Dosen Pengampuh :
Akhmad Sirojuddin, M. Pd. I
Nama Kelompok :
Nafilah Rodliyah ()
Putri Rofiatus Solikha (201669040008)
Halaman Judul
Kata Pengantar...................................................................
Daftar Isi.............................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A Hakikat Haji.............................................................
B Sejarah Haji.............................................................
C Cara Mencapai Haji Mabrur......................................
D Hikmah Haji.............................................................
E Makna Sepiritual Haji...............................................
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan..............................................................
Daftar Pustaka....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri
serta tunduk. Sedangkan menurut syara (terminologi), ibadah
mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya
satu. Ibadah wajib berpedoman pada sumber ajaran Al
Quran dan Al Sunnah, yaitu harus ada contoh (tatacara dan
praktek) dari Nabi Muhammad SAW.
1.2.1 Ibadah ?
1.2.2 Akhlak ?
1.2.3 Muamalah ?
C. 1.3 Tujuan
I. Ibadah
1.1 Pengertian Ibadah
Kata Ibadah diambil dari kata abada, yabudu, abdan,
fahuwa aabidun. Abid, berarti hamba atau budak, yakni
seseorang yang tidak memiliki apa-apa. Ibarat budak milik
majikannya, sehingga seluruh hidup budak hanya untuk
memperoleh keridhaan sang majikan dan menghindarkan
murkanya. Ibadah dalam arti luas adalah menyembah kepada
Allah dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi
larangannya.
Sebagaimana dalam firmannya :
Hai manusia, sembahlah Tuhan-mu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang sebelummu agar kamu
bertakwa ( QS. Al-Baqarah: 21).
4 Ibid.,
f. Meningkatkan kesabaran ketika diberi cobaan oleh Allah.
g. Menjadikan manusia berakhlak
II. Akhlak
1.1Pengertian Akhlak
Kata Akhlak berasal dari bahasa arab. Jama dari
yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku, atau tabiat. Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang,
yakni keadaan jiwa yang terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut
benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan
lagi (namun bukan berarti bahwa perbuatan tersebut dilakukan
dengan tidak sengaja/tidak dikehendaki) 5. Hanya saja keadaan
yang demikian itu dilakukan berulang-ulang sehingga sudah
menjadi adat /kebiasaan untuk melakukannya.
Setiap orang islam juga wajib mengetahui atau mempelajari
akhlak yang terpuji dan yang tercela. seperti watak murah hati,
kikir, penakut, sombong, rendah hati, menjaga diri dari
keburukan, israf (berlebihan), bakhil (terlalu hemat) dan
sebagainya. Kita tidak mungkin bisa terhindar dari sifat-sifat
yang tercela itu tanpa mengetahui kriteria sifat-sifat tersebut
serta mengetahui cara menghilangkannaya. oleh karena itu
setiap orang islam wajib mengetahuinya 6.
1.2Macam-macam Akhlak
2. Akhlak Mazmumah
Akhlak Mazmumah merupakan tingkah laku yang
tercela. Contohnya dengki, iri hari, sombong dan
riya.
III. Muamalah
1.1Pengertian
Pengertian muamalah pada mulanya memiliki cakupan
yang luas, sebagaimana dirumuskan oleh Muhammad
Yusuf Musa , yaitu Peraturan-peraturan Allah yang harus
diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk
menjaga kepentingan manusia. Namun belakangan ini
pengertian muamalah lebih banyak dipahami sebagai
aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia dalam memperoleh dan
mengembangkan harta benda atau lebih tepatnya dapa
dikaakan sebagai aturan Islam tentang kegiatan ekonomi
yang dilakukan manusia.Sedangkan Fiqih Muamalah adalah
pengetahuan tentang kegiatan atau transaksi yang
berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku
manusia dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-
dalil islam secara rinci. Ruang lingkup fiqih muamalah
adalh seluruh kegiatan muamalah manusia berdasarkan
hokum-hukum islam yang berupa peraturan-peraturan
yang berisi perintah atau larangan seperti
wajib,sunnah,haram,makruh dan mubah.hokum-hukum
fiqih terdiri dari hokum-hukum yang menyangkut urusan
ibadah dalam kaitannya dengan hubungan vertical antara
manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan
manusia lainnya.
1.2Pembagian Muamalah
Menurut Ibn Abidin Al-fikri dalam kitabnya, AL-muamalah al-
Madiyah wa al-Adabiyah, menyatakan bahwa muamalah dapat
dibagi menjadi dua sebagai berikut :
a. Al-muamalah al-Madiyah, yaitu muamalah yang mengkaji
segi objeknya, yaitu benda, yakni meliuti benda yang
halal, haram dan syubhat untuk diperjualbelikan, benda-
benda yang memadartkan dan benda yang mendatangkan
kemaslahatan bagi manusia, serta segi-segi lainnya.
b. Al-muamalah al-Adabiyah, ialah suatu muamalah yang
dtinjau dari segi cara tukar-menukar benda yang bersumber
dari panca indra manusia, misalnya jujur, hasud, dengki,
dendam.
DAFTAR PUSTAKA
http://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhah-
ghairu-mhadhah.
https://solekahnurul5.wordpress.com/2014/06/15/ibadah-dalam-
makna-spiritual-islam./