Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ana Sapitri

Rumpun : Bahasa

1. Pemahaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari:


a. Pembelajaran berdiferensiasi; saya dapat mengetahui bahwa model pembelajaran
seperti ini ternyata dapat diterapkan dalam kelas dengan mudah. Selama ini saya
sering memikirkan apakah mungkin dalam satu kelas kita dapat menangani
sejumlah siswa dengan background, karakteristik, dan gaya belajar yang berbeda-
beda. Ternyata hal ini sangatlah masuk akal dengan mempelajari pembelajaran
berdiferensiasi.
b. Pengajaran yang Responsif Kultur; saya dapat mengetahui bahwa maintaining
kearifan local dapat sejalan dilakukan dengan peningkatan level kognitif siswa.
Saya sangat tertarik untuk menerapkan pengajaran yang responsive kultur ini.
Saya berpendapat, penyebab rendahnya motivasi belajar siswa adalah
ketidaksinkronan antara materi dan kultur yang dibawa oleh masing-masing
peserta didik.
c. Pengajaran Sesuai Level; saya dapat mempelajari bahwa pembelajaran sesuai level
itu dapat mengatasi banyak masalah yang nyata terjadi di dalam kelas. Adanya
gap yang tinggi antara kemampuan setiap peserta didik membuat guru
kebingungan dalam memberikan materi. Sehingga dalam pengajaran sesuai level,
guru tidak lagi melihat tingkatan kelas siswa, namun juga melihat tingkat
kemampuan siswa.
2. Bagian yang saya sangat tertarik untuk diaplikasikan dalam pembelajaran
berdiferensiasi adalah ketika melakukan diferensiasi konten, proses, dan produk.
Dimana hal tersebut memadukan banyak media dan saya penasaran untuk melihat
antusiasme siswa dalam belajar. Juga bagian yang saya tertarik dalam
mengaplikasikan pengajaran yang responsive kultur adalah ketika saya menerapkan
ini, secara tidak langsung saya dan peserta didik akan saling mengetahui dan
mempelajari beragam budaya sehingga akan tercipta keharmonisan dalam
kemajemukan di dalam ruang kelas.
3. Yang ingin saya pelajari lagi terkait dengan prinsip diferensiasi, pengajaran yang
responsive kultur, dan pengajaran sesuai level adalah saya ingin melihat lebih banyak
lagi contoh penerapan ketiga pengajaran tersebut dalam kelas. Walaupun saya yakin
dengan efektivitas ketiga pengajaran ini, tapi saya masih membutuhkan banyak
contoh sehingga saya dapat lebih fleksibel dalam menerapkan ketiga hal tersebut
dalam kelas.

Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait prinsip (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang
Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching
at the right level), yaitu kegiatan yang bisa Anda lakukan ketika mengapilikasikan prinsip : (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang
Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching
at the right level) secara efektif di kelas Anda.

1. Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice) kegiatan yang


bisa dilakukan dikelas saya yaitu

Menerapkan konsep Pembelajaran berdifferensiasi yang terbagi kedalam 4


bgian Yaitu Konten, Proses, Produk, dan Lingkungan.

• Differensiasi Konten
Differensiasi konten yang bisa dilakukan dikelas saya adalah dengan
memberikan materi/bahan ajar kepada peserta didik saya melalui
berbagai media seperti, bahan bacaan dalam bentuk website/pdf,
bahan ajar dalam bentuk vidio, dan bahan ajar dalam bentuk audio.
Dalam differensiasi konten
• Differensiasi Proses
Dalam differensiasi proses, saya akan membagi peserta didik dalam
beberapa kelompok sesuai dengan kemampuan awal peserta didik
ataupun minat belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki
kemampuan yang sama dibuat dalam satu kelompok.
• Differensiasi Produk
Dalam differensiasi produk saya akan membebaskan peserta didik
untuk membuat sebuah produk yang sesuai dengan kreatifitas dan
minat mereka.
• Differensiasi Lingkungan
Dalam differensiasi lingkungan saya akan sesekali merubah bentuk
tempat duduk peserta didik ataupun sesekali belajar diluar kelas.
Disesuaikan dengan materi yang sedang di ajarkan
2. Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)
Dalam hal ini, rencana yang akan saya lakukan dikelas saya adalah dengan melakukan
pembelajaran yang kontekstual. Saya akan mengaitkan materi yang diajarkan dengan
kebudayaan atau kebiasaan peserta didik. Misalnya dalam materi Procedure text, yang
saya ajarkan beberapa minggu lalu, contoh-contoh procedure text (recipe) yang saya
berikan kepada peserta didik adalah yang sering mereka lihat dalam kehidupan sehari-
hari dan untuk produk yang akan mereka buat, saya mengarahkan peserta didik untuk
membuat procedure text (recipe) sesuai dengan makanan khas dari daerah atau etnik
mereka.
3. Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)
Pengajaran sesuai level, (Teaching at the right level) menitik beratkan pada kemapuan
belajar anak yang disesuaikan dengan fasenya, bukan pada umurnya. Hal tersebut
sejalan dengan yang telah dan akan saya lakukan. Dalam kurikulum Merdeka, peserta
didik di jenjang Sekolah Menengah Atas, di bagi kedalam 2 Fase, yaitu fase E dan Fase
F. saat ini saya sedang mengajar peserta didik Fase E, dan materi yang saya ajarkan
telah disesuaikan dengan materi untuk peserta didik yang berada dalam Fase E
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai