NIM :X902308934
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman
dari Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia
Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar.
Mahasiswa membangun perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah Sosio-
Kultural dan Mata Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat bagaimana latar
belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di Daerah Khusus.
Pada Topik 1 belajar mengetahui pemikiran-pemikiran Ki Hadjar dari awal mula Sejarah
pendidikan di Indonesia dan implementasi pemikiran-pemikiran tersebut ke dalam
pembelajaran. Ki Hadjar Dewantara memberikan pemikiran-pemikiran tentang pentingnya
sistem Tri Pusat Pendidikan yakni pendidikan dalam keluarga, sekolah maupun
Masyarakat. Krtiga hal ini berpengaruh terhadap proses belajar peserta didik untukk
berkembang sesuai dengan kodratnya. Pada Topik ini juga dibahas Sejarah pendidikan di
Indonesia dari zaman colonial hingga saat ini serta terdapat perjuangan-perjuangan para
pahlawan untuk pemerataan pendidikan di Indonesia salah satunya Ki Hdajar Dewantara.
Topik 3 mempelajari tentang Identitas manusia Indonesia yang merupakan ciri khas dan
keunikan bangsa Indonesia. Nilai khas Indonesia seperti kebhinekaan, Pancasila, dan
religiustitas. 1) Bhineka Tunggal Ika adalah payung untuk hidup berdampingan bersama-
sama memperkokoh nasionalisme Indonesia. Keragaman merupakan nilai yang khas dan
menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Kebhinekatunnggalikaan secara hakiki
membentuk Identitas Indonesia sebelum diakui oleh negara. 2) Pancasila merupakan
Identitas bangsa Indonesia yang sudah hidup di masyarakat Indonesia. 3) Nilai religiusitas
Nilai ini memberikan pengaruh yang besar terhadap praksis kehidupan dan pendidikan
dalam keluarga dan Masyarakat. Identitas manusia Indonesia selaras dengan apa yang
disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu sebagai tempat menumbuhkan nilai-nilai
kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Interaksi sosiokultural dalam
pancasila dapat mencegah disintegrasi bangsa. Adanya keberagaman ini dapat memperkuat
Identitas manusia Indonesia sebagai upaya mengurangi pengaruh budaya asing