Anda di halaman 1dari 3

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Topik 3 - Koneksi Antar Materi


Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

Nama : Ahmad Sina Reza


Nim : 7000054764
Prodi : Seni Budaya

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia Indonesia
menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar. Mahasiswa membangun
perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata Kuliah Psikologi
Perkembangan untuk melihat bagaimana latar belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata
Kuliah Pendidikan di Daerah Khusus.

Topik 1 - Sosok Ki Hadjar Dewantara dan pemikirannya


Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara merupakan awal dari sejarah pendidikan Indonesia.
Kurikulum paradigma baru yaitu kurikulum merdeka merupakan suatu bentuk realisasi pemikiran-
pemikiran Ki Hajar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum sebelumnya.
Perjuangan pendidikan indonesia dari zama kolonial hingga saat ini banyak terjadi perubahan. Hal
ini disebabkan perjuangan orang yang terdahulu yang bercita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia.
Mewujudkan pendidikan indonesia saya bisa melakukannya dengan menerapkan pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Sebagai contoh, saya melakukan diagnosis awal untuk
mengetahui kemampuan siswa, bakat, dan keinginan siswa dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Menyadari tiap anak punya bakat masing-masing, tidak boleh memaksakan kehendak
perseorangan, karena mereka punya kebutuhan dan kesiapan masing-masing dalam belajar.
Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam pembelajarannya serta tidak akan fokus pada nilai
kognitif saja namun nilai-nilai lain bahkan keterampilan juga sangat dibutuhkan. Hal ini akan
membuat pembelajaran terjadi dengan baik dan diharapkan tercapainya tujuan pembelajaran,
sehingga tercapailah tujuan pendidikan Indonesia.
Selanjutnya saya akan merubah pemikiran saya yang beranggapan bahwa pengajar merupakan satu-
satunya sumber belajar, namun pengajar adalah salah suatu fasilitator untuk membantu dan
membimbing peserta didik dalam mengembangkan bakatnya. Tugas pendidik juga menyiapkan
Pendidikan bagi peserta didik untuk menghadapi Pendidikan abad 21 yaitu tentang kesadaran
budaya, inovasi, penyelesaian masalah, komunikasi, bertanggungjawab dan budi pekerti.

Topik 2 - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya


Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam antara lain : budi
pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta zaman.
• Budi pekerti
Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (kognitif), karsa (afeksi) sehingga
menciptakan sebuah karya (psikomotorik). Hal tersebut erat kaitannya dengan konsep
Trilogi Ki Hajar Dewantara (Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani).
• Sistem among
Kata “among” berarti menuntun, pendidik harus mampu membimbing peserta didik agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sesuai dengan kodratnya.
• Pendidikan Indonesia
Pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada daya intelektualitas peserta didik saja,
namun juga nilai budaya. Nilai-nilai pada diri mereka dan menciptakan sikap profil pelajar
Pancasila sesuai dengan filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara.
• Kodrat alam dan zaman
Seorang pendidik baiknya memberikan pengajaran kepada peserta didik disesuaikan dengan
perkembangan lingkungan dan zamannya sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi
peserta didik.

Topik 3 - Identitas Manusia Indonesia


Identitas Manusia Indonesia berarti manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas
Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai jiwa, hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas,
genuitas, dialogalitas, dan beragam tradisi manusia Indonesia dari waktu ke waktu.
Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan religiusitas.

• Nilai Kebhinekaan
Penguatan nilai luhur kebhinekatunggalikaan dalam pendidikan adalah pemahaman
mengenai keberagaman peserta ddidik di Indonesia. Baik berdasarkan dengan agama, suku,
budaya, bahasa, dll. Dalam hal ini tercermin dalam dimensi berkebhinekaan global dan
gotong royong.
• Nilai Pancasila
Pentingnya penguatan nilai Pancasila dalam pendidikan adalah sebagai jiwa bangsa
Indonesia. Pendidikan di Indonesia diberikan kebebasan dan hak yang sama antar individu.
• Nilai Religiusitas
Nilai religius dalam pendidikan adalah untuk menyatukan 2 sisi insani, yaitu jasmaniah dan
rohaniah. Ketika agama tidak didasari religiusitas maka akan kehilangan daya dan menjadi
sekedar kegiatan sosial-politik tanpa visi kemanusiaan yang utuh.

Kesimpulan dari Topik III dengan Topik I dan Topik II


Topik I membahas tentang perjalanan pendidikan Indonesia yang semakin hari semakin
berkembang dalam mewujudkan pendidikan yang baik. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
diimplementasikan dalam kurikulum merdeka. Pada Topik II Pemikiran-pemikiran Ki Hajar
Dewantara dengan makna yang lebih dalam mengenai budi pekerti, penjelasan sistem among,
pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta zaman. Dalam hal ini pengimplementasi pemikiran Ki
Hajar Dewantara dituntut agar pembelajaran haruslah student center.
Diharapkan bagi pendidik untuk melakukan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik,
dengan mengetahui karakteristik peserta didik tiap individu dan sikap dan perilaku peserta didik
sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Keberagaman bangsa Indonesia
melandasi pendidikan yang mampu merangkul semua perbedaan. Dengan identitas manusia
Indonesia yakni Kebhinekatunggalikaan, pancasila, dan regiulisitas diharapkan dapat
menumbuhkan siswa yang memiliki kesadaran akan budaya dan kebudayaan Indonesia, serta
kesadaran akan pentingnya persatuan dan toleransi dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai