Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul (proses dalam pelatihan
dakwah) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas(Depi
Putri,Sos.i,.M.Si ) mata kuliah (Metode Pelatihan Dan Pengembangan Dakwah).Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengaruh belajar bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................iii
A. Latar Belakang.......................................................................................................iii
B. Rumusan masalah...................................................................................................iii
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................iii
Bab II Pembahasan.............................................................................................................iv
A. Kesimpulan.............................................................................................................ix
Daftar Pustaka....................................................................................................................x
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah adalah sebagai upaya dalam merealisasikan ajaran Islam, sehingga ajaran Islam
tidak hanya menjadi konsep melainkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat
menjadi pedoman dalam berprilaku maupun bertindak.
Dengan demikian manusia dapat menjadikan ajaran Islam sebagai solusi dari
permasalahan jiwa yang penuh kegelisahan dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan
berbagai persoalan hidup, hal ini banyak menjadikan hati manusia di penuhi kegelapan,
namun dengan adanya dakwah, di harapkan dapat menjadikan hati manusia di penuhi oleh
cahaya iman.
Dakwah dengan pesan-pesan keagamaan dan pesan-pesan sosialnya juga merupakan
ajakan kepada kesadaran untuk senantiasa memiliki komitmen (istiqomah)di jalan yang lurus.
Dakwah adalah ajakan yang dilakukan untuk membebaskan individu dan masyarakat dari
pengaruh eksternal nilai syaithaniah dan kejahiliahan menuju internalisasi nilai-nilai
ketuhanan. 1
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman sekarang, hal ini akan
mempengaruhi pola pikir masyarakat yang semakin kritis dalam menanggapi pesan-pesan
dakwah yang diterima, dan menjadikan masyarakat berani melakukan tindakan kepada tokoh
masyarakat yang menjadi penutannya2. tindakan tersebut adalah dengan cara melakukan
kontrol sosial terhadap tokoh masyarakat tersebut.
B.Rumusan Masalah
1. Apa Itu Komponen-komponen Dakwah?
2. Bagaimana Proses dalam Pelatihan Dakwah?
C.Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Komponen-komponen Dakwah
2. Untuk Mengetahui Proses dalam Pelatihan Dakwah
BAB II
1 Kusnawan aep 2008,‟‟jurnal ilmu dakwah Vol 4, N0 12
2 Chaerudin, Ali. 2019. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Yogyakarta: CV Jejak
iii
PEMBAHASAN
iv
c. Maddah (Materi dakwah)
Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan olek da’i kepada mad’u.
Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu :
1. Masalah akidah (Keimanan)
Ruang lingkup akidah sebagai materi dakwah erat hubungannya dengan i’tiqad
bathiniyah (keyakinan dalam batin) atau keimanan. Masalah ini di dalam Islam terangkum
dalam enam rukun dasar keimanan umat Islam atau lebih dikenal dengan Rukun Iman.
2. Masalah syari’ah (Hukum)
Pembahasan masalah syari’ah atau tata hukum dengan aturan yang berlaku dan harus
ditaati oleh umat Islam terbagi menjadi dua, yakni berupa hukum yang berkaitan dengan
segala sesuatu yang harus dikerjakan dan hukum atas segala sesuatu yang harus ditinggalkan.
Hukum bagi umat Islam terangkum dalam sumber-sumber hukum Islam yaitu AlQur’an,
Hadits, dan Ijma’ para fuqaha. 4
3. Masalah muamalah (Hubungan sosial)
Segala sesuatu yang menyangkut aktivitas manusia muslim dalam kehidupan
bermasyarakat. Seperti jual beli dan hutang piutang.
4. Masalah akhlak (Tingkah laku) Akhlak dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
akhlak yang baik (akhlaqul mahmudah) dan akhlak yang buruk (akhlaqul madzmumah).
Akhlak menjadi bagian dari ruang lingkup materi dakwah karena dakwah merupakan bagian
nyata (implementasi) seorang muslim dalam memahami dan menjalankan iman sesuai dengan
hukum Islam.(Munir,2006 : 24-31)
d. Wasilah (Media dakwah)
Dalam Ilmu Komunikasi, media adalah alat yang digunakan komunikator untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan/ penerima (Mulyana, 2007 : 70). Sedangkan
dakwah mempunyai arti ajakan untuk berbuat kebaikan dan menjauhi larangan. Sehingga
dapat diartikan media dakwah adalah alat yang digunakan da’i untuk menyampaikan maddah
(materi dakwah) yang berisikan beramar ma’ruf nahi mungkar kepada mad’u.
Ditinjau dari segi sifatnya, media dakwah dibagi menjadi dua golongan :
1. Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukan tradisional dipentaskan di depan
umum (khalayak) terutama sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif, seperti
wayang, drama, ludruk, dan sebagainya.
4 http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/305/3/071211025_Bab2.pdf
v
2. Media modern, yang diistilahkan juga dengan “media elektronik” yaitu media yang
dilahirkan dari teknologi. Yang termassuk media ini antara lain Televisi, Radio, Surat Kabar,
dan sebagainya. (Aziz, 2004 : 149).
5 http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/305/3/071211025_Bab2.pdf
Kusnawan Aep Manajemen Pelaksanaan Pelatihan Dakwah :,Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No12 Juli
Desember 2008 H. 336
6 Kusnawan Aep Manajemen Pelaksanaan Pelatihan Dakwah :,Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No12 Juli –
Desember 2008 H. 336
vi
ataupun peserta. Oleh karenanya selama pelaksanaan pelatihan diperlukan kesiapan dan
kesediaaan pihak penyelenggara untuk mengadakan penyesuaian bila memang perlu.
2. Mencermati Materi Pelatihan Dakwah
Materi pelatihan dakwah merupakan jawaban dari masalah yang dihadapi para
peserta. Oleh karena itu, materi pelatihan dakwah erat kaitannya dengan tujuan yang ingin
dicapai dari kegiatan pelatihan dakwah tersebut. Tujuan pelatihan dakwah dijabarkan
rinciannya ke dalam suatu kurikulum. Kurikulum dijabarkan lagi ke dalam silabi. Silabi
dijaarkan lagi ke dalam jadwal.
Pada dasarnya, apa yang tertuang pada jadwal pelatihan dakwah, merupakan panduan
bagi berbagai pihak untuk jalannya alur penyampaian materi pelatihan dakwah. Sebab jadwal
adalah jabaran dari silabi dan silabi jabaran dari kurikulum, serta kurikulum jawaban dari
tujuan pelatihan. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pelatihan yang menjadi arah adalah tetap
tercapainya tujuan, bukan terlaksananya jadwal. Jadi pelatih perlu luwes dan sedia merubah
jadwal bila memang diperlukan.
3. Mencermati Pelatih dalam Pelatihan Dakwah
Cermati Pelatih dalam Pelatihan Dakwah Pelatih memiliki peran penting dalam
pelaksanaan pelatihan dakwah. Ia dituntut memiliki kemampuan teknik dasar edukatif dan
administratif. Diantaranya, penguasaan materi pelatihan, pengelolaan program belajar-
mengajar,mengelola kelas, serta mampu menggunakan media.
Beberapa prilaku yang perlu dimiliki oleh seorang pelatih adalah: Terbuka, mau
menerima, tepat waktu, memiliki keterampilan mendengar, berpengetahuan luas,
keterampilan berbicara, organisatoris, kreatif, non direktif (tidak memerintah), penampilan
rapih, tidak bertindak sebagai tuan, fleksibel, sabar, praktis, menghargai peserta, berani, jujur,
mempunyai rasa humor, ramah, adil, dan dapat mendorong peserta.
5. Mencermati Peserta Pelatihan Dakwah
Dalam prinsip andragogy, peserta merupakan peran utama dalam suatu pelatihan. Semua
hal selain peserta pada dasarnya sebagai penunjang saja. Termasuk pelatih, ia hanyalah
fasilitator yang memfasilitasi, membimbing dan mengarahkan potensi yang dimiliki peserta,
agar bisa mencapai tujuan dari diadakannya pelatihan dakwah.
Oleh karena itu, sesuai dengan prinsip andragogy tersebut, setiap peserta pelatihan
seharusnya memiliki perasaan sebagai anggota pelatihan. Perasaan tersebut akan
membangkitkan rasa tanggungjawab dan rasa memiliki.
Hal itu mungkin muncul jika dalam pelatihan dilakukan:
1. Setiap peserta dilibatkan dalam presose perencanaan pelatihan
vii
2. Setiap peserta dilibatkan dalam pembagian tugastugas untuk kepentingan pelatihannya
3. Dalam diskusi tidak dimonopoli ketua kelompok, melainkan melibatkan semua anggota
kelompok
4. Kegiatan ekstra dan kurikulumnya diserahkan kepada peserta untuk mengaturnya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
7 Kusnawan Aep Manajemen Pelaksanaan Pelatihan Dakwah :,Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No12 Juli –
Desember 2008 H. 336
viii
Tentunya, setiap pengelolaan pelaksanaan pelatihan diharapkan dapat berjalan mencapai
saran dan tujuan secara efektif. Sehingga keefektifan merupakan harapan dari setiap
pelaksanaan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan dapat dikatakan efektif apabila:
Pertama, pelaksanaan pelatihan selaras dengan kebutuhan peserta pelatihan.
Kedua, peserta merasakan bahwa dengan mengikuti pelatihan, kebutuhan yang dirasakan
terpenuhi.
Ketiga, peserta tidak merasakan adanya tekanan didalam pelatihan.
Keempat, peserta dapat menarik kesimpulan sendiri dan mengolah sendiri isi pelatihan.
Kelima, praktis didalam penerapannya.
Dalam pelaksanaan pelatihan juga tetap ada kemungkinan terjadinya penyimpanan dari
yang direncanakan semula. Itu merupakan hal biasa. Namun yang perlu diperhatikan disi
adalah bagaimana mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan seminimal mungkin.
Agar penyimpangan dapat diketahui seawal mungkin perlu diadakan peneletian setiap tahap
pencapaian sasaran Pelatihan memang pekerjaan yang serius, penting dan mempesona.
Karena ia berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih
tangguh, kompetitif dan berdaya saing.
Dengan pelatihan orang akan terbawa untuk merenungkan kembali akan kemanusiaannya,
serta membangunnya menjadi sama-sama sebangun antara tujuan keberadaannya dan cara ia
menggunakan potensi dirinya, sesuai dengan kondisi sosial dan ajaran agama Islam yang
dianutnya.
DAFTAR PUSTAKA
ix
Kusnawan Aep Manajemen Pelaksanaan Pelatihan Dakwah :,Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No12 Juli –
Desember 2008 H. 336
Chaerudin, Ali. 2019. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Yogyakarta: CV Jejak
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/305/3/071211025_Bab2.pdf
Kusnawan aep 2008,‟‟jurnal ilmu dakwah Vol 4, N0 12