Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“TURUNNYA MINAT PEMUDA KAMPUS DALAM MENGIKUTI DAKWAH


ISLAM DI MASJID PADA ERA GLOBALISASI”

Disusun oleh :

1. M. PRIA IMAM AFANDI 17060464049

2. NIKO ROBIANTO 17060464071

3. ALDO BAYU 17060464083

4. RYAN DWI K. 17060464088

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN OLAHRAGA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “TURUNNYA MINAT PEMUDA KAMPUS

DALAM MENGIKUTI DAKWAH ISLAM DI MASJID PADA ERA


GLOBALISASI”. Makalah ini berisikan informasi tentang apa yang menyebabkan turunnya
minat para pemuda dalam mengikuti dakwah pengajian remaja yang dilaksanakan di masjid
masjid dan penting nya pemuda dalam partisipasi dakwah Islam guna menambah ilmu ilmu dan
pengetahuan sepiritual mengenai agama Islam agar para pemuda tidak mudah terpengaruh oleh
hal hal negative pada era modern atau globalisasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang menyebabkan turunnya minat para pemuda dalam
mengikuti dakwah pengajian remaja dan penting nya pemuda dalam partisipasi dakwah Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 13 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………...…………………………….………….1


DAFTAR ISI …………………………………………………………...……......……………. 2
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………..………….....………….. 3
1.1 Latar Belakang ………………………………………………...………..................………… 3
1.2 Tujuan …………………………………….……………..……………...……..……………. 4
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………..………………....…………. 4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………...………………………..………….. 5
2.1 Faktor-faktor yang Menyebabkan Turunnya Minat Pemuda Dalam Mengikuti Dakwah
Islam …….…………………………………..………………………………….…..…………..5
2.2 Solusi Dalam Mengatasi Turunnya Minat Pemuda Dalam Mengikuti Dakwah Islam……....6
2.3 Peran Pemuda Dalam Menegakkan Islam Melalui Dakwah……………………...……...…. 6
BAB III PENUTUP ………………………………..…....…………..………...…….…………9
3.1 Kesimpulan ……………………………………………….…………….……………….…….9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemuda masjid merupakan salah satu tonggak penting dalam memakmurkan masjid kampus
di Indonesia. Kaum pemuda yang bersemangat dan aktif dalam kegiatan masjid juga akan
mampu membendung gelombang maksiat dan aliran sesat.
Pandangan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Tengku Zulkarnain kepada Republika, pekan lalu. "Jika pemuda ramai-ramai memakmurkan
masjid dengan taklim, ibadah, khidmat, dan dakwah, agama akan bangkit. Maksiat akan
terbendung, begitu pula aliran sesat akan musnah," ujarnya.
Salah satu penyebab suburnya aliran sesat, menurut Tengku, karena pemuda kurang dibekali
ilmu agama yang lurus dari ajaran Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja). Karena itu, perlu upaya
memakmurkan masjid dengan memperbanyak pemuda hadir ke masjid.
Menurut Tengku, salah satu cara agar para pemuda suka datang ke masjid, yakni memberi
mereka kesempatan untuk memiliki peran lebih di masjid. Mereka sebaiknya juga diberi
tanggung jawab terhadap kemakmuran masjid. "Mereka diajak bergabung dengan orang-orang
tua di bawah bimbingan ulama-ulama muda yang lurus dan kreatif."
Pentingnya "mengembalikan" pemuda ke masjid juga disampaikan Ketua Forum Umat
Islam (FUI) Athian Ali. Menurutnya, pemuda masjid harus diaktifkan kembali seperti era 1980-
an dan 1990-an. Pada masa itu, masjid ramai dipenuhi oleh para pemuda, tak seperti sekarang
yang makin sepi. "Pemuda sangat penting dibentengi akidahnya sebab pemuda suka mencari-cari
sesuatu yang baru," katanya.
Jika para pemuda tak dibentengi akidahnya dan tidak dibekali pengetahuan agama Islam
yang kuat, menurut Athian, mereka bisa terombang-ambing. Untungnya, ia melanjutkan, saat ini
banyak kampus yang menyelenggarakan mentoring keagamaan di masjid kampus. Di sana, para
mahasiswa bisa belajar agama dengan didampingi kakak-kakak kelasnya.
"Pendekatan ini sangat efektif untuk menanamkan nilai keagamaan pada diri mereka. Sebab,
masalah yang mereka hadapi bisa diselesaikan dengan pendekatan agama secara langsung."
Ia juga meminta para orang tua, dosen, maupun lingkungan untuk memberikan pengetahuan
kepada para pemuda mengenai akidah Islam yang benar. "Ini diperlukan supaya mereka tidak
terjerat aliran sesat," ujarnya.
Hal senada dikatakan mantan kepala Bidang Operasional Masjid Agung Sunda Kelapa
Jakarta, Adhi Laksono. "pemuda masjid harus dibangkitkan di setiap masjid di Tanah Air. Sebab
kegiatan pemuda masjid mampu memberikan efek positif bagi para pemuda," katanya.
Usia pemudaa, menurutnya, merupakan masa produktif yang harus disalurkan aspirasinya
dengan baik dan terarah dalam fondasi ilmu agama yang kuat. "Dan hal itu bisa diperoleh di
masjid," ujar Adhi.
Di masjid, menurutnya, para pemuda bisa diarahkan untuk melakukan berbagai kegiatan
positif. Misalnya, pengajian seputar permasalahan remaja, kegiatan keputrian, olahraga, dan
kesenian, seperti marawis atau hadrah. Bisa pula diberikan berbagai kegiatan yang sifatnya
merangsang kreativitas para pemuda itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor faktor yang menyebabkan turunnya minat pemuda dalam mengikuti dakwah
Islam?
2. Bagaimana solusi yang dapat mengatasi turunnya minat pemuda dalam dakwah Islam di
Masjid?
3. Apa saja peran pemuda di dalam berdakwah Islam di era globalisasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan turunnya minat pemuda dalam
mengikuti dakwah Islam
2. Mengetahui bagaimana solusi untuk mengatasi turunnya minat pemuda dalam dakwah Islam
di Masjid
3. dapat mengetahui apa saja peran pemuda dalam melakukan dakwah Islam di era Globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor-faktor yang Menyebabkan Turunnya Minat Pemuda Dalam Mengikuti Dakwah
Islam
Di era modern ini para pemuda sudah banyak yang terpengaruh oleh aliran globalisasi
yang menyebabkan merosotnya atau turunnya minat para pemuda dalam mengembangkan
dakwah Islam yang sebenarnya hal ini dapat berguna bagi diri nya sebagai bekal menghadapi
masa depan di era modern yang banyak sekali pengaruh buruk bagi dirinya. Adapun faktor-
faktor yang menyebabkan hal tersebut antara lain:
1. Kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap pemuda dalam masyarakat.
2. Keadaan para pemuda yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
3.Pendidikan moral yang tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun
kalangan masyarakat.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan
yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi pemuda-pemuda dan
remaja.
9. Kemajuan teknologi. Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif
tetapi tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negative bagi kerusakan
moral para pemuda.
10. Memudarnya kualitas keimanan. Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik
turun. Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat
berbahaya bagi moral, jika dibiarkan terus membuat kesalahan semakin kronis dan merusak citra
individu.
11. Pengaruh lingkungan. Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak
pemuda.
2.2 Solusi Dalam Mengatasi Turunnya Minat Pemuda Dalam Mengikuti Dakwah Islam

1. Hindari salah dalam bergaul, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena
pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Karena kepribadian
manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri. Apabila seseorang bergaul di lingkungan
yang baik, maka ia timbul kepribadian yang baik juga. Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang
bergaul di lingkungan yang tidak baik, maka akan timbul kepribadian yang tidak baik juga.
2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang terutama dalam
mengenalkan pendidikan agama sejak kecil. Perhatian dari orang tua juga sangat penting karena
pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap
para pemuda kelak.
3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk
dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Padahal jka dilihat dari segi kesehatan, merokok
dapat menyebabkan bnyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif sehingga kebiasaan
ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
4. Meningkstkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh. Dengan kita
mendekatkan diri kepada Allah, rajin beribadah, beramal sholeh tentu akan membuat kita
terhindar dari perbuatan yang tidak berjalan di jalan Allah.
5. Adanya mata kuliah Pendidikan moral dan Pengembangan karakter salah satunya Pendidikan
Kewarganegaraan yang diikuti mahasiswa untuk menanamkan pada diri masing-masing akan
pentingnya pendidikan karakter untuk memperbaiki moral bangsa. Lalu pendidikan agama yang
didalamnya terdapat berbagai pendekatan untuk menuju moral yang baik serta mempertegh
penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mampu memanfaatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-baiknya.

2.3 Peran Pemuda Dalam Menegakkan Islam Melalui Dakwah


Masa muda merupan masa yang paling indah. Pada saat itu kekuatan, gairah, dan
dinamika telah mencapai puncaknya, menuju puncak kearifan dan kesempurnaan. Karena itu
pemuda selalu menjadi tulang punggung setiap perjuangan, baik dalam tujuan dan misi yang
positif maupun yang negatif. Pada kondisi lain, masa muda merupakan nikmat yang akan ditanya
dan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah di akhirat.
Dalam konteks dakwah dan kebaikan, diharapkan dapat memberikan kontribusi secara
baik dalam mengemban risalah para nabi ini. Peran yang dapat mereka lakukan dalam kaitan ini
adalah:
1. Membangkitkan semangat
Pemuda Islam senantiasa mempunyai gairah untuk menjawab berbagai pertanyaan yang
muncul di sekitar problematika dan permasalahan yang terjadi disekitarnya. Pemuda Islam
adalah kader yang bersih dan belum banyak tercemari fitrahnya. Nilai-nilai, idealisme, dan fitrah
yang suci akan memberontak menghadapi realitas yang bertentangan dengannya. Karena itu
mereka akan selalu mencari jawab atas permasalahan yang ada. Hal ini akan memperngaruhi
mereka dan masyarakatnya untuk kembali kepada fitrah dan kebenaran yang hakiki.

2. Penyambung generasi dan penerus perjuangan


Mereka adalah harapan generasi tua untuk melanjutkan estafet perjuangan yang telah
dilakukan dengan susah payah dan pengorbanan yang tidak sedikit. Posisi sebagai penerus
dilakukan apabila generasi sebelumnya adalah generasi yang shalih sebagaimana termaktub
dalam al-Qur’an. Orang-orang shalih dan diikuti oleh anak keturunan mereka dengan iman.
Sebagaimana dinyatakan dalam surah al-Furqaan ayat 74 atau dalam surah ath-Thuur: 21.

3. Sebagai pengganti generasi


Apabila generasi sebelumnya adalah generasi yang kurang atau tidak baik, maka menjadi
pengganti generasi. Proses penggantiannya mungkin dilakukan dengan kedamaian, mungkin
dengan kekerasan, atau bahkan bisa saja dengan pemusnahan dari Allah kemudian Allah swt.
melahirkan generasi baru dari mereka atau dari tempat lain. Sebagaimana dinyatakan dalam
surah al-Maidah ayat 54.

4. Memperbarui semangat dan mentalitas umat


Kadang terjadi bahwa suatu bangsa mengalami kemunduran akibat mentalitas rakyatnya
yagn mengalami dekadensi sampai pada taraf bobrok. Hal ini sering terjadi ketika mereka telah
berputus asa menghadapi problema yang tidak kunjung berakhir meskipun usaha telah dilakukan.
Generasi muda akan mengalirkan darah segar dan semangat baru yang dapat membangkitkan
semangat yang loyo, membangunkan jiwa yang putus asa, dan mengobarkan api yang padam.
5. Sebagai unsur perbaikan
Keberadaannya di tengah masyarakat akan berfungsi sebagai agen yang aktif
menyebarkan dan memfungsikan potensi yang ada di masyarakatnya menuju perubahan dan
perbaikan. Dari merekalah masyarakat mendapatkan energi, bersama mereka masyarakat hidup
dan bergerak kembali melakukan kebaikan dan amal shalih.
Menyadari peranannya yang berat itu, para pemuda Islam harus membekali diri dengan
tarbiyah. Bekal tarbiyah dapat mengasah potensi fitrahnya; mencari hikmah dan ilmu yang dapat
mengembangkan keafirannya; dan memupuk jiwa kepemimpinan dan kewiraan yang selalu siap
bergerak dengan kapasitas dan posisinya masing-masing.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa pemuda sangatlah berperan dalam menegakkan
akidah Islam di era Globalisasi saat ini akan tetapi masih banyak para pemuda yang masih tidak
sadar akan peting nya dalam menegakkan akidah Islam melalui dakwah yang di laksanakan pada
masjid masjid kampus. Banyak faktor faktor yang menjadi penyebab hal tersebut terjadi akan
tetapi para pemuda harus lah sadar dan harus mengubah pola pikir mereka karena banyak sekali
peran para pemuda untuk mengubah sikap dan perilaku mereka demi menegakkan Islam di era
Globalisasi agar tidak terbawa arus negative yang dapat menyebabkan rusaknya akidah Islam di
dalam diri mereka.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com.sg/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&
ved=0ahUKEwjzhOWC3bvXAhWMmpQKHennACUQFggsMAE&url=https%3A%2F%2Fras
mulbayantarbiyah.wordpress.com%2F2014%2F11%2F06%2Fm-9-peran-pemuda-dalam-
mengemban-risalah-dakwah%2F&usg=AOvVaw2ejUJqA3FclHB79wABFfLt

femarahayu16.blogspot.sg/2017/05/problem-dakwah-kerusakan-moral.html

Anda mungkin juga menyukai