GERAKAN DAKWAH
DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
I
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan kami kesempatan dan juga
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Karena jika tanpa pertolongan-
Nya, maka tentunya kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat
beserta salam semoga tetap tercurahkan atas junjungan kita, panutan kita, yakni Nabi
Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita semuannya senantiasa mendapatkan syafa’at
beliau di hari kemudian.
Penulis juga mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt, yang telah
memberikan kesehatan dan juga kesempatan kepada penulis, tidak lupa juga penulis
ucapakan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas ini, baik itu bantuan dari segi materi ataupu non materi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Gerakan Dakwah di Indonesia”.
Penulis menyusun karya ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Dakwah Kontemporer yang
diampu oleh dosen kami tercinta beliau Ibu Dra. Anisah Indrianti, M.Si.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih memiliki banyak kesalahan dan juga
kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya dan penulis
tentunya juga sangat mengharapkan kritik, masukan, dan juga saran untuk perbaikan karya ini
menjadi lebih baik.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Definisi Dakwah
B. Gerakan Dakwah
C. Bentuk-bentuk Gerakan Dakwah
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
D. Definisi Dakwah
Secara bahasa, dakwah berasal dari bahasa arab “Da’a-Yad’u- Da’watan, yang
artinya adalah menyeru-mengundang-memanggil-mengajak1. Kata da’wah sendiri diambil
dari bentuk masdar atau kata kebendaan dari kata da’a. oleh sebab itu, istilah kata dakwah
itu sendiri cenderung memiliki makna seruan atau ajakan. Sedangkan dakwah secara
terminology adalah menyeru dan menggerakkan ummat supaya taat terhadap aturan-
aturan Allah, diantaranya ialah dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Di samping itu,
ternyata dalam al-qur’an juga disebutkan beberapa istilah yang semakna dengan dakwah,
yaitu Tabligh, Nasihat, Tabsyir dan Tanzir, Khutbah, Tausiyah, Tarbiyah, Amar Ma’ruf
Nahi Munkar2. Secara definitif kata, dakwah diformulasikan oleh beberapa ahli kepada
teks dan konteks yang bermacam ragam. Diantara definisi dakwah dari beberapa ahli
ialah3:
2
Itulah diantara beberapa definisi dakwah menurut beberapa ahli. Dari definisi di
atas dapat kita lihat, bahwa pada intinya dakwah yaitu menyeru dan juga mengajak
untuk senantiasa taat kepada Allah, dengan amar makruf nahi munkar. Meskipum
demikian, dakwah tidak boleh dilakukan dengan cara memkasa. Karena tugas kita
adalah mengajak, perihal berhasil atau tidak itu sudah menjadi urusan Allah Swt.
E. Gerakan Dakwah
Gerakan dakwah adalah dakwah yang dilakukan dengan sistem pergerakan atau
biasa dikenal dengan sebutan “Barakah Dakwah”. Sesuai dengan sebutannya, dakwah
yang satu ini “ruhiyyah” nya lebih ditekankan pada bidang aksi atau tindakan sosial
dibandingkan dengan teori atau wacana4.
Banyak orang yang menyamakan antara kata “gerakan” dengan kata “harakah”,
karena jika dilihat secara harfiah kata harakah memiliki arti gerak atau geraka. Jika
seorang bergeser atau berpindah pada posisi baru, maka inilah yang disebut gerak.
Kemudian, makna harakah secara harfiah juga dapat digali dalam dua makana
penting. Pertama, harakah yang menunjukkan pada arti “gerakan yang muncul dari
setelah masa atau kondisi vakum”. Kedua, harakah yang menunjukkan pada “usaha
pembaharuan guna menjadikan masyarakat pada kehidupan yang baru dan tentunya
yang lebih baik”. Gerkan atau movement pun menjadi cirri islam. Karena islam sudah
merupakan sebuah gerakan dan selalu menjadi sebuah gerakan. Harakah atau gerakan
islam bermaksud untuk menciptakan dan melindungi negeri muslim demi
ketentraman dan kedaimaian hidup sekarang maupun di akhirat kelak5.
Dakwah harakah atau gerakan dakwah memiliki tiga dasaran yang kuat sekaligus,
yaitu: Kekuatan Aqidah, kekuatan persatuan dan kesatuan kaum muslimin, dan
kekuatan jihad. Menurut Hasan Al-Qattany, gerakan dakwah adalah melakukan
revormasi total terhadap seluruh aspek kehidupan sosial baik terikat dalam individu,
keluarga, masyarakat, bahkan sampai tingkat Negara, dan kegiatan yang berorientasi
pada pemberdayaan masyarakat islam.
Usaha atau kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu disebut harakah atau
gerakan. Sedangkan penyiaran/propaganda agama kepada kalangan masyarakat dan
pengembangannya, serta ajakan untuk masuk, menelaah, dan mengimplementasikan
ajaran islam dinamakan dengan dakwah. Maka gerakan dakwah adalah kegiatan atau
4
Ismail, Ilyas dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), Hlm.233
5
Ismail, A.Ilyas, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekontruksi Pemikiran Dakwah Harakah, (Jakarta:
Permadani, 2006), Cet 1, Hlm.12-13
3
usaha yang terarahdan terorganisir untuk menyiarkan ajaran agama islam kepada
ummat6.
Gerakan dakwah ini muncul bukan hanya karena doktrin profetik islam saja, tapi
selain itu juga karena faktor historis, yaitu setelah kolonialisme umat islam terpuruk
pada sudut lain dan sudut lainnya sudah bangkit. Al-Ja’bari menjelaskan bahwa
gerakan dakwah sebagai sebuah paradigma yang menyatukan unsur pemikiran dengan
unsur pergerakan yang awalnya eksis bermunculan di Negara-negara islam semenjak
permulaan abad ke-20 an. Pada hakikatnya, agama islam itu merupakan agama yang
memberdayakan. Dalam agama islam, memberdayaan adalah gerakan tanpa henti, dan
hal itu sesuai dengan ideology agama islam sebagai agama gerakan atau perubahan7.
F. Bentuk-bentuk Gerakan Dakwah
Untuk melihat bentuk gerakan dakwah, maka kita bisa melihat bentuk gerakan
sosial yang memiliki beberapa jenis, yiatu:
1. Arus perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain.
Masyarakat dalam jenis ini biasanya tidak setuju dengan iklim sekarang dan
perpindahan dengan maksud memperoleh masa depan yang lebih baik, ini disebut
dengan “Gerakan Perpindahan”.
2. Tindakan penduduk untuk mengubah sikap mereka sendiri dan bukan mengubah
masyarakat. Individu-individu dalam jenis gerakan ini sebenarnya hanyalah
mengubah persepsi mereka terhadap lingkungan luar yang kurang menyenangkan
daripada mengubah kondisi luar itu sendiri, ini disebut dengan “Gerakan
Ekspresif”.
3. Menjadikan lingkungan sosial ideal yang ditempati atau upaya menciptakan
masyarakat yang sejahtera dalam bentuk skala kecil, dan ini disebut dengan
“Gerakan Utopia”.
4. Memperbaiki segala hal yang pincang atau hanya hal tertentu dalam masyarakat
tanpa memperbarui secara keseluruhan, ini disebut dengan “Gerakan Revormasi”.
5. Gerakan sosial yang melibatkan masyarakat secara tepat dan drastis dengan
maksud mengganti sistem yang ada dengan sistem baru, ini disebut dengan
“Gerakan Revolusioner”.
6
Ruhana, Akmal Salim, “Profil Gerakan Dakwah di Kota Palu”, Journal Multikultural & Multireligius, April-Juni
2012, Vol.12, No.2, Hlm. 88
7
Machendrawati, Nanih, dan Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi, Strategi, sampai
Tradisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Hlm.41
4
6. Gerakan yang bercita-cita untuk mengembalikan keadaan kepada kedudukan
sebelumnya, ini dinamakan “Gerakan Regresif”.
7. Gerakan yang melarang perubahan sosial tertentu, disebut dengan “Gerakan
Perlawanan”.
8. Gerakan yang bermaksud untuk menata masyarakat dengan melakukan
perubahan-perubahan yang baik di lembaga-lembaga dan si organisasi-organisasi
yang ada, gerakan ini dinamakan “Gerakan Progresif”.
9. Menjaga agar masyarakat tidak berubah, seorang yang mendukung gerakan ini
menganggap bahwa kedudukan masyarakat pada saat sekarang merupakan
kedudukan yang paling menyenangkan , dan gerakan ini disebut dengan “Gerakan
Konservatif”.
1. Ketidak puasan.
Hal ini disebabkan karena pergolakan sistem yang kurang baik. Tahapan ini
juga dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
2. Kegelisahan.
Kegelisahan yang muncul dalam kolektivitas ini digerakkan oleh para agitator
atau pemimpin.
3. Formalitas yang teroganisir.
4. Mendirikan lembaga.
Jika sebuah gerakan dakwah mampu menarik banyak pengikut dan dapat
memenangkan dukungan public, maka akan dibentuklah sebuah lembaga8.
8
Syarbaini, Sahrial, dan Rusdianta, Dasar-Dasar Sosiologi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), Hlm.160
5
BAB 3
PENUTUP
B. Kesimpulan
Dakwah merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan mengajak atau menyeru untuk
menyadarkan ummat agar senantiasa melakukan ajaran-ajaran agama islam, salah
satunya yaitu dengan amar makruf nahi munkar. Banyak sekali system yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan dakwah ini, diantaranya ialah dengan gerakan
dakwah. Gerakan dakwah ini dilakukan dengan membentuk sebuah lembaga atau
kelompok yang terarah dan terorganisisr untuk menyiarkan ajaran agama islam.
Gerakan dakwah ini juga sebagai sebuah paradigma yang menyatukan antara unsur
pemikiran dengan unsur pergerakan. Gerakan dakwah ini dilakukan untuk melakukan
perubahan sosial, tentunya perubahan dari hal yang kurang baik meunuju hal yang
lebih baik.
6
DAFTAR PUSTAKA
Akmal Salim Ruhana, “Profil Gerakan Dakwah di Kota Palu”, Journal Multikultural &
Multireligius, April-Juni 2012, Vol.12, No.2.
Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011).
Nanih Machendrawati, dan Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi,
Strategi, sampai Tradisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).
Sahrial Syarbaini, dan Rusdianta, Dasar-Dasar Sosiologi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009).
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), Hlm.17