Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PERGAULAN DALAM ISLAM

 
MAKALAH
 
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

 
 
Disusun Oleh : Kelompok 3

 Ikhsan Ari Maulana 17214007


 Muhammad Ilham NurFajar 18213016

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL BAHASA DAN SASTRA


 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
( IPI ) GARUT
2021
Kata Pengantar
 
 
Bismillahirrahmanirrahim…
 
            Segala puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka penulis telah menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu.
 
            Berikut penulis  mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Konsep Pergaulan dalam
Islam”, yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari
bagaimana tata cara bergaul muda-mudi yang benar secara syariat islam dalam kehidupan bermasyarakat.
 
            Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan mohon permakluman bila mana
isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
 
            Dengan ini Kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.Aamiin….
 
 
Garut 23 maret 2021
 
 
 
 
DAFTAR ISI
                                                                                                 
          Kata Pengantar …………………………………….…………….. 2
          Daftar Isi …………………………………………….……………. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang …………………………………………………………..   4
1.2              Rumusan Masalah …………………………………….…………………   4
1.3              Maksud dan Tujuan …………………………………...…………………   4
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Konsep pergaulan dalam islam …………………..……………... 6
2.2  Aspek-aspek Perkembangan Remaja ………………………………………. 7
2.3  Ciri-ciri masa Remaja ………………. ………………………………..…..   10
2.4  Perilaku Remaja saat ini …………………………………………………..   10
2.5  Etika Pergaulan remaja dalam islam ……………………………………...   11
2.6  Dampak Negatif Pergaulan remaja …………………………………….…   17
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan ………………………………………………………………………   18
3.2  Saran …………………………………………………………………………….   18
 
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 19
BIODATA ……………………………………………………….. 20
 
 
 
 
 

 
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1.         Latar Belakang
Di era globalisasi ini, dunia dipenuhi dengan berbagai macam teknologi yang canggih. Mulai dari teknologi yang
menguntungkan sampai teknologi yang dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan. Dan dari
teknologi ini dapat kita ambil contoh yaitu TV. Bagaimana kita lihat banyak acara yang justru menghancurkan
kepribadian pemuda pemudi kita.
Mereka mengikuti adegan yang ia lihat. Seperti berpacaran, berdua-duaan  yang bukan muhrimnya (berkhalwat) dan
masih banyak hal-hal yang dikerjakan yang sebenarnya di luar syariat Islam. Kalau tanpa, kesadaran dari diri kita
masing-masing maka generasi selanjutnya akan hancur akan banyak generasi baru yang lahir tanpa berlandaskan
agama Islam. Dengan melihat kejadian di atas maka hal inilah yang melatarbelakangi  kami  menyusun makalah ini.
 
1.2.         Rumusan Masalah
1. Apa yang Di maksud dengan Konsep Pergaulan dalam Islam?
2. Apa Saja Aspek-aspek Perkembangan pada Masa remaja?
3. Apa Saja Ciri-Ciri Masa remaja?
4. Bagaimana Etika bergaul Muda Mudi dalam Islam?
5. Apa Dampak Negatif Dari Pergaulan Muda-Mudi dalam Islam?
 
1.3.         Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
 Untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
 Untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,
 Untuk mendalami dan mengamalkan betapa pentingnya  Menurut Syari’at Islam
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1.          Pengertian

Etika Pergaulan dalam Islam

Islam merupakan agama yang mengajarkan pengikutnya berbagai dasar dalam menjalani kehidupan didunia, juga
untuk menyiapkan diri di akhirat. Islam tidak semata mengenai ibadah yang sifatnya kepada Allah, tetapi juga
ibadah yang sifatnya pergaulan kepada sesama manusia, Hablumminannas. Berikut Etika Pergaulan dalam Islam.

Mengingatkan dan Takut kepada Allah

Seorang hamba hendaknya selalu mengingatkan akan Allah kepada saudara-saudaranya dalam setiap pergaulan
dengan mereka, dalam jual beli, dalam majlis ilmu, dalam bercengkerama, dalam rumah tangga dan lain-lain.
Mengingatkan akan Allah akan membuat Allah ridha dan cinta kepada Anda. Selanjutnya Allah akan membuat
orang lain mencintai Anda. Ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan memanggil Jilbril dan berkata
kepadanya,

“Aku mencintai seseorang, maka cintailah dia. Jibril pun mencintainya dan meletakkan kemudahan kepadanya di
dunia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah telah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan kelak Allah Yang Maha
Pengasih akan menjadikan kasih sayang untuk mereka.” (QS. Maryam : 96) Yaitu dengan menanamkan kasih
sayang di hati orang lain untuk orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan.
 
2.2.          Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja

1. Aspek Fisik
Secara fisik masa remaja ditandai dengan matangnya organ-organ seksual dimana remaja pria mengalami
pertumbuhan pada organ testis dan kelenjar prostart, matangnya organ-organ ini memungkinkan remaja pria
mengalami mimpi basah, sementara remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium yang bisa
menghasilkan sel telur yang membuat remaja putri mengalami haid.

1. Aspek Intlektual (kognitif)


Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir oprasional formal, tahap ini ditandai dengan
kemampuan berfikir afstrak (seperti memecahkan persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri
ideal dirinya, orang lain dan masyarakat), dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan masalah).Tipe
pemikiran logis ini.oleh plaget disebut juga pemikiran deduktif hipotatik (hypotatical-deductivereasoning),yaitu
kemampuan koqnitif untuk mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara memecahkan
masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir oprasional formal ini ditandai juga dengan ciri-ciri:
–          Cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang
–          Kemampuan berpikir hipotetik
–          Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horizon berpikirnya semangkin luas seperti
aspek-aspek sosial, moralitas dan keadilan.

1. Aspek Emosi
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ seksual mempengaruhi emosi atau
perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih
intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal ( MTS), perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif
dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang sering bersifat negatif dan
tempramental atau mudah tersinggung, marah dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu hidup
dilingkungan yang kurang harmonis.

1. Aspek Sosial
Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, kemampuan ini
mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan
berkembangnya sikap”comformity” yaitu kecendrungan untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
kegemaran, atau keinginan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang nakal, menjadi
pecandu NAPZA, meminum minuman keras, free sek atau berprilaku kriminal, ini disebabka pada saat remaja itu
mencontoh, dia kurang memperhitungkan baik buruknya sesuatu tindakan yang akan dilakukan, tapi pada saat
remaja sudah menanjak dewasa maka kemampuan untuk menirunya berkurang karena kemampuan untuk berpikir
sudah semangkin matang.

1. Aspek Kepribadian
Masa remaja merupakan saat berkembang self identity ( kesadaran akan identitas atau jati diri), remaja dihadapkan
kepada berbagai pertanyaan:
Siapa saya ?
Apa peran saya …?
Mengapa saya harus melakukan….?
Apa bila remaja memahami dirinya, peran-peranya dalam kehidupan maka dia akan menemukan jati dirinya dalam
arti lain dia akan memiliki kepribadan yang sehat sebaliknya apa bila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan
atau kekacauan sehingga ia cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja yang mempunyai
kepribadian yang kurang sehat dia cendrung untuk melakukan tindakan – tindakan atau prilaku yang menyimpang
yang keluar dari aturan-aturan norma baik itu norma sosial maupun norma hukum seperti:
remaja pria rambutnya di cat merah, memakai anting-anting, memakai gelang dan kalung, pakaian compang
camping, bertato, merokok narkoba dan minumminumam keras  Prilaku nakal atau aneh-aneh itu berkembang
karena dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya orang tua tidak memberikan ketauladanan dalam berakhlak mulia
atau pengamalan ajaran agama, orang tua bersikap bebas, otoriter, maka anak mengalami pola asuh yang salah.
1. Aspek Kesadaran Beragama
Pilkunas (1976) mengemukakan pendapat william kay.yaitu bahwa tugas utama prkembangan remaja adalah
memperoleh kematangan system moral untuk membimbing perilakunya.Kematangan remaja belumlah
sempurna,jika tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal. Pendapat ini menunjukan tentang
pentingnya remaja memiliki landasan hidup yang kokoh, yaitu nilai-nlai moral, terutama yang bersumber dari
agama.Terkait dengan kehidupan beragama remaja, ternyata mengalami proses yang cukup panjang untuk mencapai
kesadaran beragama yang diharapkan. Kualitas kesadaran beragama remaja sangat diperbaharui oleh kualitas
pendidikan atau pengalaman keagamaan yang diterimanya sejak usia dini, terutama di lingkungan keluarga.

2.3.          Ciri-Ciri Masa Remaja


 Peningkatan emosional yang terjadi secara singkat.
Peningkatan emosional ini merupaakan hasil perubahan fisik, terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Pada
masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang di tujukan kepada remaja, misalnya mereka di harapkan untuk tidak lagi
bertingkah seperti kanak-kanak.
 Perubahan secara fisik juga di sertai kematangan seksual.
Perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang
terjadi perubahan internal seperti sistem sirrkulasi, pencemaan dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal
sebagai contoh tinggi badan, berat badan dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
 Perubahan yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain
Selama masa remaja banyak hal hal yang menarik bagi dirinya di bawah dari masa kanak-kanak di gantikan hal
yang menarik yang lebih matang.
 Perubahan nilai
Dari perubahan nilai mereka menganggap pentingnya masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah
mendekati dewasa.

2.4.         Perilaku Remaja Saat ini

Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptif yang dapat menciptakan kondisi nyaman untuk
bertanya untuk membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya. Beberapa penelitian menunjukan, remaja
putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Penelitian di jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3% remaja putri
hamil peranika mengaku taat beribadah.

Remaja merupakan kelompok dari manusia yang baru tumbuh dari masa kanak kanak kemasa dewasa. Pertumbuhan
remaja ini saah satunya di tandai dengan kematangan biologis, misalnya, bagi wanita, dengan haid, yang pertama
dan bagi pria dengan mengeluarkan sperma oleh sebab mimpi basah. Karena masa remaja itu merupakan masa
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam kondisi yang demikian itu, masa remaja sangat
membutuhkan bimbingan nilai-nilai islam. Dalam kaitan seks, para remaja harus mengendalikan hawa nafsu.
Hancurnya moralitas remaja saat ini tampaknya terus menjadi fakta yang layak di sesali remaja mulai kehilangan
moralitasnya sehingga degradasi moralitas di kalangan mereka sangat sulit untuk di selesaikan.

Pergaulan bebas yang biasanya terjadi di kalangan remaja mudah di lakukan sebab pada masa ini, para remaja
memiliki kondisi mental dan pemikiran yang sangat labil, serta mudah terjebak pada hal-hal yang tidak baik di
lakukan oleh karena itu, ketika pergaulan menjadi akan masalah, perlu di usahakan suatu bentuk pergaulan dimana
remaja dapat menjauhi perbuatan yang tidak baik.
 
2.5.          Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam

Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada
dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi,
kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-
obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang
tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran
di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman.
Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang
nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-
rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat
diantara empat masa kehidupan di dunia ini.
Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai
agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku
yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan
kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang
yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu
birahi serta menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh
kecuali muka dan kedua telapak tangan. Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga
memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang. Seperti
yang sudah di jelaskan dalam firman Allah Surat Al Ahzab Ayat 59 :

Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah “
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
”.dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
 
2. Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya
perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang
dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada
kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat
umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
Ÿ
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk.”
 
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-
batasan sebagai berikut:

– Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di
tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya
menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.

–  Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang
dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak
disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

1. Dilarang Berkhalwah (berduaan antara pria dengan wanita)


Rasulullah melarang pria dan wanita berkhalwah baik di tempat umum maupun di tempat sepi, karena yang ketiga
adalah syaitan. Khalwah adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak ada hubungan suami istri dan tidak
pula mahram tanpa ada orang ketiga. Termasuk khalwah berdua-duaan di tempat umum yang antara mereka dengan
pasangan itu saling tidak kenal mengenal atau saling kenal tapi tidak punya kepedulian, atau tidak punya kontak
komunikasi sama sekali, sekalipun berada dalam area yang sama, seperti di pantai, pasar, restoran, apalagi di
bioskop dan tempat-tempat hiburan tertutup lainnya. Syaitan akan selalu mencari peluang dan memanfaatkan segala
kesempatan untuk menjerumuskan anak cucu Adam. Dalam banyak kasus muda-mudi mudah sekali jatuh ke dalam
perzinaan apabila sudah berdua-duaan di manapun. Jadi larangan berkhalwah sebagai tindakan pencegahan supaya
tidak terjatuh ke lembah dosa yang lebih dalam.
1. Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan mahram. (QS.
Al-Ahzab : 32
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu
tunduk[1213] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[1214] dan
ucapkanlah Perkataan yang baik”

1. Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang
beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama
mahramnya.”
1. Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita
dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam
Tarjamah Riyadush Shalihin).

Tata Cara Pergaulan Remaja :


1)      Mengucapkan dan Menjawab Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti
dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut. Islam mengajarkan kepada sesama Muslim untuk saling
bertukar salam apabila bertemu atau bertamu. Rasulullah SAW bersabda :
“ Kamu tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan tidak akan beriman sebelum berkasih sayang. Maukah kamu
aku tunjukkan suatu amalan yang akan dapat memupuk rasa kasih sayang sesamamu? Yaitu senantiasalah
mengucapkan salam sesamamu.” (HR.Muslim)
2)  Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak
menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu.
3)      Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Lebih Muda
4)     Bersikap Santun dan Tidak Sombong
5)      Bicara dengan Perkataan yang Sopan
6)      Tidak Boleh Saling Menghina
7)      Tidak Boleh Saling Membenci dan Iri Hati
8)      Mengisi Waktu Luang untuk Kegiatan yang Bermanfaat
9)     Mengajak untuk Berbuat Kebaikan

2.6.          Dampak Negatif Pergaulan Muda-Mudi dalam Islam


1. Menghancurkan masa depan remaja
2. Memupuskan harapan orang tua dan keluarga
3. Terseret dalam lingkaran syetan
4. Melakukan dosa dosa besar .
5. Mengarah pada perzinaan dan prostitusi yang dapat menyebabkan HIV atau AIDS.

 
 
BAB III
PENUTUP
 
3.1.  Kesimpulan

Sebagai umat islam yang beriman dan hidup di lingkungan masyarakat luas, kita harus mempunyai ahlaq yang baik
di karenakan kita sudah di berikan akal pikiran yaitu untuk berfikir mana yang baik dan mana
yang buruk.Dan apabila kita tidak mempunyai ahlaq yang baik pastilah kita akan di benci oleh orang – orang di
sekitar kita itu semua di sebabkan karena kita tidak mengikuti apa yang telah ditentukan oleh syari’at islam. Dari
sinilah kita dapat mengetahui bahwa pergaulan muda mudi sangatlah penting dan harus mengikuti syari’at islam
agar kehidupan kita semua tertata dengan baik.

3.2.  Saran

Dalam kehidupan sehari – hari seharusnya kita menjadikan Al – Qur’an dan Assunah sebagai pegangan hidup agar
kita semua selamat dunia akhirat. Amin.
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
 
MAg, Berakidah benar, Berakhlak Mulia, kelas XI Insan Madani, Sleman, 2006
Materi pokok, Aqidah Akhlak Buku II Modul 7-12, Jakarta, Dirjen Binbaga Islam dan UT, 1998
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhaj al-Muslim, (Beirut: Dar al-Fikri, 1976)
Dhuha al-Islam, Jilid III, (Kairo: Muktabah an-Nahdhah, 1973)
Ilmu Akhlak, (Jakarta : Bulan Bintang, 1975)
http://assyafieq.blogspot.com/2010/11/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html
http://www.scribd.com/doc/23777988/Pergaulan-Dalam-Pandangan-Islam

Anda mungkin juga menyukai