Ilmu Dakwah
Disusun oleh :
Kelompok 2
Shofiyatun (2240310046)
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini, ada banyak pihak yang membantu terhadap
usaha kami. Mengingat hal itu, dengan segala hormat kami ucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Bapak (prof. Dr. H Abdurrahman
Kasdi, LC., M.Si)
2. Dosen pengampu Ilmu Dakwah yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan makalah ini. (Rochanah, M.Pd.I) serta
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat mendoakan dan memohon
kepada Allah semoga amal dan jerih payah mereka diridloi serta menjadi amal Sholeh.
Aamiin.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa kami masih banyak kekurangan dan
kekeliruan. Maka dari itu, kami mengharapkan feedback (respon balik), baik itu berupa
kritikan maupun saran sehingga dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Sehingga kami berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan kami dan dapat
bermanfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin yaa robbal
aalamiin.
(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah merupakan kegiatan mengajak untuk ke agama Allah SWT yaitu
islam (Abdul Al-Karim Zaidan(1976:5). Dakwah dapat didefinisikan sebagai upaya
untuk mengajak, menyeru, dan menyampaikan serta mengarahkan pada kegiatan yang
bertujuan meningkatkan diri menuju perubahan yang positif dalam jati diri manusia.
Dakwah tidak hanya dilakukan untuk kalangan ulama ataupun tokoh agama saja
melainkan kewajiban bagi tiap muslim terhadap muslim lain untuk saling
mengingatkan dan bisa berdakwah. Pada hakikatnya, dakwah islam meliputi aspek
yang luas dalam semua lini aspek kehidupan. Dikarenakan oleh adanya ragam bentuk,
metode, subjek , objek , pesan dan mitra dakwah. Dalam berdakwah ada beberapa
dasar ataupun unsur prinsip yang harus terpenuhi sehingga timbullah kegiatan
berdakwah. Maka dari itu prinsip dan dasar dakwah menjadi bibit utama motor
penggerak dalam proses dakwah. Selain itu halangan serta tantangan akan selalu ada
dalam ilmu dakwah karena seorang da’i akan selalu dituntut untuk bisa merespon
perkembangan zaman yang semakin global supaya bisa memecahkan suatu problem
masyarakat dan tantangan dakwah secara efektif dan efisien, dengan mengacu pada
prinsip dan dasar utama dalam ilmu dakwah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian ilmu dakwah?
2. Apa yang menjadi dasar dasar dalam ilmu dakwah?
3. Apa saja prinsip-prinsip ilmu dakwah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ilmu dakwah
2. Mengenal dasar dasar dalam ilmu dakwah
3. Mengetahui prinsip-prinsip ilmu dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h.100.
2
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 47.
3
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Cet. II; Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 6.
B. Dasar-dasar ilmu dakwah
Kata dakwah adalah kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata dakwah merupakan suatu istilah dari kata kerja bahasa Arab yaituDa’a – Yad’u
menjadi bentuk masdar Da’watan yang berarti menyeru, memanggil, mengajar,
menjamu (H. Mahmud Junus, 1973: 127).
Sedangkan pengertian dakwah secara istilah ada beberapa pendapat yang
berbeda yang telah banyak didefinisikan oleh para ahli yang mendalami masalah
dakwah. Namun antara definisi yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda.
Beberapa contoh definisi dakwah yang penulis kemukakan di sini adalah:
1. Shalahuddin Sanusi
”Dakwah itu adalah usaha mengubah keadaan yang negatif menjadi keadaan
yang positif, memperjuangkan yang ma’ruf atas yang munkar, memenangkan
yang hak atas yang batil’’.
2. H. Timur Djaelani, M.A.
’’Dakwah ialah menyeru kepada manusia untuk berbuat baik dan menjauhi
yang buruk sebagai pangkal tolak kekuatan mengubah masyarakat dan
keadaan yang kurang baik kepada keadaan yang lebih baik sehingga
merupakan suatu pembinaan” (Rachmat Imampuro, 4).
Di sisi lain, agama Islam sebagai suatu ajaran tidaklah berarti manakala ia
tidak diwujudkan dalam action amaliah. Ini merupakan aspek konsekuensial dari
keberadaan Islam yang bukan semata-mata menyoroti satu sisi saja dari kehidupan
manusia, melainkan menyoroti semua persoalan hidup manusia secara total dan
universal.
Tujuan dari dakwah adalah dakwah kepada Allah. Dan maksud dari dakwah
kepada Allah adalah dakwah kepada agamaNya yaitu Islam. Dan Islam adalah prinsip
atau dasar pertama dalam dakwah. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam
mendakwahkan Islam dengan retorika terbaik dan sempurna. Rasulullah berdakwah
sejak diturunkannya wahyu pertama kepadanya. Setelah menerima wahyu melalui
proses yang panjang sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits panjang yang
dikutip oleh Dr. Abdul Hamid, Lc., M.Kom.I dalam bukunya Pengantar Studi Al-
Quran.4
Dasar dakwah yang kedua adalah seorang dai. Rasulullah sallallahu alaihi
wasallam adalah dai yang pertama. Sebagai pemberi kabar gembira dan juga
memberikan peringatan kepada mereka yang menentang dakwah Rasul. Allah taala
berfirman: Yā ayyuhan-nabiyyu innā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa
nażīrā
Artinya : “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan
pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.” (Al-Ahzab: 45)
Risalah dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah berlaku untuk seluruh umat
manusia baik Arab maupun non Arab. Karena agama Islam bersifat universal. Tidak
memisahkan dan mengelompokkan orang berdasarkan kultur dan budayanya.
Pada era globalisasi ini kita menyaksikan terjadinya persaingan yang tidak
seimbang antara apa yang dikelompokkan sebagai Barat dan Timur, atau Utara dan
Selatan. Dari segi ilmu pengetahuan, teknologi dan pandangan hidup, dunia dibagi
menjadi Barat dan Timur. Barat untuk negara-negara yang maju ilmu pengetahuan
dan teknologinya serta punya pandangan hidup rasional dan sekuler, Timur
sebaliknya.5
6
Asep Muhyidin, Dakwah dalam perspektif Al-Qur’an (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), 181
7
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta:Kencana, 2009), 175-190
8
Jum‟ah Amin Abdul Aziz, Ad Da’wah: Qawaa’id wa Ushuul (Iskandaria: Daarud Da‟wah, 1999), 115
Menurut Sayyid Quthub, dari semua kebebasan yang ada dalam diri
manusia, kebebasan agama menjadikan unsur kebebasan yang paling
penting. 9Prinsip ini berdasarkan firman Allah Dalam surah Al Baqarah
QS : 2/ 256
ٓاَل ِإْك َر اَه ِفى ٱلِّديِن ۖ َقد َّتَبَّيَن ٱلُّر ْشُد ِم َن ٱْلَغِّى
ِإَّن ٱَهَّلل اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح َّتٰى ُيَغِّيُر و۟ا َم ا ِبَأنُفِس ِهْم
ٱْدُع ِإَلٰى َس ِبيِل َر ِّبَك ِبٱْلِح ْك َم ِة َو ٱْلَم ْو ِع َظِة ٱْلَح َس َنِةۖ َو َٰج ِد ْلُهم ِبٱَّلِتى ِهَى َأْح َس ُن ۚ ِإَّن َر َّبَك ُهَو
َأْع َلُم ِبَم ن َض َّل َعن َس ِبيِلِهۦۖ َو ُهَو َأْع َلُم ِبٱْلُم ْهَتِد يَن
10
Al Qur‟an Surah Al Nahl ayat 125.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu dakwah yaitu sebuah ilmu yang membahas tentang strategi atau metode yang
ditempuh oleh seorang dai dalam menyerukan ajaran Islam baik mengenai akidah,
syariah, dan akhlak kepada masyarakat agar nantinya mereka mampu untuk
menerapkan dalam kehidupan kesehariannya untuk mencapai ridho Allah dan
kebahagiaan dunia dan akhitat. Kata dakwah berasal dari istilah kata kerja bahasa
Arab yaitu Da’a – Yad’u menjadi bentuk masdar Da’watan yang berarti menyeru,
memanggil, mengajar, menjamu. Jadi dakwah adalah usaha mengubah keadaan yang
negatif menjadi keadaan yang positif, memperjuangkan yang ma’ruf atas yang
munkar, memenangkan yang hak atas yang batil. Prinsip-prinsip ilmu dakwah yaitu
Dahulukan keteladanan Sebelum berdakwah ( Al-qudwah qabla al-da'wah), Menahan
hati sebelum menjelaskan (al-ta’liif qabl al ta’riif) dan
Mengenalkan sebelum memberi beban (al-ta’riif qabl al-takliif).
B. Saran
Demikian makalah kami apabila ada kesalahan mohon maaf sebesar besarnya.
Jika ada saran untuk makalah ini maka dengan senang hati kami terima karena kami
menyadari bahwa makalah kami masih banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Jum‟ah Amin Abdul Aziz, Ad Da’wah: Qawaa’id wa Ushuul Iskandaria: Daarud Da‟wah,
1999