Anda di halaman 1dari 7

Nama : Indah Cahya Rizki

NIM :1406022211

Aksi Nyata - Pancasila Bagi Saya

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila


sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21. Jawab :
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21.
Entitas merupakan sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda,
walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Dalam hal ini, Pancasila sebagai entitas
bangsa Indonesia telah memiliki ciri khas tersendiri yakni adanya keberagaman nilai
yang terkandung didalamnya. Sedangkan Identitas merupakan refleksi diri atau
cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses
sosialisasi.Dalam hal ini, Pancasila berfungsi sebagai Identitas bangsa Indonesia,
maksudnya adalah adanya suatu ciri khas yang berbeda dari bangsa lain karena seluruh
masyarakatnya selalu berefleksi terhadap nilai-nilai atau pedoman yang terkandung
pada Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan identitas nasional yang perlu dan
harus dilestarikan.
Tantangan Menghayati Pancasila Sebagai Entitas Dan Identitas Bangsa Indonesia .
Pancasila memiliki lima sila yang selama ini pancasila adalah sebagai dasar negara.
Untuk itu sebagai dasar negara maka pancasila menjadi pondasi dalam setiap derap
langkah pembangunan yang dilakukan, secara khusus pembangunan dalam bidang
pendidikan. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multi budaya, bahasa, agama,
keyakinan, etnis, suku dan kearifan lokal. Pendidikan mempunyai peran penting dalam
melestarikan keragaman di Indonesia, menjaga kesatuan, memelihara keharmonisan,
dan mengembangkan kualitas ke-Indonesiaan.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Menjadikan Pancasila berfungsi
sebagaisuatu pedoman nilai yang memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan
universal baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
memiliki lima sila yang selama ini pancasila adalah sebagai dasar negara. Untuk itu
sebagai dasar negara maka pancasila menjadi pondasi dalam setiap derap langkah
pembangunan yang dilakukan, secara khusus pembangunan dalam bidang pendidikan
Dalam menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
dalam perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak pada
Peserta didik dalam Pendidikan Abad ke- 21, tentunya tidak lepas dari tantangan-
tantangan yang muncul dalam kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara
seperti:
a. Pesatnya perkembangan ilmu teknologi menjadi kekhawatiran terbesar dalam
perubahan karakter dan juga tingkah laku generasi milenial, karena generasi ini
akan memainkan peranan penting dalam keberlangsungan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Generasi milenial memiliki semangat
produktivitas yang tinggi serta memiliki relasi yang baik dengan antar generasi
lainnya. Namun, karena hidup di era yang serba otomatis dan serba digital seperti
sekarang ini, maka generasi milenial cenderung menginginkan sesuatu yang serba
instan dan sangat mudah dipengaruhi oleh trend budaya luar. Hal inilah yang
menjadi titik kritis bagi masa depannegara dan bangsa kita. Perkembangan teknologi
ternyata masih menjadi hambatan untuk mendekatkan dan menyatukan anak
bangsa. Pancasila adalah ciri khas bangsa kita, contoh penerapan Pancasila yaitu,
seperti gotong royong. Perilaku gotong royong yang mulai memudar karena
prengaruh dari budaya luar seiring berjalannya waktu. Akibat tidak seimbangnya
antara perilaku milenial dengan penerapan Pancasila, hal ini menjadikan generasi
milenial menjadi manusia yang individualis, serta kurangnya rasa nasionalisme dan
patriotisme.
b. Tantangan lain yaitu meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi
sebenarnya. Sehingga nilai-nilai Pancasila malah justru menjadikan perilaku
generasi milenial menjadi meyimpang dari kenyataan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang seharusnya.
c. Tantangan Ideologi. Pada era teknologi informasi ini, Pancasila akan diuji
peranannya terhadap perilaku generasi milenial dan terhadap gempuran budaya luar
seiring dengan masuknya ideoelogi-ideologi alternatif yang memaksa masuk dan
memaksa merasuk dengan cepat ke dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Padahal, Pancasila adalah Ideologi negara yang harus
dipatuhi oleh seluruh warga negara Indonesia yang di dalamnya juga termasuk
generasi milenial dan Pancasila juga menjadi pemersatu untuk bangsa Indonesia.
Beberapa ideologi yang mulai masuk dan merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah individualisme, konsumerisme,
idealisme, radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Sebagaimana kita ketahui
bahwa, ideologi individualisme, konsumerisme, idealisme, radikalisme,
ekstrimisme, dan terorisme ini mulai mempengaruhi bangsa Indonesia. Ideologi
tersebut tentu saja tidak tumbuh dari tradisi leluhur bangsa Indonesia karena
Indonesia memiliki budaya luhur, seperti kebersamaan, saling tolong menolong,
toleransi, kekeluargaan, tenggang rasa, gotong royong, dan lain sebagainya.
d. Tantangan yang tak kalah membahayakan adalah konsumerisme. Konsumerisme
adalah paham terhadap gaya hidup yang menganggap barang-barang (dalam hal ini
yang dimaksud adalah barang mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan,
kegembiraan dan sebagainya. Dapat dikatakan pula konsumerisme adalah gaya
hidup yang sifatnya tidak hemat (boros). Sering kita saksikan tayangan di televisi
ataupun ulasan di media sosial yang membahas tentang perilaku - perilaku
konsumtif yang berlebihan. Orang - orang yang terdampak oleh ideologi ini
cenderung akan senang danbahagia membeli sesuatu, akan tetapi, yang dibeli adalah
sesuatu yang diinginkan bukan sesuatu yang dibutuhkan. Tujuannya bisa beragam,
mulai dari pamer, gengsi, mencari perhatiian, hingga sekedar ikut-ikutan. Akibatnya
demi mencapai kebahagiaan yang terletak pada aktivitas membeli barang / sesuatu
itu, seseorang bisa melakukan apa saja. Sekalipun melanggar norma dan konstitusi.
Selain itu, tantangan dalam menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 antara lain :
a. Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai dan
ideologi Pancasila.
b. Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia.

c. Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

d. Perubahan Mindset Guru Pada perubahan mindset guru ini, dibutuhkan guru
visioner yang terbuka dengan pembaharuan, dinamis serta adatif terhadap tuntunan
peradaban.
e. Pragmatisme Sikap Birokrasi Pendidikan Kebijakan sesama birokrasi pendidikan di
tuntut selaras dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sehingga semua kebijakan
yang diambil harus mendukung kearah terwujudnya profil pelajar pancasila.
f. Kondisi Rill sebagai peserta didik.

g. Kemrosotan karakter yang terjadi pada pelajar di Indonesia, kemrosotan yang


sering dilihat yakni ada bentrik antar etnis, perkelahian antar pelajar, seks bebas dan
lain -- lain. Pada pergaulan yang terjadi di anak sekolah yaknii menjadi salah satu
bukti bahwamereka tidak siap dengan adanya perubahan.
h. Kesiapan mental orang tua peserta didik Menyiapkan peserta didik menghadapi
abad - 21 suatu hal yang wajib dilakukan oleh Negara. Namun tantangan-tantangan
yang pasti akan mengiringinya juga perlu dianalisis secara mendalam. Dengan
landasan ketuhanan, keikhlasan, dan nasionalisme keindonesiaan yang diterapkan
oleh semua komponen terkait, kita optimis peserta didik kita kelak akan mampu
menjadi generasi penyangga NKRI dengan segenap komponen yang menyertainya.
i. Proses pembelajaran Pada proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana
siswa paham, guru dapat melakukan penilaian, pada penilaian di proses pembelajaran
terdapat tiga ranah aspek yang di nilai. Yakni tiga ranah kognitif, sikap dan
keterampilan. Untuk menyikapi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan adanya
penerapan nilai-nilai Pancasila di dalam dunia pendidikan dengan cara membentuk
karakter peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, membentuk karakter peserta didik agar menjadi peserta
didik yang berpedoman pada Profil Pelajar Pancasila, mengembangkan rasa
persaudaraan, persatuan, dan kesatuan, serta mampunyai sikap gotong-royong baik
dalam kegiatan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di
ekosistem sekolah (kelas).
Jawab :

Mengembangkan filsafat pendidikan harus mengikuti pemikiran filsafat yang


diikuti oleh suatu bangsa. Pendidikan adalah suatu cara untuk mencapai suatu tujuan,
berpikir filsafat serta membimbing generasi muda sebagai pewaris bangsa untuk
mempelajari ilmu filsafat dan mengamalkan nilai-nilai filsafat yang terkandung di
dalamnya secara arif dan bijaksana

Filsafat merupakan suatu hal yang utama untuk pemecahan masalah dalam
kehidupan manusia. Pendidikan adalah cara dalam pengembangan ilmu filsafat.
Memang sangat berperan penting dan sangat efektif untuk mengembangkannya dan
sangat dianjurkan kepada manusia untuk mempelajari dan mengamalkan filsafat dalam
mengajarkan ilmu pendidikan. pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari
penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa


Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memeiliki adat
ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yag
terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku
baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu
integral, etis dan reigius.

Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu
cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai
Pancasila. Dibawah ini ada beberapa point yang harus dilakukan oleh pendidik dalam
melaksanakan nilai-nilai pancasila.
1. Harus memahami nilai-nilai pancasila tersebut.
2. Menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan setelah alquran dan
sunnah.
3. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan
baik.

Dengan melaksanakan tiga point diatas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin
melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena
bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang
setiap waktu, sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu,
sehingga satusatunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter.

Pendidikan abad ke-21 menekankan pada pembangunan kompetensi 4C pada


peserta didik yaitu berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan
masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi (communication), dan
berkolaborasi (collaboration). Namun, kemajuan IPTEK dan hadirnya era revolusi
industri
4.0 membuat arus informasi dan globalisasi makin tidak terbendung. Ketika generasi
muda kita tidak cukup mampu untuk beradaptasi dan memiliki karakter yang kuat tentu
akan mudah terbawa arus negatif dari hadirnya era disrupsi ini. Sehingga, penting
adanya penguatan karakter dari akar rumput mengenai nilai-nilai yang mencerminkan
adab dan kultur bangsa Indonesia yaitu seperti tercermin dalam Pancasila.
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:

a. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

b. Berkebinekaan Global

c. Bergotong royong

d. Mandiri

e. Bernalar kritis

f. Kreatif

Dalam upaya mewujudkan Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia
serta perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak pada peserta
didikdalam pendidikan Abad ke-21 dalam ekosistem pembelajaran SD Negeri Ngaliyan
05 Semarang tempat saya melaksanakan PPL 1. Pada SD Negeri Ngaliyan 05 Semarang
sudah melaksanakan Pendidikan yang berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke- 21 dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan adanya pelajaran Projek Penguatan
Profil PelajarPancasila (P5) yang sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan P5 dengan
melakukan pembiasaan disetiap pagi hari sebelum memulai pembelajaran. Contoh
pembiasan yang dilaksanakan di SD Negeri Ngaliyan 05 Semarang yang berkaitan
dengan P5 yaitu, menyanyikan lagu mars PPK, melakukan tepuk PPK, dan
menampilkan suatu karya yang berkaitan dengan P5. Hal tersebut diterapkan sebagai
projek dengan tujuan agar peserta didik dapat melestarikan budaya Bangsa Indonesia
dan mengamalkan nilai nilai budaya tersebut dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan benegara juga budaya dalam
aktivitas sehari - hari. Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tersebut
terselenggara dengan melaksanakan kegiatan apel, berdoa bersama sesuai dengan
keyakinan dan kepercayaan masing- masing, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
dengan menyanyikan lagu Mars PPK (Siswa Berkarakter Indonesia). Dilanjutkan
dengan Tepuk dan Salam PPK serta sesi terakhir ditutup dengan pagelaran minat dan
bakat nasional antar kelas. Kegiatan tersebut merupaan contoh dalam penerapan entitas
dan identitas budaya bangsa Indonesia yang diselenggarakan secara gotong royong oleh
peserta didik yang dibimbing guru. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan gotong
royong membersihkan kelas dan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
Selanjutnya, kegiatan Sholat Dhuha bersama untuk yang Muslim dan kegiatan Rokris
(Rohani Kristen) bagi yang Non – Muslim. Hal tersebut guna membentuk karakter
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari uraian-uraian kegiatan
tersebut merupakan tindakan konkrit dalam menghayati dan melestarikan Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia melaluigenerasi muda dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai