Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR PENDIDIKAN

Sebagai salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Islam di


Universitas Muhammadiyah Metro tahun ajaran 2020/2021

Dosen: Heri Cahyono,M.Pd.I

Disusun Oleh:

Alwiyah Mizanatul Jannah 19250001


Nur Citra Qomariyah 19250029

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puja dan puji serta rasa syukur yang sedalam-dalamnya
kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul:
“konsep dasar pendidikan” ini disusun dalam rangka tugas presentasi kelompok
mata kuliah dasar-dasar pendidikan. Penulis menyampaikan dan mengharapkan
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis, mahasiswa dan para pembaca
semuanya. Namun makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan selanjutnya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik di masa yang akan datang.

Metro, 2 april 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. rumusan masalah ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian dan tujuan pendidikan .............................................................. 2

B. kompetensi pendidikan calon guru ............................................................ 4

C. unsur-unsur pendidikan.....................................................................................7

BAB III PENUTUP


A. Simpulan ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan sebagai proses upaya meningkatkan nilai peradaban individu atau


masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih baik,
secara institusional peranan dan fungsinya semakin dirasakan oleh sebagian besar
masyarakat. Karena itu keberadaan suatu lembaga pendidikan di suatu daerah,
merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya peningkatan kualitas
masyarakat didaerah tersebut. Sebab melalui lembaga pendidikan akan dapat
diketahui berkualitas atau tidaknya msasyarakat, lembaga pendidikan juga, akan
dapat diketahui kemampuan dalam menilai dan kemauan masyarakat dalam
memnafaatkan produk-produk ilmu penegetahuan dan teknologi (IPTEK).

Untuk jangka waktu tertentu, akan dapat diketahui bahwa suatu bangsa yang
dikendalikan oleh orang-orang yang berpendidikan, maka program
pembangunannya akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Sebaliknya
bagi suatu bangsa yang dikendalikan oleh orang-orang yang tidak berpendidikan,
maka dapat diprediksi program pembangunannya tidak akan berjalan dengan baik
karena tidak terrencana dan terarah. Inilah yang dimaksud betapa pentingnya
peranan pendidikan dalam pembangunan tatanan masyarakat pada suatu bangsa,
baik pendidikan dalam bentuk institusional maupun pendidikan dalam bentuk
moral maupun spiritual.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pendidikan dan tujuan pendidikan
2. apa saja kompetensi pendidikan calon guru
3. apa saja unsur-unsur pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan tujuan pendidikan


1. Pengertian pendidikan

Pengetian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan


Nasional Indonesia): Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa
pengertian pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pengetian pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Pengertian


pendidikan berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.

Pengetian pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) : Pendidikan yakni satu sistem evaluasi untuk tiap-tiap individu
untuk meraih pengetahuan serta pemahaman yang lebih tinggi tentang
object spesifik serta khusus. Pengetahuan yang didapat secara resmi itu
menyebabkan pada tiap-tiap individu yakni mempunyai pola fikir, tingkah
laku serta akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.

Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan
sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran
pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu

2
dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui
pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat
meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan
yang bermanfaat baik itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum.
Jadi singkatnya pendidikan adalah proses pembelajaran kepada individu
atau peserta didik agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan
membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir.

2. Tujuan pendidikan
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi
dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini,
diharapkan mereka yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki
kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi yang
lebih bertanggung jawab. Sesuai yang sudah diatur oleh Undang-Undang
Republik Indonesia, seperti:
 UU No. 2 Tahun 1985,tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun
1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan
rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang
mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.
 UU No. 20 Tahun 2003,Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
 MPRS No. 2 Tahun 1960,sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960,
tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang
memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

3
B. Kompetensi Pendidikan Calon Guru

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang


Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan “Kompetencies are
those taks, skills, attitudes, values, and appreciation that are deemed critical
to successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa
kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan
dalam rangka keberhasilan hidup/penghasilan hidup. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan,
kemampuan, dan penerapan dalam melaksanakan tugas di lapangan kerja.
Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya, dalam
hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang
berperan sebagai alat pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan
dengan fungsi guru dalam memperhatikan perilaku peserta didik belajar
(Djohar, 2006 : 130).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah hasil
dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat
berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya. Menurut Suparlan (2008:93) menambahkan bahwa
standar kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen yang saling
berkaitan, yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan
penguasaan akademik.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16


Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara
lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh

4
melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam
kinerja guru.

1)Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,


perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator
esensial sebagai berikut;

 Memahami peserta didik secara mendalam: memahami peserta didik dengan


memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi
bekal ajar awal peserta didik.

 Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk


kepentingan pembelajaran: memahami landasan kependidikan; menerapkan
teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar;
serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.

 Melaksanakan pembelajaran: menata latar (setting) pembelajaran; dan


melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

 Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran: merancang dan


melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses
dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery
learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran secara umum.

 Mengembangkan peserta didik: memfasilitasi peserta didik untuk


pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik
untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

2) Kompetensi Kepribadian

5
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Kepribadian yang mantap dan stabil: bertindak sesuai dengan norma hukum;
bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

 Kepribadian yang dewasa: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai


pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

 Kepribadian yang arif : menampilkan tindakan yang didasarkan pada


kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

 Kepribadian yang berwibawa: memiliki perilaku yang berpengaruh positif


terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.

 Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan: bertindak sesuai dengan norma
religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku
yang diteladani peserta didik.

3) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan


bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai
berikut:

 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik


memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.

 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan
tenaga kependidikan.

6
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.

4) Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara


luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap
subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:

 Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi: memahami


materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep
dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

 Menguasai struktur dan metode keilmuan: menguasai langkah-langkah


penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang
studi.

Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam


kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a)
pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik
disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum
sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar,
serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan
kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki
kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun
Naim, 2009:60).

C. Unsur-Unsur Pendidikan

7
Untuk mencapai kualitas pembelajaran yang berkualitas perlu dipahami dan
diketahui apa saja unsur-unsur pendidikan. Unsur-unsur pendidikan yaitu :
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Selaku pribadi yang memiliki
ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara
terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai
sepanjang hidupnya. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran merupakan
individu aktif dengan berbagai karakteristiknya, sehingga dalam proses
pembelajaran terjadi interaksi timbal balik, baik antara guru dengan siswa
maupun antara siswa dengan siswa.
2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki
kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan menghindari penggunaan
kekuasaan lahir (kekuasaan yang semata – mata didasarkan kepada unsur
wewenang jabatan). Pendidik menurut (Sudhita, 2014) harus memiliki
persyaratan antara lain jujur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak
tercela dan tidak pernah berurusan dengan kepolisian karena tindakan
kriminal, sehat jasmani dan rohani, memiliki kualifikasi pendidikan tertentu,
mampu melaksanakan kompetensi pendidik dan memiliki sertifikat pendidik.
3. Interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar
peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan,
dimana ketika proses belajaran diruangan sedang berlangsung diharapkan
antara pendidik dan murid adalah menjadi partner yang saling berargumen
logis guna mendapatkan suasana belajar yang efektif.
4. Materi/isi pendidikan (Kurikulum)
Dalam Sistem Pendidikan KKNI, perlu disesuaikan antara standar
kompetensi (profil lulusan) dengan Capaian pembelajaran yang diharapkan
dari satu program studi. Capaian pembelajaran dirinci kedalam capaian
pembelajaran sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan ketrampilan
khusus. Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam

8
kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Pada perguruan
tinggi, standar untuk mencapai kompetensi lulusan dituangkan dalam
kurikulum. Kurikulum terdiri dari sekelompok mata kuliah yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Mata kuliah terdiri dari mata kuliah umum dan mata kuliah keahlian yaitu
keahlian utama dan keahlian khusus.
5. Alat dan Metode
Konteks yang mempengaruhi pendidikan antara lain alat dan metode. Alat
dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat
pendidikan media sosial, misalnya IT (Internet Technology), Hand Phone,
Televisi, Radio dan lain-lain. Metode pendidikan dibedakan menjadi dua,
yaitu (a) yang bersifat preventif, yaitu mencegah terjadinya hal–hal yang
tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga
hukuman, dan (b) yang bersifat kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan,
contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan,
bahkan juga hukuman.
6. Perbuatan Pendidik
Perbuatan pendidik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
ketika menghadapi peserta didik. Tata cara dan sikap seorang pendidik
dalam penyampaian pelajaran juga menunjang pekembangan peserta didik,
pendidik harus menghindari sikap menekan mental peserta didik, karena hal
ini sangat berpengaruh besar terhadap pendirian, mental, serta
perkembangan pengetahuan peserta didik.
7. Tempat Pendidikan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan berpengaruh pada tercapainya tujuan pendidikan.
Lingkungan belajar meliputi sarana dan prasarana belajar, seperti ruangan
kelas yang memadai, tersedianya ruangan untuk pratikum, kenyamanan
dalam belajar (lingkungan luar tidak berisik)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan tak lepas dari dasar-dasar pendidikan yang harus di
miliki seorang calon guru. Pendidikan umumnya di laksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga,sekolah,dan masyarakat dari bayi sampai
meninggal dunia. Dasar-dasar pendidikan yang meliputi
pengertian,tujuan,dan unsur-usur pendidikan merupakan hal yang harus di
pahami setiap calon guru. Begitu juga dengan kompetensi calon guru.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak
kekurangan dan kesalahan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana
makalah ini dapat disusun setidaknya mendekati kata sempurna dan
dapat mencakup substansi materi yang ingin disampaikan sehingga
tujuan pembelajaranpun dapat terpenuhi.Dalam kesempatan ini kami
selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala saran,kritik dan
pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan pijakan
dari teori yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan
yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.bimakini.com/2020/12/unsur-unsur-pendidikan/
2. https://karwapi.wordpress.com/2013/06/01/ada-empat-kompetensi-yang-
harus-dimiliki-oleh-seorang-guru-profesional/
3. https://silabus.org/pengertian-pendidikan/
4. https://www.akseleran.co.id/blog/pendidikan-
adalah/#:~:text=Tujuan%20pendidikan%20menurut%20UU%20No,manta
p%2C%20dan%20bertanggung%20jawab%20terhadap
5. http://blogazmy.blogspot.com/2015/11/konsep-dasar-pendidikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai