Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN MORAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perkembangan Anak 2
Dosen Pengampu : Neng Awalia Faridah, M.Pd

Disusun oleh:

Alfiyatul Hasanah
Isyfina Kamilah

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT MADANI NUSANTARA

Jl. Lio Balandongan Sirnagalih (Beugeg) No.74 Kel.Cikondang Kec.Citamiang

Kota Sukabumi

2022
KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah sudah ada
ditangan pembaca.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada jungjungan kita Nabi
Muhammad saw, keluarga serta sahabat yang telah membawa perubahan bagi
peradaban dunia dengan hadirnya agama islam sebagai peradaban terbesar yang tak
lekang oleh zaman.
            Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada rekan-rekan  mahasiswa dan
mahasiswi, atas bantuan dan partisipasinya untuk penyelesaian makalah ini. Adapun isi
makalah ini tentang “Perkembangan Moral.”
            Besar harapan kami agar makalah ini dapat berguna untuk para rekan-rekan
dalam proses perkuliahan untuk membantu Mahasiswa(i) dalam mencari informasi yang
relevan dan aktual serta menambah dan memperluas wawasan kita .
            Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf jika dalam proses penulisan makalah ini
banyak kekurangan disana dan disini. Pikiran kritis dan sumbang saran sangat
diharapkan demi perbaikan makalah ini.

Sukabumi, 27 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Pengertian Moral..................................................................................................3

2.2 Pendidikan Moral pada Anak Usia Dini..............................................................3

2.3 Tahapan Perkembangan Moral............................................................................5

BAB III............................................................................................................................10

PENUTUP.......................................................................................................................10

1. Kesimpulan..........................................................................................................10

2. Saran.....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini bangsa kita sedang terpuruk mengalami banyak krisis, lebih tepatnya
krisis multidimensional. Salah satu sektor yang sangat memerlukan penanganan khusus
adalah krisis moral, maka sudah seharusnya pendidikan sebagai agent of change
mengambil peranan utama yang berdiri di garda terdepan sebagai benteng moral bangsa.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh
anak.
Di dalam Bab II Pasal 3 UU Sisdiknas 2003 juga dituliskan bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pendidikan moral dan pembangunan
karakter bangsa. Pendidikan moral merupakan bagian integral yang sangat penting dari
pendidikan kita. Untuk itu dunia pendidikan harus mampu menjadi motor penggerak
untuk memfasilitasi pembangunan moral bangsa, sehingga setiap peserta didik
mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan
demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi NKRI dan norma-norma sosial di
masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Faktanya meskipun pendidikan karakter dan moral menjadi prioritas utama
pendidikan bangsa kita, tetapi rupanya belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Terbukti berdasarkan hasil survei yang dihimpun oleh BPS (Badan Pusat Statistik)
justru kenakalan remaja mengalami kenaikan sepanjang tahun.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas memunculkan berbagai pertanyaan; bagaimana menanamkan
moral pada peserta didik agar tindak perbuatan amoral semakin menurun? Bagaimana
tahapan-tahapan dalam perkembangan moral peserta didik?

1.3 Tujuan Pembahasan


Maka menurut hemat penulis, untuk mampu menjawab dua pertanyaan tadi
diatas maka pemahaman kita sebagai pendidik akan urgensi tahapan-tahapan
perkembangan sangat perlu untuk dipahami, agar dalam implementasinya kita tidak
melenceng dari koridor dan kaidah dasar dalam pendidikan moral. Sehingga sesuai
harapan kita bersama pendidikan mampu menanamkan moral dan mampu
melaksanakanya secara tepat guna. Penulis berharap makalah sederhana ini dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai tahapan-tahapan perkembangan moral.
Semoga bermanfaat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Moral


Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan; kesadaran
untuk melakukan perbuatan baik, kebiasaan melakukan baik, dan rasa cinta terhadap
perbuatan baik.

Menurut Piaget (Inggridwati; 2008, h.3-21), hakikat moralitas adalah


kecenderungan menerima dan menaati sistem peraturan. Sedangkan, menurut Kohlberg
(Inggridwati; 2008, h.3-22) mengemukakan bahwa aspek moral adalah sesuatu yang
tidak dibawa dari lahir, tetapi sesuatu yang berkembang dan dapat
diperkembangkan/dipelajari. Perkembangan moral merupakan proses internalisasi
nilai/norma masyarakat sesuai dengan kematangan dan kemampuan seseorang dalam
menyesuaikan diri terhadap aturan yang berlaku dalam kehidupannya. Jadi,
perkembangan moral mencakup aspek kognitif yaitu pengetahuan tentang baik/buruk
atau benar/salah, dan aspek afektif yaitu sikap perilaku moral mengenai bagaimana cara
pengetahuan moral itu dipraktekan.

Disamping perilaku moral, ada juga perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang
tidak sesuai dengan harapan sosial karena sikap tidak setuju dengan standar sosial yang
berlaku atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri; serta perilaku amoral
atau nonmoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial karena
ketidakacuhan atau pelanggaran terhadap standar kelompok sosial. 1

1
Munari, “Tahap Perkembangan Moral Perspektif Barat Dan Islam,” Pendidikan 2, no. 1 (2016): 1–1.

3
2.2 Pendidikan Moral pada Anak Usia Dini
Pendidikan adalah upaya pengubahan perilaku pada anak usia dini untuk
menjadi lebih baik, yang terpenting pada Pendidikan moral anak usia dini. Pada
pelaksanaan Pendidikan moral anak usia dini melibatkan banyak pihak, yaitu : orang tua
ketika di rumah dan guru ketika di sekolah. Orang tua adalah guru pertama bagi anak. 
Segala tingkah laku, tutur kata, sopan santun, dan penampilan orang itu akan
ditirukan oleh anak. Pendidikan di lingkungan anak usia dini diharapkan bisa
memberikan stimulasi guna untuk mendukung  perkembangan maupun pertumbuhan
anak, salah satunya dengan cara orang tua dan guru menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif untuk anak usia dini. Orang dewasa di sekitar anak harus menjadi suri
tauladan yang baik untuk anak dalam membentuk moral yang baik. Anak usia dini itu
memiliki keunikan dan ia memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi. Anak usia dini
memiliki sifat eksploriatif yaitu dalam melakukan berbagai aktivitas kegiatan untuk ia
membangun pengetahuan, keterampilan, dan juga menumbuhkan nilai-nilai karakter.
Anak usia dini juga memiliki sifat egosentris yaitu ia memiliki sudut pandangnya
sendiri. Maka dari itu, anak membutuhkan arahan dari orang tua maupun
lingkungannya, agar ia mampu mengelola pikirannya sehingga ia selalu mendapatkan
pengalaman baru dan bisa mengembangkan nilai-nilai positif sesuai dengan aturan nilai
kehidupan yang ada di lingkungannya.
Pendidikan adalah upaya pengubahan perilaku pada diri manusia agar
menjadikan perubahan yang lebih baik. Pelaksaan Pendidikan itu dimulai dari
lingkungan sejak anak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan saat anak masih
dalam kandungan orang tua mengajarkan dengan cara mengucapkan tutur kata-kata
yang baik dalam jabang bayi dan setelah anak lahir Pendidikan selanjutnya dimulai dari
lingkungan keluarganya sendiri. Seiring bertambahnya usia pada anak kemudia akan
menjalani Pendidikan di luar rumah. Pada saat anak berada di luar rumah, ia akan
berinteraksi dengan banyak orang. Pelaksaan Pendidikan di dalam rumah maupun di
luar rumah diharapkan anak dapat mengembangkan perilaku yang positif. Kesempatan
Pendidikan pada anak usia dini hanya datang sekali dalam seumur hidupnya. Pendidikan
anak usia dini dapat melalui 3 jalur yaitu : 

4
 Jalur informal, yaitu Pendidikan yang dilakukan di dalam keluarga
 Jalur formal, yaitu dilaksanakan pada saat anak menempuh Pendidikan pada taman
kanak-kanak raudatul atfal
 Jalur non formal, dapat dilaksanakan melalui posyandu, taman penitipan anak-anak, dan
juga
 Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Pemberian rangsangan pada anak usia dini itu berbeda dengan orang dewasa.
Hakikatnya belajar Pendidikan pada anak usia dini ini mereka belajar melalui bermain
dan bermainnya anak usia dini ini adalah proses anak belajar dalam hal rasa ingin
tahunya dan anak juga akan mendapatkan pengalaman maupun informasi yang baru.
Kegiatan bermain anak yang dilakukan akan menjadi sumber belajar untuk anak guna
membangun pengetahuan, mengembangkan ketrampilannya, dan juga memperoleh
sikap terpuji. Moral merupakan salah satu aspek perkembangan yang harus diajarkan
anak usia dini. Ada 6 aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini, yaitu :
 Moral dan agama
 Sosial emosional dan perkembangan percaya diri
 Kemampuan kognitif
 Kemampuan Bahasa
 Kemampuan seni
 Kemampuan fisik motoric

2.3 Tahapan Perkembangan Moral


1. Tahapan Perkembangan Moral secara umum:
 Bayi.
Bayi itu belum memiliki kapasitas untuk mengembangkan kecerdasan pada
moralnya. Yang mereka tau hanyalah benar dan salah. Berlaku untuk dirinya sendiri.
 Balita.
Anak usia 1 tahun ia juga belum memiliki kemampuan untuk menilai benar dan
salahnya. Ia akan tahu ketika ibu dan ayah katakana padanya.
 Prasekolah ( usia 3 -- 7 tahun )

5
Pada usia ini anak akan mulai memasukkan nilai-nilai keluarga ke dalam dirinya
sendiri. Apa yang penting ayah dan ibunya itu berarti juga penting baginya. Disini
anak akan mulai mengarahkan perilakunya jadi sesuai dengan aturan di dalam
keluarganya. Pada usia ini ia juga akan tau apa yang mereka lakukan itu akan
mempengaruhi orang lain. 
 Usia Sekolah ( usia 7 -- 10 tahun ) .
Pada usia ini anak tetap tahu bahwa orang tua adalah seseorang yang perlu ditaati
dan mereka juga tahu ketika berbuat salah harus segera memperbaiki perlakuannya.
Kata -- kata benar dan salah sudah tertanam kuat pada dirinya.
 Praremaja dan remaja.
Tekanan dari teman sebayanya maupun nilai -- nilai yang berlaku pada dirinya akan
membuat mereka akan terus memilah mana nilai yang akan menjadi bagian dari
dirinya.Pelaksaan Pendidikan moral itu harus dilakukan secara terus menerus karena
hasil dari Pendidikan moral ini tidak bisa terlihat dalam waktu singkat, namun
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat dan membentuk sikap
maupun kebiasaan pada anak. Hal ini yang menjadi alasan bahwa Pendidikan moral
harus diajarkan mulai anak usia dini. Teori Psikoanalisa itu menyebutkan bahwa
perkembangan moral itu adalah proses interilasasi norma masyarakat.
Adapun nilai-nilai moral yang perlu diajarkan kepada anak sebagai berikut :
 Menghormati.
Rasa hormat harus diajarkan pada anak, karena hal ini sangat penting untuk
kehidupan juga memainkan peran dalam perilaku disekitar.
 Rasa Kekeluargaan.
Keluarga merupakan bagian integral untuk kehidupan anak. Hal ini berguna untuk
membentuk dan memelihara menjadi orang dewasa yang baik.
 Menyesuaikan dan Kompromi.
Anak- anak harus mengetahui bahwa tidak semua hal berjalan sesuai keinginannya. 
 Membantu orang lain.
Orang tua harus mengajarkan anak untuk membantu orang lain dan juga
menumbuhkan rasa empati terhadap orang lain.

6
 Menghargai kepercayaan dan agama rang lain.
Orang tua harus mengajarkan bahwa semua manusia sama, terlepas dari agama dan
keyakinannya.
 Keadilan.
Dengan mengajarkan anak bersifat keadilan dapat meningkatkan kebijaksaan
maupun rasa empati pada anak.
 Kejujuran
Kejujuran sangatlah penting bagi manusia. Akan lebih baik jujur akan mempercepat
masalah yang mereka hadapi daripada harus berbohong dan berlarut-larut
menyimpan masalah.
 Jangan menyakiti siapapun.
Ajarkan anak bahwa menyakiti bukan hanya tentang masalah fisik, akan tetapi juga
masalah luka dan emosional. Jadi, ajarkan anak untuk meminta maaf ketika ia
sedang menyakiti seseorang.
 Pencurian.
Orang tua pasti tahu dampak mencuri itu bagaimana, jadi ajarkan anak untuk tidak
pernah mencuri karena mencuri adalah tindakan yang negatif. 
 Tanam rasa cinta Pendidikan.
Pendidikan akan berdampak pada masa depan anak. Pendidikan harus ditanamkan
anak mulai ia usia prasekolah. 2
2. Tahapan Perkembangan Moral dalam Islam
Berbeda dengan perspektif barat, dalam Islam perkembangan dan penanaman nilai
akhlak dibagi dalam beberapa tahap;
Pertama, masa prenatal ( ‫نين‬EE‫ ) الج‬dalam Islam masa prenatal sudah dihitung
sebagai tahap awal perkembangan, karena Islam menganggap bahwa janin itu hidup,
aktif dan mampu menerima stimulus, sehingga dapat ditanamkan nilai-nilai akhlak

2
“Perkembangan Moral Anak Usia Dini - Kompasiana.Com,” accessed May 27, 2022,
https://www.kompasiana.com/ravika49545/61c6d4d106310e106e2c5252/perkembangan-moral-anak-
usia-dini#google_vignette.

7
dengan cara mendoakan janin, memberikan gizi yang baik, dibacakan ayat-ayat suci
Al-Qur’an, dlsb.

Kedua, Pasca lahir (‫ )الطفل‬usia 0-2 tahun, masa ini anak berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap
dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak. Penanaman akhlak pada usia ini melalui
bisyarah (ungkapan kegembiraan/syukur), mengadzani ketika lahir, melakukan rutinitas
positif dan mentahniq (oleh orang soleh) dengan harapan agar anak bisa meneladani
keutamaan orang soleh tersebut.

Ketiga, masa kanak-kanak (‫ )الطفولة‬5-3 tahun, masa ini anak sudah mampu
menggunakan kemampuan kognitifnya sehingga tepat untuk menanamkan nilai-nilai
tauhid kepada anak melalui pendekatan yang merangsang anak untuk memiliki tauhid
yang aktif (yang mendorongnya untuk bergerak melakukan sesuatu yang baik menurut
Allah).

Keempat, anak usia sekolah (‫ )التمييز‬usia 6-10 tahun, fase ini anak sudah mulai
mampu membedakan baik dan buruk berdasarkan nalarnya sendiri sehingga di fase
inilah kita sudah mulai mempertegas pendidikan akhlak dan pokok-pokok syariat.
Adapun yang dimaksud dengan usia sekolah adalah kelompok anak yang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar),
intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial
emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan akhlak pada anak
usia sekolah dilaksanakan dalam suatu lembaga pendidikan yang melaksanakan
pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana, yaitu di
sekolah. Dan guru sebagai pelaksana dalam tugas pembinaan, pendidikan dan
pengajaran adalah orang yang telah dibekali dengan pengetahuan tentang anak didik dan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas kependidikan.

8
Kelima, Masa Amrad (10-15 tahun) fase ini adalah fase dimana anak mulai
mengembangkan potensi dirinya guna mencapai kedewasaan dan memiliki kemampuan
bertanggung jawab secara penuh. Dalam islam, fase ini juga merupakan fase dimana
anak mencapai aqil baligh 10 sehingga sudah semakin pandai menggunakan akalnya
secara penuh. Salah satu yang menjadi tuntutan bagi anak kemudian adalah
kepandaiannya dalam mengatur harta yang dimulai dengan kemampuan mengatur
anggaran untuk dirinya sendiri.

Keenam, Masa Taklif (15-18 tahun) pada masa ini anak sudah sampai pada titik
bernama taklif atau bertanggung jawab, baik kepadara pribadinya, keluarganya dan
Tuhannya. Bagi lelaki setidaknya fase ini paling lambat dicapai di usia 18 tahun dan
bagi anak perempuan paling lambat dicapai di usia 17 tahun. Tanggung jawab yang
dimaksud selain pada diri sendiri juga tanggung jawab terhadap keluarga, masyarakat
sekitar dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga pada tahap ini orang tua maupun
pendidik lebih bersifat membimbing dan mengarahkan bukan mengatur.

Secara ringkas keseluruhan tahapan di atas dapat kita lihat pada bagan di bawah ini.

9
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
 Perkembangan moral merupakan proses internalisasi nilai/norma masyarakat sesuai
dengan kematangan dan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap
aturan yang berlaku dalam kehidupannya.
 Pendidikan moral sebagai bagian dari pendidikan nilai di sekolah, adalah upaya
untuk membantu peserta didik mengenal , menyadai pentingnya, dan menghayati
nilai-nilai moral yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dan perilakunya
sebagai manusia, baik secara perorangan maupun bersama-sama dalam suatu
masyarakat.

2. Saran

Sebagai seorang pendidik atau calon pendidik terutama di lembaga pendidikan


Anak Usia Dini (PAUD) sudah seharusnya kita mengetahui dan memahami tahap-
tahap perkembangan moral peserta didik, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang
disiplin dan menjunjung tinggi moral yang ada pada dirinya. Dan untuk
merealisasikannya, hendaknya guru memulai memberikan contoh yang baik dari
dirinya sendiri, karena anak menyerap berdasarkan apa yang dia lihat.

‫ابدأ بنفسك ثم لغيره‬

10
DAFTAR PUSTAKA

Munari. “Tahap Perkembangan Moral Perspektif Barat Dan Islam.” Pendidikan 2, no. 1
(2016): 1–1.
“Perkembangan Moral Anak Usia Dini - Kompasiana.Com.” Accessed May 27, 2022.
https://www.kompasiana.com/ravika49545/61c6d4d106310e106e2c5252/perkemb
angan-moral-anak-usia-dini#google_vignette.

11

Anda mungkin juga menyukai