Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROBLEMATIKA UMAT ISLAM DALAM MENGHADAPI


TANTANGAN DAKWAH PADA MASA KINI

Dosen Pengampu: Dra. Mutiawati, M.A

DISUSUN OLEH:
Widya Husaini Hasibuan (0101221042)
Hamdan Arif (0101221049)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, shalawat dan salam
semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW. Berkat karunianya serta
kesehatan dan kelancaran yang senantiasa diberikan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada
rekan-rekan yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini, semoga Allah SWT membalas dengan ganjaran yang
berlipat ganda, ”Amiin”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang membahas
tentang “Problematika Umat Islam Dalam Menghadapi Tantangan Dakwah
Pada Masa Kini”. Kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan
atau kekurangan dalam makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
motivasi bagi siapa saja yang membaca dan memanfaatkannya.
Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Medan, 26 Oktober 2022

Penyusun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Dakwah ...........................................................................................................3
2.2 Problematika Dakwah ......................................................................................................4
2.2 Tantangan Dakwah Masa Kini……………………………………….……8

BAB III PENUTUP .................................................................................................................10


3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................10
3.2 Saran ...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam situasi masyarakat masa kini yang mengikuti alur perkembangan
dalam era globalisasi, dakwah perlu digerakkan sebagai membimbing manusia ke
jalan yang benar. Oleh karena itu, setiap individu Muslim perlu berganding bahu
untuk sama-sama melaksanakan usaha dakwah, menyampaikan ajaran Islam serta
memberikan kesadaran mengenai ketinggian Islam bagi mewujudkan masyarakat
muslim yang terbaik. Dakwah merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah
perkembangan islam. Ajaran-ajaran Islam yang dianut oleh manusia di berbagai
belahan dunia merupakan bukti paling kongkrit dari aktivitas dakwah yang
dilakukan selama ini. Signifikansi dakwah ini akan terus berlangsung sampai
akhir zaman, sebab dakwah merupakan usaha sosialisasi dan internalisasi
ajaranajaran islam ke dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia. Dakwah
selalu hadir memberikan solusi-alternatif terhadap berbagai problem keummatan.
Mengingat dakwah merupakan manifestasi dari kesadaran spiritual dalam bentuk
ihtiar muslim untuk mewujudnyatakan ajaran-ajaran Islam, maka diperlukan
pemahaman yang tuntas dan komprehensif mengenai dakwah itu
sendiri.pemahaman tentang hakikat dakwah sangat diperlukan sebab merupakan
landasan filosofis dan normatif untuk menggerakkan dakwah seiring dengan
tingkat dinamika sosial kemasyarakatan terutama dakwah dalam masyarakat
modern.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan dakwah?
2. Apa problematika dakwah ?
3. Apa saja tantangan dakwah di masa kini?

4
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan ini berdasarkan pada rumusan masalah diatas
yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dakwah.
2. Untuk mengetahui apa problematika dakwah
3. Untuk mengetahui apa tantangan dakwah masa kini

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoretis, memberikan tambahan informasi dan edukasi tentang
Problematika umat islam dalam menghadapi tantangan dakwah pada masa
kini.
2. Manfaat Praktis, memberikan kontribusi kepada pembaca mengenai
pemahaman tentang Problematika umat islam dalam menghadapi
tantangan dakwah pada masa kini sehingga dapat memiliki wawasan yang
lebih luas terkait dengan pembahasan tersebut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dakwah
Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab da’a-
yad’u da’watan yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil. Di antara
makna dakwah secara bahasa adalah An-Nida artinya memanggil; da’a filanun Ika
fulanah, artinya si fulan mengundang fulanah Menyeru, ad-du’a ila syai’i, artinya
menyeru dan mendorong pada sesuatu Dalam dunia dakwah, rang yang
berdakwah biasa disebut Da’i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang
didakwahi disebut dengan Mad’u Dalam pengertian istilah dakwah diartikan
sebagai berikut:
1. Prof. Toha Yaahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai
upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
2. Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan
definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong manusia
agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru mereka
berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat .1
Dari beberapa definisi di atas secara singkat dapat disimpulkan bahwa
dakwah merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh informan (da’i) untuk
menyampaikan informasi kepada pendengar (mad’u) mengenai kebaikan dan
mencegah keburukan. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan menyeru,
mengajak atau kegiatan persuasif lainnya. Islam sebagai agama merupakan
penerus dari risalah-risalah yang dibawa nabi terdahulu, terutama agama-agama
samawi seperti Yahudi dan Nasrani. Islam diturunkan karena terjadinya distorsi
ajaran agama, baik karena hilangnya sumber ajaran agama sebelumnya ataupun

1
Asep Kusnawan, Ilmu Dakwah (Kajian Berbagai Aspek), Pustaka Bani Quraisy, Bandung,
2004, hlm 33

6
pengubahan yang dilakukan pengikutnya. Dalam agama Nasrani misalnya, hingga
saat ini belum ditemukan kitab suci yang asli. Karena dakwah merupakan
aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar, dakwah tidak selalu berkisar pada
permasalahan agama seperti pengajian atau kegiatan yang dianggap sebagai
kegiatan keagamaan lainnya. Paling tidak ada tiga pola yang dapat dipahami
mengenai dakwah.2

B. Problematika Dakwah
Arti kata problematika menurut beberapa tokoh antara lain
a. Problematika berasal dari kata problem yang artinya masalahatau persoalan.
Jadi problematika adalah hal yang menimbulkan masalah atau hal yang belum
dapat dipecahkan.
b.Problematika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan hal
yang menimbulkan masalah, hal yang belum dipecahkan, permasalahan
c.Prof. Dr. Soerjono Soekamto SH, MA. mengatakan bahwa problematika adalah
suatu halangan yang terjadi pada kelangsungan suatu proses atau masalah. Islam
sebagai agama rahmat, salah satunya berarti bahwa konsep-Konsep yang Islami
mampu menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi umat manusia, Islam
sebagai pembahagia dan pemecah persoalan.3
Suatu identifikasi kecenderungan perkembangan umat dan bangsa sebagai
kaibat makin majunya peradaban perlu dilakukan dalam rangka mengembangkan
dan merencanakan kegiatan dakwah Islamiyyah yang memadai. Sebab
kecenderungan perkembangan ini akan memberikan dampak seperti permasalahan
dakwah atau tantangan dakwah.Permasalahan dakwah dalam kehidupan manusia
dewasa ini menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia yaitu aspek-aspek
social-budaya, ekonomi, politik, nilai dan sebagainya.

2
Acep Aripudin. Pengembangan Metode Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hlm 27
3
Ahmad Anas, 2002, Paradigma Dakwah Kontemporer, Semarang, Pustaka Rizki Putra,
hlm 30

7
Pimpinan Pusat Majlis Tabligh Muhammadiyah mengidentifikasi
permasalahanpermasalahan dakwah pada umumnya di Indonesia sebagai berikut:4

a. Kecenderungan Sosial Budaya


1. Reifikasi Kecenderungan manusia akan menilai, menikamati sesuatu
hanya dengan ukuranukuran yang bersifat lahiriah semata (pragmatis).
Sesuatu dapat dikatakan baik atau buruk semata-mata hanya di ukur
dengan indicator yang dapat diindra. Kenikmatan hidup hanya dapat
dipenuhi oleh sesuatu yang bersifat kebendaan atau lahiriah saja.
Fenomena ritualisme ini tercermin pada sebagian orang Islam yang
beragama hanya pada “permukaan” saja atau bahkan secara formal
saja. Kenyataan semacam ini merupakan salah satu manifestasi dari
gejala pendangkalan akidah.
2. Objektivikasi Terperangkapnya manusia dalam kerangka system
budaya dan teknologi sedemikian rupa sehingga dirinya menjadi
komponen yang amat tergantung pada system tersebut.
3. Manipulasi Efek samping lain dari makin dipadatinya kehidupan
manusia oleh teknologi. Dunia periklanan yang pada saat ini telah
menjurus pada „menciptakan kebutuhan artifisialmanusia ‟ adalah
contoh proses manipulasi. Contoh lain yang lebih berat misalnya
adalah proses perekayasaan sosial yang konon sudah terbiasa di negara
yang cenderung atheistik.
4. Fragmentasi Kehidupan dalam masyarakat yang makin maju
merupakan akibat tidak langsung dari iklim „profesionalisme dan
„pembagian kerja yang menyertai kehidupan modern. Manusia
terkotak-kotak oleh jabatan, status atau profesinya sehingga dalam
masyarakat hubungan manusiawi (silaturrahmi antar insan) sudah tidak
ada lagi dan sebagai gantinya hubungan profesi, hubungan status,
hubungan kepentingan dan sebagainya

4
Aminudin, „Dakwah Dan Problematikanya Dalam Masyarakat Modern‟, Jurnal Al
Munziir, 2012, hlm 34

8
b. Kecenderungan Pergeseran Nilai
1. Individualisme Dalam makna egoisme merupakan akibat langsung dari
variabel “perkembangan” di atas. Perkembangan individualisme pada sisi
lain yaitu kecendrungan individualistik (egoistik), yang hanya
mementingkan keuntungan (kebutuhan, keenakan dan lain-lain) diri
sendiri saja juga merupakan efek samping yang timbul.
2. Rasionalisme dan Materialisme Akibat alnjut dari reifikasi dan
objektivikasi manusia di atas adalah terjadinya kecenderungan pemikiran
rasionalistikdan materialistik. Penilaian atas baik buruknya yang semata-
mata disadarkan pada ukuran nalar (rasio) belaka, secara tidak disadari
telah membudaya dalam masyarakat kita, terutama masyarakat intelektual.
3. Sekularisme Proses objetivitas di atas, yang pada gilirannya juga akan
menumbuhkan paham sekularisme. Sekularistik memang cenderung untuk
meniadakan peran agama, sekalipun ada kemungkinan bahwa agama
diberi tempat atau diberi „kotak yaitu berupa proses spatialisasi.
4. Nativisme Pada sisi lain akan menumbuhkan kecenderungan makin
berkembangnya pemikiran spiritualisme – nativistik.Fenomena di negara
Barat dan kecenderungan „pertuyulan , ‟ mistisme dan sejenisnya adalah
contoh konkret reaksi spiritualisme-nativistik tersebut.
c. Kecenderungan Ekonomi
1. Keterbatasan lapangan kerja di pedesaan mengakibatkan meningkatnya
urbanisasi secara besar-besaran, yang bukan saja menambah
pengangguran di kota dan di desa, tetapi juga timbulnya dampak sosial
yang negatif.Permasalahan ekonomi yang dimaksud adalah sebagai
berikut: Ketimpangan kaya miskin Gejala ini terlihat jelas dalam
kehidupan, khususnya di kota-kota besar. Membengkaknya jurang
antara yang kaya dengan yang miskin memang makin terasa.
Meminjam istilah politik-ekonomi, seolah dua lingkaran setan tetap
berlangsung, yaitu lingkaran setan kemiskinan dan lingkaran setan
keberadaan.

9
2. Pengangguran Sebab kalau pengangguran ini tidak terpecahkan akan
dapat menimbulkan berbagai akibat buruk bagi para penganggur
seperti kriminalitas, penyimpangan tingkah laku sosial yang akan
dapat merugikan masyarakat, dan ini dilihat dari kacamata pap pun
tidak menguntungkan.
3. Kriminalitas dan Penyimpangan Tingkah Laku Sosial Perbedaan kaya
miskin, tekanan ekonomi yang sangat berat sementara tidak memiliki
ketahanan mental yang kuat, keinginan untuk hidup mewah seperti
orang-orang Barat, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk
memperoleh syarat-syaratnya secara wajar, atau dengan kata lain
timbulnya kriminalitas itu ialah adanya faktor-faktor dari dalam diri
manusia dan dari diri luar manusia.Kecenderungan Sosial
PolitikProses modernisasi yang dibarengi industrialisasi, urbanisasi,
sekularisasi, dan masuknya modal asing (multi national corporation)
secara besar-besaran dengan segala dampak sosio politiknya, telah
menyebabkan makin cairnya pandangan ideologis umat. E. Masalah
DeIslamisasi (pendangkalan Akidah dan Pemurtadan)Upaya
deIslamisasi juga dilakukan melalui pembentukan opini masyarakat
melalui berbagai jalur, baik media massa, forum-forum maupun
„mekanisme khusus . Proses distorsi informasi mengenai Islam dan
umat Islam melalui media massa ‟ memang merupakan yang paling
intens dilakukan, apalagi jika yang menguasai media massa pembentuk
opini nasional dari kalangan yang tidak menyenangi Islam. Problem
dakwah yaitu sejumlah maslah dan tantangan yang ada, terjadi dan
dihadapi oleh pendakwah islam, dan yang menjadi hambatan-
hambatan serius dijalan dakwah mereka menuju untuk tujuan-tujuan
yang harus dicapai..5

5
Ibid, hlm 36

10
C. Tantangan Dakwah Masa Kini
Tantangan dakwah masa kini, terdiri atas dua problem yaitu:
a. Problem dakwah internal yaitu permasalahan dan hambatan dakwah yang
bersumber dan berasal dari lingkup internal kaum muslimin sendiri.
Contoh tantangannya seperti:
1) kemampuan baca ayat Al-Qur’an dan hadis yang masih belum lancar.
2) Munculnya kelompok-kelompok yang menyimpang.
3) Munculnya paradoks (antara idealitas dan realitas)
4) Tidak ada kerjasama antara da’I dan mad’u, antara da’I satu dengan da’I
yang lain.
5) Merasa paling benar sendiri. Solusi dari tantangan internal tersebut
adalah: mengetahui kelemahan dan kekurangan dirinya, serta memberi
kedamaian pada kelompok-kelompok.
b. Problem dakwah eksternal yaitu permasalahan yang bersumber dan berasal
dari berbagai kalangan dan pihak umat manusia diluar lingkup kaum
muslimin. Contoh tantangannya seperti:
1) Globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya TIK dan ditandai
dengan 3F (food, fun, fashion).
2) Sekularisme (pemisahan antara urusan agama dan dunia). Ghosul fikri
(perang pemikiran). Misalnya: hedonisme (hidup berfoya-foya),
munculnya teori-teori barat, menangnya bahasa inggris dari pada bahasa
arab. Tantangan dakwah pada orang dewasa muda: a. Krisis spiritual. b.
Krisis identitas. c. Berteman dengan orang menyimpang, dll. Ayat al -
Qur’an yang menjelaskan tentang dakwah dan problematikanya.6

َ‫س ْل ٰنكَ ا َّل ك َۤا َّفةً لِّلنَّاس بَشي ًْرا َّونَذي ًْرا َّو ٰلكنَّ اَ ْكثَ َر النَّاس َل يَ ْعلَ ُم ْون‬
َ ‫َو َما اَ ْر‬
"dan kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui " (QS. Saba' : 28)

6
Asep Kusnawan, Ilmu Dakwah (Kajian Berbagai Aspek), Pustaka Bani Quraisy, Bandung,
2004, hlm 17

11
ٰۤ
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ا ْل ُم ْفل ُح ْون‬ ُ ‫َو ْلتَك ُْن ِّم ْن ُك ْم ا ُ َّمة يَّ ْدع ُْونَ الَى ا ْل َخيْر َويَأ ْ ُم ُر ْونَ با ْل َم ْع ُر ْوف َويَ ْنه َْونَ عَن ا ْل ُم ْنكَر ۗ َوا‬
Dan tepatlah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, memerintahkan (peringatan) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka si orang-orang yang beruntung.

ْ ‫س ٰلم َۚويَهْد ْي َم ْن يَّش َۤا ُء ا ٰلى ص َراط ُّم‬


‫ستَقيْم‬ َّ ‫ّللاُ يَ ْدع ُْو ا ٰلى دَار ال‬
ٰ ‫َو‬
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang
dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam).7
Secara etimologi, Istilah “masyarakat” merupakan terjemahan dari kata
society (Inggris). Sedangkan istilah society berasal dan societas (Latin) yang
berarti “kawan”. Sedangkan secara terminologi, banyak para ahli yang
mendefinisikan masyarakat, antara lain : Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat
adalah sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan,
serta sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena
kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga
masyarakat.Sedangkan kata modern mempunyai arti terbaru, mutakhir, atau sikap
dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar
warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah
perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat
kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki
orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan. Berdasarkan beberapa definisi di
atas, dapat disimpulkan bahwa problematika dakwah dalam masyarakat modern
adalah permasalahan yang muncul dalam menyeru, memanggil, mengajak dan
menjamu, dengan proses yang ditangani oleh para Pengembangan dakwah
terhadap masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai
budaya yang terarah ke kehidupan dalam perkembangan zaman masa kini.8

7
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Mahkota, Surabaya, 1989
8
Asmuni Syukir, Dasar Dasar Dan Strategi Dakwah (surabaya, 1983), hlm 10

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
problematika dakwah yang muncul dalam masyarakat modern adalah
kerawanan moral dan etika. Kerawanan ini muncul salah satu penyebabnya adalah
kemajuan teknologi yang tidak bisa terelakan lagi. Karena seluruh lapisan
masyarakan sudah sangat mengerti tentang teknologi, mereka sudah bisa
mengakses internet dimana-mana melalui internet keliling yang tersebar di setiap
kecamatan diseluruh tanah air.

B. Saran
Perlunya Pengkajian sumber asli Islam dengan menguasai ilmu alat,
berupa bahasa dan alat bantu metodologi ijtihad dan ilmiah. Dan Pengembangan
semangat kemanusiaan dengan penelitian mengenai kecenderungan masyarakat.
Dan diperlukan Kaderisasi serta peningkatan kualitas ekonomi para mubaligh
yang meliputi Peningkatan kualitas wawasan

13
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam ,jakarta: Bulan Bintang, 1986
Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam,(Jakarta : Raja Grafindo Persada,2003)
Acep Aripudin. Pengembangan Metode Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Ahmad Anas, 2002, Paradigma Dakwah Kontemporer, Semarang, Pustaka Rizki
Putra.
Amin Syamsul Munir, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah,
2008
Aminudin, „Dakwah Dan Problematikanya Dalam Masyarakat Modern‟, Jurnal
Al Munziir, 2012
Anas. Paradigma Dakwah Kontemporer. Semarang (ID): Walisongo Press IAIN
Walisongo, 2005
Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001
Asep Kusnawan, Ilmu Dakwah (Kajian Berbagai Aspek), Pustaka Bani Quraisy,
Bandung, 2004
Asmuni Syukir, Dasar Dasar Dan Strategi Dakwah (surabaya, 1983)
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Mahkota, Surabaya, 1989
Subandi dan Ahmad Sumpeno. Dakwah Islamiyah. Cet.I; Bandung:Remaja
Rosdakarya, 1994.

14

Anda mungkin juga menyukai