Ma’ruf Nahyi munkar…………………….…….8

2. Rukun Amar Ma’ruf Nahyi Munkar……………………………....9

3. Syarat Amar Ma’ruf Nahyi Munkar……………………………….9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………...12

A. Kesimpulan…………………………………………………………..12

B. Saran………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….…13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena


berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan
aktifitas dari berhasil tidaknya dakwah yang dilaksanakan, sebagai ajaran yang menuntut
penyampaian dan penyebaran. Setiap muslim senantiasa berada dalam kisaran fungsi dan
misi risalah melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat Islam,
dengan memperhatikan akidah, akhlak, dan ketentuan lainya yang intinya sesuai dengan
konsep Islam. Islam telah mewajibkan kaum muslimin untuk mengemban dakwah Islamiyah.
Dakwah merupakan suatu keharusan dalam rangka pengembangan agama Islam.

Kaum muslimin wajib berusaha mengubah keadaan mereka, terutama tatkala


kekufuran telah merajalela dan Islam telah lenyap dari kehidupan. Dakwah merupakan
ajakan, untuk mengajak manusia ke jalan Alloh agar mereka selamat dunia dan akherat.
Allah SWT mengangkat derajat seseorang yang mengajak manusia ke jalan-Nya,
sebagaimana firmanNya :

“ Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang shaleh dan berkata : “ Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri (Q.S Fushilat 33).

Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan Amar Ma’ruf dan Nahi
Munkar. Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan pilar dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia
lagi agung. Kewajiban menegakkan kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting
dan tidak bisa ditawar bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan
melakukannya. Sesungguhnya diantara peran-peran terpenting dan sebaik-baiknya amalan
yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, adalah saling menasehati, mengarahkan kepada
kebaikan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. At-Tahdzir (memberikan
peringatan) terhadap yang bertentangan dengan hal tersebut, dan segala yang dapat
menimbulkan kemurkaan Allah Azza wa Jalla, serta yang menjauhkan dari rahmat-
Nya.Perkara al-amru bil ma’ruf wan nahyu ‘anil munkar (menyuruh berbuat yang ma’ruf dan
melarang kemungkaran) menempati kedudukan yang agung.

1
a. Rumusan masalah
Adapun Rumusan masalah yang dapat kami ajukan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian dakwah


2. Menjelaskan tujuan dakwah
3. Menjelaskan manfaat dakwah
4. Kewajiban dalam berdakwah
5. Unsur unsur dakwah
6. Menjelaskan metode dakwah
7. Menjelaskan pengertian amal ma'ruf dan nahyi munkar
8. Menjelaskan rukun amal ma'ruf dan nahyi munkar
9. Syaat syarat amal ma'ruf dan nahyi munkar

b. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan serta
pengetahuan yang sangat berguna bagi mahasiswa lebih mendalam lagi tentang dakwah dan
amal ma’ruf nahyi munkar, serta sebagai pembelajaran guna menambah ilmu pengetahuan
kepada kita tentang apa yang dimaksud dengan dakwah dan apa saja hal-hal yang berkaitan
dengannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAKWAH
Dakwah merupakan kewajiban yang syar’i. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam
Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Ayat Tentang Dakwah

‫یل َرب َِّك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِعظَ ِ]ة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُم بِالَّتِي ِھ َي َأحْ َس ُن‬
ِ ِ‫ع ِإلِى َسب‬ ُ ‫ا ْد‬
‫ض َّل َعن َسبِیلِ ِه َوھُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدين‬ َ ‫ِإ َّن َرب ََّك ھُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َمن‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (Q.S. AnNahl [16]:125
Secara etimologis, kata “Dakwah” berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti:
panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah
adalah bentuk dari isim masdar yang berasal dari kata kerja: artinya: menyeru, memanggil,
mengajak.
Sedangkan ditinjau dari segi terminologi, banyak sekali perbedaan pendapat
tentang definisi dakwah di kalangan para ahli, antara lain:
1) Menurut A. Hasmy dalam bukunya Dustur Dakwah Menurut al-Qur’an,
mendefinisikan dakwah yaitu: mengajak orang lain untuk meyakini dan
mengamalkan akidah dan syariat Islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan
diamalkan oleh pendakwh itu sendiri.
2) Menurut Syekh Ali Mahfud. Dakwah Islam adalah memotivasi manusia agar
melakukan kebaikan menurut petunjuk, menyuruh mereka berbuat kebajikan dan
melarang mereka berbuat kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagian dunia dan
akhirat.
3) Menurut Amin Rais, dakwah adalah gerakan simultan dalam berbagai bidang
kehidupan untuk mengubah status quo agar nilai-nilai Islam memperoleh
kesempatan untuk tumbuh subur demi kebahagiaan seluruh umat manusia.
4) Menurut Farid Ma’ruf Noor , dakwah merupakan suatu perjuangan hidup untuk
menegakkan dan menjunjung tinggi undang-undang Ilahi dalam seluruh aspek
kehidupan manusia dan masyarakat sehingga ajaran Islam menjadi shibghah

3
yang mendasari, menjiwai, dan mewarnai seluruh sikap dan tingkah laku dalam
hidup dan kehidupannya.
5) Menurut Abu Bakar Atjeh, dakwah adalah seruan kepada semua manusia untuk
kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar , yang dilakukan dengan
penuh kebijaksanaan dan nasehat yang baik.
6) Menurut Toha Yahya Umar , dakwah adalah mengajak manusia dengan cara
bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan
dan kebahagiaan dunia akherat.

Dakwah itu adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan terencana. Usaha
dakwah itu adalah untuk memperbaiki situasi yang lebih baik dengan mengajak
manusia untuk selalu ke jalan Allah SWT . Proses penyelengaraan itu adalah untuk
mencapai tujuan yang bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun akhirat.

Makna “dakwah” juga berdekatan dengan konsep ta’lim, tadzkir, dan tashwir.
Ta’lim berarti mengajar, tujuannya menambah pengetahuan orang yang diajar,
kegiatannya bersifat promotif yaitu meningkatkan pengetahuan, sedang objeknya
adalah orang yang masih kurang pengetahuannya. Tadzkir berarti mengingatkan
dengan tujuan memperbaiki dan mengingatkan pada orang yang lupa terhadap
tugasnya sebagai seorang muslim.
1. Tujuan Dakwah
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad mencontohkan dakwah
kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari
istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada
saat itu.
Dibawah ini ada beberapa tujuan dakwah sebagai berikut :
a. Mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau
musyrik) kepada jalan yang benar agar dapat hidup sejahtera di dunia maupun di
akhirat.
b. Mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah swt.
c. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
d. Menyelesaikan dan memecahkan persoalan-persoalan yang gawat yang meminta
segera penyelesaian dan pemecahan.

4
e. Menyelesaikan dan memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi sewaktu-
waktu dalam masyarakat.
f. Mengeluarkan manusia dari gelap-gulita menuju terang-benderang.

2. Manfaat Dakwah
a. Kebutuhan manusia kepada dakwah melebihi kebutuhan mereka kepada
makanan, Allah swt menciptakan manusia dengan sempurna (ahsana taqwim).
b. Dakwah melahirkan kebaikan pada diri, masyarakat dan negara.
c. Dakwah menjadikan manusia menjadi mulia.
d. Dakwah adalah jalan menuju bahagia.
e. Tanpa dakwah manusia menuju ke jurang kehancuran
f. Dakwah sebagai pembuktian kesejatian manusia.
g. Dakwah adalah investasi amal tanpa batas
h. Dengan dakwah manusia lebih produktif beramal dan tidak egois (individual)
i. Dakwah adalah lentera hidup
3. Kewajiban Dalam Berdakwah
Dakwah merupakan kewajiban setiap individu muslim, yang Islam ibarat
darah dalam tubuh manusia. Ia menyebabkan ummat hidup dan terus tumbuh dan
berkembang. Dakwahlah yang mampu menggerakkan umat untuk tetap terikat
dengan aturan Allah dan Rasul- Nya. Namun sebaliknya, disaat ummat
meninggalkan dakwah, umat tidak akan lagi terwarnai oleh fikrah dan kepribadian
Islam. Secarasyar’i, kewajiban dakwah memiliki banyak perintah danqorinahyang
menunjukkan betapa kewajibannya bernilai amat tinggi dan menentukan.
Hal tersebut perlu mendapat perhatian bagi pelaku dakwah karena masalah
masyarakat satu dengan mayarakat yang lainnya belum tentu sama dan harus
disikapi sesuai dengan kondisi masyarakat setempat yang menjadi obyek dakwah.
Begitu juga ajaran-ajaran Islam yang mereka jalani, setiap orang berbeda-beda
sejauh mana ilmu agama yang mereka fahami, karena itu perlu adanya pirioritas
dalam dakwah manakah yang lebih penting disampaikan kepada setiap obyek dakwah.
Sebuah gerakan yang mengusung dakwah amar makruf nahi mungkar ,
mengajak kepada kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar , tidak
terkecuali Muhammadiyah perlu memperhatikan kondisi masyarakat sebagai
obyek dakwah dan adab-adab dalam berdakwah sebagaimana Al-Qur’ an dan
AsSunnah menggariskan.
5
4. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah sebuah komponen yang terdapat dalam setiap
kegiatan dakwah, seperti :
a) Da‟i (Pelaku Dakwah)
Da’isebagai komunikator menyampaikan pesan sematamata, tetapi dia harus
juga perhatian terhadap kelanjutan dari efek komunikasinya terhadap komunikasi,
apakah pesan-pesan sudah cukup membangkitkan rangsangan/dorongan bagi
komunikan untuk melakukan usaha tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan.
Seorang da’i juga harus mengetahui tentang cara menyampaikan dakwah
tentang tauhid, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang di hadirkan
dakwah untuk memberikan solusi, terhadap problematika yang di hadapi
manusia, juga metode-metode yang dihadirkannya untuk menjadikan agar
pemikiran dan prilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng dari ajaran
agama Islam.
b) Mad‟u (Mitra Dakwah)
Mad‟u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia
penerima dakwah, baik sebagai individu maupun kelompok, baik manusia yang
beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.
Dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam,
sedangkan kepada orangorang yang telah baragama Islam dakwah bertujuan
untuk meningkatkan kualitas iman, Islamdan ihsan
c) Maddah ( Materi Dakwah yang meliputi aqidah, syar’i, muamalah dan akhlak).
Maddah/materidakwah adalah isi pesan atau materi yang di sampaikan khatib
kepada mad‟u. Keseluruhan pesan yang lengkap dan luas akan menimbulkan
tugas bagi khatib untuk memilih dan menentukan tema penyampaian/pesan
dakwah.
Secara umum materi dakwah dapat di klarifikasikan menjadi empatmasalah
pokok, yaitu :
 Masalah Aqidah ( Keimanan/Kepercayaan )
 Masalah Syariah (Hukum)
 Muamalah (hukum niaga). mengenai masalah hukum perniagaan atau
perdagangan
 Masalah Akhlak

6
5. Metode Dakwah
Metode atau cara dakwah yaitu dengan (1) hikmah, (2) pelajaran yang baik, dan
(3) bantahlah (argumentasi) yang lebih baik. Dan kemudian para ulama memberikan
tafsiran dan pengembangan tentang metode dakwah sebagai berikut:
a. Dakwah Fardiah

Dakwah Fardiyah adalah dakwah yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi


kaum Muslim dengan cara komunikasi antarpribadi, one to one, seseorang
kepada orang lain (satu orang), atau seseoreang kepada beberapa orang dalam
jumlah yang kecil dan terbatas. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah
menasihati teman sekerja, teguran, ajakan shalat, mencegah teman berbuat
buruk, memberikan pemahaman tentang Islam kepada seseorang, dll
b. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah metode dakwah yang umum dilakukan oleh
seorang juru dakwah, ustadz, atau ulama. Biasanya berupa komunikasi lisan
(pidato, ceramah, tausiyah, khotbah) yang ditujukan kepada orang
banyak.Dakwah Bil LisanDakwah Bil Lisan yaitu metode dakwah melalui
perkataan atau komunikasi lisan (speaking), seperti ceramah, khotbah, atau
dialog.
c. Dakwah Bil Hal
Dakwah Bil Hal disebut juga Dakwah Bil Qudwah, yaitu metode dakwah
melalui sikap, perbuatan, contoh, atau keteladanan, misalnya segera
mendirikan sholat begitu terdengar adzan, membantu kaum dhuafa atau fakir-
miskin, mendanai pembangunan masjid atau membantu kegiatan dakwah,
mendamaikan orang yang bermusuhan, bersikap Islami, dll.

d.Dakwah Bit Tadwin


Dakwah Bit Tadwin disebut juga dakwah bil qolam dan dakwah bil kitabah,
yaitu metode dakwah melalui tulisan, seperti menulis artikel, buku, menulis di
blog, status di media sosial, dll.

e. Dakwah bil Hikmah


Dakwah bil hikmah artinya dakwah dengan bijak, persuasif, dan sesuai
dengan kondisi atau keadaan objek dakwah (mad'u).Dakwah bil Hikmah
merangkum semua metode dakwah sebelumnya.Dakwah Bil Hikmah bisa
dipahami sebagai dakwah yang sesuai dengan tuntutan zaman, tuntutan
kebutuhan, atau sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga efektif.
7
B. DAKWAH SEBAGAI AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
1. Pengertian Amal Ma’ruf Nahyi Munkar
Amar ma'ruf nahi munkar (al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anil-mun'kar) adalah
sebuah frasa dalam bahasa Arab yang maksudnya sebuah perintah untuk mengajak
atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi
masyarakat.
Menurut ilmu bahasa, Amar = menyuruh, ma’ruf = kebaikan, nahi = mencegah,
munkar = kejahatan. Arti amar ma’ruf nahi munkar ialah menyuruh kapada kebaikan
dan mencegah kejahatan.
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan Amar
Ma’ruf dan Nahi Munkar . Amar Ma’ruf merupakan pilar dasar dari pilar-pilar akhlak
yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan kedua hal itu adalah merupakan hal
yang sangat penting dan tidak bisa ditawar bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan
dan kemampuan melakukannya. Bahkan Allah swt beserta RasulNya mengancam
dengan sangat keras bagi siapa yang tidak melaksanakannya sementara ia mempunyai
kemampuan dan kewenangan dalam hal tersebut.
Setiap orang memiliki kedudukan dan kekuatan sendiri-sendiri untuk mencegah
kemungkaran. Dengan kata lain, hadis tersebut menunjukkan bahwa umat Islam harus
berusaha melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar menurut kemampuannya,
sekalipun hanya melalui hati. Ada beberapa karakter masyarakat dalam menyikapi
amar ma’ruf nahi munkar antara lain :
a. Memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar , atau dinamakan
karakter orang mukmin.
b. Memerintahkan yang munkar dan melarang yang ma’ruf, atau dinamakan
karakter orang munafik.
c. Memerintahkan sebagian yang ma’ruf dan munkar , dan melarang sebagian
yang ma’ruf dan munkar, Ini adalah karakter orang yang suka berbuat dosa
dan maksiat.
Rasulullah mengingatkan, agar siapa pun jika melihat kemunkaran, maka ia
harus mengubah dengan tangan, dengan lisan, atau dengan hati, sesuai dengan
kapasitas dan kemampuannya.
2. Rukun Amar Ma’ruf Nahyi Munkar
Menurut imam ghazali Amar ma’ruf nahi munkar memiliki empat rukun, yaitu:

8
a) Al-Muhtasib (Pelaku amar ma’ruf nahi munkar)
b) Al-Muhtasab ‘ alaihi (orang yang diseru)
c) Al-muhtasab fih (perbuatan yang diseruhkan)
d) Al-Ihtisab (Perbuatan amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri)
Kaedah yang harus diperhatikan bagi Pelaku Amar Makruf Nahi Munkar ,
Pelaku amar ma’ruf nahimunkar hendaknya menghiasi dirinya dengan sifat
terpuji dan akhlak mulia. Di antara sifat pelaku amar ma’ruf nahi munkar yang
terpenting adalah:
a). Ikhlas
Hendaklah seorang pelaku amar ma’ruf nahi munkar manjadikan tujuannya
keridhaan Allah semata, tidak mengharapkan balasan dan syukur dari orang
lain.
b). Rifq
Rifq (lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan serta selalu mangambil
yang mudah).
c). Sabar
Kesabaran merupakan perkara yang sangat penting dalam seluruh perkara
manusia, apalagi dalam amar ma’ruf nahi munkar , karena pelaku amar
ma’ruf nahi munkar bergerak di medan perbaikan jiwanya dan jiwa orang
lain.
3. Syarat-Syarat Amar Ma’ruf Dan Nahyi Munkar
Perlu diketahui bahwasanya hukum wajib yang telah dijelaskan di atas,
nantilah berlaku jika telah terpenuhi syarat-syarat terlaksananya amar ma’ruf
dan nahi mungkar . Syaratkan wajibnya amar ma’ruf dan nahi mungkar 3
syarat yaitu :
a.) Islam, karena tujuan amar amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah
untuk menegakkan syari’ at Allah dan untuk menyuruh manusia
melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan, dan hal ini tidak
boleh dikerjakan oleh seorangpun kecuali oleh seorang yang muslim.
b.) Mukallaf, dalam artian memiliki akal dan telah balig. Akan tetapi jika
ada anak kecil yangmengingkari kemungkaran, maka hal itu
diperbolahkan dan tidak boleh ada seorangpun yang melarangnya,

9
karena hal itu adalah ibadah dan dia berhak untuk melakukannya walaupun
belum wajib atasnya.
c.) Mampu. Ini merupakan syarat wajib untuk seluruh ibadah, karena
Allah -Subhanahu wa T a’ala.
Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran merupakan
ciri utama masyarakat orang-orang yang beriman; setiap kali al-Qur'an
memaparkan ayat yang berisi sifat-sifat orang-orangberiman yang benar, dan
menjelaskan risalahnya dalam kehidupan ini, kecualiada perintah yang jelas,
atau anjuran dan dorongan bagi orang-orang beriman untuk mengajak
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, maka tidak heran jika
masyarakat muslim menjadi masyarakat yang mengajak kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran; karena kebaikan negara dan rakyat tidak sempurna
kecuali dengannya. Al-Qur'an al karim telah menjadikan rahasia kebaikan yang
menjadikan umat Islam istimewa adalah karena ia mengajak kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah:
Beberapa dalil-dalil Al-qur’an dan Hadist mengenai Amar Ma’ruf Nahi
Mungnkar antara lain:
 "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan Ummat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung."(Al-
Imran:104).
 "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah
dan Rasul-Nya.Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(At-
Taubah:71)
 "Kamu adalah Ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah."(Al-Imran :110).
 “Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang
baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan

10
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S
Luqman : 17)

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Surat Ali Imran ayat 104 menjelaskan tentang keharusan sebagian umat Islam
untuk berdakwah, ayat tersebut adalah “Dan hendaklah di antara kamu ada
segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf
dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orangorang yang
beruntung.”Kewajiban sebagian umat Islam untuk melakukan bukanlah tanpa alasan,
karena kalau semuanya berdakwah, siapa yang akan mengurus urusan lainnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa eksistensi dakwah Islam senantiasa
bersentuhan dengan realitas yang mengitarinya. Dakwah mempunyai peranan yang
urgen bagi pengembangan masyarakat Islam dimanapun tempatnya.
Peranan Dakwah dalam Pengembangan Masyarakat Islam mengembangkan
masyarakat Islam menjadi penting dilakukan agar umat dapat terbantukan dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mereka. Islam yang disampaikan
melalui Nabi Muhammad saw. menjadi petunjuk yang penting bagi semua
manusia.
Dalam berdakwah juga perlu di perhatikan cara-cara berdakwah, metode-
metode berdakwah dan lain sebagainnya, karna dakwah itu sendiri adalah sebagai
sarana beribadah kepada Allah SWT, Memerintahkan suatu kebajikan dan melarang
suatu kemungkaran (Amar Ma’ruf Nahi Mugkar) adalah perintah agama, karena itu ia
wajib dilaksanakan oleh setiap umat manusia sesuai dengan kemampuan dan
kekuatannya. Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka
sebelum memperbaiki orang lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah
diri, sebab cara Amar Ma’ruf yang baik adalah yang diiringi dengan keteladanan.
Menyampaikan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar disandarkan kepada keihklasan karena
mengharap ridho Allah SWT semata.
B. SARAN
Dengan demikian, kita sebagai mahluk sosial sangan diharapkan untuk
menyampaikan ataupun menuntut ilmu sebagai bekal hidap agar kita tidak terbawa
arus perkembangan zaman, Dalam makalah ini kami selaku penulis memberikan saran
kepada semua kita agar dapat mengetahui dan memanfaatkan Dakwah sebagai sarana
amar ma’ruf nahi mungkar dalam kehidupan kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al_Qur’an dah Hadist, Ali-Imran, An.Nahl, Al-Aqrad, Al-Isra’, H.R Muslim, H.R
Thabrain, H.R Al-bazzar.2017

Ahmad amin, ilmu dakwah. Jakarta:1994


Blogspot.com, Kumpulan makalah 2011
Blogspot.com, Panduan Membuat Makalah, 2000
Blogspot, Jurnal altajid Stan Palopo, Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat,2016
huajiehulan.com, Makalah Dan artikel Kuliah, Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar,
Kemenag.go.id, Peranan Dakwah dalam pengembangan masyarakat Utama,2018
Mansur,Mpd Panduan Belajar Islam, Dakwah, 2018
Yulia Purna, Muslim.or.id, Syarat menjadi Da’i, 2018
Wordpress.com, Metode Dakwah Dalam Al-Quran, 2018
https://aangsps96.blogspot.com/2019/08/makalah-amar-maruf-nahi-mungkar.html
http://imasrizka.blogspot.com/2015/02/makalah-materi-tentang-dakwah-dan-
amar.html

13

Anda mungkin juga menyukai