Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

tentang

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Disusun Oleh:

Nama Kelompok

1.

Dosen Pengampu : Ade irmasuryani M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SUMATRA BARAT

2022/2023
KATA PENGANTAR

           
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya makalah
ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
Pengantar Pendidikan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah dapat memberikan manfaat terhadap
pembacanya.

Padang , 31 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB. I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A.    Latar Belakang ................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II. KAJIAN TEORITIS .............................................................................. 3
A.    Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Terencana ......... 3
B.     Peran Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional .......................... 4
C.     Masyarakat Masa Depan ................................................................. 10
BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 17
A.    Kesimpulan ..................................................................................... 17
B.     Saran ............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................   18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada
keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan
praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem
pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan
dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang
memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan
rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
kualitas SDM.Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari
seluruh sektor pembangunan.Makalah ini akan membahas mengenai esensi pendidikan dan
pembangunan, pembangunan sistem pendidikan nasional, peranan pendidikan dalam
pembangunan.
Dalam arti sederhana Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan
sengaja oleh orang dewasa.
Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan, betapa tidak, laju
perubahan sebagai akibat dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi kemudian harus
disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pada itu
pendidikan kemudian menjadi pioner utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia.
Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sekaligus merupakan syarat mutlak
untuk mewujudkan pembangunaan nasional. Dan salan sartu aspek terpenting dalam
menyiapakan dan merekayasa  arah perkembangan masyarakat dalam pembangunan nasional
adalah Pendidikan
Pembangunan Nasional berarti suatu proses perubahan struktural kehidupan bernegara
kebangsaan, yang tercakup di dalam structural politik dan pertahanan keamanan, struktur
ekonomi, serta struktur tata masyarakat dan budaya yang. bertujuan mencapai Negara kesatuan
yang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yang mampu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Dengan melihat pengertian pendidikan dan pembangunan nasional di atas oleh karena
itu dalam makalah yang sederhana ini akan membahas lebih mendalam lagi  tentang pendidikan
dan masa depan pembangunan nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Pembangunan yang seperti apa untuk membangun nasional bangsa ini
2. Apa yang telah di sumbangkan oleh pendidikan untuk pembangunan nasional
3. Aspek apa saja untuk membangun sistem pendidikan nasional
4. Bagaimana kualitas pendidikan nasional bangsa ini

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah

1. Mengetahui pengertian pendidikan nasional


2. Mengetahui fungsi dan peranan hasil pendidikan
3. Mengetahui pengertian pembangunan nasional
4. Apa peranan manusia dalam pembangunan
5. Mengetahui bagaimana esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Terencana


Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah
peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah
pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi
masyarakat umum tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-
mata hanya beruang lingkup pembangunan material atua pembangunan fisik berupa gedung,
jembatan, pabrik dan lain-lain. Padahal sukses tidak hanya pembangunan fisik itu justru sangat di
tentukan oleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah, yang secara bulat diartikan
pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama
pendidikan.                                                   
Persepsi yang keliru tentang arti pembangunan, yang menganggap bahwa
pembangunan itu hanya semata-mata pembangunan material dapat berdampak menghambat
pembangunan sistem pendidikan, karena pembangunan itu semestinya bersifat komperhensif
yaitu menyangkut pembangunan manusia dan lingkungannya.
Dalam GBHN, hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia dan
masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional,
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global.
Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kokoh
kekuatan moral dan etikanya serta religius.
Pembangunan yang dilaksanakan harus bertujuan dan bertolak dari manusianya,
pembangunan yang berakar dari peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, maka
posisi manusia jelas sebagai objek dan subjek dalam pembangunan.
Manusia sebagai objek pembangunan sasarannya harus terarah pada pembangunan
manusia itu sendiri (rohani) seperti : kemampuan penalaran, sikap diri, sosial pada lingkungan
dan kemampuan berusaha. Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja dkk., menyatakan “Manusia
adalah makhluk yang terentang antara potensi dengan aktualisasi”. Manusia sebagai objek
pembangunan diarahkan kepada kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan lingkungan
secara dinamis, kreatif dan manusiawi, usaha inilah yang disebut pembangunan.
Fuad Hasan dalam Umar Tirtarahardja dkk, menyatakan “manusia adalah makhluk yang
terentang antara potensi dengan aktualisasi (manusia dan citranya, Juni 1985). Diantara kedua
kutub itu terentang upaya pendidikan, pendidikan berperan mengembangkan yaitu
menghidupsuburkan potensi “kebaikan” dan sebaliknya mengerdilkan potensi “kejahatan”.
Potensi-potensi yang perlu dikembangkan aktualisasinya seperti kemampuan berusaha,
berkreasi, kesediaan menerima kenyataan, berpendirian, rasa bebas yang bertangung jawab,
kejujuran, toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerja sama, menerima,
melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain, dan seterusnya.
Hasil pendidikan dapat menunjang pembangunan dan sebaliknya hasil pembangunan
dapat menunjang usaha pendidikan. Suatu masyarakat yang makmur tentu lebih dapat
membiayai penyelenggaraan pendidikan ke arah yang lebih bermutu.
Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan masing-masing
dalam esensi pembangunan serta antar keduanya.
1. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha ke luar dari diri manusia.
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan
hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana dan
seterusnya).

B. Peran Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional


Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki,
pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan
manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk
mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga
negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu,
masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat
dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan
dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-
luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.
Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen internasional,
sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan
kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam
kesepahaman Education for All (EFA) meliputi enam komponen penting, yaitu:
 Pendidikan anak usia dini (PAUD)
 Pendidikan dasar
 Pendidikan keaksaraan
 Pendidikan kecakapan hidup (life skill)
 Kesetaraan dan keadilan gender
 Peningkatan mutu pendidikan.

1. Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya


Manusia sebagai sasaran pembangunan wujudnya diubah dari keadaan yang masih
bersifat “potensial” ke keadaan “aktual”.
Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan aktualisasinya seperti kemampuan
berusaha, berkreasi, kesediaan menerima kenyataan, berpendrian, rasa bebas yang bertanggung
jawab, kejujuran, toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima,
melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan segenap
kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap sarana
lingkungan alam maupun lingkungan sosial/ spiritual.
1. Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta
antara keduanya. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan
pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil
pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan
seterusnya)
2. Peranan Pendidikan
Beberapa peranan pendidikan dalam Pembangunan Nasional berkenaan dengan
perubahan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia dan pemeliharaan lingkungan
hidup.
 Peranan pendidikan dalam pembangunan perubahan masyarakat pada umumnya
1. Segi Sasaran Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta
didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.

2. Segi Lingkungan Pendidikan


a) Lingkungan Keluarga Didalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang
baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan,
dan moral.
b) Lingkungan Sekolah Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik dibimbing
untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari kalangan kerja keluarganya berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
c) Lingkungan Masyarakat Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta
didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang
tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur formal.

3. Segi Jenjang Pendidikan


Jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (SM) dan Pendidikan Tinggi (PT)
memberikan bekal kepada para peserta didik secara berkesinambungan. Pendidikan dasar
merupakan basic education yang memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi berkualitas, jika pendidikan menengahnya
berkualitas, dan pendidikan menengah berkualitas jika pendidikan dasar berkualitas.
Dengan demikian basic education pada pendidikan dasar juga diartikan bahwa
pendidikan dasar memberikan bekal dasar kepada warga negara yang tidak sempat melanjutkan
pendidikan untuk dapat melibatkan diri ke dalam gerak pembangunan.
4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain bidang ekonomi,
hukum, sosial politik, keuangan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-
lain. Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi
oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan orang-orang dimaksud
hanya bersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.

 Peranan Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia


Pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran
pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan
ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan nasional.
Disisi lain, terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan nasional
tersebut, khususnya dibidang ketenaga kerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam
mengatasinya.
Manusia dan pembangunan merupakan kekuatan utama sekaligus tujuan dari pembangunan itu
sendiri.
Peran pendidikan dalam pembangunan SDM diantaranya :
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Membangun manusia sebagai pelaksanaan transportasi.
c. Membina manusia menjadi tenaga produktif.
d. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi.
e. Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja.
f. Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui
tiga jalur utama :
a) Pendidikan
b) Pelatihan
c) Pengembangan karir di tempat kerja.
Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pembangunan SDM yang dimulai dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir
ditempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM di Indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM
secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan
teknologi, serta profesionalisme yang semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius, sesuai dengan
agamanya. Dalam rangka pengembangan SDM di Indonesia, banyak tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, tantangan kedua luasnya
wilayah Indonesia, tantangan ketiga adalah mobilitas penduduk yang arus besarnya justru lebh
banyak ke Pulau Jawa dan ke kota-kota besar.
Tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat agar
pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien.
Hal ini dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya untuk meningkatkan
produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri, tetapi juga untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat.

 Peranan Pendidikan Dalam Pemeliharaan Lingkungan Hidup


Secara umum lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan yang mempengaruhi
kehidupan makhluk termasuk manusia. Manusia sebagai khalifah Allah telah diberkati fasilitas
yang lengkap dan ditugaskan secara kreatif dan dinamis mengerahkan kemampuannya untuk
memahami realitas alam untuk memanfaatkan dan didayagunakan demi kesejahteraan manusia.
Peran pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara, mengelola dan melestarikan
lingkungan hidup adalah suatu keharusan.
b. Memberikan bimbingan, bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak
merusak tata lingkungan hidup manusia.
c. Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan
pembinaan ekosistem.
d. Untuk mengelola SDA masyarakat dapat memberikan manfaat bagi manusia.
e. Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistemnya.
 Peranan Pendidikan dalam pembangunan nasional
Peran pendidikan dalam pembangunan nasional antara lain:
1. Mengembangkan Teknologi Baru
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan
penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi baru. Lembaga –
lembaga penelitian dan pengembangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
Badan-badan Penelitian dan Pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-
orang terdidik hasil pendidikan bekerja, dan menghasilkan berbagai teknologi baru.
2.  Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di bidang konstruksi
yang menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik dan perusahaan. Pabrik-
pabrik ini yang akan menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa.
3. Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam pabrik-pabrik dan
perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang-
barang kebutuhan hidup dan jasa. Dengan demikian, adalah penghasil barang dan jasa
yang diperlukan masyarakat.
4. Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya
Orang-. Mereka inilah yang memelihara dan memperbaiki nilai-nilai budaya dalam
masyarakat.
5. Konsumen Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang mengkonsumsi
barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan.
Sebagai konsumen, mereka merupakan konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya
serta lebih kritis dalam menggunakan barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak/kurang terdidik.

C. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan


Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan  meliputi antara lain bidang ekonomi,
hukum, sosial, politik, keuangan, perhubungan dan komunikasi, pertanian, pertambangan,
pertahanan dan sebagainya. Pembangunan sektor kehidupan  diartikan sebagai  aktivitas
pembinaan, pengembangan dan pengisian bidang-bidang kerja agar dapat memenuhi hajat hidup
warga negara sebagai suatu bangsa sehingga tetap jaya dalam kancah kehidupan antara bangsa-
bangsa di dunia.
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya dikerjakan jika diisi orang-
orang  yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan . Jadi sumbangan pendidikan pada
pembangunan dapat disimpulkan bahwa

 Pertama; pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembagunan, kemudian


manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya,
 Kedua; manusia menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat
tergantung pada manusianya.
 Ketiga; pendidikan memegang peranan penting karena merekalah yang menciptakan 
manusia pencipta pembangunan.

D. Masyarakat Masa Depan


Tujuan akhir suatu pembangunan adalah manusia, maka dalam ruang gerak
pembangunan manusia dipandang sebagai objek dan subjek pembangunan.
Manusia sebagai objek dipandang sebagai sasaran yang dibangun. Kita tahu
pembangunan merupakan pemenuhan hajat hidup manusia, apakah seorang manusia itu telah
terpenuhi kebutuhan jasmaninya seperti rumah, dan apakah seseorang manusia itu telah
terpenuhi  kebutuhan rohani seperti menanamkan nilai-nilai pendidikan dalam diri seseorang itu.
Dalam manusia dipandang sebagai objek ini, disinilah dapat kita ketahui telah sempurnanya atau
belum sebuah pembangunan.
Sedangkan manusia dipandang sebagai subjek pembangunan karena ia dengan segenap
kemampuan menjadikan lingkungannya secara dinamis dan kreatif. Sebagai contoh dapat kita
lihat pada era globalisasi ini banyak pembangunan gedung-gedung, pembangunan sekolah dan
lain sebagainya. Itu semua karena adanya manusia sebagai pelaku pembangunan. Manusia yang
belajar bagaimana cara untuk membangun sebuah gedung, bagaimana memajukan teknologi
dalam pembangunan yang akhirnya membawa negara ini sebagai negara maju bukan
berkembang lagi. Itu semua peran dari manusia sebagai pelaku pembangunan.
Pembangunan kehidupan Negara kebangsaan Indonesia atau pembangunan nasional
Indonesia pada akhirnya harus bertujuan mencapai Negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat
serta adil dan makmur berdasarkan Pancasila,yang mampu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan
keadilan social.
c. Strategi Pelaksanaan

E. Perkiraan Masa Depan


Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan
tertentu. Demikian pula di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar
kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Landasan sosio-kultural merupakan salah satu dasar
utama dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan baik program pendidikan
sekolah maupun program pendidikan luar sekolah.
Dari sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Di dalam UU no. 2 Tahun 1989 tentang sistim
pendidikan nasional dinyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai
peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa
yang bersangkutan.”
Melalui upaya pendidikan kebudayaan diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi
bangsa. Serentak dengan itu upaya pendidikan diarahkan pula untuk mengembangkan
kebudayaan itu. Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu keseluruhan gagasan dan
karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya itu (Koentjaraninggrat, 1974: 19). Kebudayaan itu dapat:
a. Berwujud ideal, yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya.
b. Berwujud kelakuan, yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c. Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia. (Koentjaraningrat 1974: 15-
22).
Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan
selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
Pendidikan adalah masa kini tetapi pendidikan harus juga memperkirakan masa depan,
berorientasi ke masa depan, karena naka didik masa kini adalah orang-orang pada masa depan.
Bagaimana memperkirakan masa depan dengan mempertimbangkan kecenderungan globalisasi,
perkembangan iptek, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, dan peningkatan pelayanan
semakin professional, adalah hal-hal yang akan dibicarakan pada bagian ini. Selian itu
dibicarakan tuntuan bagi manusia masa depan (manusia modern) dan bagaimana mengantisipasi
masa depan terutama perubahan dalam nilai dan sikap.
Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat
mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat
di masa depan yaitu:
1. Kecenderungan Globalisasi
Di dalam era globalisasi sifat rasa kedaerahan, corak kebangsaan tidak lagi secara
dominan dapat ditonjolkan, dunia seolah-olah makin akrab, suatu bangsa tidak lagi merasa asing
bila berada di suatu tempat bangsa lain, pakaian, makanan, dan bahkan bahasa tidak lagi
menentukan identitas suatu bangsa. Pada saat ini hal itu baru merupakan kecendrungan-
kecendrungan yang kelihatannya semakin nyata telah menampakkan sosok yang global, sosok
yang mendunia. Era globalisasi terjadi arus lalu—lintas perjalanan bangsa-bangsa dari satu
negeri sangat maju, karena adanya system tranportasi dan sikap penerimaan dari bangsa-bangsa
yang dituju. Kemudahan transportasi dan sikap penerimaan ini ditunjang oleh keadaan yang
makin mantap dan pelayanan yang semakin memuaskan. Demikian pula masing-masing Negara
yang ada di dunia meningkatkan dan menggalakkan pariwisata, disamping sikap masing-masing
bangsa yang suka mengadakan kunjungan atau tour ke manca Negara secara terencana. Misalnya
saja, pada masa-masa sebelumnya bangsa kita adalah bangsa yang belum tourist minded, artinya
berkunjung keluar negri , namun sekarang, bagi mereka yang mampu, bepergian ke luar negeri
itu memang sudah menjadi suatu rencana, sudah diarahkan. Kalau ada liburan sekolah, ada yang
ke Jepang, ke Amerika, paling tidak ada yang ke Malaysia atau Singapore, paling tidak juga , ke
Bali, ke puncak. Dan hari libur diisi dengan perjalanan jauh. Lalu lintas kunjungan inilah yang
membuat masing-masing negara menyiapkan sesuatu yang sesuai dengan keadaan Negara yang
mengunjungi, sehingga makanan, pakaian apa yang ada di Jepang sudah pasti ada di Flipina,
begitu juga apa yang ada di Amerika sudah pasti ada restoran-restoran Indonesia dan sebaliknya.
Mobilitas antar bangsa sangat tinggi.
Dengan keadaan yang global tidak heran kalau tetangga kita di Samosir adalah orang
Prancis, atau orang Spanyol, sehingga kita bersikap luwes dan tidak sempit.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Salah satu hal yang perlu diperkirakan bagi masyarakat masa depan adalah
perkembangan iptek. Perkembangan iptek demikian cepatnya sehingga sekolah selalu
ketinggalan untuk mengikutinya, sehingga sekolah tidak siap untuk membekali lulusannya
dengan kemajuan iptek yang akan ditemui di masyarakat. Misalnya saja, di sekolah anak-anak
diberi pelajaran mengetik denga mesin ketik, padahal dimasyarakat mesin ini sudah tidak
dipakai. Di sekolah diberi pelajaran computer, padahal di duni pekerjaan komputer yang seperti
itu sudah ketinggalan zaman.
Demikian juga pelajaran-pelajaran teknik, dan pelayanan yang ada di sekolah jauh
ketinggalan dengan yang ada di masyarakat, bidang kesehatan sudah begitu canggih, tetapi yang
ada di sekolah belum seberapa. Sekolah harus mempersiapkan anak bukan saja untuk masa kini,
tetapi yang lebih penting adalah untuk masa depan yang kita perkirakan pasti sudah canggih dari
pada sekarang ini, terutama dalam bidang iptek.

3. Peningkatan Pelayanan yang Semakin Profesional


Dapat diperkirakan bahwa masyarakat masa depan adalah masyarakat yang menggunakan
tenaga-tenaga spesialis, semua serba spesialis, barang kali dapat juga disebut era spesialisasi.
Sejalan dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap Negara adalah mendunia, memiliki
perspektif global,berorientasi internasional. Hotel-hotel, rumah sakit internasional, begitu juga
bank, pelabuhan udara dan pelabuhan laut dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan dan pembangunan memiliki hubungan yang saling berkaitan. Keduanya
merupakan suatu garis yang terletak kontinu dan saling mengisi. Pendidikan merupakan usaha
yang dilakukan ke dalam diri manusia untuk nantinya dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang dapat menunjang pembangunan, yaitu pembangunan lingkungan sekitar yang dapat
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas. Hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh
manusia yang terdidik dapat kembali menunjang pendidikan baik itu dari segi pembinaan,
penyediaan sarana dan lainnya.
Selain itu, sumbangan pendidikan pada pembangunan dapat dibilang sangat besar. Baik
itu dari segi sasaran, segi lingkungan, segi jenjang pendidikan maupun pembidangan kerja atau
sector kehidupan. Pendidikan memang memegang peranan penting pada pembangunan karena
berkat manusia yang terdidik maka dapat menciptakan manusia pencipta pembangunan.
Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan
ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem
krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan bagi pemerintah.

B. Saran
1. Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan
mutu sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.
2. Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang
peningkatan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Wahyudin, Dinn. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tirtarahardja, Umar. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/06/peranan-pendidikan-dalam-pembangunan.html

http://maulidianianishas.blogspot.co.id/2012/01/peran-pendidikan-dalam-pembangunan.html

http://mirvanaldiana.blogspot.co.id/2012/01/makalah-pendidikan-dan-pembangunan.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/peran-pendidikan-dalam-pembangunan.html

http://sukiman-barcitizen.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengantar-pendidikan-
masyarakat.html

https://wahyuningsihsutrisno.wordpress.com/2013/04/01/pendidikan-dan-masa-depan-
pembangunan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai