Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu : Asiah, S.Pd., M.Pd.

PERKEMBANGAN MORAL

Disusun Oleh :

1. Dian Elita Apriani (4233111026)


2. Najwa Salsabila Endy (4232411004)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

RINGKASAN .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

2. Tujuan .......................................................................................................... 1

3. Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................................... 3

BAB III METODE PELAKSANAAN .................................................................. 4

BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

BAB V KESIMPULAN .......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 7

i
RINGKASAN

Moral merupakan suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap


individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan
menghormati antar sesama. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa moral
adalah sesuatu yang dihasilkan oleh nilai budaya dan nilai agama yang mengatur
suatu individu dalam berperilaku antar sesama manusia.
Seseorang dapat dianggap bermoral apabila memiliki kesadaran untuk
menerima serta melakukan peraturan yang berlaku dan bersikap atau memiliki
tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjujung tinggi di
lingkungannya. moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai
positif sesuai dengan norma yang ada di suatu masyarakat dengan harapan moral
dapat menjadi kemampuan untuk hidup secara harmoni dengan manusia dan makhluk
lainnya, dan kemampuan untuk menjadikan dunia ini sebagai wahana kemakmuran
dan kesejahteraan bersama agar bangsa tersebut tidak terjadi tindakan-tindakan
seperti penyelewengan yang dapat merugikan bangsa dan negara.
Moral dapat membentengi diri kita dari hal-hal negatif yang dapat merugikan
diri sendiri ataupun orang lain. Sebegitu pentingnya bagi seseorang memiliki moral
yang baik, agar ia bisa diterima dilingkungan yang baik pula. Maka pembentukan
moral itu sendiri juga sangat penting. Karena moral yang baik bisa didapat dengan
pembentukan moral yang merujuk pada hal positif.
Salah satu yang bisa menjadi kunci dalam pembentukan moral adalah
keluarga. Karena didalam keluargalah semua pembentukan dimulai, sebelum turun
pada masyarakat pergaulan, dan lingkungan. Jika didalam keluarga sudah dibangun
pondasi moral yang baik, maka diluar keluarga pun seseorang dapat
melakukan moral yang baik. Maka perlu pendekatan dari keluarga pada
remaja, agar terbentuk moral yang baik, dan bahkan pendekatan keluarga
diharapkan mampu mengatasi moral remaja yang buruk. Dan dapat menjadikan
remaja didalam keluarga itu bermoral baik. Dan dapat memberikan dampak positif
bagi lingkungan.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Moral memiliki arti norma atau nilai-nilai yang mengatur bagaimana


suatu individu saling berinteraksi dengan sesama manusia. Bagaimana seseorang
dapat bersikap dengan baik dengan hormat menghormati dengan sesama.
Sehingga menjadikan moral menjadi suatu hal yang sangat penting dan perlu
dijaga agar tetap menjadi moral yang baik. Dan salah satu yang menjadi fokus
kita dalam pembentukan moral adalah remaja.

Pada masa saat ini ada banyak masalah moral yang dimiliki oleh remaja.
Diusia remajanya ada banyak penyimpangan moral yang dilakukan. Karena
sikapnya yang labil diusianya yang belum matang menjadikannya mudah
terpengaruh, sehingga membuat banyak remaja yang memiliki moral yang
buruk. Sehingga perlu perlakuan yang harus benar-benar diperhatikan dalam
menyikapi masalah ini.

Keluarga adalah pihak awal yang mempengaruhi bagaimana pembentukan


moral itu. Bila seorang remaja mendapat pemahaman moral yang baik didalam
keluarga maka moral baik itu pula yang akan dibawa remaja keluar dari
keluarga. Pengaruh-pengaruh luar yang bisa membawa remaja pada kemunduran
moral dapat dikurangi dengan penguatan dari keluarga. Maka dari itu perlu
adanya pendekatan keluarga dalam peningkatan perkembangan moral bagi
remaja.

2. Tujuan

Adapun tujuan dari rekayasa ide ini adalah sebagai berikut :


1. Memberikan pemahaman mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam
peningkatan perkembangan moral remaja melalui pendekatan keluarga.
2. Memberikan suatu ide untuk mengingkatkan perkembangan moral
remaja melalui pendekatan keluarga.

1
3. Manfaat

Adapun manfaat dari rekayasa ide ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah wawasan mengenai peningkatan perkembangan moral


remaja melalui pendekatan keluarga.
2. Menemukan upaya atau ide yang dapat digunakan dalam upaya
peningkatan perkembangan moral remaja melalui pendekatan keluarga.

2
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

Remaja merupakan usia transisi dari anak-anak meuju dewasa, dimana sangat
rentan dalam pengaruh-pengaruh. Didalam usia ini, remaja sangat mudah mendapat
pengaruh buruk dari luar, atau bahkan pengaruh itu sebenarnya muncul dari dalam
diir remaja itu sendiri. Yang mana dapat menyebabkan kerugian bagi diri remaja
atau pun orang lain. Terlebih dalam perkembangan moral, dimana remaja akan
menampilkan moralnya dihadapan keluarga atau pun masyarakat. Sehingga bila
moral yang buruk yang dimiliki oleh remaja, maka ia akan mendapatkan dampak
yang buruk pula bagi dirinya. Maka dari itu perlu adanya penyelesaian akan
perkembangan moral yang buruk pada remaja ini. Dan itu bisa dimulai dari keluarga.
Keluarga yang merupakan unit yang dekat dengan nya harus bisa
membentuk pola moral yang baik pada remaja. Baik orang tua, maupun adik dan
kakak. Semua harus bisa membentuk moral yang baik itu, seperti memperbanyak
waktu bagi keluarga untuk berdiskusi dan bertukar pikiran satu sama lain, dan
bahkan orang tua dapat memberikan pengajaran moral bagi remaja. Agar terbentuk
pola moral yang baik bagi remaja.

3
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam rekaya ide ini adalah dengan mengumpulkan
data mengenai perkembangan moral remaja pada sampel kelas VII - A SMP
SWASTA AN- NUR MULIA Medan. Lalu menciptakan ide dalam upaya
peningkatan perkembangan moral remaja melalui pendekatan keluarga dengan hasil
pemikiran dan juga dengan membaca sumber bacaan yang relevan terhadap
peningkatan perkembangan moral remaja melalui pendekatan moral. Sehingga
menghasilkan ide yang diharapkan bisa mengatasi permasalahan perkembangan
moral remaja melalui pendekatan keluarga.

4
BAB IV

PEMBAHASAN

Ide yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan perkembangan moral


remaja melalui pendekatan keluarga antara lain:

1. Keluarga membangun kebiasaan religius dalam diri remaja, seperti


membangun pola beribadah yang baik bagi remaja. Karena bila remaja
punya kedekatan dengan Tuhan, maka moralnya pun akan mengarah pada
hal yang positif. Diharapkan remaja dapat membawa moral yang baik saat
berada diluar keluarga.
2. Tiap anggota keluarga diharapkan meluangkan waktu lebih untuk
berkumpul bersama anggota keluarga yang lain, berdiskusi dan bertukar
pikiran mengenai kegiatan keseharian yang mereka lakukan. Dan saling
terbuka satu sama lain jika ada masalah yang dihadapi tiap anggota
keluarga. Dengan demikian diharapkan orang tua bisa mengetahui jika ada
perilaku moral yang salah dalam diri remaja. Sehingga bisa cepat
mengatasinya.
3. Orang tua menetapkan jam keluar rumah bagi remaja, seperti jam malam.
Minimal pukul berapa remaja harus ada dirumah. Karena ada banyak sekali
hal 5egative yang dapat dilakukan oleh anak seusia remaja di tengah
malam. Karena pergaulan remaja juga pasti mempengaruhi moralnya. Dan
kegiatan yang dilakukan remaja ditengah malam diluar rumah, ditakutkan
adalah hal-hal 5egative yang dilakukan bersama teman-temannya yang
membawa pengaruh moral buruk.
4. Orang tua secara khusus diharapkan lebih bisa membagikan cerita-cerita
yang bisa membangun moral remaja. Seperti pemahaman pola moral yang
baik dan yang buruk, seperti cerita-cerita atau perumpamaan. Yang bisa
membawa remaja mengerti tentang pola moral yang harus dilakukan.

5. Dan tentunya orang tua harus memberikan contoh penerapan moral yang
baik pada remaja. Seperti moral yang baik dalam masyarakat, sehingga
remaja dapat terbiasa dengan itu.

5
BAB V

KESIMPULAN

Moral merupakan suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap


individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan
menghormati antar sesama. Bagaimana moral kita yang terbentuk seperti itulah kita
akan bersikap pada sesama. Dan remaja sebagai fokus dalam perkembangan moral
disini, harus dapat dibawa pada perkembangan moral yang baik atau dengan kata
lain positif. Agar yang dilakukan oleh remaja itu adalah perbuatan dan perilaku
baik juga. Dan perkembangan moral yang baik itu bisa dimulai dari dalam keluarga,
sebagai unit terdekat dengan remaja. Semua anggota keluarga harus ikut
berpartisipasi dalam pengembangan moral. Sehingga diharapkan remaja bisa
memiliki moral yang baik

6
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2009. Pikologi Perkembangan Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Fahrudin. 2014. Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai


Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja. Jurnal Pendidikan. 12(1): 41-54.

Nuskhi, U. 2018. Hubunngan Pendidikan moral Dan Komunikasi Dalam


Keluarga dengan Perilaku Sosial Anak. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. 9 :878-886

Anda mungkin juga menyukai