Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Prof. Dr.H.M.Djaswidi Al Hamdani, M.Pd

Disusun oleh :

Iip sahrul ripai 2203004122

Delia bunga lestari 2203004117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAID) CIAMIS 2023

Jl.Kyai Ahmad Fadhil Cijeungjing Dewasari, Ciamis 46271


KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allas SWT. dan tak lupa shalawat
beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, Habbibana
Wanabiyana Muhammad SAW, keluarganya, dan kita selaku umatnya. Atas berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada Prof. Dr.H.M.Djaswidi Al Hamdani,


M.Pd sebagai dosen pengajar Ilmu pendidikan islam, dan juga terimakasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Dan semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Ciamis, 25 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar..................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................1

C. Tujuan..............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

1. Hakikat Pendidikan.................................................................2

2. Tujuan Pendidikan..................................................................4

3. Proses Pendidikan..................................................................5

BAB III PENUTUP

Simpulan....................................................................................7

Daftar Pustaka.............................................................................8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bahasa Inggris pendidikan berarti education. Sedangkan dalam bahasa


latin berarti educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E berarti perkembangan
dari luar dari dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan
Duco berarti sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai
upaya guna mengembangkan kemampuan diri. Menurut Wikipedia, pendidikan ialah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian
serta pelatihan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun
kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun
pelatihan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat dari pendidikan?
2. Apa tujuan dari pendidikan?
3. Apa dan bagaimana proses pendidikan?

C. Tujuan
1. Mengetahui hakikat dari pendidikan
2. Mengetahui tujuan dari pendidikan
3. Mengetahui proses pendidikan
 

1
BAB II PEMBAHASAN

1. Hakikat Pendidikan

Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya untuk


mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang
menghasilkan pengalaman belajar. Di Indonesia menginginkan pendidikan yang lebih
baik, hal inilah yang melatar belakangi terjadinya pergantian kurikulum secara terus-
menerus. Pergantian kurikulum merupakan salah satu usaha yang dilakukan negara
dalam mencetak lulusan yang berkualitas dalam negara kekuasaannya maupun
internasional agar sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003. Pendidikan dapat dikatakan berhasil dan
mencapai tujuan jika terjadi perubahan. Perubahan tersebut ialah perubahan tingkah
laku, yang memiliki beberapa aspek yaitu: 1) pengetahuan, 2) pengertian, 3) kebiasaan,
4) keterampilan, 5) apresiasi, 6) emosional, 7) hubungan sosial, 8) jasmani, 9) budi
pekerti, 10) sikap (Hamalik, 2008: 30).

Bila dijabarkan makna atau hakikat pendidikan maka akan sangat kompleks. Agar
bisa lebih tersampaikan berikut butir penguraian dari hakikat pendidikan:

 Pendidikan adalah proses seumur hidup– Pendidikan adalah proses seumur hidup
karena setiap tahap kehidupan seseorang akan memperoleh pengalaman, yang
berarti bisa menjadi pelajaran penting untuk pendidikan dirinya.
 Pendidikan adalah proses yang sistematis– Berdasar pada aktivitas yang ada di
lembaga maka pendidikan akan teregulasi dan sistematis.
 Pendidikan adalah perkembangan individu dan masyarakat– Maksudnya adalah
kekuatan untuk perkembangan sosial, yang membawa perbaikan dalam setiap
aspek masyarakat.
 Pendidikan adalah transformasi perilaku– Perilaku manusia akan bisa diubah dan
ditingkatkan melalui proses pendidikan.
 Pendidikan adalah pelatihan dan pembelajaran– Indra, pikiran, perilaku,
aktivitas manusia dan keterampilan akan diasah dengan cara yang yang baik
dan benar sehingga bisa bermanfaat dan menjawab segala masalah yang ada di
sosial/masyarakat.

2
 Pendidikan adalah arahan dan instruksi– Pendidikan akan menginstruksikan dan
mengarahkan manusia sehingga manusia bisa memberdayakan dirinya
semaksimal mungkin dan bisa memenuhi kebutuhannya.
 Pendidikan adalah hidup– Makna hidup akan berkurang dan bahkan tidak ada
artinya tanpa pendidikan. Karena setiap aspek yang ada di kehidupan
membutuhkan pendidikan untuk perkembangan yang lebih baik.
 Pendidikan adalah rekonstruksi berkelanjutan dari pengalaman– Berdasarkan
definisi John Dewey, pendidikan adalah rekonstruksi secara berkesinambungan
untuk mengubah pengalaman menuju cara yang diinginkan secara sosial.
 Pendidikan adalah kekuatan dan nila dalam diri manusia, dengan begitu
manusia berhak menjadi guru tertinggi di bumi. Dengan later belakang tersebut,
peran pendidikan sangat berarti dan tidak terhitung bagi masyarakat (manusia).
Setiap masyarakat dan bangsa perlu membawa kebahagiaan dan kemakmuran
secara menyeluruh (holistik) untuk masing-masing individu.

Berlandaskan UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 BAB 1, menyatakan bahwa


pendidikan merupakan upaya sistematis untuk melahirkan situasi belajar dan aktivitas
pembelajaran yang kondusif sehingga siswa bisa dengan leluasa memaksimalkan
potensinya di bidang apapun mulai dari kecerdasan, akhlak, pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan masyarakat.

Berdasarkan pernyataan guru bangsa Ki Hadjar Dewantara ada lima dasar pada

pendidikan, yakni:

1. Asas kemerdekaan; Memfasilitasi kebebasan kepada peserta didik. Maksud dari


kebebasan disini tentu sesuai dengan apa yang telah dicanangkan dimana
peserta didik tetap patuh dengan norma moral sebagai individu dan masyarakat
yang bersinergi dengan alam.
2. Asas kodrat Alam; Manusia sebagai bagian dari alam tentu bisa mempelajari
apa yang ada di alam. Bisa membacanya dan menerima sebagaimana mestinya
sebagai manusia yang wajar dan seimbang.
3. Asas kebudayaan; Berdasar pada kebudayaan bangsa, tetapi tetap melihat dan
mempelajari kebudayaan yang lebih maju. Kemajuan bukanlah sesuatu yang
buruk akan tetapi bisa digunakan untuk landasan memacu diri.

3
4. Asas kebangsaan; Membentuk perpaduan satu bangsa, perasaan gotong royong
dalam senang dan sedih, dan berjuang untuk bangsa dan tetap menghargai
orang lain.
5. Asas kemanusiaan; Membimbing peserta didik menjadi manusia seutuhnya dan
sewajarnya sebagai manusia yang merupakan ciptaan Tuhan

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang penting dalam pendidikan, karena
tujuan pendidikan merupakan arah yang hendak dicapai. Dilansir dari buku Ilmu
Pendidikan oleh Rahmat Hidayat dan Abdillah, sejak awal berdiri, rumusan mengenai
tujuan pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan kehidupan bermasyarakat.

Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah


memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. Hal ini dimaknai sebagai usaha untuk
membimbing para peserta didik sesuai dengan kemampuan alamiahnya dengan tujuan
agar seluruh anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
tertinggi dalam hidupnya.

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman da bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur. Selain itu, peserta didik
juga harus memiliki keterampilan dan pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab terhadap
masyarakat dan bangsa.

Tujuan pendidikan nasional tersebut harus diusahakan untuk dapat dicapai oleh
semua penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama bagi pendidikan formal.
Untuk mencapainya, dibutuhkan waktu dan cara mendidik yang tepat.

Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

4
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang
demokratis juga bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan menurut UNESCO dalam upaya meningkatkan kualitas suatu


bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan, UNESCO juga
merancang empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan,
yaitu:

a) Learning to know (Belajar untuk mengetahui)


b) Learning to do (Belajar untuk melakukan sesuatu)
c) Learing to be (belajar untuk menjadi sesuatu)
d) Learning to live together (Belajar untuk hidup bersama)

3. Proses Pendidikan

Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan
output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar,
proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil
dari proses yang dilaksanakan

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen


pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana
proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan kualitas hasil pencapaian tujuan
pendidikan.

Ditinjau dari terjadinya proses pendidikan, ada dua segi yang harus
dikembangkan, yaitu proses individual dan proses sosial.

Ditinjau dari tujuan yang akan dicapai dalam proses pendidikan, maka hal-hal
yang dibicarakan lebih banyak mengungkapkan sistem nilai yang akan dicapai melalui
pendidikan, di mana pelaksanaan pendidikan didasarkan kepada sistem nilai yang sudah
dimiliki oleh suatu masyarakat.Sistem nilai merupakan sumber hukum yang berlaku
dalam satu masyarakat, bangsa, atau negara.

Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen

5
dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lainnya saling bergantung.
Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya sarana-prasarana
serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang dengan pengelolaan yang handal maka
pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal. Demikian pula bila pengelolaan
baik tetapi di dalam kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak
optimal.

Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso dan mikro.
Pengelolaan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan pemerintah yang
lazimnya dituangkan dalam bentuk UU pendidikan, peraturan pemerintah, SK mentri, SK
dirjen, serta dokumen-dokumen pemerintah tentang pendidikan tingkat nasional yang
lain.

Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan
pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku peserta didik
sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang
optimal itu. Di sini jelas bahwa pendayagunaan teknologi pendidikan memegang
peranan penting. Pengelolaan proses pendidikan harus memperhitungkan perkembangan
IPTEK. Karena itu setiap guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi
pendidikan terutama yang diseminasikan secara luas oleh pemerintah serta PPSI, belajar
tuntas (mastery learning), pendekatan CBSA dan keterampilan proses muatan local
dalam kurikulum dan lain-lainnya agar dapat diambil manfaatnya

6
BAB III PENUTUP

Simpulan

Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa pengertian pendidikan ialah


tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan upaya
untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh
dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat yang bisa
mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka

Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya untuk


mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang
menghasilkan pengalaman belajar.

Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah


memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. Hal ini dimaknai sebagai usaha untuk
membimbing para peserta didik sesuai dengan kemampuan alamiahnya dengan tujuan
agar seluruh anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
tertinggi dalam hidupnya.

Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan
output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar,
proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil
dari proses yang dilaksanakan

7
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/23712805/MAKALAH_PROSES_PENDIDIKAN

https://www.detik.com/bali/berita/d-6412949/memahami-fungsi-dan-tujuan-
pendidikan-di-indonesia

https://pgsd.upy.ac.id/index.php/jadwal/profil-lulusan/2-uncategorised/12-pendidikan

https://www.tripven.com/hakikat-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai