Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Ivan

Nim : 2012240008
KONEKSI ANTAR MATERI

Topik Pembahasan
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia Indonesia
menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar.

Uraian Pembahasan
Dari topik I sampai dengan topic III kita dapat menyimpulkan bahwa dalam materi
filosifi pendidikan Indonesia saling terkait satu sama lain. Topik I membahas tentang
perkembangan pendidikan nasional dan topik II membahas terkait dasar-dasar pendidikan
Indonesia. Pada topik III ini kita belajar tentang identitas manusia Indonesia. Indonesia memiliki
keberagaman ( kebinekaan ) yang unik dan berbeda-beda, sehingga dalam dunia pendidikan juga
perlu menyesuaikan karakteristik peserta didik. Dengan penyesuain ini diharapkan pendidikan
dapat berjalan dengan baik dan berjalan sesuai dengan tempat peserta didik.
Materi topik I membahas terkait bagaimana perkembangan pendidikan nasional di
Indonesia berjalan. Bermula pada zaman sebelum kemerdekaan adanya pendidikan masih
bersifat membelenggu, dengan berorientasi masih hanya untuk kepentingan perusahaan dan
masyarakat tertentu saja yang dapat memperoleh pendidikan tersebut. Mulai muncul pendidikan
yang berorientasi pada seluruh kalangan masyarakat yaitu dengan adanya “TAMAN SISWA”
yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara (KHD) sebagai salah satu sosok yang berperan dalam
dunia pendidikan di Indonesia, hasil dari adanya taman siswa adalah menciptakan para cendekia
yang nantinya dapat berkontribusi untuk kemerdekaan negara. Melalui perjalanan pendidikan
tersebut dari perubahan pola, system, dan pelaksanaan pendidikan KHD mulai menekankan
bahwa “Pendidikan harus dikombinasikan dengan budaya nasional (cultural national) agar
sesuai dengan kodrat setiap manusia dalam menghadapi segala rintangan, sehingga menciptakan
pendidikan dan pengetahuan yang tidak hanya meningkatkan kecerdasan namun juga pada
keselamatan lahir dan batin, serta keselamatan dan kelancaran hidup”
Materi topik II membahas tentang dasar-dasar pendidikan Indonesia. Selaras dengan pendapat KHD pada
topik I yang menekankan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan budaya nasional (cultural national) agar
menciptakan keselamatan dan kelancaran dalam pembelajaran, untuk menerapkannya dasar tersebut perlu peran
sosok guru harus dapat memberikan peran untuk “Menuntun”, bagaimana guru dapat berpran sebagai “Pamong”
mengawasi dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran, dan anak diberikan kebebasan untuk memilih
kebebasannya (namun tetap diminta untuk menyaring pilihannya tersebut”. Adapun kedua proses termasuk dalam
proses sosio-cultural untuk menebalkan “Kodrat anak”. Kodrat yang dimaksud adalah kodrat alam (isi dan
bentuk), dan kodrat zaman (isi dan irama). Kesimpulan pada topik ini adalah dalam menuntun pendidikan seorang
guru harus mampu menciptakan suasana pendidikan bagi anak sesuai dengan kodrat alam dan zaman mereka, agar
nantinya pendidikan yang diberikan mampu menciptakan cipta rasa, karsa, dan karya bagipeserta didik.
Materi topik III membahas tentang indentitas manusia Indonesia. Identitas manusia Indonesia yang
menghayati nilai-nilai kemanuasiaan Indonesia terdapar 3 ciri khusus yaitu, Nilai Kebinekatunggal Ikaan, Nilai
Pancasila, dan Nilai Religiusitas. Nilai kebinekaan (keragaman) nilai ini lebih menekankan untuk mengajarkan
manusia Indonesia untuk menghargai perbedaan (budaya, bahasa, ras, suku, dll). Selanjutnya Nilai Pancasila yang
menekankan pembuatannya memiliki intisari yang mengandung nilai-nilai semangat orang Indonesia, selain itu
dengan menerapka nilai Pancasila akan menciptakan rasa kesatuan hidup berbangsa bagi segala perbedaan yang
ada. Dari beberapa nilai tersebut jika siselaraskan dalam dunia pendidikan yaitu,
1. Pendidikan adalah salah satu cara untuk mensejahterakan manusia Indonesia dalammengikis mayoritas pd
minoritas, dan berbagai bentuk gerakan pemecah bagsa.
2. Pendidikan penting untuk membangun pradigma berpikir, berperilaku sebagai bangsaIndonesia, karena
Indonesia memiliki multi budaya (bahasa, agama, ras, suku, dl). Kesimpulan pada topik ini pendidikan
tidak hanya untuk memahami keberagaman,
namun juga sebagai proses melestarikan keberagaman, dan menyatukann keberagaman, sehingga dapat melawan
bentuk pemecahan kesatuan. Melalui pendidikan juga akan menciptakan praktis hidup Bersama, saling peduli,
menghargai, bukan saling mengalahkan semangat dalam kompetisi.

Anda mungkin juga menyukai