Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR

Penulis: Reno Fadilah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas : VII
Alokasi Waktu : 5 JP / 2 x 40 Menit
Tahun Ajar : 2023 /2024
Deskripsi : Modul ajar ini mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Di dalam modul
ajar ini, penulis menggunakan Highlight Color, dengan keterangan
sebagai berikut:
Kata Kerja Operasional Bloom Taksonomi 4Cs / Profil
Pelajar Pancasila (P3)
TaRL (Teaching at the Right Level)

Fase Capaian Pembelajaran: Fase D

Kata Kunci, Topik/Konten Inti: Kalor

Profil Pelajar Pancasila: Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Kritis, Berkolaborasi,
Kritis

Materi, Media, Sarana dan Prasarana:


- Materi Pembelajaran: Kalor
- Sarana dan Prasarana:
Materi: Reguler, Pengayaan, Remidial. Media/alat,Bahan: mind map, Bahan Tayang,

LKPD

Sumber Belajar: Buku teks pelajaran yang relevan, PPT , Video pembelajaran, Youtube.

Kompetensi Awal :

- Peserta didik mengetahui ciri-ciri makhluk hidup


Target Peserta Didik: Peserta Didik Reguler

Pendekatan Pembelajaran: Teaching at the Right Level (TaRL)


Model Pembelajaran: Problem Based Learning

CAPAIAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran (CP):


Melalui pendekatan pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) Peserta didik
dapat mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan sekaligus
dapat membedakan isolator dan konduktor kalor

Tujuan Pembelajaran (TP):


1. Peserta didik dapat mengetaui pengaruh kalor pada benda melalui diskusi dan
pengamatan.

2. Peserta didik mampu menjelakan peristiwa kalor pada tradisi marandang melalui diskusi
dan pengamatan.

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP):


1. Peserta didik (A) dapat mengenali (C1) / (B) pengaruh kalor pada benda (C) melalui
diskusi dan pengamatan(D).

2. Peserta didik (A) mampu menjelakan(C3) / (B) peristiwa kalor pada tradisi marandang
(C) melalui diskusi dan pengamatan (D).

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


Orientasi
1. Memberikan salam, berdoa dan bersyukur sebelum belajar. (P3: KETUHANAN).
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai bentuk sikap displin.
3. Mengkondisi kelas dengan meminta peserta didik mempersiapkan buku dan alat tulis.

Apersepsi
1. Guru mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.

 Menanyakan tentang suhu dan pengertiannya.


2. Pemahaman Bermakna
 Peserta didik mengetahui tentang kalor dan dapat mengetahui pengaruh kalor pada
benda

 Peserta didik mengetahui peristiwa kalor dalam kehidupan sehari-hari.

 Peserta didik mengetahui peristiwa kalor pada tradisi marandang , yang mana merpakan
tradisi Minangkabau,

3. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:


 “Pernah melihat Ibu memasak dirumah?”
 “Pernah camping dan membuat api unggun?”

B. Kegiatan Inti (60 Menit)


Orientasi Masalah
1. Peserta didik diberi rangsangan untuk memusatkan perhatian melalui pengamatan video
tentang kegiatan marandang yang ditampilkan pada layar LCD.
2. Peserta didik disajikan pertanyaan terkait dengan aktivitas pada fase “Investigasi
Kelompok”

Pengaturan Pembelajaran
1. Peserta didik diorganisir untuk duduk bersama kelompok belajarnya. Peserta didik kelas
VII dibagi kedalam 4 kelompok .
2. Masing-masing kelompok memperoleh 1 lembar LKPD
3. Guru memberitahukan waktu yang diperlukan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap
investigasi.

Investigasi Kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengumpulkan informasi dalam
rangka membangun ide untuk merumuskan masalah tentang wacana pada LKPD.

 Peserta didik mengidentifikasi alternatif terkait masalah yang sudah dirumuskan.

 Guru membimbing peserta didik menyelesaikan masalah.

 Guru sebagai fasilitator peserta didik untuk berdiskusi tentang hal-hal yang belum
dipahami dalam masalah yang diberikan.

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

1. Jika sudah selesai dengan diskusi kelompoknya, peserta didik membuat dan menuliskan
hasil diskusi kelompoknya di kertas yang telah disediakan.
2. Peserta didik menulis hasil analisis sederhana terkait pengaruh kalor terhadap benda
yang telah dibuat secara berkelompok.
3. Peserta didik mempresentasikan (4Cs: COMMUNICATION) hasil diskusi
kelompoknya.

Evaluasi

1. Peserta didik menyimak ulasan yang diberikan oleh guru dan temannya.
2. Peserta didik mengerjakan asesmen yang telah dibagikan oleh guru di akhir pembelajaran

C. Kegiatan Penutup (10 Menit)

1. Dengan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru menyebutkan kembali intisari
materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan berdoa bersama semoga
apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

ASESMEN

Asesmen Jenis Instrument


Asesmen As
Peer Assessment Assessment Kuis
Learning
Asesmen Jenis Instrument
Asesmen Diagnostik
(Asesmen awal pembelajaran dilakukan Lembar Test
untuk mengukur kemampuan
pesertadidik)
Asesmen Lembar Observasi
Penilaian Sikap
For Sikap
Learning Penilaian Kognitif LKPD
Rubrik Penilaian
Penilaian Keterampilan
Menulis

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat baik,
yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
2. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik, yaitu
dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang kurang
dikuasai oleh peserta didik

Lampiran
1. LKPD
2. Materi Ajar
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Materi Pembeljaran

Kalor
Kalor diukur dengan satuan kalori. Satu kalori yaitu banyaknya energy panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 pada 1 gr air. Energi kalor dinyatakan dengan
satuan Joule(J). 1 kalori =4,2 j, 1 joule = 0,24 kalori
1. Kalor dan perubahan suhu benda
Sebuah benda akan mengalami kenaikan suhu jika menyerap kalor dan akan
mengalami penurunan suhu jika melepaskan kalor. Kenaikan suhu dipengaruhi oleh
massa zat. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar
1 disebut kalor jenis zat. Satuan SI kalor jenis adalah J/Kg

Persamaan kalor adalah :


Q = m.c.
Keterangan :
Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
M = massa benda (Kg)
C = kalor jenis benda (J/Kg
= perubahan /kenaikan suhu(

2. Kapasitas kalor
Banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat sehingga suhunya naik 1 disebut
kapasitas kalor. Satuan SI kapasitas kalor adalah J/ dengan persamaan

H = Q/
Keterangan : H = kapasitas kalor (J/
Q = kalor yang diperlukan /dilepaskan
= kenaikan suhu (
3. Azas Black
Joseph Black seorang berkebangsaan Inggris melakukan penelitian kesetimbangan
termal di mana hasil penelitiannya dikenal dengan azas Black yang menyatakan
bahwa besarnya kalor yang dilepaskan oleh suatu zat bersuhu tinggi sama dengan
kalor yang diterima oleh zat yang bersuhu rendah dengan persamaan :
Ql = Qt
M . c (T1 – Tc) =m . c (Tc – T2)
Keterangan :
Ql = kalor yang dilepaskan (J)
Qt = kalor yang diterima (J)
T1 = suhu benda 1 (
T2 = suhu benda 2 (
Tc = suhu campuran (

4. Perubahan wujud benda

a. Melebur dan membeku


Melebur adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi zat cair sedangkan
membeku adalah kebalikannya. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk
mengubah satu satuan massa zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya disebut
kalor lebur. Banyaknya kalor yang dilepaskan pada 1 kg zat cair membeku
menjadi zat padat pada titik bekunya disebut kalor beku dengan persamaan sbb :
Q=m.L
Keterangan :
Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
M = massa benda (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/Kg)
Tabel: Titik lebur atau Titik Beku dalam °C dan Kalor Lebur atau Kalor Beku
dalam J/kg

b. Mengembun dan mendidih


Pada proses pengembunan gas melepaskan kalor hingga menjadi cair. Banyaknya
energy kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat daric air menjadi gas pda
titik didihnya kalor didih atau kalor uap dengan persamaan sbb :
Q=m.U
Keterangan :
Q = kalor yang diserap/dilepas (J)
M = massa zat (Kg)
U = kalor uap (J/Kg)

Tabel: Titik Didih dalam °C dan Kalor Uap dalam J/kg

c. Menyublim dan menghablur


Perubahan wujud padat menjadi gas menyerap kalor sedangkan perubahan wujud
gas menjadi padat melepaskan kalor.
d. Menguap
Penguapan adalah keluarnya molekul zat cair dari permukaan zat. Cara
mempercepat proses penguapan yaitu :
1. Memanaskan zat cair
2. Memperluas atau memperbesar permukaan zat cair
3. Mengalirkan udara di atas permukaan zat cair
4. Mengurangi tekanan

5. Perpindahan kalor
1. Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut. Konduksi umumnya
terjadi pada zat padat terutama yang bersifat konduktor.
Contoh konduksi antara lain :
- Knalpot motor akan panas jika mesin dihidupkan
- Logam akan panas jika ujung logam yang lain dipanaskan
- Tutup panci akan panas jika panci panaskan merebus air
2. Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat dengan
disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut. Konveksi umumnya
terjadi pada fluida (zat cair dan gas). Contoh konveksi antara lain :
- Gerakan naik turun air jika dipanaskan
- Gerakan turun naik kacang hijau ketika dipanaskan
- Terjadinya angina laut dan angina darat
- Gerakan balon udara
- Gerakan asap yang membumbung tinggi pada cerobong asap
3. Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi dalam bentuk
perambatan gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan adanya zat
perantara (medium). Contoh radiasi antara lain :
- Panas matahari yang sampai ke bumi walaupun melalui ruang hapa udara
- Tubuh terasa panas jika dekat sumber api
- Panas lampu yang menghangatkan telur burung
- Pakaian menjadi kering jika dijemur
6. Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari

Contoh Pemanfaatan Sifat Kalor Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Lemari es
Prinsip kerja lemari es adalah mengambil kalor yang ada di dalam ruangan lemari es,
selanjutnya melepaskannya di luar, sehingga suhu di dalam lemari es menjadi turun.
2. Penyulingan air
Penyulingan air secara sederhana dilakukan dengan cara memasukkan air yang akan
disuling ke dalam labu didih dan dipanaskan.

3. Mendinginkan minuman ringan


Pada peristiwa mendinginkan minuman ringan, akhir dari proses ini adalah
dicapainya kesetimbangan suhu diantara minuman ringan dan uap air.

4. Termos
Dinding termos dilapisi perak untuk mencegah hilangnya kalor secara radiasi.
Terdapat ruang hampa antara dnding kaca pada termos bertujuan
untuk mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konveksi.

5. Setrika
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor
secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika, misalnya besi, kuningan, atau
baja yang tahan karat (stainless stell).
6. Panic masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari
bahan yang bersifat isolator untuk menahan panas.

7. Tanur pembakaran
Tanur pembakaran batu kapur, keramik. dan logam memilki dinding yang cukup
tebal. Dinding tersebut terbuat dari bahan solator dan dapat memantulkan kalor.

DAFTAR PUSTAKA

- Butt, D., Fahey, R., Feez, S. S. S., & Yallop, C. (2000). Using Functional Grammar: An
Explorer's Guide 2nd Edition. National Centre for English Language Teaching and
Research: Macquarie University, Sydney.
- Derewianka, B. (1990). Exploring How Text Works. Australia: Primary English Teaching
Association.
- Dina Kurniawati dkk.2022.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Yudhistira
- Emilia, E., & Christie, F. (2013). Factual Genres in English: Learning to Write, Read, and
Talk about Factual Information. Bandung: Rizqi Press.
- Gerot, L., & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar: An Introductory
Workbook. Queensland: Antipodean Educational Enterprises.
- Karim, Saeful., Ida Kaniawati. 2009. Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk KelasVII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Edisi Revi- si.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam (SMP kelas VII semester 1). Jakarta Pusat
(hal 135-142)
- Kemetrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021. Ilmu Pengetahauan Alam
SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan
- Knapp, P., & Watkins, M. (2005). Genre, Text, Grammar: Technologies for Teaching and
Assessing Writing. Unsw Press.
- MGMP. 2022. Literasi Akademik IPA (Untuk SMP/MTs Kelas VII). Padang (hal 35- 47).
- Purwanto budi & Nugroho (2007). IlmuPengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTS. Jakarta :
Tiga Serangkai
- Sugiyarto, Teguh dan Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam (SMP kelas VII semester
1). Jakarta: Dapertemen Pendidikan Nasional (hal 10-17)
- Tim Abdi Guru. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTS. Jakarta : Erlangga
- Tim Abdi Guru.2021.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Erlangga
- Victoriani inabuy dkk 2021. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebidayaan, Riset, dan Teknologi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII S,P/MTS
- Widodo, Wahono., Siti Nurul Hidayati., Fida Rachmadiarti. 2016. Ilmu Pengetahuan
Alam Kelas VII Semester 1. Jakarta: Puskurbuk, Kemdikbud.
- Widodo, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 7 Semester Ganjil. Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai