Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rut Natalia Sihombing

Nim : 23345587

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan


pemahaman dari Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang
identitas manusia Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan
dalam proses belajar. Mahasiswa membangun perspektif kritis dengan mengacu pada
Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat
bagaimana latar belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di
Daerah Khusus.

 Topik 1 Sosok Ki Hadjar Dewantara dan pemikirannya

Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara merupakan awal dari sejarah pendidikan


Indonesia. Kurikulum paradigma baru merupakan suatu bentuk ingin merealisasikan
pemikiranpemikiran Ki Hajar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum
sebelumnya. Mengenal pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang dimana
didalamnya terdapat perjuangan-perjuangan luar biasa dari beberapa pihak terutama Ki Hajar
Dewantara sehingga kami sebagai masyarakat Indonesia menjadi lebih menghormati adanya
pendidikan Indonesia. Dapat saya simpulkan hal apa yang harus saya lakukan untuk
mewujudkan Pendidikan yang saya inginkan. Hal yang bisa saya terapkan di kelas saya adalah
melakukan diagnosis awal untuk mengetahui kemampuan siswa, bakat, dan keinginan siswa
dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Menyadari tiap anak punya bakat masing-masing,
tidak boleh memaksakan harus bisa matematika. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam
pembelajarannya. Saya tidak akan fokus pada nilai kognitif saja namun nilai-nilai lain bahkan
keterampilan juga sangat dibutuhkan. Saya akan merubah pemikiran saya bahwa pengajar satu-
satunya sumber belajar namun pengajar adalah salah satu fasilitator anak untuk membantu anak
mengembangkan bakatnya. Menyiapkan Pendidikan bagi anak menghadapi Pendidikan abad 21
yaitu tentang kesadaran budaya, inovasi, penyelesain masalah, komunikasi, bertanggungjawab
dengan membuat kelas dinamis sesuai perkembangan dunia saat ini.

 Topik 2 Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam antara lain :
budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta zaman.

 Budi pekerti, Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (cognitive), karsa
(afeksi) sehingga menciptakan sebuah karya (prsikomotor). Hal tersebut erat
kaitannya dengan konsep Trilogi KHD.
 System among, Kata “among” berarti menuntun. Dapat diartikan bahwa seorang
pendidik harus mampu membimbing peserta didik agar mereka dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia sesuai dengan kodratnya.
 Pendidikan Indonesia, Pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada daya
intelektualitas peserta didik saja, namun juga nilai budaya. Nilai-nilai pada diri
mereka dan menciptakan sikap profil pelajar Pancasila sesuai dengan filosofi
pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara.
 Kodrat alam dan zaman, Seorang pendidik baiknya memberikan pengajaran kepada
peserta didik disesuaikan dengan perkembangan lingkungan dan zamannya.

 Pada topik 3 Identitas Manusia Indonesia


Identitas Manusia Indonesia berarti manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan
khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai jiwa, hasrat, martabat, sosialitas,
relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan beragam tradisi manusia Indonesia dari waktu ke
waktu.
 Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila,
dan religiositas.
1. Nilai Kebhinekaan, Pentingnya penguatan nilai luhur
kebhinekatunggalikaan dalam pendidikan adalah pemahaman mengenai
keberagaman peserta ddidik di Indonesia. Baik berdasarkan dengan
agama, suku, budaya, bahasa, dll. Dalam hal ini tercermin dalam dimensi
berkebhinekaan global dan gotong royong.
2. Nilai Pancasila, Pentingnya penguatan nilai Pancasila dalam pendidikan
adalah sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia diberikan
kebebasan dan hak yang sama antar individu.
3. Nilai Religiositas, Pentingnya nilai religius dalam pendidikan adalah
untuk menyatukan 2 sisi insani, yaitu sisi jasmaniah dan rohaniah. Ketika
agama tidak didasari religiositas maka akan kehilangan daya dan menjadi
sekedar kegiatan sosial-politik tanpa visi kemanusiaan yang utuh.

 Kesimpulan dari Topik III dengan Topik I dan Topik II


Pada Topik I membahas tentang perjalanan pendidikan Indonesia. Pada Topik II
Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam mengenai
budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta
zaman. Dalam hal ini mengidentifikasi bahwa kurikulum merdeka mengimplementasi
pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pembelajaran haruslah student center. Dengan hal
itu pendidik haruslah mengetahui karakteristik peserta didik tiap individu. Sikap dan
perilaku peserta didik sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Keberagaman bangsa Indonesia melandasi pendidikan yang mampu merangkul semua
perbedaan. Dengan identitas manusia Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan siswa
yang memiliki kesadaran akan budaya dan kebudayaan Indonesia, serta kesadaran akan
pentingnya persatuan dan toleransi dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai