Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agung Alaska

Nim :0017
Kelas : PJOK A

Pemahaman tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik
dalam Pendidikan Abad ke-21.
1. Tantangan yang harus dihadapi oleh seorang guru dalam menghayati Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 yaitu
menerapkan tindakan guru secara nyata. Guru menerapkan konsep Merdeka Belajar
sebagai pembentukan Profil Pelajar Pancasila dapat mengambil atau memilih secara
efektif dalam mengatasi permasalahan hambatan proses pembelajaran mengenai
intelektual peserta didik dalam kesulitan belajar. Pemecahan masalah yang dilakukan
oleh guru dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik sehingga peserta didik
dapat mengatasi masalahnya secara cepat. Hambatan peserta didik dalam kesulitan
belajar peserta didik dapat diatasi dari pemecahan masalah yang ada dan dapat
memproses secara cepat mengenai pembelajaran di sekolah. pencapaian tersebut dapat
di lihat dari kelancaran pencapaian tujuan belajar, yang mana dapat dikaitkan oleh
kemampuan pendidik dan cara peserta didik belajar mengatasi permasalahan sulit
belajar. Hasil dari pemecahan masalah peserta didik dapat mengoptimalkan kegiatan
belajar mengajar yang mana peserta didik aktif dalam konsep Profil Pelajar Pancasila.
Berdasarkan hasil referensi jurnal yang ada diperoleh fakta bahwa beberapa solusi atau
pemecahan masalah terhadap hambatan yang dihadapi dalam pembentukan Pelajar
Pancasila yaitu
1. Untuk hambatan yang berasal dari guru solusi yang dilaksanakan dengan
mengikutsertakan guru penggerak setiap mata pelajaran (mapel), serta
pendampingan pemanfaatan Teknologi oleh guru yang kompeten.
2. Untuk hambatan dari peserta didik dilaksanakan dengan pendekatan psikologis
yakni program pembiasaan, keteladanan, bimbingan dan pendampingan oleh guru
Bimbingan Konseling atau Agama.
3. Untuk hambatan yang berasal dari keterbatasan jumlah jam tatap muka dilakukan
program kerjasama dan koordinasi dengan guru mapel lain.
4. Untuk hambatan lingkungan sekitar solusinya tidak terlalu meluangkan waktu
untuk pergaulan kenakalan remaja, lebih mendisiplinkan kegiatan yang efektif.
2. Pelaksanaan profil pelajar Pancasila yang berpihak pada peserta didik dalam
Pendidikan abad ke 21 di ekosistem sekolah yakni sebagai sarana untuk guru dan
peserta didik mampu beradaptasi baik kondisi, lingkungan maupun perbedaan sehingga
mencerminkan profil pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila ini diharapkan peserta didik
mampu mengaktualisasi diri dengan apa yang mereka pelajari di bangku sekolah dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apa yang mereka
pelajari dapat dirasakan manfaatnya baik untuk diri sendiri maupun lingkungan dalam
segala kondisi. Peserta didik mampu beradaptasi baik kondisi, lingkungan maupun
perbedaan sehingga mencerminkan profil pelajar Pancasila. Dampak yang diharapkan
mencerminkan pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Dalam
usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini, tentunya perlu peran pendidik untuk
menuntun anak serta menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila ini. Peran pendidik yang
pertama dalam terkait dengan Profil Pelajar Pancasila ini adalah mengenali dan
menjalankan profil ini terlebih dahulu. Ketika seorang pendidik mencoba menjalankan
profil ini, maka kemudian akan lebih mudah untuk peserta didik mengikuti.
Keteladanan seorang guru dalam menjalankan ini pastinya akan dilihat dan kemudian
dipelajari oleh para peserta didik. Berikut ini kegiatan-kegitan di SMA Negeri 10
Surabaya (sekolah tempat PPL 1) dalam membentuk profil pelajar Pancasila dalam
pendidikan abad 21:
a. Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa Sebelum memulai kegiatan
pembelajaran peserta didik diarahkan untuk membaca kitab suci. Ketika guru
masuk akan diawali dengan pemberian salam dan membaca doa. Bagi peserta
didik yang muslim selalu mengikuti sholat berjamaan di mushola sekolah.
b. Bergotong Royong Masing-masing peserta didik di setiap kelas memiliki
jadwal piket secara berkolompok. Kegiatan membersihkan di sekitar
lingkungan kelas dilakukan sebelum memulai pembelajaran.
c. Mandiri Pemberian tugas individu yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk tumbuh secara mandiri.
d. Kreatif Pemberian tugas proyek akan membentuk ketarampilan pembelajaran
abad 21 yaitu kolaborasi dan kreatif.
e. Penalaran Kritis Model pembelajaran berbasis masalah dengan masalah-
masalah yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan peserta didik akan
melatih daya nalar kritis peserta didik. hal ini juga akan melatih keterampilan
abad 21 yaitu berpikir kritis dan kreatif.
f. Berkebhinekaan Global Kegiatan pembelajaran kelompok dibentuk secara
heterogen tanpa memandang ras, agama, budayan dan lainnya. Peserta didik
perempuan diberikan hak yang sama, seperti ketua osisi periode sebelumnya
adalah seorang perempuan

Anda mungkin juga menyukai