Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ Peran Pendidikan
Kewarganegaraan Bagi Generasi Muda di Kabupaten Mempawah”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Mempawah, Januari 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 6
BAB II .................................................................................................................................................... 7
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................................................. 7
2.1 Pendidikan .............................................................................................................................. 7
2.2 Pendidikan Kewarganegaraan............................................................................................... 7
BAB III .................................................................................................................................................. 9
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 9
3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ............................................................................ 9
3.2 Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi muda ................................................. 10
3.3 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah ......................... 10
3.4 Strategi Siswa dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Pada Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah ............................................................ 12
BAB IV ................................................................................................................................................ 14
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 14
4.2 Saran..................................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan sebagaimana dengan lingkungan masyarakat, juga memiliki


banyak keberagaman terutama dengan berkenaan kehidupan dan aktifitas siswa. Pada suatu
lingkungan sekolah siswa banyak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan berbagai bentuk
kebiasaan-kebiasaan serta lingkungan masyarakat dengan latar kebudayaannya, dan sudah
tentu dipengaruhi oleh nilai-nilai agama yang mereka anut. Semuanya akan tercermin dalam
bentuk sikap dan prilaku sehari-hari di sekolah.
Pendidikan syarat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pendidikan
berkaitan erat dengan kebajikan yang ada dalam suatu subjek-objek nilai. Kebajikan
terkandung nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan, baik itu keluarga, masyarakat, bangsa dan
Negara. Kesemua itu harus menjadi satu kesatuan yang termuat dalam suatu pendidikan secara
universal. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 Bab I Pasal 1 adalah: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, maka secara umum pendidikan mengandung pesan
nilai-nilai Pancasila yang mencerminkan konsep kepribadian setiap individu dalam mencapai
tujuan, dimana Pancasila sebagai ideologi bangsa syarat dengan nilai dan moral yang
terkandung didalamnya dan harus diimplementasikan dalam kehidupan. Sebagai suatu dasar
filsafat Negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila
Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 31).
Ada berbagai rumusan yang dikemukakan orang dalam upaya menjawab pertanyaan
dengan melihat pendidikan dari salah satu aspek kehidupan tertentu atau kacamata disiplin
keilmuan tertentu. Misalnya pandangan sosiologik melihat pendidikan dari aspek sosial
bahwa pedidikan itu adalah sebagai usaha pemindahan pengetahuan dan nilai – nilai kepada
generasi berikutnya. Sedangkan pandangan Psikologik melihat pendidikan dari aspek tingkah
laku individu, antara lain mengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu
secara optimal. Pandangan dari sudut ekonomi antara lain melihat bahwa pendidikan itu
adalah sebagai usaha penanaman modal insan (Human Investmen), dan yang terakhir dilihat
dari sudut pandang politik antara lain melihatnya sebagai pembinaan usaha kader
bangsa.Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai
tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain. Sebagai ideologi bangsa Indonesia
Pancasila merupakan sumber hukum dari segala sumber hukum dalam kehidupan bernegara.
Sumber kehidupan ini memancarkan dalam bentuk wawasan nusantara berfungsi sebagai
landasan ketahanan nasional. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia identik
dengan cara pandang bangsa indonesia yang berwawasan nusantara berisikan ajaran-ajaran
bangsa indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik
sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hamid
Darmadi (2014: 33) mengemukakan bahwa hakikat pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan tersebut merupakan Pendidikan Pancasila dan unsur- unsur yang dapat
mengembangkan jiwa dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, terutama pada siswa.
Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa melalui pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan siswa mengetahui akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan
mereka. Dengan mengetahui dan memahami akan pentingnya nilai-nilai Pancasila, maka
siswa perlu menerapkan dalam kehidupan sekolah, keluarga dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ?
2. Apa Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi muda ?
3. Bagaimana Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah ?
4. Bagaimana Strategi Siswa dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Pada
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ?
2. Mengetahui Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi muda ?
3. Mengetahui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah ?
4. Mengetahui Strategi Siswa dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Pada
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah ?
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan
Pendidikan merupakan proses yang dilakukan secara dasar dan terencana, untuk
pembinaan perkembangan sumber daya manusia. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai
perubahan ke arah yang positif atau lebih baik. Dengan melaksanakan pendidikan, manusia akan
menjadikan dirinya lebih berkualitas, oleh sebab itu pendidikan memiliki peran yang penting bagi
kehidupan manusia. Manusia dituntut untuk tetap meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan mutu pendidikan, dan manusia di tuntut untuk trus menggali pengetahuan, tidak hanya
menguasai materi pengetahuan tetapi harus mengembangkan keterampilan agar ilmu pengetahuan
yang dimiliki dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 BAB II Pasal 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (2003:7) dikatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnnya potensi peserta
didik agar dapat menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulai, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

2.2 Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang
pembahasanya sangat kompleks karena disesuaikan dengan zaman dan perkembangan teknologi
(IPTEK). Oleh sebab itu, di dalam pendidikan formal sekolah yang merupakan pusat kegiatan
belajar mengajar diperlukan suatu proses pembelajaran yang sesuai dan tepat yang dapat
menghantar kepada proses pengembangan bakat siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.

Azis Wahab (2000:18) menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan ialah media


pengajaran yang meng-Indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab.
Karena itu, program Pendidikan Kewarganegaraan memuat konsep-konsep umum ketatanegaraan,
politik dan hukum negara, serta teori umum yang lain yang cocok dengan target tersebut. Dapat
diartikan bahwa Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, siswa dan warga negara Republik
Indonesia seluruhnya diharapkan mampu “memahami, menganalisa, dan menjawab
masalahmasalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan
berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan
Undang-Undang Tahun 1945.

Minto Rahayu (2009:17) bertujuan membekali dan memantapkan dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang pancasila dengan negara dan sesama
warga negara dengan kemampuan dasar diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang mantap,berpikir kritis, bersikap rasional,
esistensi dan dinamis, berpandangan luas, bersikap demokrasi dan berkeadaban.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan


melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik
sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hamid
Darmadi (2014: 33) mengemukakan bahwa hakikat pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan tersebut merupakan Pendidikan Pancasila dan unsur- unsur yang dapat
mengembangkan jiwa dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, terutama pada siswa.
Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa melalui pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan siswa mengetahui akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan
mereka. Dengan mengetahui dan memahami akan pentingnya nilai-nilai Pancasila, maka
siswa perlu menerapkan dalam kehidupan sekolah, keluarga dan masyarakat.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegraan di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam pasal 3 Undang-Undang Pendidikan
Nasional, nomor 20 tahun 2003, yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan nasional diarahkan
untuk membina kepribadian anak dan membawa subyek didik untuk mengembangkan seluruh
potensi dan nilai pada dirinya, agar mampu menunaikan kewajiban hidupnya, baik sebagai
makhluk individu, maupun makhluk social, menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sebagaiwarga Negara yang bertanggung jawab.

Oleh karena itu misi pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah membawa misi
pendidikan moral bangsa, membentuk warga negara yang cerdas, demokratis, dan berakhlak
mulia, yang secara konsisten melestarikan dan mengem-bangkan cita-cita demokrasi dan
membangun karakter bangsa. Sedangkan visi pendidikan Kewarganegraan (PKn) adalah
mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada pengembangan kemampuan individu, sehingga
menjadi warga Negara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab, terbentuk warga negara
Indonesia bertingkah laku berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan karakter-karakter positip
masyarakat dan bangsa Indonesia.

Di masa sekarang ini Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kebutuhan yang mendasar


bagi bangsa Indonesia. Tantangan pelaksanaan Pendidikan Kewarga-negaraan di tengah arus
globalisasi yang melanda dunia, yang membawa dampak positif, dan tidak sedikit dampak
negatifnya. Untuk itu peran pendidikan Kewargaanegraan sebagai perisai generasi muda untuk
tetap melaksanakan kehidupannya sesuaai dengan norma-norma yang telah disepakati bersama
sebagai bangsa Indonesia, yaitu norma-normaa yang sesuai dengan Pancasila dan budaya bangsa
yang adhi luhur.

Dengan demikiaan dituntut meletakkan dimensi manusia sebagai makhluk pribadi,


makhluk social, makhluk susila, dan makhluk religi dalam kedudukan kita sebagai warga Negara
Indonesia. Dimensi manusia tersebut secara konsisten diperjelas dan dipertajam di dalam
memandang dirinya sendiri dengan potensi diri pribadi, dan pengembangan kerjasama dengan
orang lain untuk membawa keunggulan bangsa dan Negara, serta kepatuhannya untuk mematuhi
normanorma dalam masyarakat, dan aktualiasi dirinya untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, hal itulah merupakan beberapa materi Pendidikan Kewarganegraan Indonesia, disamping
materi lainnya.

3.2 Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi muda


Peran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa
mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan diperlukan adanya keaktifan, supaya siswa mampu mengembangkan pola
pemikiranya sehingga dapat berfikir kritis dan rasional sehingga hasil belajarnya pun akan
berkembang kearah yang lebih baik. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya
menekankan pada aspek kognitif saja tetapi mencakup semua aspek yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi individu agar menjadi warga negara yang aktif dan partisipatif.
Sedangkan untuk tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah lebih ditekankan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat memberikan bekal siswa dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

3.3 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah


Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan membekali dan memantapkan dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang pancasila dengan
negara dan sesama warga negara dengan kemampuan dasar diharapkan mampu menerapkan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang mantap,berpikir kritis,
bersikap rasional, esistensi dan dinamis, berpandangan luas, bersikap demokrasi dan berkeadaban.
Dapat diartikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dapat diharapkan
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan
konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan
republik indonesia adalah negara kesatuan modern. Negara kebangsaan adalah negara yang
pembentuknya didasarkan pada pembentukan semangat kebangsaan dan nasionalisme yaitu pada
tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama.
Walaupun warga masyarakat itu berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya Pendidikan.
Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa melalui pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan siswa mengetahui akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan
mereka. Dengan mengetahui dan memahami akan pentingnya nilai-nilai Pancasila, maka siswa
perlu menerapkan dalam kehidupan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Kenyatannya di lapangan, dari data yang didapat nilai rata-rata untuk mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di beberapa sekolah di Kabupaten Mempawah masih dibawah
standar dengan batas ketuntasan minimalnya (KKM) yaitu 75. Berdasarkan data tersebut peserta
didik yang mampu mencapai nilai ≥ 75 hanya sebesar 40%, sedangkan sisanya memperoleh nilai
di bawah batas ketuntasan minimal
Data di atas peneliti dapatkan setelah melakukan wawancara dengan pendidik di beberapa
sekolah tersebut. Rendahnya prestasi belajar peserta didik tersebut antara lain disebabkan oleh
faktor dari pendidik dan peserta didik. Agar hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat meningkat dari data sebelumnya, pendidik harus memberikan inovasi
dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat ditempuh berkaitan dengan inovasi tugas
mengajar adalah pendidik hendaknya mempunyai kemampuan dalam mengembangkan metode
mengajar. Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan
oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan
(Sobri Sutrisno, 2014). Khususnya dalam hal ini adalah metode untuk menunjang proses
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pemilihan metode pembelajaran
juga perlu diperhatikan karena tidak semua materi dapat diajarkan dengan hanya satu metode
pembelajaran. Pendidik hendaknya dapat memilih metode pembelajaran yang dianggap sesuai
dengan materi yang hendak diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar pengajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat berlangsung secara efektif, efisien, dan tidak membosankan.
Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan di lingkungan Sekolah Kabupaten
Mempawah, terlihat bahwa pada saat di kelas proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
sedang berlangsung, menemukan kemampuan kognitif siswa dalam memahami pembelajaran PKn
sangatlah bervariasi dan masih ada beberapa siswa diantaranya yang sulit untuk memahami materi
PKn tersebut. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kemampuan kognitif siswa, di dalam
belajar masih kurang mampu dalam memahami dan mengingat materi pelajaran. Gejala ini tampak
pada motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah, siswa belajar kurang fokus sehingga
siswa lebih sering tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Adapun hal tersebut
disebabkan, (1) belum terlihat peningkatan tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa pada
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, (2) siswa belum semuanya menerapkan strategi
belajar yang baik dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembelajaran PKn di kelas.

3.4 Strategi Siswa dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Pada


Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Mempawah
Pengembangan kognitif siswa secara terarah baik oleh orang tua maupun oleh guru, sangat
penting. Pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif bukan hanya terhadap
kognitif sendiri, melainkan juga terhadap ranah afektif dan psikomotor. Sekurang-kurangnya ada
dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu dikembangkan secara khususnya oleh guru,
yaitu:
a) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran;
b) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan -
pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut (Syah Muhibbin, 2009: 51).

Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini, agaknya siswa sulit diharapkan
mampu mengembangkan ranah afektif dan psikomotornya sendiri. Strategi adalah sebuah istilah
populer dalam psikologis kognitif, yang berarti prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan
yang memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat kognitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan-
pilihan kognitif atau pilihan-pilihan kebiasaan belajar (cognitive preference) siswa. Pilihan
kebiasaan belajar ini secara garis besar terdiri atas:
a. Menghafal prinsip-prinsip yang terkandung dalam materi;
b. Mengaplikasikan prinsip-prinsip materi.
Berdasarkan temuan penelitian dan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa, strategi
siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa pada pembelajaran PKn termasuk
kategori “Tinggi”, hal ini dapat lihat dari tingkat pengetahuan siswa pada strategi belajar siswa
yakni;
1) Pengetahuan siswa dapat menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru.
2) Pemahaman siswa dapat menguraiakan atau menjelaskan kembali materi pelajaran yang
telah disampaikan oleh guru dengan baik.
3) Penerapan siswa dapat memecahkan suatu masalah yang di berikan oleh guru dalam
pelajaran.
4) Analisis siswa dapat merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur
keseluruhan dapat dipahami dengan baik, dengan kata lain siswa dapat menganalisis suatu
informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil.
5) Sintesis siswa dapat menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan.
6) Evaluasi kemampuan untuk menilai hasil ujian hal lain sesuai standar.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Peran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah bertujuan agar siswa
mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan diperlukan adanya keaktifan, supaya siswa mampu mengembangkan pola
pemikiranya sehingga dapat berfikir kritis dan rasional sehingga hasil belajarnya pun akan
berkembang kearah yang lebih baik. Mata pelajaran ini tidak hanya menekankan pada aspek
kognitif saja tetapi mencakup semua aspek yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu
agar menjadi warga negara yang aktif dan partisipatif. Sedangkan untuk tujuan PKndi sekolah
lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat memberikan bekal
siswa dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Strategi siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembelajaran PKn di
Kabupaten Mempawah, yakni dengan cara belajar kelompok, berdiskusi dengan teman. Selain itu
guru PKn juga senantiasa mengajak siswa untuk selalu bertanya, memberikan evaluasi serta pujian
kepada siswa agar termotivasi dalam belajar, dan guru PKn juga memberikan tugas membuat
ringkasan materi kepada siswa dengan tujuan agar siswa lebih mudah memahami materi yang telah
diterima dan ringkasan yang dibuat dapat dipelajari kembali.

4.2 Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Anwar Rube’i, D. U. (2018). Penanaman Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Kelas Xi Sma Negeri 1 Toho
Kabupaten Mempawah. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 309-317.
Rohana, D. S. (2018). Analisis Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Siantan Kabupaten
Mempawah. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 49-60.
MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI GENERASI MUDA
DI KABUPATEN MEMPAWAH
Dosen Pengampu : Nurhadi,S.Sos.,M.AP

Oleh :
Kelompok V

Rasyid Alqusyairi 2202288


Rini Amriani 2202302
Salman Alfaridzi 2202316
Siti La’aiba Akbar Tanjung 2202339

D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
MEMPAWAH
KALIMANTAN BARAT
2023

Anda mungkin juga menyukai