Anda di halaman 1dari 2

Nama: Christina Hutabarat

Rumpun: Bahasa
PPG Prajabatan Universitas AL-Wasliyah Medan

Koneksi Antar Materi – Topik 3

Pada topik 1 pembelajaran kuliah ini telah mempelajari bagaimana sejarah perjalanan pendidikan nasional
dari zaman pendidikan kolonial hingga pada pembelajaran masa sekarang yang melalui perjuangan-
perjuangan yang sangat luarbiasa hingga melahirkan tokoh-tokoh cendekiawan yang berperan besar dalam
memajukan pendidikan Indonesia seperti bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dengan pemikiran-
pemikiran nya yang hebat dalam memajukan pendidikan indonesia dengan harapan agar Indonesia bebas dari
belenggu kemiskinan dan kebodohan. Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi pedoman dasar
untuk maju nya pendidikan.
Pada topik 2 pembahasannya adalah tentang pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengajarkan
bahwa pentingnya pengajaran sistem TRIPUSAT yang dimana pendidikan itu bukan hanya dari sekolah tetapi
juga dalam lingkungan keluarga dan juga masyarakat dan mendidik itu harus lah menuntun dengan asah,asih
dan asuh. Dengan demikian semua itu sangatlah berpengaruh dalam membentuk karakakter atau watak pribadi
anak. Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut meliputi: 1). Budi pekerti dimana pendidikan
Indonesia tidak hanya mementingkan segi kecerdasan saja tetapi juga mengedepankan karakter dan sosial,
menciptakan generasi yang berguna dan bermanfaat bagi orang disekitarnya. 2). Sistem among yang artinya
seorang pendidik harus mampu menuntun, mengarahkan agar mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kodratnya. 3). Pendidikan Indonesia harus berciri ketimuran yaitu pendidikan harus menjalankan nilai-nilai
dan sosial budaya Indonesia sesuai profil pancasila. 4.) Pendidikan harus menciptakan cita,rasa dan karsa. 5).
Pendidikan harus mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman.
Pada topik 3 yaitu tentang Identitas manusia Indonesia yang memiliki 3 hal hakiki sebagai nilai kemanusiaan
Indonesia yaitu Kebhinekaan, Pancasila dan Religiusitas. Bhineka Tunggal Ika merupakan dimana manusia
Indonesia lahir, hidup dan berkembang dalam kebhinekatunggalikaan. Keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia menjadi sebuah identitas yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang terbentuk karena
letak geografis Indonesia yang memiliki berbagai wilayah dan pulau sehingga terbentuk suku, ras,budaya,
tradisi, serta kepercayaan yang berbeda. Pancasila merupakan identitas manusia Indonesia karena isi pancasila
sebagai pusat dari berbagai nilai nilai serta semangat orang Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai nilai
kemanusiaan seperti tolong menolong, gotong royong serta menghormati orang lain. Religiulitas merupakan
visi kemanusiaan bangsa Indonesia agar tetap hidup secara berdampingan dalam keberagaman yang berjiwa
pancasila dan mewujudkan manusia yang religius dan bermartabat.
Lalu apa kaitan dari ketiga topik tersebut? Menurut saya ketiga topik tersebut sangatlah berkesinambungan
dan berkaitan erat dimulai dari sejarah pendidikan Indonesia, lalu pemikiran -pemikiran KDH yang dimana
salah satu nya adalah pendidikan berasas pada cipta, rasa, dan karsa yang memiliki makna bahwa mendidik
itu bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan dan menjadikan peserta didik yang intelektual tetapi juga
mengasah moral dan membentuk watak generasi Indonesia yang bermartabat, berbudi pekerti . Oleh karena
itu, pendidikan harus dibangun berdasarkan pengetahuan wawasan sejarah, kebangsaan, dan kebudayaan
daripada bangsa Indonesia karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan sehingga peserta didik
menghargai perbedaan, dan melestarikan keberagaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia serta tetap
menjaga persatuan bangsa.
Kaitan Identitas Manusia dengan Sosio-Kultural Indonesia.
Seperti kita ketahui bahwa identitas bangsa Indoesia salah satu nya adalah Indonesia memiliki keragaman
etnik,suku,budaya, bahasa, tradisi, kepercayaan dll. Hal ini menyebabkan keragaman latar belakang peserta
didik yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia tinggal sehingga tentu ini sangat berpengaruh
pada proses pembelajarannya. Sosio kultural juga dipertimbangkan dalam proses pendidikan agar pendidikan
sejalan dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakatnya yang beragam. Perspektif sosiokultural ini
adalah suatu pembelajaran yang penting dipahami oleh guru sebagai persiapan mengehadapi peserta didik
dengan berbagai latar belakang. Dengan pemahaman sosio kultural maka seorang guru dapat menentukan dan
menerapkan tindakan yang tepat dalam pembelajaran sesuai dengan budaya daripada peserta didik. Oleh
karena itu, pendidikan perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman daripada peserta didik agar ia
bertumbuh utuh sesuai dengan fase perkembangannya dan memperbaiki tingkahlakunya sebagai bekalnya di
masa depan dalam mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya sebagai manusia dan sebagai
anggota masayarakat

Anda mungkin juga menyukai