Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Luh Made Ayunita

NIM : 2264823013
Rumpun : MIPA

AKSI NYATA TOPIK 4

REFLEKSI PEMBELAJARAN

1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari prinsip : (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran
yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (teaching at the right level)?
Jawaban:
a. Pembelajaran berdiferensiasi memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan
potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa
tersebut dan tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga focus pada
proses dan konten/materi
b. Responsif Kultur:
1. Landasan budaya memainkan peran dalam membentuk gaya belajar dan pada
gilirannya menuntut adanya pengajaran yang sejalan dengan lensa budaya
tersebut
2. institusi pendidikan pada hakikatnya merupakan bagian pranata budaya
3. Lembaga pendidikan merupakan pengejawantahan dari upaya sadar manusia
dalam transmisi dan transformasi budaya
4. konsep pendidikan tanggap budaya berupaya merevitalisasi berbagai artikulasi
budaya, termasuk berbagai aspek kearifan lokal yang berkembang
c. Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level):
1. Proses intervensi yang harus dilakukan guru dengan memberikan masukan
pembelajaran yang relevan dan spesifik untuk menjembatani perbedaan yang
ditemukan
2. Peserta didik tidak terikat tingkatan kelas, namun disesuaikan berdasarkan
kemampuan peserta didik
3. Proses pembelajaran peserta didik akan disusun mengacu pada capaian
pembelajaran tersebut, namun disesuaiakan dengan karakteristik, potensi,
kebutuhan peserta didiknya.
2. Bagian manakah dari prinsip: (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally
appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive
pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) yang paling
menantang untuk diaplikasikan di lapangan?
Jawaban:
Menurut saya bagian yang paling menantang adalah menerapkan proses pembelajaran
sesuai level dan pembelajaran yang berdiferensiasi. Dalam pembelajaran
berdiferensiasi guru harus membafasilitasi kebutuhan peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar dan gaya belajar yang berbeda-beda, guru harus bisa mehlakukan
analisis yang tepat terhadap karakteristik masing-masing peserta didik supaya tepat
sasaran dan guru juga harus menentukan dan mempersiapakan berbagai media, metode
pembelajaran yang berbeda-beda untuk memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang
berbeda-beda tentunya hal tersebut tidak mudah guru lakukan dan membutuhkan
banyak waktu untuk mempersiapkannya. Pembelajaran sesuai level menurut saya
masih menjadi tantangan tersendiri bagi saya, karena takut terjadi kesenjangan di dalam
kelas terutamanya bagi peserta didik yang memang harus dibimbing secara perlahan
akan menimbulkan kecemburuan bagi peserta didik yang sudah dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu terkadang peserta didik tidak menguasai materi prasyarat yang
tidak berhubungan dengan konten bidang yang sama ampu, akan membuat saya sedikit
kesulitan ketika menjelaskan materi tersebut, misalnya dalam materi IPA khusunya
bidang fisika (gaya Lorentz dan trafo) peserta didik ada yang tidak bisa mengkonversi
satuan, tidak bisa perpangkatan, penjumlahan, dan pembagian, yang mana hal tersebut
harusnya sudah dikuasi pada kelas sebelumnya.

3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan prinsip: (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran
yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (teaching at the right level)?
Jawaban:
a. Bagaimana cara menerapkan pembelajaran sesuai level yang efektif sehingga
kebutuhan masing-masing peserta didik bisa terpenuhi?
b. Bagaimana cara-cara yang tepat untuk memmfasilitasi peserta didik yang memiliki
kemampuan rendah supaya bisa mencapai tujuan pembelajaran?
c. Mencari studi literatur terkait beberapa kearifan local budaya agar dapat
diintegrasikan dalam pembelajaran

Rancangan / rencana aksi nyata terkait prinsip: (1) Pembelajaran Berdiferensiasi


(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur
(culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right
level)
1. Rencana aksi nyata Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice)
di kelas:
a. Menyusun intrumen asesmen diagnostic kognitif dan non kognitif untuk
mengidentifikasi masalah dan kesulitan belajar yang dialami siswa, mengetahui
gaya belajar siswa, dan sebagai acuan untuk merancang pembelajaran dan asesmen
yang efektif
b. Melakukan diferensiasi konten dengan cara bagi peserta didik yang memiliki
kemapuan rendah terhadap materi maka akan diberikan pembimbingan terkait
materi yang belum dipahamai bagi siswa yang memiliki kemapuan tinggi diberikan
pengayaan dengan memberikan materi dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi
c. Melakukan diferensiasi proses dengan cara guru mempersiapkan media, metode,
model pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi karakteristik peserta didik
yang berbeda-beda
2. Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)
Rencana aksi nyata pendidikan tanggap budaya:
a. Guru menanamkan nilai-nilai pandangan hidup dari makna yang terkandung pada
nilai kearifan lokal budaya setempat dalam setiap pembelajaran di kelas;
b. Menyusun program khusus pada pengenalan nilai-nilai budaya tertentu sebagai
warisan kearifan lokal;
c. Mengintegrasikan pembelajaran dengan kearifan local atau budaya suatu daerah
3. Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)
Tahapan penerapan pengajaran sesuai level (teaching at the right level):
a. Merancang perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-
masing peserta didik

Anda mungkin juga menyukai