UNTIRTA
Di Susun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Peran Mentoring Dalam Memajukan FT.UNTIRTA dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Peny
usun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..
BAB I : PENDAHULUAN ..
BAB II : ISI
A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran.
C. Kata Penutup.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mentoring adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam dalam
bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan
berkelanjutan. Tiap kelompok biasanya terdiri atas 3 -10 orang dengan dibimbing oleh
seorang Pembina. Kegiatan ini juga disebut pembinaan agama melalui pendekatan
kelompok sebaya. Pembina sebuah kelompok mentoring disebut mentor (penasehat),
sedangkan peserta mentoring disebut mentee. Mereka yang tergabung dalam
mentoring ini memiliki semangat yang sama, yaitu Sampaikanlah Walau Satu Ayat.
Di dalam mentoring disampaikan pemahaman dasar tentang Islam. Diantaranya
Murraqabatullah (mengenal Allah), mengenal Rosul, mengenal Al-Quran, mengenal
Akhlak, dan mengenal dunia Islam. Dalam mentoring terjadi transfer pengetahuan
dengan cara pengajaran, diskusi maupun belajar bersama.
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena
agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam.
Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia
akan sempurna dan bahagia. Begitupun dengan kegiatan mentoring agama Islam,
mentoring adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan agama islam dalam bentuk
pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan.
Tiap kelompok pengajian terdiri dari atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh seorang
Pembina. Kegiatan ini sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL).
Kegiatan ini di anggap menjadi salah satu metode pendekatan pembinaan agama dan
moral yang efektif, karena cara dan bentuk pengajarannya yang berbeda dengan
pendidikan agama secara formal di kelas-kelas sekolah. Metode kegiatan ini juga
diterapkan pada mahasiswa perguruan tinggi swasta dan negeri dengan nama
Asistensi Agama Islam (AAI). Begitupun pada kesempatan kali ini akan membahas
tentang pembelajaran yang sudah disampaikan saat mentoring , seperti tentang fadilah
keutamaan orang yang menuntut ilmu, tentang tauhid, tentang akhlak dan manajemen
perubahan dalam Islam, sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.
B. Rumusan Masalah
Pengertian mentoring?
Manfaat mentoring?
Asas, tujuan, visi, misi dan nilai-nilai mentoring islam
Bagaimana membuat inovasi mentoring?
C. Tujuan
Sebagai Syarat Mengikuti Kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa
D. Manfaat Mentoring
Untuk Lebih Mempelajari dan Mengkaji Ilmu Agama Islam
Untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa
Merasakan Manisnya Persaudaraan Ukhuwah
BAB II
ISI
Dalam menciptakan tatanan kehidupan yang damai, manusia perlu memiliki akhlak
dan moral yang baik untuk menunjang pelaksanaan tugas tersebut, dan bekal manusia sebagai
khalifah di muka bumi ini adalah dengan memperoleh ilmu pengetahuan yang bisa didapat
dengan berbagai cara dan metode, salah satunya adalah pendidik. Manusia tercipta sebagai
makhluk sempurna yang diberi akal untuk berpikir. Kerja akal bertujuan meraih kebutuhan
hidup manusia, maka untuk itulah manusia membutuhkan pendidikan. Dengan pendidikan
dan akhlak yang baik, manusia pantas memikul tanggung jawab sebagai khalifah di muka
bumi. Namun seiring perkembangan zaman, sebagian manusia sudah tidak dapat memikul
tanggung jawab tersebut. Karena peradaban modern telah menyeret umat manusia kepada
berbagai macam krisis yang terjadi hampir di setiap sisi kehidupan, baik di kalangan dewasa,
remaja, bahkan anak-anak. Salah satu krisis yang diakibatkan peradaban tersebut ialah krisis
moral.
Menurut Anis Matta (2002) "Hal itu dapat ditandai oleh dua gejala yaitu tiran dan
keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya prilaku sosial sedangkan keterasingan
menandai rusaknya hubungan sosial". Indikator yang menunjukan krisis moral tersebut dapat
dilihat dari maraknya tawuran antar pelajar, kasus pornografi di kalangan remaja, bahkan
minuman keras, ecstacy, narkotika dan berbagai macam pil haram sudah tidak asing lagi bagi
sebagian masyarakat. Penyebab merosotnya moral bangsa adalah kurangnya pemahaman
agama di tengah-tengah masyarakat, Akhir-akhir ini, ketidakmampuan remaja dalam
menyaring budaya yang datang dari luar merupakan penyebab merosotnya moral para
penerus tonggak bangsa ini. Di samping itu, lingkungan di mana mereka tinggal, terkadang
tidak mendukung pembentukan moral mereka, sehingga remaja lebih mencintai budaya dari
luar. Media massa juga merupakan salah satu faktor penting yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukankepribadian remaja. Pemutaran film-film yang kurangmendidik moral
generasi muda saat ini sangatlah disayangkan. Dewasa ini, sudah merupakan hal yang biasa
bagi para remaja berhubungan dengan lawan enis tanpa mempedulikan aturan. Sebagaimana
kasus yang ada di beberapa media yaitu terjadi di Nganjuk Jawa Timur (2015) mengenai
pesta seks yang dilakukan oleh belasan remaja.
Kadang mereka menyebut dirinya sebagai sie Kerohanian lslam, Forum Studi Islam,
Lembaga Dakwah Kampus, Badan Kerohanian Islam, dan sebagainya. Lembaga Dakwah
Kampus adalah lembaga yang bergerak dibidang dakwah Islam dan muncul pada era tahun
60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah obyek
utamanya. Ditinjau dari struktur sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan
satu kesatuan sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial
kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangakan dari potensi manusiawi, mahasiswa
merupakan sekelompok manusia yang memiliki taraf berfikir diatas rata-rata. Dengan
demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat strategis dalam mengambil peran yang
menentukan keadaan masyarakat di masa depan. Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi
apabila pemikiran Islam telah tertanam di masyarakat itu. Dengan berbagai potensi strategis
kampus, maka tertanamnya pemikiran Islam di dalam kampus melalui dakwah Islam
diharapkan dapat menyebar secara efektif ke tengah-tengah masyarakat. Lembaga Dakwah
Kampus merupakan sumber rekruitmen generasi Islam intelektual-mandiri yang secara tidak
langsung mendukung suksesnya perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan, dan teknologi.
Mentoring merupakan salah satu metode pembinaan yang tepat untuk membumikan
nilai-nilai keilmuan untuk dapat diaplikasikan secara oleh maksimal dalam kelompok
mentoring tersebut, karena di dalam mentoring terjadi interaksi interpersonal antara masing-
masing mentee (yang dibina) dengan mentor secara intens dalam rentang waktu yang
panjang. Melalui interaksi interpersonal tersebutlah transfer keilmuan yang dilakukan dengan
proses diskusi dan tanya jawab dapat mencapai hasil yang maksimal dengan didukung oleh
kondisi psikologis mentor dan mentee, bobot materi yang proporsional, dan juga proses
mentoring yang menyenangkan.
Pada mentoring ini setiap muslim dibina dan dipersiapkan oleh mentor masing-
masing untuk menjadi insan yang berkarakter Islam untuk kemajuan Islam dan Indonesia di
kemudian hari. Mentoring juga menggunakan aspek tarbiyyah, sehingga yang terjadi pada
mentoring bukanlah sekedar transfer ilmu dari pemateri kepada pendengar seperti pada
seminar ataupun pelatihan lain. Tapi pada mentoring terjadi aspek pembinaan dan
pendampingan sebagai follow up dalam aplikasi ilmu yang telah sama-sama didapat melalui
proses yang ada, saling sharing ilmu, dan hal lain yang jauh bernilai guna dan bermanfaat
untuk menciptakan kader-kader tangguh yang siap mengemban amanah di masa depan yang
jauh lebih berat dari masa sekarang. Sehingga peranan mentoring dalam pembinaan pemuda
dan pemudi menjadi sebuah agenda yang sangat vital dan harus mendapat perhatian lebih
baik secara sistem, struktur, materi, cara penyampaian, dan faktor lainnya agar proses
tarbiyyah ini dapat berjalan dengan fleksibel dan siap menghadapi tantangan zaman, karena
berededa zaman, berbeda pula metode yang tepat yang harus digunakan untuk optimalisasi
hasil mentoring tersebut.
Mentoring juga bukanlah sebuah metode try and error yang digunakan untuk
membentuk karakter pumuda idaman langit dan bumi, karena mentoring mempunyai
sandaran yang jelas dan kuat yang digunakan dalam keberlangsungannya, yaitu Al-Quran dan
As-Sunnah. Sehingga dapat dikatakan bahwa mentoring itu adalah proses pembinaan dan
pencarian ilmu yang berorienatasi pada aplikasi secara langsung dengan pembinaan dan
pendampingan secara langsung juga.
Dalam membangun sebuah peradaban, mentoring pun mempunyai peran yang sangat
vital, terlebih lagi fungsi dari mentoring itu sendiri adalah sebagai metode pembinaan kepada
pemuda dan pemudi untuk mampu mengemban tanggung jawab dalam pencapaian Indonesia
madani di masa depan nanti. Sehingga yang harus dipersiapkan dalam menyongsong mimpi
itu adalah dengan pembinaan dan pengkondisian peran pemuda dan pemudi secara terstruktur
dan terencana yang kuat secara aqidah, ibadah, muamalah, fikriyyah, maaliyyah, jasadiyyah,
dan ijtimaiyyah agar tercapai secara menyeluruh.
Kelompok mentoring hanyalah sebuah bagian kecil dari proses pencapaian peradaban
Indonesia madani tersebut, tapi jika kelompok kecil disatukan dengan kelompok-kelompok
kecil lainyya dalam satu bingkai ukhuwwah yang sama, maka yang ada adalah sekelompok
besar pemuda dan pemudi yang siap mewujudkan Indonesia madani dengan berbagai gagasan
nyata dan aplikatif sebagai hasil dari proses mentoring yang pernah dijalaninya.
Pencapaian tersebut bukanlah sebuah teori semata tanpa bukti, karena sejarah
mencatat bahwa para shahabat yang berhasil melakukan futuhaat (ekspansi/ pembukaan
wilayah Islam yang baru), juga pernah mengalami sebuah proses pembelajaran yang sama
dengan apa yang kini disebut dengan istilah mentoring. Pun dengan Soekarno yang juga
pernah melakukan mentoring dengan HOS Cokroaminoto, yang pada akhirnya mampu
membawa Indonesia menuju kemerdekaannya. Bahkan dalam pencapaian cita-cita jauh ke
depan melalui mentoring pun juga dilakukan oleh orang-orang non Muslim, seperti Paul
Wolfowitz (Presiden Bank Dunia) yang dimentori oleh Lewis Scooter Libby (Staf Deplu
AS). Sehingga menjustifikasi mentoring sebagai sebuah metode pembelajaran yang
mengambang tanpa hasil adalah sebuah kesalahan, karena sejarah dengan sangat jelas
mencatat bahwa pencapaian peradaban suatu bangsa selalu diawali dengan mentoring para
kader calon pembawa perubahan tersebut.
Mentoring juga tidaklah hanya berlaku dalam lingkup agama Islam saja, karena pada
aplikasinya mentoring juga sangat baik untuk digunakan dalam pendidikan bisnis, politik,
bahkan hanya untuk diskusi ilmiah. mentoring itu sendiri pada dasarnya adalah bentuk lain
dari sistem pendidikan, bahkan output yang dijanjikan melalui mentoring bisa jauh lebih
maksimal daripada hanya sekedar duduk dan dengar saja melalui proses perkuliahan,
seminar, atau workshop sekalipun. Hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran melalui
mentoring itu sendiri yang jauh hanya terdiri dari tiga sampai dengan sepuluh mentee
menjadikan pembalajaran melalui mentoring jauh lebih efektif, selain itu proses pembelajaran
yang berbasis uswah dan ukhuwwah itu sendiri menjadi nilai plus bagi mentoring sebagai
sebuah metode pembelajaran yang sangat sistematis dan taktis untuk menghasilkan output
kader dengan kualitas maksimal.
Pendidikan merupakan sebuah cara yang tepat untuk membina kader untuk
mengemban amanah di masa depan, tapi output yang dihasilkan melalui mentoring jauh lebih
maksimal dalam membina kader yang tangguh. Karena dalam mentoring yang terjadi bukan
komunikasi satu arah, tapi komunikasi dua arah saling meng-akselerasi kedewasaan masing-
masing antara mentor dan mentee untuk mempersiapkan diri mengemban misi perubahan di
masa depan; bukan hanya sekedar transfer ilmu semata tanpa ada follow up pelaksanaannya;
bukan dinilai secara kuantitaf pada rapor, tapi yang dibutuhkan dari mentoring adalah sejauh
mana kita dapat mencerahkan orang lain; bukan berlandaskan pada ego meraih penghargaan
dari orang lain, tapi sejauh mana kita dapat berlaku jujur dan ikhlash diatas nilai-nilai Al-
Quran dan As-Sunnah. Sehingga sangat pantas jika dikatakan bahwa mentoring adalah
sebuah metode akselerasi penerapan ilmu dan kedewasaan untuk bersama mewujudkan
peradaban Indonesia madani.
Analisis Mentoring yang dilaksanakan selama 3 hari, yang berkaitan dengan Pelajaran Agama
Islam dan Pengembangan Akhlak Mahasiswa yaitu:
1. Islam adalah agama yang penuh dengan aturan namun itu semua untuk mengatur
tatanan kehidupan, karena aturan yang ada dalam agama islam itu sendiri merupakan
suatukelebihan yang menjadi sumber dari pembentukan akhlak manusia. Dan Islam adalah
agama yang diridoi Allah SWT dan ajaran Allah berupa wahyu yang telah disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, sedangkan tentang telah sempurnanya
risalah agama Islam, Allah menyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 3 dan Islam adalah
agama yang paling sempurna dihadapan Allah SWT. Manusia hidup karena diciptakan oleh
Sang Maha Pencipta, tujuan manusia hidup hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, dan
akan kembali pula kepada Allah SWT.
2. Islam mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu, karena dengan ilmu kita lebih
tahu akan kaidah dan ajaran yang baik dan benar, sehingga dapat mengantisipasi
ajaran yang melenceng dari ajaran Islam. Ilmu dapat meninggikan derajat orang yang
memilikinya dan ketika kita mempunya ilmu maka kita akan merasa tenteram karena
ilmu itu akan menjaga kita. Dan salah satu amalan yang terus mengalir tidak ada
putus-putusnya ketika kita sudah meninggal diantaranya adalah ilmu yang
bermanfaat. Ilmu mampu menjadikan kita untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
juga akhirat, dengan ilmu pun kita akan bisa membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk bagi kita, baik itu menurut hukum undang-undang negara maupun hukum
dan aturan agama.
3. Tauhid adalah kunci umat islam, karena jika seseorang tidak tauhid (Mengeesakan
Allah) berarti dia munafik. Kalimat tauhid hanya mempunyai dua inti pernyataan,
yaitu La Ilaha dan Illa Allah. Kalimat tauhid ini terkesan pendek. Namun, sebetulnya
mempunyai cakupan yang sangat luas dan dalam. Ikrar kalimat tauhid mencakup tiga
unsur , yaitu:rubbubiyah, uluhiyyah dan asma wa shifat.
4. Tauhid adalah cabang iman yang paling utama sebagai mana sabda Rasulullah
SAW, iman memiliki lebih dari enam puluh cabang. Cabang yang paling utama
adalahLa Ilaaha Illallah dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan
kotoran dari jalan (HR.Muslim).
5. Akhlak adalah tabiat atau sifat dasar yang dimiliki oleh manusia. Kata akhlak
berasal dari bahasa arab berbentuk tunggal yaitu khuluq yang berarti budi pekerti ,
perangai, tingkah laku atau tabiat. Ada beberapa kriteria yang menjadikan suatu
perbuatan atau sikap dapat dikatakan akhlak. Yang pertama, perbuatan akhlak
merupakan perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah
menjadi kepribadiannya. Kedua, perbuatan akhlak merupakan perbuatan dengan
mudah tanpa pemikiran dan dilakukan secara spontanitas. Ketiga, perbuatan akhlak
merupakan perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa
ada paksaan atau tekanan dari luar. Keempat, perbuatan akhlak merupakan perbuatan
yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main, berpura-pura, atau karena
bersandiwara.
6. Islam pun mengajarkan tentang Attaghyir (Manajemen Perubahan Diri), sehingga
dapat memberikan suatu perubahan yang bermakna dari dalam diri umat manusia,
tanpa merubah keyakinan, Contoh : Sikap Buruk Menjadi Baik. Dalam perubahan ada
konsep tiga M yaitu, maudhu attaqhyir (topik perubahan), mughayir (pengibah) dan
muayyid (pendukung). Perubahan pun memiliki beberapa tahap dan tidak langsung
menjadi berubah, dan tahap-tahap perubahan dalam Islam adalah :
Almarifah (knowelge/ilmu pengetahuan), atawayyuh (attitude/sikap), assilik alfardi
(individual belaviur). Dan dalam perubahan juga terdapat tipe-tipe pemikiran
manusia, yaitu : tipe pragmatis, tipe idealis dan tipe kombinatif. Selain tipe pemikiran
manusia ada juga tipe-tipe aksi manusia yaitu : perenung, pelaksana atau eksekutor
dan kombinatif antara perenung dan pelaksana. Islam selalu mendapat tantangan
terutama dengan kaum liberalis, yang mulai meruak masuk kedalam tatanan
kemasyarakatan, melaui pergaulan, acara, musik, bahkan simbol simbol yang
melenceng dari ajaran islam. Sehingga perubahan yang terjadi bukan perubahan yang
positif, akan tetapi perubahan yang negatif.
MANFAAT MENTORING
4. Jangan kaget kalau friendship ataupun ukhuwah yang kamu dapat lewat mentoring
bisa bikin kamu terharu karena didasari oleh cinta kepada Allah. Moslem Brotherhood
sayang buat dilewatkan.
5. Mentoring merupakan salah satu cara bagi kita untuk saling mengingatkan dalam
hal kebenaran dan mencegah kemungkaran (bahasa kerennya amar maruf, nahi munkar)
6. Dengan mentoring, bisa juga sharing keilmuan so, ilmu agama dapet, ilmu
kuliah nggak ketinggalan.
Tahukah kamu, bahwa orang- orang yang mampu mengubah zaman, pada masa
mudanya, adalah orang- orang yang membentuk kelompok diskusi tersegmen ? Ya mirip
mentoring tersebut.
Hampir di seluruh kampus di Indonesia sudah mengenal dan mengadakan mentoring,
terutama di kampus-kampus bergengsi negeri ini walaupun dengan nama yang berbeda(tapi
esensinya tetap sama) sebab sudah menjadi salah satu kegiatan wajib untuk mahasiswa
barunya. Karena ilmu tak akan didapat jika kita hanya diam.
Islam adalah agama yang sempurna, demikian yang harus umat Islam yakini. Islam juga
adalah agama yang diridhoi oleh Allah SWT dan bukan agama lainnya, ini pun harus
dipahami. Setiap agama mungkin mengklaim, merekalah yang paling benar. Namun karena
berdasarkan wahyu dari Allah dengan adanya realita berbagai ragam agama, yang diterima
disisi Allah hanyalah satu, yaitu Islam. Dalam Q.S Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman yang
artinya pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam menjadi agama bagimu
Manusia dibebani oleh 4 perkara, yaitu ilmu, amal sholeh, mendakwahkan ilmu tersebut
dan bersabar. Diantara perkara mulia yang hendaknya menjadi kesibukan kita adalah
menuntut ilmu. Orang yang memiliki ilmu akan mampu membedakan antara petunjuk dan
kesesatan, kebenaran dan kebatilan, sunnah dan bidah. Maka ilmu adalah perkara mulia yang
hendaknya menjadi perhatian setiap muslim, perkara yang harus diutamakan. Karena ilmu itu
didahulukan dari perkataan dan perbuatan.
Akhlak secara Bahasa adalah tabiat atau sifat dasar, sedangkan menurut istilah adalah
keadaan atau tingkah laku diri seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar
untuk melakukan perbuatan yang baik. Ada 4 hal yang harus ada apabila seseorang ingin
dikatakan berakhlak, yaitu :
1. Perbuatan yang baik atau buruk
2. Kemampuan melakukan perbuatan
3. Kesadaran akan perbuatan itu
4. Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk.
Akhlak terdiri dari 2 yaitu, zibili dan mutasad
1. Zibili yaitu pembawaan dari lahir
2. Mutasad yaitu yang di ikhtiarkan
Perubahan atau dalam istilah bahasa arab adalah Attaqhyir, perubahan yaitu
menggantikan dengan yang lain atau menjadikannya tidak seperti semula.
1. Konsep 3 M yaitu :
a. Maudhu attaqhyir (topik perubahan)
Kaidah-kaidah perubahan
Tuntunan
Langkah-langkah
b. Mughayyir (Pengibah)
Baraqiah salimah
Akhlak terpuji
Memahami Al-Quran dan Assunah
c. Muayyid (pendukung)
Seseorang yang memperkuat perubahan
Seseorang yang aktif menempuh perubahan
Seseorang yang andil dalam teciptanya proses perubahan
2. Tahapan-Tahapan Perubahan
a. Almarifah (knowelge/ilmu pengetahuan)
Pemikiran
Program perubahan
Dampak perubahan
b. Attawayuh (attitude/sikap)
Berprilaku positif
Berani untuk melakukan perubahan
c. Assilik alfardi (individual belaviur)
Siap mengatualisasi diri untuk melakukan perubahan
Melakukan aksi untuk merealisasikan program kerja
3. Tipe Pemikiran Manusia
a. Tipe pragmatis
Mengutamakan aksi dan pengalaman
b. Tipe idealis
Mengutamakan wacana dan ide atau gagasan
c. Tipe kombinatif
Menggabungkan antara aksi dan wacana
4. Tipe aksi manusia
a. Perenung
b. Pelaksana atau eksekutor
c. Kombinatif antara perenung dan pelaksana
Seperti yang kita tahu, Indonesia dikenal mempunyai umat Islam terbanyak di dunia.
Lebih dari 80 % penduduk Indonesia yang berjumlah 20 juta jiwa beragama Islam. Namun,
nyata sekali apabila kita melihat kondisi umat Islam sekarang ini, antara lain :
1. Umat Islam tidak memahami Islam itu sendiri
Kita sering mendengar Islam KTP. Banyak orang mengaku Islam, tapi dengan
bangganya kewajiban ibadahnya tidak ia kerjakan. Banyak orang mengaku Islam, tapi
mengapa sholat terus menerus ditinggalkan? Prahnya lagi, saat isu terorisme, banyak
alim ulama yang sebenarnya tidak ada kaitan dengan apapun dengan terorisme malah
kemudian dianggap dianggap otak teroris. Astaghfirullah, apa yang sebenarnya
sedang terjadi di Indonesia?
2. Umat Islam terjebak dalam kondisi kebodohan, kelemahan dan
kehinaan
Kondisi ini membuat umat Islam goyah. Snagat mudah bila umat Islam
dihasut oleh golongan lain yang akhirnya memecahbelahkan umat Islam. Kita bicara
pada lingkup Internasional, bahkan sekarang Islam identik dengn kebodohan dan
kemiskinan. Naudzubillah. Padahal tidak. Bukan Islamnya, tetapi umatnyalah yang
belum mengerti dan tidak segera bangkit.
Jika sudah terjadi demikian, apa penyebabnya?
1. Kecintaan terhadap dunia dan takut mati
2. Saling berpecah belah dan mengotak-atik ajaran Islam
3. Meninggalkan jihad
Sebenarnya, hakikat jiwa manusia itu memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa dan
terbuka untuk menerima hidayah (petunjuk).
Oleh karena itu, sadarkah kita dalam kurun waktu kita hidup di dunia ini yang rata2
60 tahun, kesempatan kita memperoleh ilmu agama sebagai bekal untuk akhirat sangatlah
tidak sebanding. di sekolah-sekolah negeri, pelajaran agam hanya didapatkan satu minggu
sekali, itpun hanya 2 jam pelajaran. Bahkan di Untirta, mata kuliah Pendidikan Agama Islam,
mahasiswa hanya mendapatkan jatah satu semester dalam kurun waktu 4 bulan. Apakah
waktu yang singkat ini cukup untuk bekal hidup?? Tentu saja tidak, dibutuhkan sebuah sistem
pendidikan islam melalui mentoring yang bersifat continue, membentuk karakter islami,
bertahap dan menyeluruh. Bisa dikatakan bahwa mentoring adalah Long Life Education
(Pendidikan Sepanjang Hayat). Ingat sebuah hadits Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang
lahat
Asas pengelolaan mentoring adalah Islam, yang bersumber dari Al Quraan dan
Sunnah Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam. Hal ini sesuai dengan tujuan SMART Club
sehingga Islam menjadi dasar rujukan pembinaan peserta mentoring. Setiap kegiatan dalam
rangka pembinaan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang sudah baku, baik
dari segi aqidah, syariah, ibadah maupun muamalah. Karena itu, suasana islami harus kental
menyelimuti setiap aktivitasnya maupun aktivisnya, baik Pengurus TPM, Mentor maupun
peserta. Kegiatan-kegiatan yang merupakan manifestasi interaksi dengan Al Quraan dan As
Sunnah dalam program ini sangatlah menonjol, seperti misalnya: tilawah Al Quraan, kajian
terjemah Al Quraan dan tafsirnya, hafalan ayat-ayat Al Quraan dan petikan-petikan As
Sunnah, pemahaman hadits-hadits nabawiyyah dan lain sebagainya.
Rasulullah saw pernah berpesan kepada kita untuk berbicara sesuai dengan bahasa
kaumnya. Kita juga dipesankan untuk memanggil nama saudara kita dengan nama yang
paling disukainya. Kita juga diingatkan, bahwa setiap zaman memiliki permasalahannya
sendiri dan memiliki pahlawannya sendiri. Lalu apa yang dapat kita ambil dari beberapa
pesan beliau tersebut?
Kita harus memahami, bahwa dakwah yang kita lakukan, baik secara individu
maupun secara lembaga haruslah dakwah yang berasal dari hati. Karena hati hanya dapat
disentuh oleh hati. Apa maksudnya? Kita harus memahami objek dakwah kita dulu, untuk
kemudian kita mengetahui bagaimana pola terbaik untuk mendakwahi mereka. Maka jika
zaman berubah, jika objek dakwah pun berubah, apakah kita akan menggunakan pola yang
sama dengan tradisi dulu, yang mungkin sudah tidak relevan dengan kondisi objek dakwah
kita saat ini?
Maka ikhwah, sampai batas ini jelaslah bahwa tujuan inovasi dalam tubuh lembaga
dakwah kita adalah untuk mencari pola syiar islam yang lebih tepat dan efektif, yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan objek dakwah aktual kita. Sekali lagi saya hendak
menekankan, inovasi yang kita lakukan menjadi mutlak diperlukan, jika kita melihat terdapat
perbedaan kondisi dan situasi pada objek dakwah kita.
Inovasi tidak mengubah tujuan atau capaian organisasi, ia mencoba mencari cara
terbaik agar tujuan dan capaian itu dapat terwujuD.
Inovasi tidak selalu merupakan hal yang baru, ia bisa berupa hal yang lama yang
dimunculkan kembali, dikarenakan tepat dengan kondisi yang ada saat ini
Inovasi tidak asal baru, karena inovasi mencoba menjawab kebutuhan dan atau
masalah, bukan untuk menyalurkan hasrat atau keinginan sang pembuat inovasi untuk
menghilangkan rasa penasarannya terhadap idenya sendiri.
Untuk mampu berinovasi, kita harus mampu menghilangkan kelembaman kita. Kita harus
memiliki sikap dinamis dalam merespon kondisi, dan selalu siap untuk melakukan perubahan
(ke arah yang lebih baik). Kita juga harus bersikap open minded, peka terhadap kondisi dan
permasalahan yang ada di sekitar kita. Selalu lakukan observasi serta Research &
Development, karena ide inovasi dapat berasal dari kebutuhan dan atau masalah yang ada di
sekitar kita.
Misalnya saja, kita melihat image LDK kita yang terkesan eksklusif, kaku, dan kolot di
massa kampus. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah MENERIMA ITU. Jika memang
benar mayoritas seperti itu, kita harus bersikap fair dan open minded, jangan kemudian
berdalih atau mengelak dengan menyalahkan mereka yang tidak tahu kondisi kita
sebenarnya.
Berikutnya kita harus membangun sikap mau berubah. Tidak akan ada dampak positif yang
bisa kita buat jika kita tidak melakukan usaha-usaha perbaikan. Maka, langkah selanjutnya
adalah melakukan usaha-usaha untuk mensolusikan hal tersebut.
Contoh lain, jika kita perhatikan misalnya produsen laptop. Konsumen saat ini benar-benar
memiliki kecenderungan dan minat terhadap detail bentuk laptop, baik dari segi spesifikasi,
warna, harga, desain, dan lain sebagainya. Coba kita bayangkan jika perusahaan laptop
tersebut malah menyalahkan konsumen yang banyak maunya, tentu saja ia tidak dapat
memberikan manfaat untuk dirinya dan konsumennya. Namun jika ia mampu merespon
keinginan itu dengan sebaik-baiknya, tentu saja ia dan konsumen akan diuntungkan dengan
inovasi-inovasi kreatif yang dilakukan produsen laptop itu.
Beberapa hal penting terkait doktrin yang salah tentang inovasi adalah, sebenarnya:
Inovasi tidak hanya berkutat seputar bagaimana menjadi kreatif, tapi yang lebih
penting adalah bagaimana kita mampu menerapkan ide-ide kreatif itu
Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah, peran pemimpin lembaga dakwah dalam
menunjang sisi inovasi adalah sangat penting. Tidak dipungkiri, bahwa ide-ide yang sifatnya
baru dan atau aneh/ unik seringkali tidak mudah diterima dalam sebuah organisasi. hal ini
sangat berbahaya dalam pencapaian inovasi tadi. Ia dapat mematikan kreativitas sebelum
sempat ia mengembangkan sayapnya. Peran pemimpin menjadi sangat penting untuk
membaca kondisi ini dan mampu memberikan kepercayaan dan ruang bagi terciptanya
inovasi-inovasi tersebut.
Hal penting lainnya adalah, inovasi bukanlah lagi inovasi jika tidak bersifat kontinyu.
Oleh karenanya, memastikan lembaga kita untuk mampu mempertahankan budaya inovasi
menjadi sangat penting, agar continuous improvement (perkembangan yang berkelanjutan)
dapat terlaksana dengan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa inovasi itu harus bersifat kontinyu, dan setiap lembaga dakwah
harus mampu mempertahankan kontinyuitas itu untuk menjamin adanya perbaikan yang
berkelanjutan. Begitulah, salah satu peran LDK adalah sebagai laboratorium dakwah.
Laboratorium ini berfungsi untuk secara kontinyu mencari bentuk terbaik pola syiar dan
dakwah kita sesuai kondisi dan situasi yang ada saat ini.
Terbuka dengan kondisi sekitar, karena ide itu muncul dari masalah dan kebutuhan,
dan ide itu dapat muncul kapan saja, dimana saja, dan melalui siapa saja. Dapat pula
melakukan survey tentang bagaimana harapan massa kampus terhadap LDK kita, dan
apa saja saran dan kritik dari mereka (tentu saja survey ini harus dilakukan dengan
metoda acak/ random, jangan ditanyakan kepada kalangan kader sendiri saja)
Jangan takut melakukan perubahan, karena perubahan itu pasti, dan yang perlu kita
lakukan adalah merekayasa perubahan yang ada agar kita dapat tetap optimal dalam
pergerakan dakwah kita
Dalam membangun program kerja, usahakan bermula dari identifikasi kondisi dan
bersikap kritis terhadap program kerja terdahulu (percayalah, kecenderungan manusia
itu selalu berusaha dalam kondisi yang sama/ nyaman, dan perubahan itu memang
seringkali tidak nyaman). Jadikan LPJ sebagai referensi tambahan, bukan sebagai
referensi utama pembuatan program kerja.
Lakukan evaluasi dan inovasi secara kontinyu. Alangkah baiknya jika terdapat fungsi
penelitian dan pengembangan (litbang) yang memang bertugas untuk mengevaluasi
efektivitas sebuah agenda dan memberikan usulan-usulan perbaikan sebagai bahan
inovasi
Semoga dengan usaha kita untuk lebih mengerti dan mengakomodasi kebutuhan objek
dakwah, lembaga dakwah di kampus kita dapat lebih diterima dan dekat dengan hati para
madu dan objek dakwah kita. Sehingga terciptalah basis kader dakwah dan simpatisan
dakwah yang lebih luas lagi, dan kondisi islami di kampus semakin terasa, hingga agama
Allah akan tegak di kampus kita.
Yunita Marwah021211131004
TUGAS MENTORINGUrgency atau Pentingnya Mentoring
Di era globlalisasi sekarang ini, banyaknya penurunan moral dan
pengertian agama islam di kalangan masyarakat. Alhamdulillahirobilalamin
Kita patut bersyukur dengan adanya tambahan pembelajaran agama islam(yang biasa disebut
dengan mentoring) di Fakultas Kedokteran Gigi UniversitasAirlangga ini.Berbagai manfaat
yang kami dapatkan dalam tambahan pembelajaranmentoring ini. Dengan adanya tambahan
pembelajaran mentoring ini, dapatmempermudah para mahasiswa untuk mengeluarkan
pendapat merekamasing-masing yang daripada melalui di kelas besar yang cenderung
kuranguntuk memahami pelajaran agama islam di dalamnya.Manfaat yang konkrit dengan
adanya mentoring
a. Untuk menambah wawasanb.
d. Untuk membantu dosen agar dapat memantau para mahasiswanya diluar kelas
pembelajarannya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Islam merupakan agama yang paling sempurna di muka bumi ini dan merupakan
agama yang di ridhoi oleh Allah SWT. Seperti yang sudah dibahas dalam mentoring,
yang membahas tentang pilihan istimewa dalam hidup maka kita akan memilih pilihan
istimewa yang sesuai dengan anjuran dan syariat agama Islam, pilihan hidup yang
beguna bagi dunia dan akhirat. Islam juga menganjurkan kepada kita untuk menuntut
ilmu, dan seperti kita ketahui ilmu sangatlah bermanfaat bagi kehidupan manusia di
dunia ini bahkan ilmu agama mampu membuat kita tentram didunia dan akhirat, dan
islam juga mengatur tentang aturan-aturan hidup dan perbuatan-perbuatan yang
dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasullulah seperti tentang akhlak, tauhid dan manajemen
perubahan dalam islam yang isinya mengatur segala tingkah laku kehidupan manusia
yang sesuai dengan anjuran agama.
Seperti anjuran supaya orang yang beriman memiliki akhlak, tujuannya tiada
lain adalah supaya kita hidup mempunyai akhlak yang baik dan terpuji, dan juga
islam menyuruh supaya kita mempunyai sikap tauhid, yaitu agar kita semakin
meyakini akan ke-Esaan Allah dan meyembah hanya kepada Allah SWT.
C. Saran
Hidup didunia ini harus mempunyai pegangan hidup, salah satunya yang dianjurkan oleh
agama adalah menuntut ilmu, jadi kita harus menuntut ilmu baik itu ilmu dunia maupun ilmu
akhirat. Agar kehidupan kita didunia ini menjadi lebih teratur dan tenteram , karena
sesungguhnya jika kita memiliki ilmu maka ilmu itu yang akan menjaga kita. Akan tetapi
ilmu itu harus dilandasi oleh akhlak dan budi pekerti yang baik dan terpuji, serta didasari oleh
sikap tauhid kita kepada Allah SWT, niscaya hidup kita akan tentram dan damai di dunia dan
akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/134054493/Tugas-Agama-Pentingnya-Mentoring
http://timmentoringub.blogspot.co.id/2011/10/apa-itu-mentoring.html
https://mentoringku.wordpress.com/
karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dakwah/article/download/.../pdf
http://pranamaungbandung1933.blogspot.co.id/2016/04/contoh-makalah-pendidikan-agama-
islam.html