Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI-TEORI KREATIVITAS

Dosen Pengampu :
Ayu Wulandari, M.Pd

Di Susun Oleh:
Kelompok 1 :
1. Yayas Mariyana Hafifa (2111250033)
2. Derliana Pasaribu (2111250049)
3. Iwi Masika (2111250037)
4. Nurhafis (2111250045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO
BENGKULU
2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
yang telah memberikan rahmat serta hidayanya kepada kita, sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam
terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sang pilihan dan
sang pemilik ukhwah.
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk melatih mahasiswa
dalam menyusun karya ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan karena masih tahap belajar. Oleh
karena itu, penulis dengan terbuka akan menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan. Penulis berharap makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Bengkulu, November 2022

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Psikomotorik ..................................................................... 6
B. Teori Humanistik ........................................................................ 11
C. Teori Csikzentmihalyi ................................................................. 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena
kreativitasmemegang pengaruh penting dalam kehidupan seseorang.
Maka dari itu,kreativitas perlu dikembangkan sejak dini (Fakhriyani,
2016).Kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang dalam
kehidupansehari-hari dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam
menciptakan hal-halyang baru atau sesuatu yang sudah ada menjadi
konsep baru, menemukan cara-cara dalam pemecahan masalah yang
tidak dapat ditemukan oleh kebanyakanorang, membuat ide-ide baru
yang belum pernah ada, dan melihat adanya berbagai kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi (Fakhriyani, 2016).Perilaku kreatif
merupakan hal yang muncul dari keunikan keseluruhankepribadian
dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada istilah proses
merupakan langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu proses
merasakan kesulitan, permasalahan,kesenjangan, membuat dugaan
dan memformulasikanhipotesis, merevisi dan memeriksa kembali
hingga mengkomunikasikan hasil(Fakhriyani, 2016). Perilaku
kreatif adalah hasil pemikiran kreatif. Karena itu sistem pendidikan
hendaknya dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif
produktif, di samping pemikiran logis dan penalaran. Namun dalam
kenyataannya masih sedikit sekolah yang menyelenggarakan
upaya pengembangan kreativitas dan bakat anak. Hal ini disebabkan
antara lain oleh masih sangat langkanya literature yang membahas
secara menyeluruh dan terincimengenai kreativitas, bakat, dan upaya
upaya pengembangannya khususnya diPendidikan Anak Usia Dini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori Psikoanalisis menurut teori Freud?

2. Bagaimana teori Psikoanalisis menurut teori Ernst Kris?

4
3. Bagaimana teori Psikoanalisis menurut teori Jung?

4. Bagaimana teori Humanistik menurut teori Abraham Maslow?

5. Bagaimana teori Humanistik menurut teori Carl Rogers?

6. Bagaimana teori Csikszentmihalyi?

C. Tujuan Penulisan
1. Teori Psikoanalisis menurut teori Freud2.

2. Teori Psikoanalisis menurut teori Ernst Kris3.

3. Teori Psikoanalisis menurut teori Jung4.

4. Teori Humanistik menurut teori Abraham Maslow5.

5. Teori Humanistik menurut teori Carl Rogers6.

6. Teori Csikszentmihaly

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Psikokoanalisis
Corey (dalam Husna, 2018:101) Psikoanalisis menurut definisi
modern memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah :
1. Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang mengedepankan
padadinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku
manusia serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam
membentuk masa depan
2. Psikoanalisis adalah metode interpretasi dan penyembuhan
gangguan mental.
3. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian,
filsafat tentangsifat manusia dan metode psikoterapi.
Berbicara kreativitas dalam halnya manusia makhluk ciptaan
tuhan yang dianugerahi berbagai kreatif yang tanpa batas hingga
perannya akan berdampak peradaban manusia itu sendiri. pada salah
satu bentuk transfer karena melibatkan aplikasi pengetahuan dan
keterampilan yang telahdiketahui sebelumnya kepada situasi yang
baru. Selama masa kehidupan anak, banyak orang yang berpengaruh
terhadap pengembangan dan pendidikan anak. Mereka mempunyai
peranan besar dalam terwujudnya potensi anak, terutama orang tua
dan guru. Memupuk keunggulan berarti membantu anak
berbakatmewujudkan kemampuan potensialnya.

1. Teori Freud
Sigmund Freud dilahirkan dikota kecil, Freiberg,
Moravia.Psikoloanalisis merupakan salah satu aliran di dalam
disiplin ilmu psikologiyang memiliki beberapa definisi dan sebutan,
adakalanya psikoloanalisadidefinisikan sebagai metode penelitian,
sebagai tehnik penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan
psikologi (Sabri dalam Husna, 2018:101). Freud membagi

6
tingkatan kepribadian menjadi 3 tingkatan yaitu: kesadaran
(conscious), perasadar (preconscious), dan ketidaksadaran
(unconsious).
a. Kesadaran (Conscious): Segala sesuatu yang disadari
berkaitan denganmakna dalam kehidupan sehari, termasuk
sensasi dan pengalaman,yang membuat kita menyadari
setiap peristiwa yang kita alami.
b. Pra-sadar (Pre-conscious): Pra-sadar merupakan lapisan jiwa
di bawahkesadaran, dan berada di tengah antara sadar dan
tidak sadar.Perasadar sebagai penampung ingatan-ingatan
yang dibutuhkan sedikitusaha untuk dibawa ke kesadaran,
misalnya kenangan yang sudahtersedia dengan mudah kita
panggil ke alam sadar.
c. Ketidaksadaran (Unconsious): Ketidak sadaran merupakan
lapisanterbesar dari kehidupan mental dan berada dibawah
permukaan air.Disamping itu, ketidaksadaran juga
merupakan utama dalam teori psikoanalisis. Yang berisi
insting-insting atau pengalaman.dengan katalain kenangan
yang sukar sekali muncul ke dalam kesadaran.

Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian manusia memiliki sesuatu struktur
yangterdiri dari id (da es), ego (das ich), dan super ego (das ueber ich).
Strukturkepribadian tersebut akan saling berinteraksi dan akan menentukan
perilakuseseorang. Struktur psikis manusia meliputi tiga sistem utama, yaitu
Id (dases), Ego (das ich), dan Super Ego (ueber ich).
a. Pertama Id (da es). Id adalah bagian paling orisinil dalam
kepribadianmanusia dan merupakan gudang penyimpan kebutuhan-
kebutuhan yangmendasar, seperti makan, minum, istirahat atau
rangsangan agresivitas dan seksualitas. Id ini merupakan sumber
energi psikis yang menggerakkan kegiatan psikis manusia, karena
berisi instink-instink, baik instink hidupatau Instink kematian. Sistem

7
kepribadian biologis yang asli, berisikansesuatu yang telah ada sejak
lahir. Menurut Freud (dalam Adid, 2008:286) Id memiliki prinsip
kerja yang serba mengejar kenikmatan (pleasure principle) yaitu
berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
Sehubungan dengan hal itu, bagi Id kenikmatan merupakan keadaan
yang relatif inaktif atau tingkat energi rendah dan rasa sakit adalah
tegangan atau peningkatan energi yang mendambakan kepuasaan.
Sehubungan dengan hal itu, pleasure principle diproses dengan dua
cara, tindak refleks (reflex action) dan proses primer (primary
process), Tindak refleks adalah reaksiotomatis yang dibawa sejak
lahir seperti refleks batuk, mengedipkan mata, bersin dipakai untuk
menangani pemuasan rangsang sederhana. Proses primer merupakan
reaksi membayangkan atau mengkhayalkan sesuatu yang dapat
mengurangi dan menghilangkan tegangan yang digunakan untuk
menangani stimulus kompleks.
b. Kedua; Ego (das ich). Ego merupakan sistem kepribadian yang
rasionaldan berorientasi pada prinsip realitas (reality principle). Ego
berperan sebagai mediator antara id yakni keinginan untuk
mencapai kepuasan dan kondisi lingkungan atau dunia nyata. Ego
juga disebut eksekutif kepribadian, karena ia mengontrol tindakan,
memilih lingkungan untuk memberi respon, memuaskan instink yang
dikehendaki dan berperan sebagai pengendali konflik antara id dan
super ego.
c. Ketiga; Super ego (das ueber ich). Super ego suatu sistem
merupakankebalikan dari id Sistem ini secara keseluruhan dibentuk
olehkebudayaan. Super ego mengkhususkan perhatiannya pada
observasi diri,yaitu dengan mengawasi ego dan memberi keputusan
ego sesuai dengan ego-ideal atau tidak, atau ego mengecewakan ego-
ideal.

8
Teori Kreativitas Menurut Sigmund Freud
Munandar (dalam Zulkarnain, 2016:147) mengatakan bahwa
kreatifitasmerupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwasan (fleksibilitas),dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan
untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu
gagasan. Keterbukaan terhadap pengalaman baru kemampuan untuk
bersikap fleksibel. Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait
dengan istilahempat aspek yaitu aspek pribadi (person),
pendorong, proses, dan produk.Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi
pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke prilaku kreatif.
Sebagai contoh banyaknya lukisan Leonardo da Vinci, mengenai Madonna
dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh ibu yang disublimasi karena
kehilangan ibunya pada usia muda(dalam Masganti dkk, 2016:30). Pada
jenis-jenis mekanisme pertahanan ego oleh freud dibawah ini dapat
diketahui munculnya kreatif seseorang sebagai berikut:
a. Represi
Proses ego memakai kekuatan anticathexes untuk menekan
segalasesuatu (ide, insting, pikiran) yang dapat menimbukan
kecemasan keluardari kesadaran. Contohnya: anak yang kurang
berprestasi (underachievement) mungkin menekankan ingatan-
ingatan menyakitkantentang pengalaman mengalami kegagalan
pada sekolah.
b. Kompensasi
Usaha untuk menutupi kelemahan di suatu bidang
denganmembuat prestasi dibidang lain, sehingga ego terhindar
dari ejakan ataurasa rendah diri. Contohnya: Gadis kurang cantik
tidak berhasil menarik perhatian dengan kecantikan, tetapi belajar
tekun dan berprestasi, sehingga memperoleh kepuasaan karena
orang kagum pada kepandaiannya.
c. Sublimasi
Jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi
dengankreativitas di bidang seni, misalnya jadi pemain bola atau
anak menghisap permen sebagai sublimasi dari kenikmatan.
d. Penempatan yang keliru
Mengarahkan energi dari objek utama ke objek pengganti
ketikainsting terhalangi. Contohnya: rini tidak senang dimarahi lili,
tapi tidak bisa marah kembali pada lili karena lili adalah
atasannaya.
e. Rasionalisasi
Cara untuk memberi alasan-alasan yang masuk akal sebagi
usahauntuk mempertahankan egonya sehingga seolah-olah dapat
dibenarkan.Contohnya: ketika fani mendapat nilai yang rendah pada
mata pelajaranmatematika, ia mencari alasan-alasan yang masuk
akal untuk menjelaskanmengapa ia mendapat nilai rendah, seperti
sakit, ada masalah keluargasehingga tidak dapat belajar dengan
baik, atau gurunya pilih kasih.
f. Identifikasi

9
Cara mereduksi ketegangan dengan meniru (melakukan imitasi)atau
mengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap
berhasilmemuaskan hasratnya dibanding dirinya. Contohnya: saya
cinta sekali pada ayah, saya ingin sekali seperti dia.
g. Introyeksi
Suatu pertahanan diri yang dilakukan dengan mengambil alih nilai-nilai
dan standar orang lain baik positif maupun negatif. Contohnya:
anak yang mendapat penganiayaan semasa kecilnya, mengambil
cara orangtuamengatasi stress sehingga melestarikan siklus
kekerasan.
h. Regresi
Usaha untuk menghindari kegagalan atau ancaman terhadap
ego,individu mundur kembali ke taraf matik yang sangat kuat pada
tahap perkembangan tertentu yang menyebabkan regresi.
i. Proyeksi
Proyeksi adalah melakukan atribusi pada karakteristik orang lain
diluar dirinya. Contohnya: siswa yang tidak menyukai gurunya
mengatakan bahwa “guru saya, dia berpikir saya bodoh”.
j. Pembentukkan reaksi
Menganggap memiliki perasaan terhadap seseorang yangsebaliknya
dari perasaan sesungguhnya terhadap dia. Biasanya
penggantian perasaaan dari negatif ke positif. Contohnya “saya benc
ikamu” menjadi “saya sayang kamu”.
k. Pemindahaan
Jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaanitu
diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya
karenatakut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-
marah kepada anak
l. Kompertementalisasi
Mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada
saatyang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia
pintar berhitung.

2. Teori Ernst Kris


Ernst Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi
yaitukecenderungan untuk beralih keperilaku pada tingkat
perkembangansebelumnya yang memberi kepuasan jika perilaku
sekarang tidak berhasilatau tidak memberi kepuasan juga sering muncul
dalam tindakan kreatif (Munandar dalam Istiqomah 2017:31). Ernst kris
dalam teori kreativitasnya adalah mereka yang paling mampu
“memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Sebagai contoh, pada
umumnya sebagai orang dewasa kita tidak pernah bisa seperti anak lagi.

3. Teori Jung
Carl Gustav Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di sebuah desa kecildi
Swiss bernama Kessewil. Ayahnya bernama Paul Jung, seorang
pendetadesa dan ibunya bernama Emilie Preiswerk Jung. Ida lahir di
tengah keluargayang cukup pendidikan. Di antara anggota keluarga

10
besar Jung senior, adayang jadi pendeta dan punya pikiran yang
eksentrik.

B. Teori Humanistik
Humanistik pada dasarnya lebih menekankan pada kreativitas
sebagaihasil dari kesehatan psikologis dalam tingkat tinggi. Serta dalam
kreativitas padadiri seseorang dapat berkembang selama hidup dan
tampa terbatas pada usia limatahun pertama anak. Humanisme yakin
bahwa manusia memiliki di dalamdirinya potensi untuk berkembang
sehat dan kreatif dan jika orang mau menerima tanggung jawab untuk
hidupnya sendiri.
Siswa juga belajar menilai kegunaan belajar itu bagidirinya sendiri.
Berikut tokoh-tokoh yang membahas tentang Humanistik.
1. Teori Abraham Maslow
Abraham Harold Maslow (1908-1970) dilahirkan di Brooklyn,
NewYork, pada tanggal 1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam
keluarga Yahudi Rusia dengan orang tua yang tidak mengenyam
pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang
kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan
bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam
lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi.

2. Teori Carl Rogers


Menurut Carl Rogers (1902-1987), kreativitas muncul dari
interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Lebih jauh dijela
skan, ada tigakondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman
2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan
pribadi seseorang (internal locus of evolution)
3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konsep-konsep

C. Teori Csiskszentmihalyi
Menurut Csikszentmihalyi faktor pertama yang memudahkan
munculnyakreativitas adalah sifat keturunan bawaan (genetic
predisposition) untuk ranah tertentu.
Orang yang mempunyai kemampuan otot kuat dan mampu berlari
dalam jangka yang lama mudah untuk menjadi pemain bola.Selain sifat
bawaan, faktor ke dua yang memungkinkan tumbuhnya kreativitas
adalah minat dalam ranah tertentu pada saat masih dalam usia dini.
Berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan oleh parah tokoh
teorihumanistik ini dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu kreatifitas
ialah sifatnyaketurunan (bawaan) naluri-naluri dasar yang ada dalam
diri manusia disertaidorongan dari dalam diri orang tersebut.
Pandangan teori humanistik secaraumum melihat kreativitas erat
kaitannya dengan aktualisasi diri. Perwujudan diri atau aktualisasi diri

11
tersebut berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan kemauan yang
telah dimiliki anak.
dijelaskan bahwa kreativitas (Cziksentmihalyi, 1996) hanya dapat m
elalui keterkaitannya dengan sistem yang meliputi tiga komponen
pokok:
a. Domain (kawasan). Terdiri: aturan-aturan simbolik dan prosedur.
Misalnyamatematika, teori, yang semua itu bagian dari budaya
yang diwariskan.
b. Field (lapangan). Semua orang yang bertindak sebagai gatekeepers
padasuatu kawasan. Mereka memutuskan apakah ide baru atau karya baru
dapatdimasukkan ke dalam kawasan tersebut atau tidak. Contoh bidang
seni visual:guru seni, kurotur museum, kolektor seni, kritikus seni, dan
administratoryayasan dan pemerintah yang mengurus seni.
c. Individual person. Kreativitas terjadi jika seseorang mempunyai
gagasan baruatau melihat suatu pola baru dengan menggunakan
simbol suatu kawasan(musik, teknologi, bisnis, atau matematika),
dan jika hal baru tersebut telahdiseleksi oleh orang-orang yang
berkompeten di bidang/kawasan tersebut.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang mengedepankan
padadinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia
serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk
kepribadian masa depan.
Humanistik pada dasarnya lebih menekankan pada kreativitas
sebagaihasil dari kesehatan psikologis dalam tingkat tinggi. Serta dalam
kreativitas padadiri seseorang dapat berkembang selama hidup dan
tampa terbatas pada usia limatahun pertama anak.
Menurut Csikszentmihalyi faktor pertama yang memudahkan
munculnyakreativitas adalah sifat keturunan bawaan (genetic
predisposition) untuk ranahtertentu. Orang yang pendengarannya tajam
dan peka terhadap berbagai jenissuara lebih mudah untuk menjadi
pemain musik atau pekerjaan yang berhubungan dengan suara.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
mengetahuimengenai teori-teori kreativitas, teori-teori yang melandasi
pembentukan pribadi kreatif, dan menjelaskan teori-teori yang
melandasi pengembangan yang meliputi teori psikoanalisis, teori
humanistic, dan teori csikszentmihalyi. Dengan demikian, makalah ini
diharapkan dapat membantu dan memberikan manfaat kepada pembaca

13
Lagu : Tepuk Tangan Semua

 Tepuk tangan semua


 Angkat kaki kedua
 Keatas tangan kita
 Dipinggang kedua-Nya
 Badan kita bongkokkkan
 Yang rajin wahai teman
 Berdiri dengan tegak
 Balik kanan serempak

14
DAFTAR PUSTAKA
Fakhriyani, D. V. (2016). Pengembangan kreativitas anak usia dini.
Wacana Didaktika 4 (2), 193-200.

Hanna Djumhana, dkk, 2003. Islam untuk Disiplin Ilmu Psikologi,


Jakarta:Departemen Agama RI.

Husna Faqiatul. 2018. Aliran Psikoanalisis dalam Prespektif Islam. Salam:


JurnalSosial dan Budaya Syar-i, Volume 5 Nomor 2. 2018:99-112. ISSN:
2356-1459.

Istiqomah Dwi. 2017. Kreativitas dan Pengembangannya dalam Perspektif


TeoriErnst Kris.Golden Age Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini.Volume. 2 No. 1. Maret 2017:29-38. E-ISSN: 2502-3519

Masganti dkk. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori &
Praktik).Medan: Perdana Publishing.

Masganti dkk. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori &
Praktik).Medan: Perdana Publishing

Muhammad Adib F. 2008. Struktur Dan Mekanisme Pemertahanan Jiwa


TokohUtama Dalam Kumpulan Cerpen Nyanyian Imigran (Kumpulan
Cerpen BuruhMigran Indonesia) Telaah Psikoanalisis Sigmund
Freud.Jurnal Artikulasi Vo.6 No.2 Agustus 2008:279-294.

ZIKRUN, 2018. Teori Humanistik Abraham Maslow Dalam Perspektif


Islam. Aceh:Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Zulkarnain. 2016. Kreativitas Dalam Persepektif Teori Kepribadian


Sigmund Freud Dan Implikasi Dalam Pendidikan HIKMAH: Jurnal
Pendidikan Agama Islam. Vol.5. No. 1. 2018:146-162. E-ISSN: 2085-8663.

15

Anda mungkin juga menyukai