Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR ILMU DAKWAH

“ KONSEP DASAR KEILMUAN “

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Zainal, M.Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

Abdullah ‘Ammar (2112010113)

Jesika Fadia Sandry (2112010083)

Intan Balqis Permana (2112010123)

Fitri Aulia (2112010100)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN IMAM BONJOL PADANG

TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep dasar
keilmuan demi menambah wawasan. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini dengan baik, dengan masukkan dari pembaca. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang konsep dasar keilmuan ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan terhadap
pembaca.

Padang, 27 Agustus 2021

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................. .1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. .1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................2

A. Pengertian Dakwah dan Ilmu Dakwah secara Etimologi dan Terminologi…2

B. Ruang Lingkup Kajian Dakwah dan Ilmu Dakwah………………………….3

1. Objek Material Ilmu Dakwah…………………………………………….......3

2. Objek Formal Ilmu Dakwah………………………………………………….3

C. Tujuan, Manfaat dan Urgensi mempelajari Dakwah dan Ilmu Dakwah……..5

1. Tujuan…………………………………………………………………………5

2. Manfaat…..……………………………………………………………………5

3. Urgensi………………………………………………………………………...6

D. Persamaan dan perbedaan Dakwah dan IImu Dakwah……………………….6

1. Persamaan……………………………………………………………………..6

2. Perbedaan.……………………………………………………………………..7
iii
E. Corak pendapat tokoh tentang Dakwah dan Ilmu Dakwah……………………7

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8

A. KESIMPULAN .................................................................................................8

B. SARAN ..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mengingat fungsi dan peran dakwah yang demikian penting dan menentukan, maka
dakwah dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya harus dipahami secara tepat dan benar,
sejalan dengan ketentuan al-Qur’an, sunnah rasul, dan, siroh nabawiyah yang berisikan petunjuk
bagaimana dakwah itu dilakukan, sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang istiqomah dan
tangguh dalam menyeru manusia kepada Agama Allah. Serta mampu melahirkan tatanan hidup
masyarakat yang Islami. Disinilah letak perlunya seorang da’i untuk mengetahui dan mempelajari
Ilmu Dakwah. Yakni Ilmu yang berisikan kumpulan kaidah-kaidah dan pokok-pokok ajaran yang
digunakan untuk menyampaikan Islam, mengajarkan ajaran Islam serta mengamalkannya dalam
kehidupan nyata, juga tununan dan cara-cara bagaimana seharusnya seorangn da’i menarik
perhatian orang lain untuk menganut, menyetujui, dan melaksanakan ajaran agama Islam. Maka
dengan mempelajari ilmu Dakwah seorang da’i diharapkan mengetahui hakekat konsep dakwah
Islam yang semestinya; mengetahui ayat-ayat atau hadits Nabi SAW yang bertemakan dakwah;
mengetahui berbagai metode dakwah dan perkembangannya; menjalankan kegiatan dakwah
dengan memperhatikan metode dan tehnik dakwah yang tepat untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien. Dan tentunya dengan mengetahui ilmu dakwah seseorang da’i akan lebih
mudah dalam melakukan dakwah yang efektif dengan tujuan utama demi mewujudkan
kebahagiaan dunia dan akhirat melalui penyebaran dan pengamalan ajaran agama islam.

B. Rumusan Masalah

1.Pengertian Dakwah dan Ilmu Dakwah secara etimologi dan terminologi?

2.Ruang Lingkup Kajian Dakwah dan Ilmu Dakwah?

3.Tujuan, Manfaat dan Urgensi mempelajari Dakwah dan Ilmu Dakwah?

4. Persamaan dan Perbedaan Dakwah dan IImu Dakwah?

5.Corak pendapat tokoh tentang Dakwah dan Ilmu Dakwah?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dakwah dan Ilmu Dakwah secara etimologi dan terminologi

Sebelum membahas lebih mendalam tentang dakwah, maka terlebih dahulu mengetahui
pengertian dakwah dari segi bahasa dan istilah.

1. Pengertian dakwah secara etimologi (bahasa)

Secara kebahasaan dakwah adalah kata dasar (masdar) dari kata kerja da‟a-yadu‟u yang berarti
panggilan, seruan atau ajakan.

Sedangkan pengertian dakwah secara etimologi (bahasa) ini banyak para ahli yang
mendefinifikan sebagai berikut:

a) Tata Sukayat dalam bukunya “Ilmu Dakwah Perspektif Filsafat Mabadi „Asyarah” bahwa
pengertian dakwah yaitu berasal dari akar kata ‫ ﺓﻭﻋﺪ‬-‫ ﻭﻋﺪﻱ‬-‫( ﺍﻋﺪ‬da‟a, yadu‟u, da‟watan)
yang bermakna seruan, panggilan, undangan,
b) Moh Ali Aziz dalam bukunya “Ilmu Dakwah” bahwa ditinjau dari segi bahasa, dakwah
berasal dari bahasa Arab “da‟wah” (‫ﺪﻻ‬QQ‫)ﺓﻭﻋ‬, mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, „ain, dan
wawu. Dari tiga huruf asal ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna
tersebut adalah memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon,
menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan,
menangisi, dan meratapi.
c) Syamsuddin dalam bukunya “Sejarah Dakwah” bahwa Dakwah berasal dari bahasa Arab,
dari akar kata da‟a, yadu‟u, da‟watan, yang bermakna seruan, panggilan, undangan
atau do‟a. Apabila dikaitkan dengan kata islam, menjadi kegiatan mengajak,
menyeru, dan memanggil seseorang kepada islam.

2. Pengertian dakwah secara terminologi (istilah)Banyak para ahli mendefinisikan


dakwah secara terminologi (istilah) diantaranya:

a) Menurut Syaikh Ali Makhfuzh, yang dikutip oleh Wahidin Saputera dalam kitabnya
Hidayatul Mursyidin memberikan definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu
mendorong manusia agarr berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru
2
mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat
kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dakwah adalah sebuah proses atau kegiatan menyeru, mengajak, dan juga bisa
mengingatkan serta menyebarluaskan ajaran agamanya (Islam) kepada seluruh umat manusia.
Dengan tujuan untuk keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

B. Ruang Lingkup Kajian Dakwah dan Ilmu Dakwah

1. Obyek Material Ilmu Dakwah

Untuk membahas tentang ruang lingkup kajian ilmu dakwah, terlebih dahulu harus
diketahui apa yang menjadiobyek kajian dari ilmu dakwah. Obyek merupakan syarat yang
utama dalam ilmu pengetahuan agar dikatakan obyektif. Dalam lapangan penelitian, suatu ilmu
ada yang disebut sebagai obyek material (ditinjau atau dipandang secara keseluruhan) dan obyek
formal (ditinjau dari salah satu aspek saja). Beberapa ilmu pengetahuan bisa sama obyek
materialnya, tapi berbeda obyek formalnya. Inilah yang membedakan antara ilmu yang satu dengan
ilmu yang lain. Obyek Material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam yang terdapat dalam
al-Qur‟an, Hadits, dan atau hasil ijtihad ulama. Secara material obyek kajian ilmu dakwah meliputi
wilayah yang sangat luas, yaitu meliputi:

1) Manusia, sebagai pelaku dakwah (da‟i dan mad‟u).

2) Lingkungan dimana manusia berada.

3) Agama Islam sebagai ajaran pokok dalam dakwah.

2. Obyek Formal Ilmu Dakwah

Obyek formal ilmu dakwah adalah proses transformasi ajaran dan nilai- nilai Islam, serta
interrelasi antara ketiga unsur yang terdapat dalam obyek material. Pendapat senada terdapat
dalam Kurikulum Nasional Fakultas Dakwah bahwa obyek Formal ilmu dakwah adalah proses
penyampaian atau ajakan manusia supaya masuk ke jalan Allah SWT (sistem Islam) secara kaffah
dalam segala aspek kehidupan guna mencari ridha Allah SWT. Berdasarkan obyek formal tersebut,
untuk mewujudkan ajaran Islam dibutuhkan wadah kajian (jurusan) yang lebih spesifik, dimana
masing-masing kajian tersebut ditelaah dari sisi status, proses, sistem, dan struktur. Misalnya,
upaya untuk mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan individu, maka butuh wadah kajian atau

3
Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Kajian BPI mungkin ditelaah dari berbagai sisi,
seperti:

a) Dari sisi status akan akan dibahas masalah kedudukan, hakekat, dan tujuan dari BPI.
b) Dari proses akan dibahas bagaimana menginternalisasi dan menterjemahkan ajaran Islam
dalam kehidupan individu.
c) Dari sistem akan dibahas bagiamana menstransformasikan input dan output.Dalam sistem
ini menganalisa dan mencari kaitan antara satu unsur dengan unsur yang lain agar
proses internalisasi ajaran Islam terlembaga pada kehidupan individu. Untuk membangu
kerangka proses dan sistem berikut srukturnya maka dibutuhkan disiplin ilmu bantu,
seperti sejara dakwah, psikologi dakwah dan ilmu-ilmu lain yang dianggap mendukung.

Kemudian upaya untuk mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan sosial (masyarakat
luas, baik Islam dan non Islam), maka dibutuhkan wadah kajian atau jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) dan masyarakat khusus Islam dibutuhkan PMI (Pengembangan Masyarakat
Islam). Bidanggarapan tetap menyangkut aspek status, proses, sistem, dan struktur. Setiap kajian
yang menyangkut aspek-aspek ini membutuhkan bantuan kajian lintas disiplin.

Seperti KPI membutuhkan ilmu jurnalistik, rethorika, ilmu komunikasi, sejarah


dakwah, dan sebagainya. Objek formal kajian ilmu dakwah adalah mempelajari hakikat dakwah.
Sementara objek material ilmu dakwah adalah manusia, Islam, Allah dan lingkungan (Dunia). Ilmu
dakwah mencoba melihat interaksi antara manusia yang menjadi subjek (Da‟i) dan objek (Mad‟u)
dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan dakwah dan lingkungan di mana manusia akan
menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam, serta Allah yang menurunkan Islam dan
memberikan takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan, sikap dan tindakan.
Dengan demikian, ruang lingkup ilmu dakwah tidak akan pernah terlepas dari pembahasan tentang
Allah, manusia dan lingkungan di mana proses dakwah terjadi.

Ilmu dakwah memiliki ruang lingkup pembahawsan yang sangat luas. Dakwah itu identik
dengan pembangunan fisik dan nonfisik, dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu, ilmu itu
keseluruhannya termasuk bagian dari imu Allah yang mencakup wilayah yang sangat luas. Ilmu
allah yang sangant luas itu terdiri dari konsep-konsep yang apabila ditulis dengan tinta sebanyak
air lautan dan pulpen sebanyak ranting perpohonan, ilmu Allah tersebut tidak akan selesai atau
tidak akan habis ditulis. Oleh manusia, ilmu tersebut diteliti, dikaji, dan didistribusikan kepada
berbagai Lembaga-lembaga Pendidikan. Fakultas Dakwah merupakan salah satu Lembaga
Pendidikan yang mempunyai bidang kajian utama ilmu dakwah yang membahas unsur-unsur yang
terdapat di dalam bidang kajian tersebut. Dengan demikian ilmu dakwah sangatlah luas. Akan
tetapi, ruang lingkup pembahasan ilmu dakwah dapat diringkas, yaitu:

4
a) Bentuk-bentuk penyampaian ajaran islam dari seseorang atau kelompok kepada
seseorang atau kelompok lain,
b) Cara-cara penyampaian ajaran islam tersebut yang meliputi pendekatan, metode atau
medianya.
c) Pengaruh penyampaian ajaran Islam tersebut terhadap sikap dan tingkah laku individu dan
masyarakat yang menrimanya.
d) Manusia sebagai pelaku dakwah dan manusia sebagai penerima dakwah.
e) Agama Islam sebagai pesan dakwah yang harus disampaikan.
f) Allah yang menciptakan manusia dan alam sebagai Rabb yang memelihara alam dan
menurunkan agama Islam, serta menentukan proses terjadinya dakwah.
g) Lingkungan alam tempat terjadinya proses dakwah.

C. Tujuan, Manfaat dan Urgensi mempelajari Dakwah dan Ilmu Dakwah

Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui pengertian dakwah dan ilmu dakwah secara etimologi dan
terminologi.
2. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup Kajian Dakwah dan Ilmu Dakwah.
3. Mahasiswa mengetahui Tujuan, Manfaat dan Urgensi mempelajari Dakwah dan Ilmu
Dakwah.
4. Mahasiswa mengetahui Persamaan dan Perbedaan Dakwah dan IImu Dakwah.
5. Mahasiswa mengetahui corak pendapat tokoh tentang Dakwah dan Ilmu Dakwah.

Manfaat

1. Untuk menginformasikan pengertian dakwah dan ilmu dakwah secara etimologi dan
terminologi.
2. Untuk menginformasikan ruang lingkup Kajian Dakwah dan Ilmu Dakwah.
3. Untuk menginformasikan Tujuan, Manfaat dan Urgensi mempelajari Dakwah dan Ilmu
Dakwah.
4. Untuk menginformasikan Persamaan dan Perbedaan Dakwah dan IImu Dakwah
5. Untuk menginformasikan corak pendapat tokoh tentang Dakwah dan Ilmu Dakwah

5
Urgensi

Dijelaskan dalam surat Ali Imran : 104. Secara lahiriyah dapat diketahui harus ada
sekelompok orang yang terorganisir dan terkordinir untuk mengajak orang lain kepada berbuat baik
dan menegakkan kebenaran di tengah-tengah masyarakat. Secara formal tugas mengajak lebih tepat
apabila diemban oleh para ilmuwan (Ulama). Sedangkan untuk mencegah kemunkaran tersebut
lebih signifikan apabila ditangani pihak berwenang (penegak hukum, seperti Polri, Jaksa dan
Hakim).

Dengan demikian, maka yang dimaksudkan dengan ummah yad’ûna ila al-Khayr ya’muru
bil ma’rûf wa yanhawna ‘an al-munkar tersebut adalah terbinanya sinergi atau kerja sama dan sama
bekerja antara ilmuwan agama di satu sisi dengan penegak hukum di sisi lain. Namun, secara
informal bahwa siapapun yang melihat dan menyaksikan kemunkaran hendaklah dia cegah, sesuai
kemampuan dan kafasitasnya masing-masing. Hadis ini kelihatannya lebih mengarah kepada teknis
operasional di lapangan, sebab merobah dengan tangan (bil yad, power), tentunya yang lebih
kompeten adalah penegak hukum. Sedangkan dengan lisan (nasehat yang baik) dan hati (al-qalb)
tentunya tugas para ilmuwan dan orang yang tidak punya power sama sekali dan tidak punya ilmu
pengetahuan.

D. Persamaan dan Perbedaan Dakwah dan IImu Dakwah

1. Persamaan

Sama-sama menyampaikan sesuatu ilmu / pengetahuan yang benar dalam ajaran islam
kepada sekelompok orang atau khalayak.

2. Perbedaan

a) Dakwah

Segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran agama Islam kepada orangt lain dengan
berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakatyang menghayati dan
mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.

6
b) Ilmu Dakwah

Suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan bagaimana


sehatrusnya menarik perhatian manusua untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu
ideology, pendapat , pekerjaan tertentu.

E. Corak pendapat tokoh tentang Dakwah dan Ilmu Dakwah

1. Syech Ali Mahfudh dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin” mengatakan dakwah adalah :

Mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka
pada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar mereka memperoleh
kebahagiaan dunia akhirat.(Syech Ali Mahfudh/Khadijah Nasution, 1970:17)

2. HSM. Nasaruddin Latif dalam bukunya teori dan praktek Dakwah Islamiyah
mendefinisikan dakwah Islamiyah sebagai :

Setiap aktivitas dengan lisan dan tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia
lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah dan syariaat
serta akhlaq Islamiyah (HSM. Nasaruddin Latif , tt:31)

3. Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh dalam bukunya “beberapa Catatan Mengenai Dakwah
Islam’ mengatakan :

Dakwah adalah seruan kepada semua manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah
yang benar,dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasehat yang baik (Aboebakar Atjeh,
1971:6)

7
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, ilmu dakwah adalah ilmu yang
membahas bentuk-bentuk penyampaian ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok orang
khususnya menyangkut bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia agar dapat menerima
dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah. Berdasarkan hakikat dakwah serta ilmu dakwah dan
ruang lingkupnya (objek material dan formal, analisa objek formal, dan jenis kegiatan dakwah
sebagai fenomena keilmuan), maka disiplin ilmu dakwah dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian
utama: Pertama, disiplin yang memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah Islam. Kedua,
disiplin yang memberikan kerangka teknis-operasional kegiatan dakwah Islam. Bagian pertama
memberikan dasar-dasar teoritis dan metodologis keahlian dan disebut ilmu dasar dakwah, dan
bagian kedua memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan dakwah.

8
BAB IV

SARAN

Setelah terselesaikannya makalah ini demi menjalankan tugas tentang ilmu dakwah dan juga tidak
lupa untuk menambahkan pengetahuan serta memperluas wawasan keislaman.Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga sangat diperlukan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hafidzh Anshari, Ensiklopedi Islam Jilid I ABA-FAR, Vol. 1.


(Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 280.

Hafidzh Anshari, Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Jilid I ABA-FAR, Vol. 1.


(Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999), h. 282

Tata Sukayat, Ilmu Dakwah Perspektif Filsafat Mabadi „Asyarah


(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2015), h.7

10

Anda mungkin juga menyukai