Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERGESERAN NILAI-NILAI MORAL MASYARAKAT DAN


IMPLIKASINYA TERHADAP MORALITAS REMAJA

(Menurut Agama Islam]

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
1. DINI ANDRI YANI
2. ALYA APRILTA
3. ZHALIKA PUTRI UTAMI GURU MAPEL; MUSLIM S.pd
4. RANTI AYU FEBRIANI
5. AFWA BIO MEYLANDANI
6. DIMAS BAYU SAPUTRA
7. ANDRI YANSYAH
8. RAZA WIRAWAN

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………….………………………...............….
KATAPENGANTAR………………………………………...…………

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah …………………………………………….


Rumusan Masalah…………………………………..…………………
Tujuan penulis....….…………………………………...………………

BAB II PEMBAHASAN

pengertian moral …………………………………........................


terbentuk nya moral………………........................................
peran keluarga………………………………...............................

BAB III PENUTUPAN


kesimpulan…………………………………..................................
saran...................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Nilai Moral ini tersusun hingga selesai.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Manusia Nilai


Moral dan Hukum ini dapat memperluas informasi untuk
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Masalah moral, adalah suatu masalah yang menjadi


perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang
telah maju, maupun dalam mayarakat yang masih
terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang
menganggu ketentraman yang lain. Jika dalam suatu
masyarakat banyak orang yang rusak moralnya, maka
akan goncanglah keadaan masyarakat itu. Kemerosotan
moral merupakan salah satu masalah sosial yang kerap
terjadi di masyarakat. Dimana kita lihat, kasus korupsi,
kekerasan seksual, tawuran di kalangan pelajar, tingginya
tingkat kriminalitas, serta pergaulan bebas, hingga
kebiasaan masyarakat mengotori lingkungan dengan
membuang sampah sembarangan, sudah merupakan hal
yang ‘lumrah’ terjadi. Moral dipahami sebagai ajaran-
ajaran, wejanganwejangan, patokan-patokan, kumpulan
peraturan dan ketetapan yang disampaikan secara lisan
ataupun tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup
dan bertindak, agar menjadi manusia yang baik (Suseno,
1987: 14). Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang.
Karena pentingnya moral tersebut ada penyair Arab yang
mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu
bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila
bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah
bangsa tersebut bersama moralnya (Daradjat, 1977: 9).

B. Rumusan masalah
Adapun perumusan masalah makalah ini membahas
mengenai moral yang mencakup hal-hal berikut :
1. Apa pengertian moral ?
2. Apa peran keluarga dalam pengendalian moral ?
3. Apa pengaruh lingkungan sosial bagi eksistensi moral
pada remaja ?
4. Bagaimana terbentuk nya moral ?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


Untuk mengetahui pengertian moral.
Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi moral
pada manusia.
Untuk menambah wawasan bagi penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MORAL
Istilah moral berasal dari kata latin mos (moris) yang
berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau
tatacara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan
kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan,
nilai- nilai atau prinsip-prinsip moral.

Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai


yang berkenaan dengan baik-buruk. Terdapat dua kaidah dasar
moral: Pertama, kaidah sikap baik, dimana seorang seharusnya
bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik tersebut
harus dinyatakan dalam bentuk yang konkret, tergantung dari
apa yang baik dalam situasi yang konkret itu. Kedua, kaidah
keadilan, dimana sebagai prinsip kesamaan yang masih tetap
mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Seseorang dapat
dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut
sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh
kelompok sosialnya

2. Perkembangan Moral Versi Kohlberg


Menurut Kohlberg sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah,
menemukan tiga tingkat pertimbangan moral yang dilalui manusia
masa anak-anak remaja dan dewasa. Setiap tingkat perkembangan
terdiri atas dua tahap perkembangan sehingga secara keseluruhan
perkembangan moral manusia terjadi dalam enam tahap.
Perkembangan sosial dan moral manusia terjadi dalam tiga
tingkatan besar yang meliputi:
a) Tingkat moralitas prakonvensional yaitu ketika manusia

berada dalam fase perkembangan anak (usia 4-10 tahun)


yang belum mengganggap moral sebagai kesepakatan
tradisi sosial.
b) Tingkat moralitas konvensional yaitu ketika manusia

menjelang dan mulai memasuki fase perkembangan


remaja (usia 10-13 tahun) yang sudah menganggap moral
sebagai kesepakatan tradisi sosial.
c) Tingkat moralitas pascakonvensional yaitu ketika manusia

telah memasuki fase perkembangan remaja dan dewasa


(usia 13 tahun ke atas) yang memandang moral lebih dari
sekedar kesepakatan tradisi sosial.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Moral
Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh
lingkungannya. Anak memperoleh nilai-nilai moral dari
lingkungannya, terutama dari orangtuanya. Anak belajar untuk
mengenal nilai-nilai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
tersebut. Dalam mengembangkan moral anak, peranan orangtua
sangatlah penting terutama pada waktu anak masih kecil.
1.Orangtua

Menurut Syamsu Yusuf ada beberapa sikap orangtua yang perlu


diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak
diantaranya sebagai berikut:
a. Konsisten dalam mendidik anak
Ayah dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama
dalam melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu kepada
anak. Suatu tingkah laku anak yang dilarang oleh orangtua pada
suatu waktu harus juga dilarang apabila dilakukan kembali pada
waktu lain.
b. Sikap orangtua dalam keluarga
Secara tidak langsung sikap orangtua terhadap anak dapat
mempengaruhi perkembangan moral anak yaitu melalui proses
peniruan (imitasi). Sikap orangtua yang keras (otoriter) cenderung
melahirkan sikap disiplin semu pada anak, sedangkan sikap yang
acuh tak acuh atau sikap masa bodoh cenderung mengembangkan
sikap kurang bertanggung jawab dan kurang mempedulikan
norma pada diri anak. Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh
orangtua adalah sikap kasih sayang, keterbukaan, musyawarah
(dialogis) dan konsisten.

c. Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut


Orangtua merupakan panutan (teladan) bagi anak,
termasuk panutan dalam mengamalkan ajaran agama.
Orangtua yang menciptakan iklim yang religius dengan
cara memberikan bimbingan tentang nilai-nilai agama
kepada anak, maka anak akan mengalami
perkembangan moral yang baik.

d. Sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma


Orangtua yang tidak menghendaki anak
anaknya berbohong maka mereka harus menjauhkan dirinya dari
perilaku berbohong. Apabila orangtua mengajarkan kepada anak
agar berperilaku jujur, bertutur kata yang sopan, bertanggung
jawab atau taat beragama tetapi orangtua sendiri menampilkan
perilaku yang sebaliknya, maka anak akan mengalami konflik
pada dirinya dan akan menggunakan ketidak kosistenan orangtua
sebagai alasan untuk tidak melakukan apa yang Diinginkan oleh
orangtuanya.bahkan mungkin akan berperilaku seperti orang
tuanya

4.PROBLEMATIKA MORAL DALAM MASYARAKAT


DAN NEGARA
1. Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam pembinaan
Nilai Moral

Keluarga berperan sangat penting bagi pembinaan nilai moral


anak. Hal ini karena dalam keluargalah, pendidikan pertama
dan utama anak sebelum memasuki dunia pendidikan dan
masyarakat. Kehidupan keluarga yang baik akan
mempengaruhi perkembangan jiwa dan nilai moral anak ke
arah yang baik, begitu pula sebaliknya.

2. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan


Nilai Moral

Pengaruh pergaulan dengan teman sebaya sangat


mempengaruhi sikap dan perilaku generasi muda dalam hal
moralnya. Berteman dengan teman yang tidak baik sikap dan
perilakunya juga tutur katanya akan menyebabkan anak akan
cepat meniru hal-hal negative, sebaliknya jika berteman
dengan orang yang senantiasa berbuat baik juga akan
menyebabkan anak meniru hal-hal positif tersebut.

3. Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan


Nilai Moral Individu

Figur otoritas harus memberi contoh yang baik bagi


masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Pengaruh figure
otoritas terhadap perkembangan nilai moral individu sangat
besar pengaruhnya. Figur masyarakat seperti presiden,
pejabat pemerintah, maupun artis idola harus memberi
contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari karena
berpengaruh terhadap pembinaan mental dan norma
generasi muda.

4. Pengaruh Media Telekomunikasi Terhadap


Perkembangan Nilai Moral
Pengaruh media telekomunikasi akhir-akhir ini memang
cukup memprihatinkan di kalangan generasi muda.
Penyalahgunaan sarana telekomunikasi yang seharusnya
digunakan sesuai fungsinya ini cukup mempengaruhi sikap
dan generasi muda kita. Perilaku pergaulan bebas dan seks
bebas akhirnya merambah dengan begitu cepat di kalangan
generasi muda.

5. Pengaruh Media Elektronik dan Internet terhadap


Pembinaan Nilai Moral

Media Elektronik dan internet menjadi sarana


penyebarluasan globalisasi, yang mengandung unsur negative
di dalamnya. Pengaruh negatif tersebut dapat mempengaruhi
sikap dan pikiran generasi muda.

BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan

Moral adalah suatu hal yang harus kita miliki dalam setiap
jiwa, terlagi di negara kita ini dimana nilai moralitas sangt
diperhatikan betul baik kehidupan di kota maupun di desa
sekalipun. oleh karna itu Sebagai warga negara kita perlu
mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas
mengenai moral agar terjadi keselarasan dan harmoni
kehidupan.
Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad dan roh dan
makhluk yang paling sempurna, paling tertinggi derajatnya,
dan menjadi khalifah di permukaan bumi.

Anda mungkin juga menyukai