DOSEN PEMBIMBING
Saeful Malik, S.Ag, M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang sejarah peradaban islam di Spanyol demi
menanbah wawasan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini dengan baik, dengan masukkan dari
pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sejarah islam di
Spanyol ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan maupun inpirasi
terhadap pembaca
i
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
C. TUJUAN ...................................................................................................... 2
D. MANFAAT… ............................................................................................. 2
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 11
B. SARAN ...................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu dakwah ?
2. Apa ruang lingkup ilmu dakwah ?
3. Bagaimana metode ilmu dakwah ?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian ilmu dakwah.
2. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup ilmu dakwah.
3. Mahasiswa mengetahui metode ilmu dakwah.
D. MANFAAT :
1. Untuk menginformasikan pengertian ilmu dakwah
2. Untuk menginformasikan ruang lingkup ilmu dakwah.
3. Untuk menginformasikan metode ilmu dakwah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Secara Etimologi
Ilmu Dakwah merupakan sebuah prasa yang terdiri dari dua kata yaitu
“ilmu” dan “dakwah”. Kata “ilmu” merupakan kata yang suci, dimana Allah
SWT. menjadikannya sebagai salah satu nama-Nya (al-‘ilmu). Al-„ilmu
berarti Yang Maha Mengetahui. Dalam bahasa Arab, kata al-‘ilmu berakal
dari tiga huruf, yaitu: „Ain, Lam, dan Mim: „Alima – Ya‟lamu – „Ilman,
yang berarti pengetahuan.1
Adapun “dakwah” merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu;
1
Ibid., hlm. 9-10.
2
Ropingi el Ishaq. PENGANTAR ILMU DAKWAH Studi Komprehensif Dakwah dari Teori ke Praktik.
(Malang: Madani, 2016). hlm. 6.
3
Artinya:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo‟a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.al-
Baqarah:186).
Artinya:
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan menunjuki orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”(QS. Yunus:25).
3
M. Munir. Metode Dakwah. (Jakarta: Kencana, 2009). hlm. 7.
4
2. Secara Terminologi
Menurut Moh. Ali Aziz, pengertian ilmu dakwah yang umum adalah:
1. Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran
Islam kepada umat.
2. Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari gejala penyampaian agama
dan proses keagamaan dalam segala seginya.
Dari kedua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ilmu dakwah adalah
ilmu yang membahas bentuk-bentuk penyampaian ajaran Islam kepada
seseorang atau sekelompok orang khususnya menyangkut bagaimana
seharusnya menarik perhatian manusia agar dapat menerima dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (utuh). Utuh dalam arti tidak hanya
menerima dan menjalankan aspek tertentu saja. Semua aspek agama
diterima dan diamalkan. Aspek aqidah dan syariah (ibadah dan muamalah)
diterima dan dilaksanakan secara bersama-sama. Missal menerima aspek
aqidah tetapi meninggalkan aspek syariah, atau sebaliknya menerima aspek
syariah tetapi meninggalkan aspek aqidah.5
Artinya:
“Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imran:
104).
5
Ropingi el Ishaq. Op.Cit., hlm. 16.
5
Di dalam realitanya, ilmu dakwah tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata
lain, ilmu dakwah harus ditopang oleh ilmu-ilmu lain seperti ilmu komunikasi,
psikologi, sosiologi, antropologi, atau yang bersangkutan lainnya, dalam
rangka mencapai kesuksesan dalam berdakwah. Artinya, bagi seorang da‟i
selain memiliki pengetahuan keislaman yang memadai, ia juga harus memiliki
kecakapan dalam menyampaikan materi dakwah dan juga metode yang
disampaikan juga harus tepat pada objek dakwah sehingga pesan-pesan yang
disampaikan akan lebih mudah untu dimengerti. Hal ini sudah pernah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau memiliki metode dakwah yang
berbeda ketika berdakwah di Mekkah dan Madinah, bahkan materi dakwah
yang disampaikan juga berbeda. Hal ini disebabkan oleh kondisi masyarakat
yang menjadi obyek dakwahnya.
6
2. Obyek Formal Ilmu Dakwah
Obyek formal ilmu dakwah adalah proses transformasi ajaran dan nilai-
nilai Islam, serta interrelasi antara ketiga unsur yang terdapat dalam obyek
material. Pendapat senada terdapat dalam Kurikulum Nasional Fakultas
Dakwah bahwa obyek Formal ilmu dakwah adalah proses penyampaian atau
ajakan manusia supaya masuk ke jalan Allah SWT (sistem Islam) secara kaffah
dalam segala aspek kehidupan guna mencari ridha Allah SWT. Berdasarkan
obyek formal tersebut, untuk mewujudkan ajaran Islam dibutuhkan wadah
kajian (jurusan) yang lebih spesifik, dimana masing-masing kajian tersebut
ditelaah dari sisi status, proses, sistem, dan struktur. Misalnya, upaya untuk
mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan individu, maka butuh wadah kajian
atau Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Kajian BPI mungkin ditelaah
dari berbagai sisi, seperti:
1) Dari sisi status akan akan dibahas masalah kedudukan, hakekat, dan tujuan
dari BPI.
2) Dari proses akan dibahas bagaimana menginternalisasi dan menterjemahkan
ajaran Islam dalam kehidupan individu.
3) Dari sistem akan dibahas bagiamana menstransformasikan input dan
output.Dalam sistem ini menganalisa dan mencari kaitan antara satu unsur
dengan unsur yang lain agar proses internalisasi ajaran Islam terlembaga pada
kehidupan individu. Untuk membangu kerangka proses dan sistem berikut
srukturnya maka dibutuhkan disiplin ilmu bantu, seperti sejara dakwah,
psikologi dakwah dan ilmu-ilmu lain yang dianggap mendukung.
7
lintas disiplin. Seperti KPI membutuhkan ilmu jurnalistik, rethorika, ilmu
komunikasi, sejarah dakwah, dan sebagainya.
Objek formal kajian ilmu dakwah adalah mempelajari hakikat dakwah.
Sementara objek material ilmu dakwah adalah manusia, Islam, Allah dan
lingkungan (Dunia). Ilmu dakwah mencoba melihat interaksi antara manusia
yang menjadi subjek (Da‟i) dan objek (Mad‟u) dalam proses dakwah, Islam
sebagai pesan dakwah dan lingkungan di mana manusia akan menerapkan dan
mengamalkan nilai-nilai Islam, serta Allah yang menurunkan Islam dan
memberikan takdirnya yang menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan,
sikap dan tindakan. Dengan demikian, ruang lingkup ilmu dakwah tidak akan
pernah terlepas dari pembahasan tentang Allah, manusia dan lingkungan di
mana proses dakwah terjadi.
Ilmu dakwah memiliki ruang lingkup pembahawsan yang sangat luas.
Dakwah itu identik dengan pembangunan fisik dan nonfisik, dengan
menggunakan berbagai disiplin ilmu, ilmu itu keseluruhannya termasuk bagian
dari imu Allah yang mencakup wilayah yang sangat luas. Ilmu allah yang
sangant luas itu terdiri dari konsep-konsep yang apabila ditulis dengan tinta
sebanyak air lautan dan pulpen sebanyak ranting perpohonan, ilmu Allah
tersebut tidak akan selesai atau tidak akan habis ditulis. Oleh manusia, ilmu
tersebut diteliti, dikaji, dan didistribusikan kepada berbagai Lembaga-lembaga
Pendidikan. Fakultas Dakwah merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang
mempunyai bidang kajian utama ilmu dakwah yang membahas unsur-unsur
yang terdapat di dalam bidang kajian tersebut. Dengan demikian ilmu dakwah
sangatlah luas. Akan tetapi, ruang lingkup pembahasan ilmu dakwah dapat
diringkas, yaitu:
8
c. Pengaruh penyampaian ajaran Islam tersebut terhadap sikap dan tingkah laku
individu dan masyarakat yang menrimanya.
Metode ilmu dakwah adalah cara kerja untuk dapat memahami objek studi
ilmu dakwah. Metode ilmu dakwah, meliputi metode historis, deskriptif,
korelasional, eksperimental dan metode aksi. Metode tersebut dapat diuraikan
sebagai beriku:
9
4) Metode eksperimental, bertujuan untuk memperoleh data yang konkret
tentang pengaruh suatu keadaan terhadap keadaan yang lain. Metode penelitian
ini memungkinkan peneliti dapat memanipulasi variable dan meneliti akibat-
akibatnya.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, ilmu dakwah
adalah ilmu yang membahas bentuk-bentuk penyampaian ajaran Islam kepada
seseorang atau sekelompok orang khususnya menyangkut bagaimana
seharusnya menarik perhatian manusia agar dapat menerima dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah.
Berdasarkan hakikat dakwah serta ilmu dakwah dan ruang
lingkupnya (objek material dan formal, analisa objek formal, dan jenis
kegiatan dakwah sebagai fenomena keilmuan), maka disiplin ilmu dakwah
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama: Pertama, disiplin yang
memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah Islam. Kedua, disiplin
yang memberikan kerangka teknis-operasional kegiatan dakwah Islam.
Bagian pertama memberikan dasar-dasar teoritis dan metodologis keahlian
dan disebut ilmu dasar dakwah, dan bagian kedua memberikan kemampuan
teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan dakwah.
Dalam mengembangkan dakwah sebagai ilmu terasa sangat tidak
mungkin tanpa dibarengi dengan adanya penemuan dan pengembangan
kerangka teori dakwah. Tanpa teori dakwah maka apa yang disebut dengan
ilmu dakwah tidak lebih dari sekadar kumpulan pernyataan normatif tanpa
memiliki kadar analisa atas fakta dakwah atau sebaliknya, ilmu dakwah hanya
merupakan kumpulan pengetahuan atas fakta dakwah yang tidak akan bisa
dijelaskan hubungan kausalitasnya antar fakta sehingga mandul untuk
memandu pelaksanaan dakwah dalam menghadapi masalah yang kompleks.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga sangat diperlukan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Elmansyah. 2007. Ilmu Kalam Formula Meluruskan Keyakinan Umat Di Era Digital.
Pontianak: IAIN Pontianak Press.
12