Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR PAUD

SEJARAH PAUD DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Dosen Pengampu :

Ungki Supianto, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok-8:

Rina Anjar Wati


Iwi Masika

Lokal : 2D PIAUD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO (UINFAS)
BENGKULU
2022

1
KATA PENGANTAR

Bismilahhirohmanirrohim,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat limpahan nikmat dari-

Nya sehingga makalah kami yang berjudul ”Sejarah PAUD di Dunia dan di Indonesia”

dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa kami kirimkan atas

junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang telah membawa ummat

ini dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang.

Dalam rangka penyelesaian Makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak yang ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan arahan

dan bimbingan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Walaupun dengan usaha maksimal telah kami lakukan, tapi sebagai manusia biasa tentunya

tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami dari penulis

mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini, dan kiranya makalah

ini dapat memberikan masukan dan informasi kepada semua pihak yang berkaitan dengan

hal ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala

kekhilafan dan kesalahan. Kiranya segala bantuan pengorbanan yang telah diberikan oleh

semua pihak, mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.

Bengkulu, Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah PAUD di dunia.....................................................................................2


1. Abad 18.......................................................................................................2
2. Abad 19.......................................................................................................3
3. Abad 20.......................................................................................................4
B. Sejarah PAUD di Indonesia..............................................................................5
1. Periode 1945-1965......................................................................................6
2. Periode 1965-1998......................................................................................7
3. Periode 1998-2003......................................................................................8
4. Periode 2003-2009......................................................................................8
5. Periode 2010-sekarang................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena
itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun
tinggi.Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat
dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik
anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan
proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara
intelektual, emosional dan sosial.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pada saat ini banyak sekali lembaga PAUD yang ada di Indonesia. Bukan hanya
sebagai taman bagi anak-anak tetapi juga sebagai tempat anak mengenal dunia luar dan
bersosialisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah PAUD di Dunia?
2. Bagaimana Perkembangan PAUD di Indonesia?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah PAUD di Dunia


1. Abad 18
Istilah "Kindegarten” atau taman kanak-kanak baru dipakai Froebel tahun 1837
pemikiran untuk mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak telah ada jauh sebelum
itu. Beberapa tokoh penting seperti Martin Luther, Comenius, Pestalozzi, Darwin dan
Saguin memberi sumbangan yang tak ternilai untuk menyarankan agar anak laki-laki
sebaiknya di beri pendidikan formal. Hal ini didasarkan atas penyataan bahwa anak
laki-laki pada saat itu merupakan tulang punggung keluarga yang harus mampu
menghidupi keluarganya, mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya.
Untuk itu  anak laki-laki sebaiknya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Ia juga
menyarankan agar musik dan olahraga di masukkan dalam kurikulum (Frost dan
Kissinger 1976).
Tokoh lain adalah John Comenius (1592-1670) ia menginginkan agar semua anak
mendapat kesempatan belajar di sekolah. Idenya yang cemerlang dan masih dipakai
sampai sekarang adalah kurikulum yang terintegrasi (integrated curriculum) dan
kurikulum yang memberi kesempatan anak untuk belajar pengalaman langsung.
Kurikulum yang terintegrasi tidak memisahkan bidang studi seperti matematika, sains,
ilmu sosial, seni dan bahasa.
Johann Heinrick Pestalozzi (1747-1827) ia menyarankan agar belajar dari benda-
benda riil dan rekreasi serta bermain dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan TK
Pendidikan TK pada saat itu lebih bersifat keagamaan. Beberapa TK yang tercatat
seperti Ammon Schooldi Amerika Serikat dan OrbelinKnitting Schools di Perancis
masih menekankan pada pembelajaran membaca, terutama membaca kitab suci seperti
injil. Oleh karena itu taman kanak-kanak di amerika dibawah pengawasan gereja dan
tes pemahaman anak didasarkan atas tingkat pemahaman anak terhadap ayat-ayat
dalam injil (spondek, 1986).

2. Abad 19
Salah satu tokoh pendiri taman kanak-kanak yang tenar pada abad ini adalah
Friedrich Wilheim Froebel (1782-1852). Froebel pernah belajar pada Pertalozzi. Ia
mendirikan kindergarten ( kinder = anak dan garten = taman) di Jerman pada tahun
1837). Yang menarik dari sekolah Froebel ini adalah adanya gift dan occupation. Gift
adalah adanya benda-benda riil untuk sarana belajar anak. Benda tersebut memiliki

5
bangun geometris yang beragam seperti kubus, prima, bola dan kerucut sedangkan
occupation adalah serentetan aktivitas yang urut. Contoh lain adalah menata balok
menjadi suatu bentuk bangunan. Froebel dilahirkan dari keluarga yang religius
meskipun tidak sependapat dengan ayahnya yang mengajarkan agaman secara
dogmatik, konsep pendidikan anak yang ia tawarkan masih diwarnai oleh pemikiran
yang religius. Ia berpendapat bahwa manusia merupakan pengejawantahan ide dari
tuhan. Oleh karena itu tujuan pendidikan bagi dirinya adalah agar anak dapat
memahami kesatuan antara dirinya dengan orang lain, dengan alam semesta dan dengan
Tuhannya. TK model Froebel ini terus memiliki pengaruh yang besar dan berkembang
sampai awal seribu sembilan ratusan. Oleh karena itu, Froebel disebut sebagai Bapak
Taman Kanak-Kanak.
Robert Owen (1771-1850) merupakan salah satu tokoh PAUD di Amerika serikat.
Ia termasuk orang yang pindah ke new world. Tahun 1816 ia mendirikan sekolah The
Institution for The Formation of Character di New Lanark, Scotlandia. Sekolah owen
inidalam beberapa segi memiliki kesamaan dengan sekolah Froebel dan pemikiran
Pestalozzi yaitu menekankan agar anak belajar dari benda-benda konkrit. Owen lebih
menekankan pada kegiatan empiris. Menurutnya ilmu pengetahuan di peroleh dari hasil
interaksi anak dengan objek ia juga percaya bahwa sesuatu dikatakan benar bila sesuai
dengan kenyataan yang ada. Oleh karena itu, ia menyediakan berbagai binatang,
tumbuhan serta kunjungan kekebun binatang sebagai bagian dari kegiatan belajar
mengajar di TK nya.

3. Abad 20
Revolusi industri pada pertengahan abad 18 memiliki dampak yang sangat besar
terhadap perkembangan TK baik di eropa maupun di amerika. Dengan ditemukannya
mesin uap ini menyebabkan pemikiran masyarakan berubah. Aliran empirisme
menekankan pentingnya pengalaman dan fakta untuk memperoleh pengetahuan. Aliran
ini menggunakan observasi dan eksperimen sebagai dasar memperoleh pengetahuan.
Cara berfikir ini kemudian mewarnai kurikulum pendidikan anak. Salah satu tokoh
yang terkenal pada saat ini adalah Maria Montessori ia dilahirkan di Chiaravalle,
Ancona, Italia pada tahun 1870. Ia membuka sekolah di Roma, Italia tahun 1907 yang
di beri nama Casa Dei Bambini (rumah anak). Casa Dei Bambini atau children
house kemudian hari sangat di kenal dengan nama Montessori School (brewer 1995).
Pengalamannya mendidik anak di tulis dalam sebuah buku yang berjudul Scientific
Paedagogy as Applied to Child Education in The Childrens House.  Montessori
menggambarkan kodrat anak sebagai makhluk yang memiliki daya serap informasi

6
tinggi yang dikenal dengan teori The Absorbent of Mind (montessori 1984). Menurut
teori ini, anak memiliki daya serap yang tinggi terhadap informasi dari lingkungannya
yang dapat di alogikan sebagai daya serap kertas tisu terhadap air. Menurut pada tahap
awal anak terus menerus menyerap informasi dari lingkungannya secara sadar dan tidak
sadar.
Di sekolah monetssori anak-anak dilatih untuk menguasai keterampilan yang
akan di capai seumur hidup (long-life skills). Keterampilan tersebut antara lain meliputi
mengancing baju, menali sepatu, memakai kaos kaki, menali sepatu dan lain lain.
Selain itu anak anak juga di latih membaca, menulis, dan aritmatik. Benda-benda yang
akan di gunakan untuk proses belajar mengajar diseleksi dengan sebaik-baiknya. Di
sekolah montessori, anak lebih banyak belajar secara individual atau dalam kelompok
kecil di banding belajar secara klasikal (chattin, 1992). Kelompok ini biasanya anak
dalam berbagai usia. Kurikulum disusun berdasarkan kemampuan anak untuk memberi
pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Jhon Dewey (1989-1952) Dewey memandang bahwa pendidikan merupakan
proses kehidupan itu sendiri dan bukan semata-mata mempersiapkan anak untuk di
masa yang akan datang. Pendidikan merupakan proses berkonstruksi pengalaman yang
tak pernah berakhir. Oleh karena itu, sekolah sebaiknya memanifestasikan kehidupan
itu sendiri, sebagaimana kehidupan yang di alami anak di dalam keluarga dan
masyarakat.
Menurut Dewey proses mendidik anak mencakup dua hal, psikologi dan
sosiologi. Pendidikan harus di mulai dari psikologi anak yang meliputi kapasitas, minat
dan prilaku anak. Salah satu yang demokratis yang mampu mengembangkan potensi
psikis dan sosiologi anak secara optimal. Setiap individu didalam kelas merupakan
bagian dari yang lain. Oleh karena itu, mempertimbangkan hak dan kepentingan orang
lain harus di perhatikan seimbang dengan hak dan kepentingan dirinya sendiri.
Pada abad ini muncul pula tokoh pendidikan yang pemikirannya sangat
berpengaruh terhadap perkembangan TK. Erikson, B.F Skinner dan Jean Piaget, Bloom
mengembangkan tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang bertahap. Skinner seorang behaviorist yang menelorkan behavioral
adjective atau perilaku yang dapat diamati untuk mengukur peroleh hasil belajar. Piaget
mengembangakn teori perkembangan anak baik aspek intelektual maupun aspek moral.

B. Sejarah PAUD di Indonesia


Seiring dengan kebangkitan nasional yang diawali berdirinya Budi Utomo, kesadaran
akan pentingnya pendidikan bagi kaum bumi putera semakin dirasakan. Froebel School
yang awalnya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Belanda, Eropa dan Bangsawan,

7
mulai dikenal oleh cendikiawan muda pribumi. Pada tahun 1919 Persatuan Wanita
Aisyiyah mendirikan Bustanuf Athfal yang pertama di Yogyakarta. Kurikulum dan materi
pendidikannya menanamkan sikap nasionalisme dan nilai-nilai ajaran agama. Bustanul
Athfal ditujukan untuk merespon popularitas lembaga PAUD yang berorientasi di Eropa.
Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara, sepulang dari diasingkan dari Belanda selama dua
tahun (1913-1915), mendirikan Taman Lare atau Taman Anak atau Kindertuin yang
akhirnya berkembang menjadi Taman Indria.
Pada masa penjajahan Jepang, lembaga pendidikan sejenis PAUD terus berlanjut
namun semakin berkurang. Pemerintah Jepang tidak mengawasi secara formal
penyelenggaraan setingkat PAUD, namun melengkapi kegiatan kelasnya dengan nyanyian-
nyanyian Jepang.
Periode berikutnya adalah periode setelah kemerdekaan, periode ini terbagi menjadi
lima periode, yaitu sebagai berikut:

1. Periode 1945-1965
Periode ini ditandai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita.
Yayasan tersebut mendirikan Sekolah Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak Nasional
di Jakarta dan merupakan gerakan nasional dalam melawan kembalinya Belanda.
Pemerintah dan swasta mulai membangun banyak TK. Pada tahun 1950 melalui UU
No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah
keberadaan TK resmi diakui sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Tepatnya
tanggal 22 Mei 1950, berdiri IGTKI. Pada tahun 1951 berdiri Yayasan Bersekolah Pada
Ibu yang menyumbang pendirian TK hingga menyebar keluar Jawa. Tahun 1951-1955
pemerintah berupaya mengembangkan kurikulum, menyediakan fasilitas dan
mengadakan supervise ke TK-TK. Pada periode itu pula didirikan SPG-TK Nasional di
Jakarta dengan pemberian subsidi pengembangannya yang terus berlanjut sehingga
pengembangannya sampai ke luar Pulau Jawa. Pada tahun 1957 berdiri Gabungan
Organisasi Penyelenggara TK Indonesia (GOPTKI) melaksanakan kongres pertamanya
pada tahun 1959. Pada awal tahun 1960-an mulai didirikan TK yang berstatus negeri.
Tahun 1960 sampai 1963 pemerintah mulai melakukan pengiriman SDM untuk
belajar ke luar negeri diantaranya Australia, USA, dan New Zeeland. Dampak dari
pengiriman SDM tersebut terjadi modernisasi pendidikan di tingkat PAUD berskala
besar dan merupakan jawaban atas ketidakpuasan sebelumnya. Sebagai penghujung di
periode tersebut yaitu tahun 1963-1964 lahirlah proyek (Kurikulum) gaya baru. Ini
kurikulum tersebut berorientasi pada fasilitas anak mendekati kecakapan kebutuhan,
dan minat individual. Ciri khasnya tersedia pusat minat seperti sudut rumah tangga,
sudut seni, pusat musik dan sebagainya.

8
2. Periode 1965-1998

Ditandai dengan diperkenalkannya silabus kurikulum baru tahun 1968. Pada


bulan November 1968 pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNICEF dalam
bentuk menyediakan konsultan dan pendanaan untuk penataran guru dan
administrator pendidikan di tingkat TK. Pada tahun 1970 mulai dijamin kerjasama
nyata antara pemerintah dengan GOPTKI, IGTKI, dan PGRI. Kerjasama tersebut
melahirkan kegiatan workshop bersama dengan tema Konsolidasi Gerakan Pra
Sekolah. Pada tahun 1974 diberlakukan kurikulum baru yang merupakan
pembaharuan dari kurikulum 1968. Isi kurikulum meliputi PMP, kegiatan bermain
bebas, pendidikan bahasa, PLH, ungkapan kreatif, pendidikan olahraga, pendidikan
dan pemeliharaan kesehatan, serta pendidikan skolastik. Pada tahun 1984,
diberlakukan kurikulum baru dengan isi kurikulum meliputi bidang pengembangan
agama, PMP, daya cipta, jasmani dan kesehatan, daya pikir, serta perasaan
kemasyarakatan dan lingkungan. Berlakunya UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang diikuti terbitnya PP No. 27 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Pra Sekolah, semakin mempertegas eksistensi kedudukan pendidikan pra
sekolah di Indonesia. Selanjutnya tahun 1993 diberlakukan kurikulum TK tahun
1993.
Dalam kurikulum 1993, terdapat dua kegiatan utama yaitu program
pembentukan perilaku dan program pengembangan kemampuan dasar. Terkait
dengan penyiapan pendidik oleh perguruan tinggi mulai tahun 1979 di FKIP Jakarta
didirikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Dasar jenjang S1, yang terselenggara
hingga tahun 1998. Upaya lebih luas dalam pengadaan pendidik PAUD oleh
perguruan tinggi pada tahun 1993/1994-1996/1997 peningkatan kualifikasi guru pra
sekolah dari SPG ke D2 PGTK yang penyelenggaraanya dimulai dari IKIP Bandung.
Pada tahun 1998 menguatkan berbagai upaya di bidang PAUD maka diadakan
semiloka tingkat nasional tentang PAUD di IKIP Jakarta. Peserta terdiri dari 10
LPTK dan unsur dinas pendidikan dari seluruh Indonesia.

3. Periode 1998-2003
Ditandai dengan otonomi daerah yang berpengaruh terhadap tata kelola
penanganan PAUD di pusat maupun di daerah. Pada periode ini pemerintah mulai
mendukung berkembangnya PAUD jalur pendidikan nonformal dalam bentuk
kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan PAUD sejenis dalam bentuk
pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu. Melalui dukungan Bank Dunia

9
pada 1998-2004 pemerintah merintis program pengembangan anak usia dini di
empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Program dilanjutkan pada tahun 2008 sampai tahun 2013 dengan nama
program pendidikan dan pengembangan anak usia dini dengan dukungan
pembiayaan pinjaman Bank Dunia dan hibah dari pemerintah Belanda. Pada tahun
2001dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PADU) yang mengemban
mandate melakukan pembinaan satuan PAUD nonformal. Pada tahun 2002
terbentuk konsorsium PAUD yang membantu pemerintah dalam merumuskan
kebijakan. Pada bulan Februari 2002, terbentuk forum PADU/PAUD jenjang S-1 di
beberapa perguruan tinggi.

4. Periode 2003-2009
Periode ini ditandai dengan keluarnya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang merupakan jawaban atas tuntutan reformasi dalam semua
aspek kehidupan. Melalui UU ini untuk pertama kali PAUD diatur secara khusus
dalam sebuah perundang-undangan. Pada tahun 2003 diselenggarakan Seminar dan
Lokakarya Nasional di IKIP Bandung. Pada tahun 2005 berdiri organisasi profesi,
Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Indonesia (HIMAPAUDI).
Pada tahun 2004-2009 program PAUD menjadi salah satu dari 10 prioritas
Depdiknas hingga PAUD menjadi salah satu program pendidikan Indonesia.

5.   Periode 2010 – Sekarang


Pada periode ini ditandai dengan kebijakan penggabungan pembinaan
PAUD formal dan nonformal di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUDNI) melalui PP No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia
sebagaimana diubah dangan PP No. 67 Tahun 2010. Pada perjalanan sejarah
pembinaan PAUD di Indonesia, akhirnya sebagai karakteristiknya yang
meliputi TK, RA, KB, TPA, Satuan PAUD Sejenis serta PAUD berbasis
keluarga atau lingkungan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraian sejarah Pendidikan Anak Usia Dini di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini dimulai pertama kali oleh Froebel pada
abad ke 18 dan berkembang hingga abad ke 20 menjadi Taman Kanak-Kanak seperti saat
ini. Di Indonesia, kindergarten dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda yang menjadi
tempat pendidikan untuk anak mereka. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ki Hajar
Dewantara yang dinamakan Taman Lare. Adanya sekolah Taman Lare terus berlanjut
sampai zaman penjajahan Jepang di Indonesia.
Perkembangan PAUD di Indonesia terbagi menjadi beberapa periode. Masing-
masing periode memiliki perkembangannya mulai dari lahirnya IGTKI, GOPTKI, PADU,
PAUDNI dan lain sejenisnya hingga sekarang perkembanganya semakin jelas dengan
lahirnya undang-undang dan peratuan presiden tentang Pendidikan Anak Usia Dini.

B. Saran
Tentunya di dalam makalah ini kami sebagai penulis sudah menyadari jika dalam
penyusunan makalah diatas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis segera melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Roudlatul. (2013). Lintas sejarah PAUD di Indonesia II. Tersedia


:   http://roudlatularifin.blogspot.com/2013/10/lintas-sejarah-paud-di-indonesia-
ii.html. Diakses : 23 Oktober 2014
Asolihin. Sejarah Sekolah PAUD di Indonesia. (2013). Sejarah Sekolah PAUD di Indonesia.
Tersedia: http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2013/04/sejarah-paud-di-
indonesia.html. Diakses : 23 Oktober 2014
Indra, Sri Jasma. (2012). Sejarah Lahirnya Pendidikan Anak Usia Dini.
Tersedia: http://srijasmaindra.blogspot.com/2012/12/sejarah-lahirnya-pendidikan-
anak-usia.html. Diakses : 23 Oktober 2014
Putri, Al Mira. (2013). Perkembangan PAUD di Indonesia. Tersedia
:   http://12116ap.blogspot.com/2013/04/perkembangan-paud-di-indonesia.html.
Diakses : 23 Oktober 2014
Blue, Ial. (2013). Perkembangan PAUD di Indonesia. Tersedia
:  http://12061ial.blogspot.com/2013/04/perkembangan-paud-di-indonesia-
semakin.html. Diakses : 23 Oktober 2014
Pranata, Diiyah. (2011). Sejarah Lahirnya PAUD.
Tersedia :  http://diiyahbook.blogspot.com/2011/12/sejarah-lahirnya-paud.html.
Diakses : 23 Oktober 2014
Sulistyo, Arif. (2011). Sejarah Lahirnya PAUD.
Tersedia :  http://arifsulistyo.wordpress.com/jurusan-pls/pengertian-paud.html.
Diakses : 23 Oktober 2014

12

Anda mungkin juga menyukai