Anda di halaman 1dari 20

NAMA : NADIA RISKI FADILA

NIM : 23314173

KONEKSI ANTAR MATERI (FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA)

Instruksi :
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan
mengaitkan pemahaman dari Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana
topik tentangPancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21.

Topik 1 (Perjalanan Pendidikan Nasional)


Pendidikan Sebelum Kemerdekaan

1. Pada 1854 beberapa bupati menginisiasi untuk mendirikan sekolah kabupaten yang hanya
mendidik calon pegawai.

2. Pada 1854 juga lahirlah sekolah Bumi Putera yang mengajarkan membaca, menulis,
dan berhitung secukupnya.

3. Pada tahun 1908 lahirlah organisasi Boedi Oetomo,

4. Pada tahun 1993 lahirlah taman siswa di Yogyakarta yang didirikan oleh Ki
HajarDewantara (Gerbang Emas Pendidikan Nasional)

Pendidikan Setelah Kemerdekaan / Masa kini

1. Setelah kemerdekaan masyarakat Indonesia lebih mudah untuk mendapatkan


pendidikan, pemerintah juga sudah banyak membangun dan membuka sekolahan sehingg
a seluruhmasyarakat Indonesia yang membutuhkan pendidikan sudah bisa sekolah.

2. Pembelajararan abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintrgrasikan


kemampuanliterasi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan
terhadap teknologi.

Topik 2 (Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara)

1. KHD menjelaskan bahwa Pendidikan dan Pengajaran merupakan usaha persiapan


dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup manusia, baik
dalam bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.

2. KHD juga menjelaskan bahwa kunci utama untuk menciptakan manusia yang
beradabadalah dengan adanya pendidikan.
3. KHD menegaskan juga bahwa mendidikanak dengan cara yang sesuai dengan
tuntutanalam dan zamannya sendiri. Misalnya, pendidikan abad 21 dan abad ke 20
tentunya sudahsangat berbeda maka sebagai pendidik harus menyesuaikan perkembangan
zaman.

4. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan


yangdapat diteruskan atau diwariskan.5.

5. Proses pembelajaran yang diharapkan KHD yaitu, manusia Indonesia yang berbudi
pekertiadalah yang memiliki kekuatan batin dan berkarakter. Artinya pendidikan
diarahkan untuk berpendirian teguh untuk berpihak pada nilai-nilai kebenaran.6.

6. Kemudian, manusia di Indonesia yang maju pikirannya adalah yang cerdas kognisi
dankecerdasannya itu membebaskan dirinya dari kebodohan dan pembodohan dalam
berbagai jenis dan bentuknya.7.

7. Manusia di Indonesia yang mengalami kemajuan pada tataran fisik atau tubuh adalah
yangtidak semata sehat secara jasmani, namun mampu mengendalikan dorongan-
dorongantuntutan tubuh dampaknya adalah mencerdaskan kognisi seseorang sehingga ia
terbebaskan dari belenggu“kebodohan”

Topik 3 (Identitas Manusia Indonesia)


Pada Topik 3 membahas mengenai identitas manusia Indonesia yang
berkesinambungandalam proses pembelajaran. Pendidikan di Indonesia pada saat ini mengacu
pada Profil PelajarPancasila yaitu : Beriman, bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif.
Dijelaskan juga bahwa :

1. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa,dan semangat


yangdihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-
royonh.Hal ini juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.

2. Dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan


nusantara,Soekarno menjadikan Pancasila sebagai Identitas bangsa Indonesia dan
sekaligus manusiaIndonesia

3. Pendidikan adalah proses untukmelestarikan keragaman, menemuan nilai-nilai


yangmenyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan

Topik 4 (Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia)


1. Para pendiri bangsa telah menggali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang
dirumyskakndalam dasar negara Pancasila.
2. Pancasila merupakan dasar filosofis pendidikan pada umumnya dan pendidikan agama
diIndonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup berbangsa dalam
kemajemukanIndonesia.
3. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma transformative untuk
melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras, dan suku ditengah tantangan dan
ancaman keterpecahan hidup berbangsa.

Anda mungkin juga menyukai