Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU DAKWAH

“DEFINISI DAN RUANG LINGKUP ILMU DAKWAH”

DOSEN PEMBIMBING
Santa Rusmalita, S.Sos.I., M.Ag.

DISUSUN OLEH :

Dimas Virgiansyah (11834018)

Ilham Rifa‟i (11834029)

Rizki Putriani (1183406)

JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang sejarah peradaban islam di Spanyol demi
menanbah wawasan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini dengan baik, dengan masukkan dari
pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sejarah islam di
Spanyol ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan maupun inpirasi
terhadap pembaca

Pontianak, 21 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................2
C. TUJUAN ......................................................................................................2
D. MANFAAT………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Pengertian Ilmu dakwah ...............................................................................3


B. Ruang Lingkup Ilmu Dakwah ......................................................................6
C. Metode Dakwah ...........................................................................................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................11

A. KESIMPULAN ..........................................................................................11
B. SARAN ......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Sebagaimana diketahui bersama bahwa Rasulullah SAW, telah berhasil
mengembangkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Dalam mengembangkan
agama Islam, beliau mendapat tantangan yang amat keras, akan tetapi kemudian
dunia menyaksikan bahwa dalam waktu yang relative singkat dunia telah
menyaksikan agama Islam telah merambat ke wilayah Arab, Asia bahkan wilayah
Eropa.
Pada kenyataannya melalui dakwah yang dikembangkan oleh Rasulullah
SAW, dunia Arab yang pada waktu itu dalam suasana kejahiliahan kemudian
berubah menjadi masyarakat yang beriman kepada Allah SWT. Kemudian mereka
menjadi pengikut setia Rasulullah SAW.
Dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar berbuat
kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang
mereka dari perbuatan mungkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Di samping itu, dakwah Islam juga dapat dimaknai sebagai usaha orang
beriman dalam mewujudkan ajaran agama Islam dengan menggunakan sistem dan
cara tertentu. Lalu untuk menghadapi berbagai tantangan umat Islam dewasa ini,
salah satu media dakwah yang efektif dan dapat dikembangkan di era informasi
ini adalah pers Islam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu dakwah ?
2. Apa ruang lingkup ilmu dakwah ?
3. Bagaimana metode ilmu dakwah ?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian ilmu dakwah.
2. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup ilmu dakwah.
3. Mahasiswa mengetahui metode ilmu dakwah.

D. MANFAAT :
1. Untuk menginformasikan pengertian ilmu dakwah
2. Untuk menginformasikan ruang lingkup ilmu dakwah.
3. Untuk menginformasikan metode ilmu dakwah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Dakwah

1. Secara Etimologi

Ilmu Dakwah merupakan sebuah prasa yang terdiri dari dua kata yaitu
“ilmu” dan “dakwah”. Kata “ilmu” merupakan kata yang suci, dimana Allah
SWT. menjadikannya sebagai salah satu nama-Nya (al-‘ilmu). Al-„ilmu
berarti Yang Maha Mengetahui. Dalam bahasa Arab, kata al-‘ilmu berakal
dari tiga huruf, yaitu: „Ain, Lam, dan Mim: „Alima – Ya‟lamu – „Ilman,
yang berarti pengetahuan.1

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu diartikan sebagai


pengetahuan atau suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut
metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu dalam bidang (pengetahuan) itu. Sedangkan dalam
Wikipedia Indonesia, ilmu/ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menemukan, menyelidiki, dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam manusia.2

Adapun “dakwah” merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu;

‫ دعوة‬- ‫ يدعو‬-‫دعا‬ (da‟aa – yad‟uu – da‟watan) yang berarti menyeru,

memanggil, mengajak, menjamu, mendo‟a, atau memohon.3 Kata “dakwah”


dengan segala turunannya juga dapat ditemukan di dalam Al-Qur‟an,
diantaranya:

1
Elmansyah. Ilmu Kalam Formula Meluruskan Keyakinan Umat Di Era Digital. (Pontianak: IAIN
Pontianak Press, 2007). hlm. 8-9.
2
Ibid., hlm. 9-10.
3
Ropingi el Ishaq. PENGANTAR ILMU DAKWAH Studi Komprehensif Dakwah dari Teori ke Praktik.
(Malang: Madani, 2016). hlm. 6.

3
Artinya:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo‟a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.al-
Baqarah:186).

Pada ayat lainnya Allah berfirman:

Artinya:
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan menunjuki orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”(QS. Yunus:25).

Menurut Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk


mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat
baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat
Al-Ghazali bahwa amr ma‟ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan
penggerak dalam dinamika Islam.4
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu dakwah adalah ilmu
yang mempelajari proses penyampaian nilai-nilai agama kepada obyek
dakwah dalam rangka meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

4
M. Munir. Metode Dakwah. (Jakarta: Kencana, 2009). hlm. 7.

4
2. Secara Terminologi
Menurut Moh. Ali Aziz, pengertian ilmu dakwah yang umum adalah:
1. Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran
Islam kepada umat.
2. Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari gejala penyampaian agama
dan proses keagamaan dalam segala seginya.

Dari kedua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ilmu dakwah adalah
ilmu yang membahas bentuk-bentuk penyampaian ajaran Islam kepada
seseorang atau sekelompok orang khususnya menyangkut bagaimana
seharusnya menarik perhatian manusia agar dapat menerima dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (utuh). Utuh dalam arti tidak hanya
menerima dan menjalankan aspek tertentu saja. Semua aspek agama
diterima dan diamalkan. Aspek aqidah dan syariah (ibadah dan muamalah)
diterima dan dilaksanakan secara bersama-sama. Missal menerima aspek
aqidah tetapi meninggalkan aspek syariah, atau sebaliknya menerima aspek
syariah tetapi meninggalkan aspek aqidah.5

Pada umumnya, dakwah disampaikan dalam rangka amr ma‟ruf nahi


munkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan). Allah
Berfirman:

Artinya:

“Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imran:
104).

5
Ropingi el Ishaq. Op.Cit., hlm. 16.

5
Di dalam realitanya, ilmu dakwah tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata
lain, ilmu dakwah harus ditopang oleh ilmu-ilmu lain seperti ilmu komunikasi,
psikologi, sosiologi, antropologi, atau yang bersangkutan lainnya, dalam
rangka mencapai kesuksesan dalam berdakwah. Artinya, bagi seorang da‟i
selain memiliki pengetahuan keislaman yang memadai, ia juga harus memiliki
kecakapan dalam menyampaikan materi dakwah dan juga metode yang
disampaikan juga harus tepat pada objek dakwah sehingga pesan-pesan yang
disampaikan akan lebih mudah untu dimengerti. Hal ini sudah pernah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau memiliki metode dakwah yang
berbeda ketika berdakwah di Mekkah dan Madinah, bahkan materi dakwah
yang disampaikan juga berbeda. Hal ini disebabkan oleh kondisi masyarakat
yang menjadi obyek dakwahnya.

B. Ruang Lingkup Ilmu Dakwah

1. Obyek Material Ilmu Dakwah


Untuk membahas tentang ruang lingkup kajian ilmu dakwah, terlebih
dahulu harus diketahui apa yang menjadiobyek kajian dari ilmu dakwah.
Obyek merupakan syarat yang utama dalam ilmu pengetahuan agar dikatakan
obyektif. Dalam lapangan penelitian, suatu ilmu ada yang disebut sebagai
obyek material (ditinjau atau dipandang secara keseluruhan) dan obyek formal
(ditinjau dari salah satu aspek saja). Beberapa ilmu pengetahuan bisa sama
obyek materialnya, tapi berbeda obyek formalnya. Inilah yang membedakan
antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Obyek Material ilmu dakwah
adalah semua aspek ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur‟an, Hadits, dan
atau hasil ijtihad ulama. Secara material obyek kajian ilmu dakwah meliputi
wilayah yang sangat luas, yaitu meliputi:
1) Manusia, sebagai pelaku dakwah (da‟i dan mad‟u);
2) Lingkungan dimana manusia berada; dan
3) Agama Islam sebagai ajaran pokok dalam dakwah

6
2. Obyek Formal Ilmu Dakwah
Obyek formal ilmu dakwah adalah proses transformasi ajaran dan nilai-
nilai Islam, serta interrelasi antara ketiga unsur yang terdapat dalam obyek
material. Pendapat senada terdapat dalam Kurikulum Nasional Fakultas
Dakwah bahwa obyek Formal ilmu dakwah adalah proses penyampaian atau
ajakan manusia supaya masuk ke jalan Allah SWT (sistem Islam) secara kaffah
dalam segala aspek kehidupan guna mencari ridha Allah SWT. Berdasarkan
obyek formal tersebut, untuk mewujudkan ajaran Islam dibutuhkan wadah
kajian (jurusan) yang lebih spesifik, dimana masing-masing kajian tersebut
ditelaah dari sisi status, proses, sistem, dan struktur. Misalnya, upaya untuk
mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan individu, maka butuh wadah kajian
atau Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Kajian BPI mungkin ditelaah
dari berbagai sisi, seperti:
1) Dari sisi status akan akan dibahas masalah kedudukan, hakekat, dan tujuan
dari BPI.
2) Dari proses akan dibahas bagaimana menginternalisasi dan menterjemahkan
ajaran Islam dalam kehidupan individu.
3) Dari sistem akan dibahas bagiamana menstransformasikan input dan
output.Dalam sistem ini menganalisa dan mencari kaitan antara satu unsur
dengan unsur yang lain agar proses internalisasi ajaran Islam terlembaga pada
kehidupan individu. Untuk membangu kerangka proses dan sistem berikut
srukturnya maka dibutuhkan disiplin ilmu bantu, seperti sejara dakwah,
psikologi dakwah dan ilmu-ilmu lain yang dianggap mendukung.

Kemudian upaya untuk mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan


sosial (masyarakat luas, baik Islam dan non Islam), maka dibutuhkan wadah
kajian atau jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam(KPI) dan masyarakat
khusus Islam dibutuhkan PMI (Pengembangan Masyarakat Islam).
Bidanggarapan tetap menyangkut aspek status, proses, sistem, dan struktur.
Setiap kajian yang menyangkut aspek-aspek ini membutuhkan bantuan kajian

7
lintas disiplin. Seperti KPI membutuhkan ilmu jurnalistik, rethorika, ilmu
komunikasi, sejarah dakwah, dan sebagainya.
Objek formal kajian ilmu dakwah adalah mempelajari hakikat dakwah.
Sementara objek material ilmu dakwah adalah manusia, Islam, Allah dan
lingkungan (Dunia). Ilmu dakwah mencoba melihat interaksi antara manusia
yang menjadi subjek (Da‟i) dan objek (Mad‟u) dalam proses dakwah, Islam
sebagai pesan dakwah dan lingkungan di mana manusia akan menerapkan dan
mengamalkan nilai-nilai Islam, serta Allah yang menurunkan Islam dan
memberikan takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan,
sikap dan tindakan. Dengan demikian, ruang lingkup ilmu dakwah tidak akan
pernah terlepas dari pembahasan tentang Allah, manusia dan lingkungan di
mana proses dakwah terjadi.
Ilmu dakwah memiliki ruang lingkup pembahawsan yang sangat luas.
Dakwah itu identik dengan pembangunan fisik dan nonfisik, dengan
menggunakan berbagai disiplin ilmu, ilmu itu keseluruhannya termasuk bagian
dari imu Allah yang mencakup wilayah yang sangat luas. Ilmu allah yang
sangant luas itu terdiri dari konsep-konsep yang apabila ditulis dengan tinta
sebanyak air lautan dan pulpen sebanyak ranting perpohonan, ilmu Allah
tersebut tidak akan selesai atau tidak akan habis ditulis. Oleh manusia, ilmu
tersebut diteliti, dikaji, dan didistribusikan kepada berbagai Lembaga-lembaga
Pendidikan. Fakultas Dakwah merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang
mempunyai bidang kajian utama ilmu dakwah yang membahas unsur-unsur
yang terdapat di dalam bidang kajian tersebut. Dengan demikian ilmu dakwah
sangatlah luas. Akan tetapi, ruang lingkup pembahasan ilmu dakwah dapat
diringkas, yaitu:

a. Bentuk-bentuk penyampaian ajaran islam dari seseorang atau kelompok


kepada seseorang atau kelompok lain,

b. Cara-cara penyampaian ajaran islam tersebut yang meliputi pendekatan,


metode atau medianya,

8
c. Pengaruh penyampaian ajaran Islam tersebut terhadap sikap dan tingkah laku
individu dan masyarakat yang menrimanya.

d. Manusia sebagai pelaku dakwah dan manusia sebagai penerima dakwah.


e. Agama Islam sebagai pesan dakwah yang harus disampaikan.
f. Allah yang menciptakan manusia dan alam sebagai Rabb yang memelihara
alam dan menurunkan agama Islam, serta menentukan proses terjadinya
dakwah.
g. Lingkungan alam tempat terjadinya proses dakwah.

C. Metode Ilmu Dakwah

Metode ilmu dakwah adalah cara kerja untuk dapat memahami objek studi
ilmu dakwah. Metode ilmu dakwah, meliputi metode historis, deskriptif,
korelasional, eksperimental dan metode aksi. Metode tersebut dapat diuraikan
sebagai beriku:

1) Metode histores, yaitu penyelidikan yang mengaplikasikan metode


pemecahan yang ilmiah dari perspekti historis suatu masalah. Dalam
penyelidikan historis dilakukan anilisi terhadap sebab-sebab suatu hal, seperti
peristiwa tertentu, proses-proses, dan Lembaga peradaban manusia masa silam.
Tujuanna adalah merekonstruksi masa lalu secara objektif dan sistematis
dengan mengumpulkan bahan, menilai, melakukan verifikasi dan
mensintesiskan bukti untuk menetapkan faktwa-faktwa atau data-data dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.

2) Metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara


sistematis fakta-fakta dan sifat-sifat pepulasi terntentu atau bdiang tertentu dan
mengklasigikasi obejek dakwah beserta Lembaga-lembaganya, keadaan
norma-normanya, kepercayaannya, dan sebagainya.

3) Metode korelasional, adalah kelanjutan metode deskriptif. Metode ini


bertujuan mencari hubungan atau korelasi antara variable satu dan yang lain.

9
4) Metode eksperimental, bertujuan untuk memperoleh data yang konkret
tentang pengaruh suatu keadaan terhadap keadaan yang lain. Metode penelitian
ini memungkinkan peneliti dapat memanipulasi variable dan meneliti akibat-
akibatnya.

5) Metode penelitian aksi, bertujuan mengembangkan keterampilah baru atau


cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan
langsung di dunia kerja atau dinia actual yang lain.

Ilmu dakwah hakikatnya yaitu sebuah ilmu yang menyadarkan manusia


dan mengembalikan masuia pada fitrahnya, pada fungsi dan tujuan hidup
manusia menurut islam. Maka, ilmu dakwah merupakan ilmu transformative
untuk mewujudkan ajaran islam menjadi tatanan Khairul ummah. sebagai suatu
ilmu pengetahuan, dakwah sudah barang tentu memiliki objek atau sasaran
pembahasan tertentu, baik berupa objek material maupun objek formal. Ilmu
dakwah adalah suatu pengetahuan mengenai alternative-alternatif dan sarana-
sarana yang terbuka bagi terlaksananya komunikasi mengajak dan memanggil
umat manusia kepada agama island, memberikan informasi mengenai amar
makruf nahi mungkat agar dapat tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat,
dan supaya terlaksananya ketentuan Allah SWT.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, ilmu dakwah
adalah ilmu yang membahas bentuk-bentuk penyampaian ajaran Islam kepada
seseorang atau sekelompok orang khususnya menyangkut bagaimana
seharusnya menarik perhatian manusia agar dapat menerima dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah.
Berdasarkan hakikat dakwah serta ilmu dakwah dan ruang
lingkupnya (objek material dan formal, analisa objek formal, dan jenis
kegiatan dakwah sebagai fenomena keilmuan), maka disiplin ilmu dakwah
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama: Pertama, disiplin yang
memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah Islam. Kedua, disiplin
yang memberikan kerangka teknis-operasional kegiatan dakwah Islam.
Bagian pertama memberikan dasar-dasar teoritis dan metodologis keahlian
dan disebut ilmu dasar dakwah, dan bagian kedua memberikan kemampuan
teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan dakwah.
Dalam mengembangkan dakwah sebagai ilmu terasa sangat tidak
mungkin tanpa dibarengi dengan adanya penemuan dan pengembangan
kerangka teori dakwah. Tanpa teori dakwah maka apa yang disebut dengan
ilmu dakwah tidak lebih dari sekadar kumpulan pernyataan normatif tanpa
memiliki kadar analisa atas fakta dakwah atau sebaliknya, ilmu dakwah hanya
merupakan kumpulan pengetahuan atas fakta dakwah yang tidak akan bisa
dijelaskan hubungan kausalitasnya antar fakta sehingga mandul untuk
memandu pelaksanaan dakwah dalam menghadapi masalah yang kompleks.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga sangat diperlukan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elmansyah. 2007. Ilmu Kalam Formula Meluruskan Keyakinan Umat Di Era Digital.
Pontianak: IAIN Pontianak Press.

M. Munir. 2009. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana.

Ropingi el Ishaq. 2016. PENGANTAR ILMU DAKWAH Studi Komprehensif Dakwah


dari Teori ke Praktik. Malang: Madani

Rosyid Ridla. 2017. Pengantar Ilmu dakwah. Yogyakarta: Samudra Biru.

12

Anda mungkin juga menyukai