Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mufidaturrodhiyana

Kelas : PGSD-01
NIM : 233113711994

TOPIK 4 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Tugas 4.2 Melakukan Analisis dan Refleksi


1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah
memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman? Jelaskan.
Jawab:
Proses pembelajaran di dalam kelas, ketika saat mengobservasi tempat PPL saya sudah
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Dari aspek sarana belajar, semua sudah
lengkap, tertata rapi, bersih, dan kondusif. Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran
dengan aman dan nyaman. Guru juga menerapkan pembelajaran yang berpihak pada
peserta didik, menggunakan metode pembelajaran yang interaktif sehingga peserta didik
tetap fokus dan dapat berperan aktif. Budaya sekolah juga mendukung lingkungan
belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik, seperti pembelajaran
dengan suasana yang menyenangkan, berdoa bersama, dan bergotong royong
membersihkan kelas.

2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya.
Jawab:
Peran guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman. Sebuah lingkungan belajar yang aman dan nyaman dapat berdampak positif
pada prestasi belajar, kesejahteraan siswa, dan iklim kelas secara keseluruhan. Berikut
adalah beberapa contoh bagaimana guru dapat berperan besar dalam menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman:
a) Menciptakan iklim terbuka.
Guru harus menciptakan iklim kelas yang terbuka, di mana siswa merasa nyaman
untuk berbicara, berbagi ide, dan mengungkapkan pendapat mereka tanpa rasa takut
dicemooh atau dihakimi oleh teman sekelas. Ini dapat menciptakan rasa kepercayaan
dan dukungan antara guru dan siswa
b) Memperhatikan kebutuhan individu
Guru perlu mengenali perbedaan dalam gaya belajar dan kebutuhan individu siswa.
Mereka harus memastikan bahwa semua siswa merasa didengarkan dan diperhatikan,
bahkan jika itu berarti memberikan perhatian khusus pada siswa yang mungkin
menghadapi kesulitan belajar atau masalah pribadi.
c) Menegakkan aturan dan norma
Guru harus memiliki aturan dan norma yang jelas di kelas, dan mereka harus
menegakkannya secara konsisten. Hal ini menciptakan batasan yang aman dan
membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam hal perilaku dan
etika.
d) Mendorong kerja sama
Guru dapat mempromosikan kolaborasi dan kerja sama di antara siswa. Mengajarkan
keterampilan sosial, seperti komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, dan
pemahaman empati, dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis
dan mendukung.

3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara
mengkomunikasikannya?
Jawab:
Untuk membangun kegiatan pembelajaran yang efektif, guru perlu
mengkomunikasikan kepada orang tua tentang hal-hal apa saja yang terjadi selama
proses pembelajaran di dalam kelas. Pada dasarnya, membangun karakter pada anak
memerlukan upaya yang besar. Berbagai kendala akan muncul dalam pelaksanaan
komunikasi dalam sebuah sekolah. Sekolah perlu membangun komunikasi dengan
orangtua, karena proses interaksi orang tua dengan anak jauh lebih intens dan terbuka
maka melibatkan orang tua dalam pendidikan sekolah untuk membangun karakter anak.
Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan karakter dari setiap siswa dari kesinambungan
dan keselarasan antara kegiatan belajar di lingkungan sekolah dengan pendidikan di
rumah.
Sebelumnya guru haruslah memiliki informasi, mengerti kondisi orang tua siswa
sehingga mampu berempati dan orang tua siswa merasa nyaman dalam berkomunikasi.
Dalam pelaksanaannya guru perlu menerapkan strategi komunikatif, berusaha
membangun persepsi yang positif pada orang tua. Terus membangun kredibilitas
termasuk menjadi pendengar yang baik ketika orang tua akan menyampaikan
keluhannya. Membuat suasana dalam berkomunikasi senyaman mungkin. Guru juga
membangun kepercayaan pada orang tua siswa termasuk menjaga kerahasiaan apabila
orang tua bercerita tentang permasalahan anaknya. Setelah itu, komunikasi harus terus
dibangun secara berkesinambungan dapat melalui berbagai program pembelajaran yang
melibatkan orang tua. Membangun komitmen orang tua dengan mengkomunikasikan apa
saja yang akan dilakukan orang tua dan anak ketika bersekolah di sekolah ini.
4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar
selama proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses
pembelajaran tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak
sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar?
Jawab:
Guru atau pihak sekolah perlu melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar
selama proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan lingkungan masyarakat dapat
membawa pengaruh bagi perkembangan pendidikan mereka. Secara tidak langsung,
peserta didik mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri ketika mereka berada di
tengah masyarakat dengan beragam latar belakang, budaya, pendidikan, karakter, dan hal
lainnya. Sesuai dengan Konsep Tri Pusat Pendidikan, lingkungan masyarakat tidak
pernah lepas dari perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, harus saling bersinergi
atau selaras untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak
pada peserta didik. Sinergi ini dapat berupa pelaksanaan kewajiban secara maksimal
sesuai peran masing-masing pihak, baik itu di lingkungan sekolah, rumah, atau
masyarakat.

5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan


keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

SKENARIO PEMBELAJARAN
Nama Penyusun : Mufidaturrodhiyana, S.Pd
Fase/Kelas : C / V (Lima)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Wawancara
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 35 menit)
Kompetensi Awal :
Peserta didik mempresentasikan ide, menceritakan pengamatan dan pengalamannya
secara efektif dengan bahasa yang formal dan terstruktur.

Kompetensi Inti:
Alur Konten Pencapaian Pembelajaran
- Berbicara
Berbicara dengan jelas sehingga difahami oleh lawan bicara, menanggapi dengan
aktif ketika berbicara dengan lawan bicara.
- Menyimak
Peserta didik menyimak dengan seksama, memahami ide pokok dan ide yang lebih
rinci dalam paparan nara sumber wawancara.

Profil Pelajar Pancasila :


1) Bergotong-royong:
Pelajar memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
dengan sukarela, agar kegiatan yang di kerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah
dan ringan.
2) Bernalar kritis
Pelajar mampu secara objektif memproses informasi, menganalisis, mengevaluasi
dan menyimpulkan.

Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, dan penugasan
Strategi Pembelajaran : Project Based Learning (PJBL)
Pendekatan : Student Center Learning
Teori Belajar : Konstruktivisme

Persiapan Pembelajaran:
1. Guru mengkomunikasikan kepada orang tua, bahwa peserta didik akan belajar tentang
materi “Wawancara” dan akan praktek langsung dengan wawancara kepada wirausahawan
di lingkungan sekitar.
2. Guru meminta orang tua untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan kegiatan
wawacara yang dilakukan oleh peserta didik dan membuatan project pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan:
3. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbicara sebentar. Guru menanyakan
pada peserta didik yang datang telat dan yang tidak masuk sekolah.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi yang akan diajarkan, seperti:
a. Jenis usaha apa yang ada di lingkungan kalian?
b. Apakah kalian pernah menanyakan berbagai hal kepada pemilik usaha?
5. Guru menayangkan PPT tentang materi “Teks Wawancara” dan hal-hal apa saja yang harus
dipersiapkan agar wawancara berjalan dengan lancar.
Inti:
6. Guru memberikan tugas wawancara kepada peserta didik dengan narasumber adalah
wiausahawan yang ada dilingkungan sekitar, projek akhirnya dibantu oleh orang tua.
7. Peserta didik dengan arahan guru, melakukan persiapan sebelum wawancara, yaitu:
- Peserta didik membentuk kelompok kecil (3-4) anak berdasarkan jarak rumah yang
berdekatan.
- Peserta didik dapat menentukan narasumber (wirausahawan) yang ada dilingkungan
sekitar yang akan di wawancarainya.
- Peserta didik berdiskusi untuk mencari pertanyaan yang akan mereka tanyakan pada
narasumber nanti.
8. Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk membuat laporan wawancara
dapat berupa:
a. Mind Mapping
b. Video wawancara
Tugas kelompok akan dipresentasikan dan kumpulkan di pertemuan yang akan datang.
9. Guru memeriksa kesiapan peserta didik untuk melakukan praktek wawancara.
Penutup:
10. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
11. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa
tentang hal-hal yang belum difahami
12. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan memberikan motivasi
kepada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai