Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENTINGNYA PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

DISUSUN OLEH

Amanda Putri Hana Fadhilla (XI IPS 3)

GURU PEMBIMBING

Drs.Lasriana Butar Butar

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN, RT/RW 4/5 Dsn. -, Ds./Kel Kelapa Kec.


Kelapa Gading Kota Jakarta Utara, RT.6/RW.6, Klp. Gading Tim., Kec. Klp.
Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah
SAW beserta keluarganya.

Penulisan makalah pentingnya pendidikan moral di sekolah ini bertujuan


sebagian sarana edukasi, informasi dan juga sebagai sarana motivasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lastriana, selaku guru bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan
yang saya miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Jakarta, 15 Febuari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR IS........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah……...................................................................................... 2

C. Tujuan................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti penting pendidikan moral........................................................................... 3

B. Bagaimana keadaan moral remaja saat ini..........................................................7

C. Solusi dari krisi moral…………………………………......................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………….....................................................................................9

B. Saran……………................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan ialah


untuk membentuk watak murid yang berbudi luhur, sopan santun, beretika dan
berprilaku terpuji . Oleh sebab itu diperlukan pendekatan pendidikan yang
membantu membentuk kepribadian murid menjadi kepribadian yang lebih baik dan
bermoral seperti yang diharapkan oleh pancasila sebagai cita-cita bangsa
Indonesia.

Pada saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis moral yang berkepanjangan,
generasi penerus bangsa bukanlah generasi pada masa dahulu yang rela berkorban
hidup dan mati memperjuangkan bangsa Indonesia, tetapi sebaliknya mereka
menghancurkan nama baik bangsa Indonesia dengan moral, tindakan dan tingkah
laku yang tercela . Melencengnya moral dari yang diharapkan pancasila sebagai
cita cita bangsa Indonesia, kini menjadi sebuah ancaman baru yang dapat
menghancurkan bangsa Indonesia sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada
yang kurang tepat dengan pendidikan di Indonesia menyebabkan sebagian
bangsanya menjadi bangsa yang anarkis dengan tindakan yang sangat mencoreng
moral di diri seseorang, kurang toleran dalam menghadapi perbedaan, dan korupsi.

Jika demikian, diperlukannya solusi atas peramasalahan ini. Pendidikan yang


diberikan diseluruh instansi sekolah seharusnya bukan hanya pendidikan ilmu
pengetahuan umum saja tetapi pendidikan moral juga patut dan wajib dijalankan .
Pendidikan moral diberikan agar tercapai tujuan dari pendidikan sebenarnya.
2. Rumusan Masalah
A. Arti penting pendidikan moral?
B. Bagaimana keadaan moral remaja saat ini?
C. Solusi dari krisis moral?
3. Tujuan
1. Bagi Penulis

Makalah karya ilmiah ini disusun karena saya selaku pembuat makalah sangat
tertatik dengan topik yang saya teliti, saya juga prihatin dengan moral remaja pada
saat ini, maka dari itu saya membuat makalah ini sebagai penambah wawasan.
Selain itu juga, penulisan makalah bertujuan sebagai pemenuhan tugas sekolah dan
melatih keterampilan saya dalam membuat sebuah makalah ilmiah.

2. Bagi Pembaca

Makalah ini dibuat untuk kita bersama saling mendiskusikan bagaimana


perkembangan moral pada remaja saat ini terhadap dunia pendidikan dan
menambah ilmu pengetahuan mengenai moral dalam pendidikan sehingga
kedepannya dapat dijadikan acuhan sebagaimana kita bertingkah laku.

3. Bagi Masyarakat

Dengan pemaparan berbagai informasi dalam makalah, diharapkan masyarakat


bisa lebih memahami tentang arti pentingnya pendidikan moral disekolah sehingga
dampak negatif yang berimbas bisa lebih diperkecil. Dan juga diharapkan agar
realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Arti penting pendidikan moral?


1. Pendidikan

Pendidikan secara bahasa berasal dari kata Paedagogik yaitu Paid artinya anak
dan Gogos artinya membimbing. Jadi secara bahasa pendidikan adalah
membimbing anak.

Pendidikan menurut ahli John Dewes yaitu :

Suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka


pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia.
Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah
kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

Pendidikan menurut tokoh pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yaitu :

Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak. Pendidikan


berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan
jasmani anak-anak .

Menurut UU Republik Indonesia yang tertuang dalam UU No.12 Tahun 1989


tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu “ Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta diidk melalui kegiatan pembimbingan,pengajaran dan latihan
bagi peranannya dimasa yang akan datang “ .

2. Hakikat Pendidikan

Hakikat pendidikan adalah untuk merubah tingkah laku seseorang, sebagai


transformasi budaya dan memberikan ilmu pengetahuan yang diharapkan peserta
didik dapat menangkap ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan merubah sikap
atau moralnya menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya pendidikan ilmu pengetahuan
umum dan khusus saja tetapi pendidikan moral juga patut dan wajib dilakukan oleh
setiap instansi sekolah. Karena dalam pendidikan melibatkan peserta didik,
pendidik dan berbagai unsur pendidikan.
3. Moral

Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores yang
merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk
menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan
benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut.

Moral merupakan kondisi pikiran , perasaan , ucapan , dan perilaku manusia yang
terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk . Manusia yang tidak memiliki moral
disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya . Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu . Tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi .
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang
mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit .

Moral juga dapat diartikan sebagai sikap , perilaku , tindakan , kelakuan yang
dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan
pengalaman , perkiraan , suara hati , serta nasihat , dll . Moral sendiri diartikan
sebagai suatu norma, suatu konsep tentang kehidupan yang dijunjung tinggi oleh
sebagian besar masyarakat tertentu.

4. Pendidikan Moral

Pendidikan Moral adalah pendidikan yang bukan mengajarkan tentang


akademik,namun non akademik khususnya tentang sikap dan bagaimana perilaku
sehari-hari yang baik dilingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah.

Pendidikan moral dapat menjadikan anak memiliki kepribadian sopan santun


berperilaku kepada orang yang lebih tua darinya maupun teman sebayanya.

5. Tujuan Pendidikan Moral

Menurut Nurul Zuriah, yaitu:


a. Anak mampu memahami nilai-nilai budi pekerti di lingkungan keluarga, lokal,
nasional, dan internasional melalui adat istiadat, hukum, undang-undang, dan
tatanan antar bangsa.

b. Anak mampu mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisten dalam


mengambil keputusan budi pekerti di tengah-tengah rumitnya kehidupan
bermasyarakat saat ini.

c. Anak mampu menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional bagi
pengambilan keputusan yang terbaik setelah melakukan pertimbangan sesuai
dengan norma budi pekerti.

d. Anak mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi


pembentukan kesadaran dan pola perilaku yang berguna dan bertanggung jawab

Menurut Frankena mengemukakan lima tujuan pendidikan moral sebagai berikut:

a. Mengusahakan suatu pemahaman ”pandangan moral” ataupun cara- cara moral


dalam mempertimbangkan tindakan-tindakan dan penetapan keputusan apa yang
seharusnya dikerjakan, seperti membedakan hal estetika, legalitas, atau pandangan
tentang kebijaksanaan.

b. Membantu mengembangkan kepercayaan satu atau beberapa prinsip umum yang


fundamental, ide atau nilai sebagai suatu pijakan atau landasan untuk pertimbangan
moral dalam menetapkan suatu keputusan.

c. Membantu mengembangkan kepercayaan atau mengadopsi norma- norma


konkret, nilai-nilai, kebaikan-kebaikan seperti pada pendidikan tradisional yang
selama ini dipraktikkan.

d. Mengembangkan suatu kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang secara


moral baik dan benar.

e. Meningkatkan pencapaian refleksi otonom, pengendalian diri atau kebebasan


mental spiritual, meskipun itu disadari dapat membuat seseorang menjadi
pengkritik terhadap ide-ide dan prinsip-prinsip, dan aturan-aturan umum yang
sedang berlaku.
5. Arti Penting Pendidikan Moral

Pendidikan moral untuk setiap jenjang sekolah sangatlah penting, karena dari
pendidikanlah sifat dan sikap dari seseorang itu muncul dan berkembang seiring
dengan waktu, pendidikan moral disetiap sekolah harus dijalakan dan dilakukan
agar dapat mencetak generasi penerus bangsa yang beretika dan bermoral baik.
Dengan memasukkan pelajaran seperti agama yang mengajarkan moral etika,
mencakup sisi kebaikan seorang manusia dimuka bumi, haruslah toleransi antar
sesame. Dengan pelajaran PPKn yang belajar bagaimana menjadi warga negara
yang baik berdasarkan pancasila dengan penerapan 5 sila yang ada didalam
pancasila, dan dengan pelajaran IPS yang menerapkan bagaimana hidup bersosial
tanpa memandang satu dengan yang lain. Semua pembelajaran yang ada disekolah
haruslah beretika tidak hanya dengan peserta didik, pendidikpun harus beretika
karena peserta didik akan meniru pendidiknya. Jadi yang terlebih dahulu merubah
adalah seorang guru serta perangkat yang ada disekolah karena siswa akan
mencontoh dan guru yang akan memberi contoh kepada peserta didiknya. Guru
harus bisa bersikap professional terhadap siswanya, seorang guru professional
haruslah menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya, menjadi seorang
motivator yang member dorongan pada peserta didiknya, seorang yang berwibawa
agar tidak diremehkan oleh peserta didiknya.

Di ruang lingkup keluargapun itu juga sangat berpengaruh bagi seorang dalam
membentuk jati dirinya masing-masing. Dan keluargalah yang haruslah menata,
membimbing anaknya agar menjadi seorang yang berguna bagi masa depannya.
Dengan mengenalkan bagaimana cara sopan santun dirumah, menggunakan
bahasa yang sopan ketika berbicara santun ketika bertingkah, berteman dengan
orang yang baik-baik, dari situlah jati diri seseorang terbentuk .namun ada juga
banga indonesia yang keluarganya bercerai, kebutuhan ekonomi tidak terpenuhi
dengan maksimal dari situlah kehidupan seorang remaja memasuki pergaulan
bebas, berjudi, perampok, bahkan aborsi karena hamil diluar nikah, banyak anak-
anak yang dilahirkan tanpa surat akta kelahiran yang menjadikan mereka sulit
untuk masuk daftar sekolah dan menjadikan mereka tidak bersekolah dan negara
kita menjadi bodoh tidak tahu sopan santun, beretika, anarkis, pembunuhan, dsb.
B. Bagaimana keadaan moral remaja saat ini?
1. Definisi Remaja

Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yaitu adolescene yang berarti
tumbuh kearah kematangan fisik, sosial, dan psikologis (Sarwono, 2012). Pada
umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak
menuju ke masa dewasa yang terjadi pada usia 12 tahun hingga 21 tahun (Dewi,
2012). Menurut Piaget, secara psikologis masa remaja merupakan masa individu
tidak lagi merasa berada di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
masa remaja merupakan masa individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan
berada pada tingkatan yang sama (Hanifah, 2013).

Berdasarkan teori tahapan perkembangan individu menurut Erickson dari masa


bayi hingga masa tua, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yaitu remaja awal,
remaja pertengahan, serta remaja akhir. Rentang usia remaja awal pada perempuan
yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Rentang usia remaja
pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki yaitu 17-19
tahun. Sedangkan rentang usia remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan
pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010).

Jadi dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi
dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa yang berlangsung pada usia 12 tahun
hingga 21 tahun dengan adanya perubahan fisik, sosial, dan psikologis, dimana
secara psikologis remaja mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan berada
pada tingkatan yang sama.

2. Moral Remaja Saat Ini

Remaja saat ini mempunyai moral yang cukup buruk. Hal ini diakibatkan oleh
pengaruh globalisasi dimana remaja tidak dapat memfilter hal – hal negative,
contoh seperti di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan,
kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan
pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-
barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet.
Contohnya berita yang sedang hangat saat ini, viral beredar video kekerasan 2
remaja Indramayu menjadi tersangka penganiyayan.

Data Unicef tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa kekerasan kepada sesama remaja
di Indonesia diperkirakan mencapai 50 persen. Tak berhenti di situ, kekerasan
remaja pada orang tua dan guru juga tampak ramai akhir-akhir ini. Seperti yang
terjadi beberapa waktu lalu, seorang murid berani menantang, bahkan memukul
gurunya. Selain kekerasan, perilaku menyimpang dari pemuda saat ini juga
mengarah ke dalam seks bebas.

Menurut Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM, tingkat
kenakalan remaja yang hamil dan melakukan upaya aborsi mencapai 58 persen.
Tak hanya itu, berbagai penyimpangan remaja, seperti narkoba, miras, dan
berbagai hal lainnya juga memperburuk moral generasi muda saat ini.

C. Solusi dari krisis moral

Krisis moral terjadi karena norma-norma dan nilai-nilai lama sudah tidak berlaku
lagi sementara norma-norma da nilai-nilai baru belum ada yang disepakati untuk
menjadi bagian moralitas hidup. Dengan demikian banyak orang yang bersikap dan
berperilaku tanpa dilandasi moralitas yang jelas.

Remaja merupakan aset sumber daya manusia di masa yang akan datang, dan
sebagai generasi penerus bangsa. Pengembangan kualitasnya harus dimulai secara
terpadu melalui pendekatan structural, apakah ketika mareka berada dalam
lingkungan keluarga atau dalam lembaga pendidikan harus dikontrol dan
dibimbing, ataukah setiap tahap pendidikan memerlukan suatu usaha yang terpadu
pula yang memiliki format yang jelas, melalui nilai-nilai keagamaan dan
kurikulum sekolah beserta seluruh perangkatnya . Maka dari itu pendidikan moral
diharapkan dapat memperbaiki moral remaja saat ini.

Selain melalui pendidikan moral, kita sendiri dapat mengantisipasi terjadinya krisis
moral pada diri sendiri dengan cara, pemilihan teman bergaul dan lingkungan yang
tepat, mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan baik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakikat pendidikan sebenarnya adalah untuk merubah tingkah laku
seseorang, sebagai transformasi budaya dan memberikan ilmu pengetahuan.
Dan moral adalah perbuatan / tingkah laku. Jadi pendidikan moral disetiap
sekolah harus dijalakan dan dilakukan agar dapat mencetak generasi penerus
bangsa yang beretika dan bermoral baik. Karena sebuah pendidikan dimana
saja dan kapansaja akan selalu mengajarkan tentang moral, sebuah moral
memang sangatlah penting, jika seseorang menyepelekan moral maka
seseorang tersebut tidaklah memiliki etika dan akan dijauhi oleh setiap
manusia karena dianggap tidak memiliki sikap yang baik.
B. Saran
Diharapkan pendidikan moral dapat terlaksana sehingga tujuan pendidikan
dapat terwujud dengan sempurna. Untuk remaja agar dapat memfilter
informasi negative dari perkembangan IPTEK dan zaman.
Sumber informasi

 https://bocahkampus.com/contoh-kata-pengantar
 https://heriheryadi51.blogspot.com/2019/06/makalah-pendidikan-
moral.html
 https://kbbi.kemdikbud.go.id/
 https://unjkita.com/arti-dan-tujuan-pendidikan-menurut-pakar/
#:~:text=Pendidikan%20Menurut%20Ahlinya&text=M.J.
%20Langeveld%20%3A%20Pendidikan%20merupakan
%20upaya,yang%20belum%20dewasa%20kearah
%20kedewasaan.&text=Driyarkara%20%3A%20Pendidikan
%20diartikan%20sebagai%20suatu,muda%20ke%20taraf%20yang
%20insani.
 https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-20-2003-sistem-pendidikan-
nasional#:~:text=Undang%2Dundang%20Nomor
%202%20Tahun,Tambahan%20Lembaran%20Negara%20Nomor
%203390).
 https://eprints.uny.ac.id/9002/2/bab%202%20-10604227179.pdf
 https://id.wikipedia.org/wiki/Moral
 https://dosensosiologi.com/pengertian-moral/
 https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2015/01/tujuan-pendidikan-
moral.html
 https://www.idntimes.com/life/inspiration/amaniya/pentingnya-
pendidikan-moral-bagi-generasi-zaman-now-c1c2
 http://koranbogor.com/berita/kampus-kita/pentingnya-pendidikan-
moral-bagi-siswa-sekolah-dasar/#:~:text=Pendidikan%20moral
%20sangat%20penting%20diberikan,butuhkannya%20pendidikan
%20moral%20sejak%20dini.
 https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/
73288af89e84432f35a27ecbcf04f0c2.pdf
 https://republika.co.id/berita/ppqc8g349/krisis-moral-remaja-
tanggung-jawab-siapa
 https://ayobandung.com/read/2021/02/04/184518/viral-video-
kekerasan-di-medsos-2-remaja-di-indramayu-jadi-tersangka
 http://tegas.co/2019/07/27/generasi-krisis-moralitas-bagaimana-
solusinya/

Anda mungkin juga menyukai