Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mandasari Intan Pertiwi

NIM : 23345354
Prodi : Pendidikan IPS Rombel 5

FILOSOFI PENDIDIKAN
TOPIK 4
KONEKSI ANTAR MATERI

Pertanyaan :
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik tentang Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Jawab :
Riview Topik 1 – Perjalanan Pendidikan Nasional

1. Pendidikan Sebelum Kemerdekaan.


Awal dikenalkannya pendidikan di Indonesia adalah pada saat masa penjajahan Belanda. Semua
sistem pendidikan di Indonesia diatur juga oleh pemerintah Belanda. Sistem tersebut bernama
Query String yang berarti sistem pendidikan yang berdasarkan dari status sosial. Di awal tahun
1870, bangsa Belanda memberi kesempatan orang pribumi dapat bersekolah. Dari peristiwa
tersebut menjadi awal mula sekolah dasar di Indonesia. Lalu, pada tahun 1871, pemerintah
Belanda menjadi undang-undang baru tentang pendidikan agar sistem pendidikan seragam dan
merata sampai pelosok desa. Namun dalam perjalanannya, pemerintah Belanda khawatir dalam
perluasan pendidikan di Indonesia akan menciptakan ancaman ke Belanda.

2. Pendidikan Setelah Kemerdekaan/ Saat ini.


Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia, pemerintah Indonesia langsung merubah sistem dari
awal dan menolak sistem kolonial. Maka terciptalah undang-undang tentang pendidikan
Indonesia yang berbunyi setiap warga negara berhak atas pendidikan. Pada saat itu, lembaga
pendidikan baru berusaha melahirkan pendidikan yang anti elitis, kapitalis, dan diskriminatif.
Hal itu agar bisa memajukan cinta kepada bangsa Indonesia. Dari usaha tersebut maka
terciptalah keputusan bahwa agama harus lebih diperhatikan. Sehingga munculah dukungan
berdirinya pesantren dan madrasah Islam.Masyarakat Indonesia lebih mudah mendapatkan
pendidikan, sekolah-sekolah sudah banyak dibuka, sehingga masyarakat Indonesia dapat belajar
di sekolah. Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan
terhadap teknologi.

Riview Topik 2 – Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara dengan prinsipnya yang kita kenal Tut Wuri Handayani yang menjadi
landasan perihal pengajaran dan pendidikan. Sungguh perjuangan yang tidak mudah sampai di
titik dapat membangun taman siswa yang merupakan gerbang menuju kemerdekaan baik aspek
pendidikan maupun aspek kebudayaan yang tentunya amat sangat terkait dengan aspek politik
sebagai pagar atau pondasi utama untuk menjaga pembangunan pendidikan ini. Gerakan
transpormasi Ki Hadjar Dewantara merupakan Gerakan untuk membebaskan diri dari jeratan
penjajah dengan meluaskan pendidikan kepada generasi muda juga generasi penerus bangsa.
Pada zaman colonial kala itu dengan didirikannya taman siswa di Yogyakarta bertujuan agar
bangsa dan anak-anak Indonesia serta rakyat dapat terbebas dari kebodohan dan menemukan
kemerdekaannya sendiri.

Menurut Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan
persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun
hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Ki Hajar Dewantara juga memiliki keyakinan
bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan manjadi salah satu
kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-
nilai kemanusian yang dapat diteruskan atau diwariskan. Selain itu Ki Hajar Dewantara
menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan
zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad-21, tentu sangat berbeda
dengan para peserta didik pertengahan dan akhir abad ke-20.

Riview Topik 3 – Identitas Manusia Indonesia

1. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi
oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royong. Hal ini
juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.
2. Dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan
nusantara, Soekarno menjadikan Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia dan sekaligus
manusia Indoensia.
3. Pendidikan tidak cukup hanya membantu untuk memahami keragaman. Pendidikan adalah
proses untuk melestarikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang menyatukan keragaman
dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan. Karenanya, pendidikan mesti
menjadi praksis hidup bersama yang saling peduli, mengasihi, menghargai dan bukan saling
mengalahkan dalam semangat kompetisi.
Topik 4 – Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Para pendiri bangsa telah menggali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang dirumuskan
dalam dasar Negara Pancasila. Karenanya, Pancasila merupakan dasar filosofis pendidikan pada
umumnya dan pendidikan agama di Indonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup
berbangsa dalam kemajemukan Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan
paradigma pendidikan transformatif untuk melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras,
dan suku di tengah tantangan dan ancaman keterpecahan hidup berbangsa.

KESIMPULAN

Indonesia mengalami perubahan dan pembaharuan seiring perkembangan zaman. Indonesia


terus menyesuaikan sistem pendidikanya agar tidak tertinggal oleh perkembangan
teknologi. Meskipun Indonesia melakukan pembaharuan sesuai dengan perkembangan ilmu
teknologi, Indonesia tetap berpedoman pada Pancasila sebagai landasan dan memperhatikan
identitas manusia dalam pendidikan. Dari perjalanan pendidikan Indonesia bisa kita jadikan
sebagai bahan refleksi kita akan perjuangan pendidikan dari zaman belanda hingga sekarang,
Oleh sebab itu wujud penghargaan yang dapat kita berikan terhadap tokoh-tokoh pejuang bangsa
adalah dengan belajar bersungguh-sungguh dengan mengikuti perkembangan SAINS dan IPTEK
dengan prinsip kebudayaan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai