Disusun olleh:
Kelompok 6
Saepudin
Nur Ayuningsih
Restu Andika
Syafiqurrohman
PGSD 1B
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah memberi rahmat dan
keruunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman kemajuan saat ini.
Makalah ini disusun untuk menenuhi nilai terstruktur mata kuliah Pendidikan
kewarganegaran diampu oleh Bpk.Asrizal Wahdan Wilsa,M.Pd. Adapun judul makalah
ini adalah “Landasan Historis pendidikan”.
Makalah ini masih jauh kata sempurna dari saya harap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran membangun, untuk perbaikan penulisan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kita semua, aamiin. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Historis.....................................................................................................................5
B. Pendidikan Pada Zaman Purba Sampai Zaman Belanda............................................................5
C. Pendidikan Kaum Pergerakan Kebangsaan/ Nasional................................................................7
D. Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UUD no 20 tahun 2003...........................................10
E. Upaya Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional..................................................................11
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ada kehidupan di dunia, selama itu pula perlu adanya pendidikan. Kondisi
pendidikan di setiap negara berubah-ubah tergantung masa atau zamannya, termasuk di
Indonesia. Kondisi pendidikan di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu. Baik dari
zaman purba, hingga sampai saat ini. Perkembangan pendidikan dipengaruhi banyak hal.
Dalam pelaksanaan pendidikan, tentunya muncul berbagai
permasalahan, baik masalah sederhana hingga masalah yang serius.
Tidak hanya sejarah militer dan politik saja yang dapat diteliti dan ditulis.
Pendidikanpun ada historis/ sejarah yang mencatatnya. Untuk itu, dalam makalah ini kami
akan membahas mengenai Landasan Historis Pendidikan di Indonesia. Yang menjelaskan
perkembangan pendidikan di Indonesia dari masa ke masa.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Landasan Historis Pendidikan?
2. Bagaimana pendidikan zaman purba sampai dengan zaman kolonial Belanda?
3. Bagaimana pendidikan kaum pergerakan kebangsaan/ nasional ?
4. Bagaimana sistem pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003
C. Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep, sistem, dan perkembangan pendidikan
di Indonesia dari zaman purbakala hingga zaman modern saat ini, serta
2. Untuk memenuhi tugas Presentasi kelompok dalam mata kuliah Landasan
Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Historis
Sejarah/historis adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau
kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-
informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk
dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109).
Sejarah menjadi sebuah acuan untuk mengembangkan suatu kegiatan atau kebijakan pada
saat ini. Mempelajari sejarah sangatlah penting karena dengan mempelajari sejarah manusia
memperoleh banyak informasi dan manfaat sehingga menjadi lebih arif dan bijaksana dalam
menentukan sebuah kebijakan dimasa yang akan datang.
Sedangkan pendidikan adalah sebuah proses yang arif, terencana dan berkesinambungan
guna mendorong atau memotivasi peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Maka
dari itu, yang dimaksud dengan .
Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional Indonesia
disusun berlandaskan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada pancasila
dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Sehingga
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional sesuai dengan kebutuhan pendidikan Indonesia
secara geografis, demokrafis, historis, dan kultural berciri khas.
Sistem pendidikan nasional diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta di bawah
tanggung jawab menteri pendidikan dan kebudayaan dan menteri lainnya. Penyelenggaraan
sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui bentuk-bentuk kelembagaan beserta
program-programnya.
Secara konsep sudah cukup bagus, mengarah ke pendidikan yang integral/ terpadu,
meliputi semua aspek kepribadian (IQ, EQ dan SQ). Namun yang seringkali yang menjadi
masalah adalah bagaimana implementasi di lapangan, di sekolah, dan di universitas. Bisa
jadi jauh dari harapan. Keragaman SDM, lingkungan, sarana prasarana mungkin menjadi
beberapa hal penyebabnya. Berikut beberapa UU Sisdiknas:
1. Pasal 1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
3. Pasal 4
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa.
4. Pasal 12
Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
5. Pasal 25
Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar
akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
6. Pasal 36
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
7. Pasal 68
Setiap orang yang membantu memberikan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar
akademik, profesi, dan/atau vokasi dari satuan pendidikan yang tidak memenuhi
persyaratan, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Setiap orang yang menggunakan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik,
profesi, dan/atau vokasi yang diperoleh dari satuan pendidikan yang tidak memenuhi
persyaratan, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
A. Kesimpulan
Dari rangkaian sejarah yang menjadi landasan historis pendidikan di Indonesia, kita
dapat menyimpulkan bahwa masa-masa tersebut memiliki wawasan yang tidak jauh berbeda
satu dengan yang lain. Mereka sama-sama menginginkan pendidikan bertujuan
mengembangkan individu peserta didik. Dalam arti memberi kesempatan kepada mereka
untuk mengembangkan potensi mereka secara alami, dan demi kemajuan bangsa yang lebih
baik. Sementara itu, pendidikan pada dasarnya hanya memberi bantuan dan layanan dengan
menyiapkan segala sesuatunya. Sejarah juga menunjukkan betapa sulitnya perjuangan
mengisi kemerdekaan dibandingkan dengan perjuangan mengusir penjajah.
Dengan demikian kami berharap hasil pendidikan dapat berupa ilmuwan, innovator,
orang yang peduli dengan lingkungan serta mampu memperbaikinya, dan meningkatkan
peradaban manusia. Bukan justru sebaliknya.
Hal ini dikarenakan pendidikan selalu dinamis mencari yang baru, memperbaiki dan
memajukan diri, agar tidak ketinggalan zaman, dan selalu berusaha menyongsong zaman
yang akan datang.
B. Saran
Sebagai calon pendidik atau orang yang akan berkecimpung dalam dunia pendidikan,
sudah sepatutnya mengetahui dan memahami sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia,
dalam hal ini Landasan Historis Pendidikan. Dengan memahami historis tersebut,
dimaksudkan agar calon pendidik beserta para instrument pendidikan lainnya, dapat
menghindari kesalahan-kesalahan pada pendidikan yang terdahulu, sehingga tidak terulang
kembali pada pendidikan yang akan datang. Sebaliknya, yakni dapat mempertahankan
bahkan meningkatkan nilai-nilai pendidikan yang baik dan bermutu demi kemajuan
pendidikan Indonesia. Dengan mewariskan, menggunakan karya dan pengalaman masa
lampau, pendidikan menjadi pengawal, perantara, dan pemelihara peradaban.
DAFTAR PUSTAKA