Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROBLEMATIKA DAKWAH MASA KINI


Dosen pengampu: Prof. Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Muh.Arhamar/2023010101011

Fatmawati/2023010101019

Aghni Fauziah/2023010101028

Andi Nur Auliyah Saskiya/2023010101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan atas bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah ilmu dakwah pada program studi pendidikan agama islam. Kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini karena
kurangnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat menerima
saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Baruga, 25 Oktober 2023

Penyusun

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Tantangan dakwah pada masa kini.............................................................. 3


B. Perkembangan dakwah pada masa kini ....................................................... 6
C. Solusi problematika dakwah pada masa kini ............................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Kritik dan Saran ......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Problematika berasal dari bahasa inggris “problematic” yang berarti
permasalahan atau persoalan. Problematika berasal dari kata problem yang
dapat diartikan permasalahan atau masalah. Adapun masalah itu sendiri
adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain
masalah merupakan kesenjangan dengan sesuatu yang diharapkan dengan
baik, agar tercapai hasil yang maksimal. Terdapat juga didalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) kata problematika berarti masih menimbulkan
masalah; hal-hal yang masih menimbulkan suatu masalah yang masih belum
dapat dipecahkan. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa problematika suatu
halangan yang terjadi ada kelangsungan suatu proses atau masalah.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa problematika
adalah suatu masalah yang masih menimbulkan perdebatan dan membutuhkan
penyelesaian untuk mencapai tujuan yang diinginkan sehingga tidak terjadi
kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Dakwah merupakan penyampaian pesan hasil pengolahan pikiran Da’i


terhadap ajaran islam yang tertuang dalam Al-qur’an dan Al-hadits, yang
kemudian disampaikan kepada khalayak atau sasarannya yaitu Mad’u, dengan
tujuan untuk memberi tahu, mempengaruhi, mendidik, atau hanya mengisi
waktu senggang. Seperti halnya dalam komunikasi, tujuan dari dakwah tidak
lain adalah untuk mengubah sikap, sifat, dan perilaku khalayak (Al-Mad’u).

Problematika dakwah sudah menjadi menu sehari-hari bagi pendakwa.


Tidak dapat dipungkiri, penyebaran agama islam pada zaman sekarang adalah
perwujudan dari dakwah orang-orang alim sebelum kita. Dakwah memerlukan

1
kekuatan ekstra, tidak hanya mengajak dan berbicara saja tetapi lebih dari itu.
Mengontrol atau mengevaluasi hasil dakwah adalah suatu masalah yang
sangat penting dan urgen dari tujuan dakwah itu sendiri.

Dapat diprediksi bahwa misi dan tantangan dakwah tidak lah pernah akan
semakin ringan, melainkan akan semakin berat dan hebat bahkan semakin
kompleks. Inilah problematika dakwah masa kini. Oleh sebab itu semuanya
harus dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang profesional dan
dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban dan ikhlas
beramal.

Disisi lain, intelektual atau cendikiawan kurang menampakkan pemhaman


persoalan masyarakat lapisan bawah akibat kecendrungan elitis dan jauhnya
hubungan secendekiawan dengan seluruh lapisan masyarakat, terutama
masyarakat lapisan bawah. Inilah yang belum terselesaikan dalam persoalan
demokratisasi dakwah, seakan aktivitas dakwah itu tidak memiliki korelasi
dengan politik.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja tantangan dakwah pada masa kini?
2. Bagaimana perkembangan dakwah pada masa kini?
3. Bagaimana solusi problematika dakwah pada masa kini?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja tantangan dakwah pada masa kini
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dakwah pada masa kini
3. Untuk mengetahui solusi problematika dakwah pada masa kini

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tantangan problematika dakwah pada masa kini


Seiring dengan perkembangan dakwah yang semakin meluas serta gerakan
organisasi dakwah yang semakin berkembang pesat, baik di masyarakat
maupun di berbagai perguruan tinggi islam, tidak lantas membuat
problematika dakwah hilang dari bayang-bayang majunya pergerakan
dakwah. Problematika kerap kali muncul mengiringi pergerakan dakwah
tersebut. Problematika dakwah yang mengemukakan pada umumnya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni problematika internal dan problematika
eksternal.

Problematika internal diklasifikasikan dalam dua kelompok. pertama,


kelemahan para da’i terhadap pemahaman konsep-konsep agama sebagai
substansi dakwah, metode yang dipakai serta kualitas da’i itu sendiri. Kedua,
kelembagaan dakwah yang kurang profesioanl dalam aspek manajemen.

Adapun problematika eksternal adalah suatu keadaan yang meritangi


gerakan dakwah yang datang dari faktor luar, baik struktur politik nasional
maupun internasional yang mengalami interdepedensi sistem, maraknya
ghazw al-fikr, imperalisme barat, gerakan pemurtadan yang dilakukan para
misionaris, maupun melajunya sains dan teknologi. Faktor-faktor yang telah
menggusur hampir seluruh potensi rohaniah manusia, menyisihkan dan
merusak etiak, moral, serta akhlak, dan seharusnya menjadi fokus dalam
dakwah islam.

Selain problematika internal dan eksternal dalam pelaksanaan dakwah,


sering kali juga ditemukan problematika lain. Pertama, permasalahan teknis,

3
kedua, permasalahan secara umum yang menyangkut berbagai aspek
kehidupan manusia, yaitu aspek sosial budaya, ekonomi dan politik.
Upaya untuk menjawab tantangan problematika dakwah di atas setidaknya
ada dua hal yang harus terpenuhi. Pertama, humanisasi yang berarti dakwah
memberi kontribusi terhadap nilai-nilai manusiawi dengan lingkungannya,
yang pada gilirannya akan menjelmakan struktur sosiokultrual yang sehat dan
dinamis serta sejahtera. Kedua, liberasi yaitu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam rangka membebaskan manusia dari keterbelengguan
berpikir, kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, dan nilai-nilai negatif dari
struktur sosiokultural yang kacau.

Sementara dalam konsep pemikiran yang praktis, Amin Rais menawarkan


lima “pekerjaan rumah” yang perlu diselesaikan, agar dakwah islam di era
informasi sekarang tetap relevan, efektif, dan produktif.

pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru


dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh berlaku tidak cukup
untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai
penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir.
Kedua, setiap organisasi islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu
membangun laboratorium dakwah (labda). Dari hasil kata “labda” ini akan
dapat diketahui masalah-masalah real di lapangan, agar jelas apa yag harus
dilakukan.
Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbatass pada dakwah bil-lisan, tapi
harus diperluas dengan dakwah bil-hal, bil-kita>bah, bil-hikamh, dan bil-
iqtisa>diyah (ekonomi).
Keempat, media masa cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan
juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu
dimiliki oleh umat islam.

4
Kelima, merebut para remaja merupakan tugas dakwah jangka panjang. Anak-
anak dan para remaja adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib
diselamatkan dari pengikisan akidah yang terjaddi akibat “invasi” nilai-nilai
non islam ke dalam jantung berbagai komunitas islam. Bila anak-anak dan
remaja memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hami>diyah) dalam era
globalisasi dan informasi sekarang ini.

Adapun juga tantangan probelamatika dakwah pada masa kini adalah sebagai
berikut:
a. Perkembangan teknologi
Teknologi yang semakin canggih dan mudah diakses oleh semua orang
telah mengubah cara komunikasi dan interaksi antar individu. Tantangan
ini membuat dakwah harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi
agar tetap relevan dan dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

b. Pergeseran nilai dan moralitas


Pergeseran nilai dan moralitas dalam masyarakat modern sering kali
bertentangan dengan aliran agama. Hal ini menjadi tantangan bagi dakwah
untuk tetap menyampaikan pesan agama dan dipahami oleh masyarakat.

c. Pluralitas agama dan pandangan hidup


Masyarakat saat ini semakin beragam dalam hal agama dan pandangan
hidup. Tantangan ini membuat dakwah harus menghadapi perbedaan
pendapat dan mencari cara untuk membangun dialog yang konstruktif
dengan berbagai kelompok agama dan non-agama.

5
d. Radikalisasi dan ekstremisme
Munculnya gerakan radikal dan ekstremisme agama menjadi tantangan
serius bagi dakwah. Dakwah harus mampu menangkal pengaruh negatif
dan menyampaikan pesan agama yang moderat, toleran, dan inklusif.

B. Perkembangan dakwah pada masa kini


Media merupakan salah satu unsur terpenting dalam kegiatan dakwah.
Media sendiri berasal dari bahasa latin medius yang memiliki arti tengah,
perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab, media diartikan
sebagai perantra atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Bisa dikatakan bahwa media merupakan alat atau perantara untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan media
dakwah atau bisa disebut dengan wasilah adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah sesuai dengan situasi dan kondisi mad’u.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan dakwah mengalami


peerkembangan. Di Indonesia sendiri dakwah dimulai dari zaman Walisongo.
Walisongo dipercaya sebagai peletak batu pertama Islam di pulau Jawa. Di
mana pola dakwahnya didasarkan pada pola pengelolaan dan pengembangan
budaya masyarakat yang disisipi dengann ajaran Islam yang rahmatan
lil’alamiin.

Dimulai dari zaman Walisongo, dakwah di Indonesia dari tahun ke


tahun selalu mengalami perkembangan. Di zaman setelah kemerdekaan
Indonesia di tahun 1945 sampai tahun 1960-an penyiaran dakwah terpusat
pada peletakan ideologi Islam terhadap pemerintahan yang baru dibentuk
untuk mengomodasikan kepentingan kaum muslimin yang merupakan
mayoritas penduduk Indonesia. Hal ini memberikan dampak yang luas

6
terhadap perkembangan Islam uty sendiri dan penataan kehidupan umat
negara yang merdeka dan berdaulat.
Seiring perkembangan teknologi, dakwah dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan menggunakan berbagai platform media. Dakwah juga
zaman sekarang tidak hanya dilakukan pada saat tertentu, seperti acara
pengajian, atau acara-acara hari besar Islam. Dakwah juga tidak hanya
dilakukan di tempat-tempat tertentu sepeerti mesjid, majelis taklim, maupun
tempat ibadah muslim lainnya. Perkembangan media tanpa batas tempat dan
waktu memungkkinkan dakwah agar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Perkembangan media dakwah di Indonesia sudah ada sejak tahun 1980-
an. Di tahun tersebut sudah banyak mencetak da’–da’i popular yang kerap
mengisi ceramah di radio dan televisi.
Kemunculan berbagai macam media seperti saat ini memberikan
kemudahan dalam berdakwah untuk menjangkau masyarakat luas. Media
yang digunakan berdakwah saat ini juga bermacam-macam. Salah satu media
dakwah yang populer adalah media sosial. Media sosial meerupakan situs di
mana setiap orang yang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung
dengan teman-teman untuk berbagai informasi dan berkomunikasi. Banyak
sekali kelebihan-kelebihan yang ditawarkan media sosial menjadikan media
sosial memiliki tempat spesial dari para penggunanya. Kecepatan dalam
memberikan informasi dan mudahnya dalam mengakses media sosial
membuat para da’i tertarik melakukan dakwah dengan memanfaatkan media
sosial ini.
Berbagai macam foto dan video yang berrisikan pesan dakwah kini
mulai banyak terunggah di media sosial, begitu pula dengan akun-akun
dakwah yang kini juga mulai banyak bermunculan di media sosial. Akun-
akun dakwah dapat berupa pesan-pesan bergambar atau video sebagai seorang
da’i dalam kehidupan nyata. Adakalanya para da’i atau akun-akun dakwah
menyebarkan pesan-pesan dakwah yang dikemas dengan nuansa yang berbeda

7
dan semenarik mungkin agar para mad’u tertarik dengan dakwah yang
disampaikannya.
Di dalam problematika dakwah pada perkembangan ini pula membawa
banyak sekali sisi positif dimana bisa kita lihat sekarang banyak sekali remaja
yang hanya mengandalkan handphone atau media sosial dalam sarana
mendapatkan informasi tentang apa saja,bahkan pada kemajuan digital
seseorarang yang bukan da'i bisa sangat mudah menyebarkan dakwah melalui
instagram, twiteer, facebook, tiktok, dan youtube. biasanya dakwah di bagikan
di laman snapgram atau yaoutobe oleh seseorang da'i, setelah itu banyak
sekali seseorang muslim tau muslimah yang ingin menyebarkan dakwah itu di
media sosialnya contohnya seperti potongan video tiktok.

Perkembangan problematika dakwah pada masa kini mencakup


penyebaran informasi yang cepat melalui media sosial, tantangan dalam
menjaga keautentikan ajaran agama di tengah arus informasi yang beragam,
serta perluasan ruang publik yang memungkinkan dialog antara agama dan
pemahaman yang lebih baik. Perkembangan dakwah pada saat ini mengalami
peningkatan yang cukup pesat, ditandai dengan banyaknya penelitian-
penelitian yang berkaitan dengan dakwah. Namun di sisi lain tantangan
dakwah makin lama makin berat, utamanya dalam pembentukan perilaku atau
akhlak yang sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan al-hadis. Diantaranya
perkembangan problematika dakwah pada masa kini sebagai berikut:

1. Penggunaan sosial media


Media sosial telah menjadi platform penting untuk menyebarkan pesan
dakwah, dakwah dapat mencapai audiens yang lebih luas melalui media
sosial, namun juga dalam mengelola konten yang akurat dan tidak
menimbulkan konflik.

8
2. Globalisasi
Globalisasi telah mempercepat pertukaran informasi dan ideologi di
seluruh dunia. Hal ini mempengaruh cara dakwah disampaikan dan
mendorong dakwah untuk menjadi lebih inklusif dan terbuka terhadap
berbagai budaya dan pandangan hidup.

3. Peningkatan sekularisme
Sekularisme semakin berkembang dalam masyarakat modern, yang
mengakibatkan agama dianggap sebagai urusan pribadi dan tidak relevan
dalam kehidupan publik. Dakwah perlu menemukan cara untuk tetap
relevan dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat sekuler ini.

C. Solusi problematika dakwah pada masa kini


Solusi untuk problematika ini dapat mencakup penerapan pendekatan yang
inklusif dan terbuka, penggunaan media sosial secara cerdas untuk
menyebarkan pesan yang akurat dan kredibel, serta penekanan pada
pendidikan agama yang mendalam dan penerapan nilai-niali toleransi dan
kedamaian dalam berinteraksi dengan komunitas beragam. Diantaranya solusi
untuk problematika dakwah pada masa kini adalah sebagai berikut:

a. Pemanfaaatan teknologi
Menggunakan teknologi dengan bijak dan kreatif dapat membantu dakwah
menjangkau audiens yang lebih luas. Dakwah dapat memanfaatkan media
sosial, aplikasi mobile, dan platform digital lainnya untuk menyebarkan
pesan agama secara efektif.

b. Pendidikan dan pengetahuan


Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan tentang agama dapat
membantu mengatasi pergeseran nilai dan moralitas dalam masyarakat

9
modern. Dakwah harus memberikan tentang ajaran agama serta
memberikan pemahaman yang benar tentang isu-isu kontemporer.

c. Pembangunan dialog antara agama


Membangun dialog yang konstruktif dengan kelompok agama lain dapat
membantu memecahkan perbedaan dan mempromosikan pemahaman
yang saling menghormati. Dakwah harus berperan aktif dalam
membangun hubungan harmonis antara agama.

d. Pemberdayaan masyarakat
Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dapat membantu
mengatasi ekstremisme dan radikalisasi. Dakwah harus memberikan solusi
praktis dan memberdayakan masyarakat untuk menghadapi tantangan
sosial dan ekonomi.

e. Membangun citra positif agama


Dakwah harus menjaga citra positif agama dengan menunjukkan contoh
yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui
pengalaman nilai-nilai agama, partisipasi dalam kegiatan sosial, dan
kontribusi positif dalam masyarakat.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata problematika berarti
masih menimbulkan masalah hal-hal yang masih menimbulkan suatu masalah
yang masih belum dapat dipecahkan. Soerjono soekanto mengatakan bahwa
problematika suatu halangan yang terjadi pada kelangsungan suatu proses atau
masalah. Sedangkan dakwah merupakan penyampaian pesan hasil pengolahan
pikiran Dai’i terhadap ajaran islam tang tertuang dalam al-qur’an dan al-
hadits, yang kemudian disampaikan kepada khayalak atau sasarannya yaitu
mad’u, dengan tujuan untuk memberi tahu, mempengaruhi, mendidik, atau
hanya mengisi waktu senggang. Seperti halnya dalam komunikasi, tujuan dari
dakwah tidak lain adalah untuk mengubah sikap, sifat, dan perilaku khayalak
(Al-mad’u).

B. Kritik dan saran


Tentu kami menyadari jika makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan yang tentu kedepannya akan kami
berbaiki seiring berjalannya waktu. Kami berharap kritik dan saran dari
pembaca yang dapat membantu kami dalam penulisan makalah kedepan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Husna, Zida Zakiyatul. "Perkembangan Dakwah melalui Media Sosial Instagram." Ath Thariq
Jurnal Dakwah dan Komunikasi 5.2 (2021): 197-208.

Meisil, Meisil B. Wulur. "Problematika Dakwah di Indonesia." Jurnal Mimbar:


Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani 2.1 (2016): 105-121.

12

Anda mungkin juga menyukai