KURIKULUM MERDEKA
SISTEM INDRA
DISUSUN OLEH
DEDE SRI MULYATI
PPG PRAJABATAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL AJAR BIOLOGI
2. Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran
b. Pemahaman Bermakna
c. Pertanyaan Pemantik
d. Kegiatan Pembelajaran
e. Asesmen
f. Pengayaan dan Remedial
g. Refleksi Guru dan Peserta Didik
3. Lampiran
1. Assessment for learning:
• Asesmen Diagnostik Kognitif – Afektif (terlampir)
• Asesmen Formatif (Keterampilan Proses ) - Presentasi (terlampir)
• Asesmen Formatif (Pemahaman) – Pre Test, Kuis, dan LKPD (terlampir)
2. Assessmen as learning
• Self assessment (Penilaian diri)
3. Assessmen of learning:
• Asesmen Formatif (Pemahaman) - Pos Test Pilihan Ganda melalui Liveworksheet
(terlampir)
4. Bahan Ajar
FASE :F
ELEMEN : SISTEM INDRA
1. INFORMASI UMUM
1 Nama Penyusun Dede Sri Mulyati
Sekolah SMAN 22 Jakarta
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester 2 (Genap)
Kelas/Fase XI/F
Konten Sistem Indra
Elemen/Domain CP 1. Elemen Pemahaman Konsep
Menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ
dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul
pada sistem organ tersebut.
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
terintegrasi STAD (Student Team Achievement Division) dengan metode diskusi, tanya
jawab, presentasi, dan kuis, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur atau bagian
penyusun alat indra, menjelaskan fungsi dari struktur atau bagian penyusun alat indra,
menganalisis mekanisme kerja pada alat indra, dan menganalisis gangguan yang terjadi
pada Sistem Indra dengan tepat.
B. Pemahaman Bermakna
1. Alat indra pada manusia terdiri atas hidung, lidah, mata, telinga, dan kulit.
2. Setiap alat indra memiliki struktur dan fungsi.
3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga sistem indra agar tidak terkena
kelainan
C. Pertanyaan Pemantik
Ada yang masih mengingat pembelajaran Saraf. Pada pembelajaran materi Sistem Saraf
kita mengenal yang Namanya reseptor. Nah, reseptor pada manusia ada apa saja?
Apakah alat indra pada manusia adalah reseptor juga?
D. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 10
• Guru mengucapkan salam dan selamat pagi. Peserta didik
menjawab.
• Guru melakukan pembukaan dengan menyucapkan rasa syukur
kepa Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran yang
dipimpin oleh peserta didik yang paling awal dating.
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan kebersihan serta
kesiapan siswa untuk belajar.
• Guru mempersiapkan kebutuhan mengajar.
Apersepsi
Pernah tidak kalian berpikir, kenapa kita bisa melihat, mendengar,
meraba? Apa yang menyebabkan kita bisa seperti itu?
Penyampaian Motivasi
tujuan dan • Peserta didik dimotivasi untuk tetap semangat dalam belajar dan
motivasi berubah menjadi lebih baik.
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
• Peserta didik mendapat pemberitahuan mengenai IPK, tujuan
pembelajaran serta cakupan materi kegiatan pembelajaran.
• Peserta didik mengakses soal pre-test melalui scan barcode
Kegiatan Inti
Stimulation • Guru menanyangkan gambar penderita kelainan pada alat 65
Tindak lanjut
• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan
berikutnya yaitu Sistem Hormon
• Peserta diharapkan sudah membaca bahan ajar yang sudah
disediakan dan mencari terkait materi Sistem Hormon
Salam penutup
Guru memandu siswa untuk mengucapkan rasa syukur (bagi yang
beragama Islam dengan mengucapkan hamdalah) dan
menyampaikan salam penutup
E. Asesmen
1. Assessment for learning:
• Asesmen Diagnostik Kognitif – Afektif (terlampir)
• Asesmen Formatif (Keterampilan Proses ) - Presentasi (terlampir)
• Asesmen Formatif (Pemahaman) – Pre Test, Kuis, dan LKPD (terlampir)
2. Assessmen as learning
• Self assessment (Penilaian diri)
3. Assessmen of learning:
• Asesmen Formatif (Pemahaman) - Pos Test Pilihan Ganda melalui
Liveworksheet (terlampir)
Aspek yang
No. Skor Kriteria
dinilai
1 Sikap berakhlak 3 Menunjukkan kseriusan dan bersungguh-sungguh dalam berdoa dan
mulia persiapan sebelum pembelajaran dimulai, rasa ingin tau yang besar,
sangat antusias, aktif dan sering menjawab pertanyaan
2 Menunjukkan keseriusan namun kurang bersungguh-sungguh dalam
berdoa dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai, rasa ingin tau yang
besar, kurang antusias, aktif dan jarang menjawab pertanyaan
1 Tidak menunjukkan kseriusan dan bersungguh-sungguh dalam berdoa
dan persiapan sebelum pembelajaran dimulai,tidak ada rasa ingin tau
yang besar, tidak antusias, dan tidak pernah menjawab pertanyaan
2 Gotong royong 3 Menunjukkan gotong-royong yang besar, antusias, aktif dan sering
bertanya dalam kegiatan pembelajaran individu maupun kelompok
2 Menunjukkan gotong-royong yang besar, namun kurang antusias, aktif
dan jarang bertanya dalam kegiatan pembelajaran individu dan baru
terlihat aktif kegiatan kelompok
1 Tidak Menunjukkan gotong-royong, tidak antusias, sulit terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun sudah dimotivasi
untuk terlibat
3 Bernalar kritis 3 Menunjukkan sikap bernalar kritis, berani mengemukakan pendapat
pada saat diskusi dan ketika ditanya oleh guru serta mampu
mempresentasikan hasil tugasnya
2 Menunjukkan sikap bernalar kritis, tapi belum berani mengemukakan
pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya oleh guru serta mampu
mempresentasikan hasil tugasnya
1 Tidak Menunjukkan sikap bernalar kritis, tidak berani mengemukakan
pendapat pada saat diskusi dan ketika ditanya oleh guru serta mampu
mempresentasikan hasil tugasnya
Nilai akhir sikap yang diperoleh dari jumlah skor dari ketika aspek di atas.
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Kode Kriteria Interval
SB Sangat Baik 80 – 100
B Baik 70 – 79
C Cukup 60 – 69
K Kurang < 60
LAMPIRAN 2
ASESMEN FORMATIF (KETERAMPILAN PROSES) - PRESENTASI
Nama Peserta
didik
Kelas
Skor
No Aspek 1 2 3 4
1 Penggunaan bahasa saat presentasi
2 Ketepatan intonasi dan kejelasan suara saat presentasi
3 Penguasaan materi presentasi
4 Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
materipresentasi
5 Penampilan kerapian, kesopanan dan percaya diri
saatpresentasi
6 Gagasan/solusi pemecahan masalah
7 Identifikasi masalah
Nilai Akhir
A. Kriterian Penilaian
Indikator
Aspek
1 2 3 4
Peserta didik
Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Penggunaan menggunakan
menggunakan bahasa menggunakan menggunakan
bahasa saat bahasa yang
yang tidak sopan dan bahasa yang kurang bahasa yang
presentasi sopandan baku
tidak baku saat sopan dan baku saat cukup sopan dan
saat presentasi.
presentasi. presentasi. baku saat
presentasi.
Teknik Penilaian:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai akhir = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
LAMPIRAN 3
ASESMEN FORMATIF (PEMAHAMAN) – PRE TEST
Pre Test
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
1 3.10.7 Sistem C2 Disajikan narasi, Andi mencium bau tak sedap di depan rumahnya. Ia pun menuju sumber bau D
Mengidentifikasi Inrda peserta didik tersebut. Ternyata, tumpukan sampah belum dibersihkan oleh tukang
struktur atau dapat menentukan sampah. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara indra…. Skor 1
bagian penyusun indra yang
A. Perasa dan pengecap
alat indra berperan
B. Perasa dan peraba
C. Penglihat dan peraba
D. Pembau dan penglihat
E. Pembau dan pengecap
2 3.10.7 Sistem C3 Disajikan narasi, Perhatikan gambar berikut! E
Mengidentifikasi Inrda peserta didik
struktur atau dapat menentukan Skor 1
bagian penyusun bagian indra
alat indra pendengar yang
ditunjuk
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
Berdasarkan gambar, bagian yang ditunjuk nomor 5 adalah….
A. Koklea
B. Tulang martil
C. Tulang sanggurdi
D. Gendang telinga
E. Saluran eustachius
3 3.10.7 Sistem C3 Disajikan gambar, Perhatikan gambar berikut! B
Mengidentifikasi Inrda peserta didik
struktur atau dapat menentukan Skor 1
bagian penyusun fungsi bagian
alat indra lidah yang
ditunjuk
SMAN 22 JAKARTA
SISTEM INDRA
KOMPETENSI DASAR
FASE F
Menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem
organ tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning terintegrasi STAD (Student Team Achievement Division)
dengan metode diskusi, tanya jawab, presentasi, dan kuis, peserta didik
dapat mengidentifikasi struktur atau bagian penyusun alat indra,
menjelaskan fungsi dari struktur atau bagian penyusun alat indra,
menganalisis mekanisme kerja pada alat indra, dan menganalisis
gangguan yang terjadi pada Sistem Indra dengan tepat.
IDENTITAS KELOMPOK
KELAS:
KELOMPOK:
ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PETUNJUK KEGIATAN
MATERI AJAR
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
Aktivitas 1
1. Identifikasilah bagian-bagian mata berikut!
Bagian
1 Kornea
2 Iris
3 Aqueous humor
4 Lensa mata
5 Vitreous humor
6 Retina
2. Identifikasilah bagian-bagian kulit berikut!
Bagian
Bagian
1
4
2
6
3
7
Aktivitas 2
Bagian Fungsi
Gambar 2.
Gambar 1.
Jawab:
2. Analisislah gambar berikut!
Gambar 1. Gambar 2.
Jawab:
Aktivitas 3
1. Pak Ahmad sering melakukan perjalanan dinas menggunakan pesawat
terbang. Namun, dia selalu mengeluhkan cedera pada telinganya yaitu
barotrauma. Barotrauma adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan
udara secara mendadak. Kondisi ini sering dialami oleh penyelam juga.
Menurut pendapat kelompokmu, mengapa barotrauma dapat terjadi? Jelaskan!
Jawab:
Jawab:
Selamat mengerjakan!
LAMPIRAN 4
ASSESSMENT AS LEARNING : SELF ASSESSMENT
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Waktu : 15 menit
Post Test
No IPK Materi Level Indikator Soal Jawaban
1 3.10.7 Sistem C2 Disajikan narasi, Mamat baru saja pulang sekolah. Dia mencium masakan yang sedap, air E
Mengidentifikasi Inrda peserta didik liur terangsang mau keluar. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara
struktur atau dapat menentukan indra…. Skor 1
bagian penyusun indra yang A. Perasa dan pengecap
alat indra berperan B. Perasa dan peraba
C. Penglihat dan pembau
D. Pembau dan perasa
E. Pembau dan pengecap
2 3.10.7 Sistem C3 Disajikan narasi, Perhatikan gambar berikut! D
Mengidentifikasi Inrda peserta didik
struktur atau dapat menentukan Skor 1
bagian penyusun bagian indra
alat indra pendengar yang
ditunjuk
Teknik penilaian
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 10
BAHAN AJAR
SISTEM INDRA
DISUSUN OLEH
DEDE SRI MULYATI
PPG PRAJABATAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI
Capaian Kompetensi 1
Tujuan Pembelajaran 1
Peta Konsep 2
Sistem Indra 3
Indra Pembau 3
Indra Pengecap 5
Indra Indra Penglihat 7
Indra Pendengar 12
Indra Peraba 15
Gangguan pada Sistem Indra 18
Daftar Pustaka 21
Glosarium 22
SISTEM INDRA
CAPAIAN KOMPETENSI
FASE F
Menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem
organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1
2
SISTEM INDRA
Sistem indera merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi yang merupakan
reseptor atau penerima rangsang. Alat indera merupakan reseptor yang peka terhadap
perubahan lingkungan dan rangsangan. Setiap reseptor hanya menerima jenis
perubahan lingkungan dalam bentuk rangsangan tertentu. Oleh karena itu, reseptor
diberi nama menurut jenis rangsangan yang diterimanya, yaitu sebagai berikut.
Fotoreseptor, penerima rangsang cahaya.
Kemoreseptor, penerima rangsang zat kimia.
Mekanoreseptor, menerima rangsang fisik, misalnya sentuhan.
Audioreseptor, penerima rangsang suara.
Termoreseptor, penerima rangsang panas/temperatur.
1. Indra Pembau
Hidung merupakan indera pembau yang menerima rangsangan zat kimia yang bertindak
sebagai kemoreseptor. Reseptor hidung adalah saraf olfaktori dan terletak pada
langitlangit rongga hidung yang peka terhadap molekul bau (odoran). Daerah yang
sensitive terhadap rasa bau terletak di bagian atap rongga hidung dimana terdapat dua
jenis se yaitu: sel penyokong berupa sel sel epitel dan sel-sel pembau sebagai reseptor
yang berupa sel-sel syaraf.
3
Gambar 2. Struktur Indra Pembau
Sumber : http://pojokcerdas.com
Urutan jalan rangsang indera pembau ke otak yaitu bau masuk ke hidung bersama udara
inspirasi dan akan diterima oleh sel-sel kemoreseptor di rongga hidung lalu Reseptor
mengirim impuls ke saraf olfaktori untuk diinterpretasikan menjadi bau.
4
2. Indra Pengecap
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap yang biasa dikenal dengan kemoreseptor cair.
Reseptor lidah adalah papilla (tonjolan) yang terletak di permukaan lidah dan di dalamnya
terdapat tunas pengecap yang peka terhadap molekul yang dapat larut dalam air liur.
Indera pengecap terdapat pada lidah, Permukaan lidah bersifat kasar karena memiliki
tonjolan-tonjolan yang disebut papilla.
Kemoreseptor untuk sensasi pengecapan terkemas dalam taste bud yang terdapat
dalam rongga mulut dan tenggorokan dengan prosentase terbesar terdapat pada
permukaan atas lidah. Setiap taste bud terdiri dari pori-pori pengecap yang berada di
ujung mikrovili. Mikrovili berfungsi sebagai tempat menerima rangsang rasa yang akan
mengaktifkan neurotransmitter untuk merangsang serabut saraf pengecap sehingga
berikatan secara selektif dengan molekul-molekul zat kimia.
Zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan merangsang ujung-
ujung serabut saraf pengecap sehingga menimbulkan depolarisasi potensial reseptor.
Potensial reseptor ini kemudian memulai potensial aksi di ujung-ujung terminal serat
saraf aferen hingga menghasilkan impuls.
5
Impuls diteruskan ke nervus lingualis, kemudian diteruskan menuju nervus fasialis
melalui korda timpani setelah itu dilanjutkan menuju traktus solitarius di batang otak.
Setelah mencapai batang otak impuls di teruskan ke daerah thalamus pada bagian
nukleus medialis superior kemudian di teruskan lagi pada grus postentralis yang berada
pada korteks serebri. Sebagai hasilnya manusia dapat mengecap makanan yang masuk
ke dalam mulut
6
3. Indra Penglihat
Mata merupakan indra penglihatan yang bertindak sebagai fotoreseptor yang mampu
menerima rangsangan berupa cahaya. Mata manusia terdiri dari 3 bagian utama yaitu
bola mata, tulang orbita, dan alat penunjang/ tambahan.
Bola mata
1. Kornea
Kornea merupakan bagian bening yang bersifat tembus pandang dan terletak di
lapisan terluar. Kornea berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya pertama kali,
sebelum akhirnya cahaya dapat masuk ke sel-sel penerima di bagian dalam
mata.
2. Pupil
Pupil, yang merupakan bagian lingkaran hitam di bola mata kita, sebenarnya
adalah tempat lewatnya cahaya ke dalam mata. Pupil berfungsi untuk mengatur
banyak-sedikitnya cahaya yang masuk. Misalnya, ketika kita terpapar banyak
cahaya, maka secara otomatis pupil akan mengecil sehingga cahaya yang masuk
ke dalam mata tidak terlalu banyak. Begitu pula sebaliknya.
7
3. Iris
Iris adalah bagian mata yang berfungsi memberikan warna pada mata. Iris terdiri
atas otot-otot yang membantu pupil agar dapat membesar dan mengecil.
4. Retina
Retina adalah lapisan sangat tipis yang peka terhadap cahaya. Posisinya berada
di dinding paling dalam yang berfungsi untuk menangkap bayangan benda.
Retina ini mempunyai reseptor cahaya yang bernama sel batang (basilus) dan sel
kerucut (konus). Sayangnya, bagian belakang retina tidak memilikinya. Alhasil,
ketika ada bayangan benda yang jatuh pada titik itu, kita tidak dapat melihatnya.
Bagian ini disebut titik buta.
5. Bintik Kuning
Bintik kuning adalah bagian dari retina yang memiliki pigmen warna kuning.
Bintik kuning berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
6. Sklera
Sklera adalah bagian dinding putih mata. Sklera ini berfungsi untuk melindungi
struktur mata dan membantu mempertahankan bentuk mata.
7. Lensa mata
Lensa mata adalah bagian yang bersifat lunak dan transparan. Posisinya berada
di belakang iris. Bagian mata ini berfungsi untuk mengumpulkan dan
memfokuskan cahaya agar bayangan suatu benda dapat jatuh di tempat yang
tepat. Uniknya, lensa mata mempunyai kemampuan yang disebut sebagai daya
akomodasi.
8. Saraf Optik
Saraf optik berfungsi untuk meneruskan informasi visual benda yang diterima
retina menuju ke otak. Saraf optik ini lah yang membuat kita dapat mengetahui
bagaimana bentuk suatu benda yang kita lihat. Oleh karena itu, jika saraf optik ini
rusak, maka kita tidak akan bisa melihat.
9. Koroid
Koroid adalah dinding mata yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen dan nutrisi
untuk bagian-bagian mata yang lain, khususnya retina. Koroid biasanya berwarna
cokelat kehitaman atau hitam. Warna ini bertujuan agar cahaya tidak dipantulkan
kembali.
8
10. Aquaeous humor
Aquaeous humor adalah cairan berlendir yang transparan seperti plasma. Cairan
ini terdapat di balik kornea mata. Aquaeous humor memiliki beberapa fungsi,
salah satunya membantu memberikan bentuk bola mata.
Vitreous humor merupakan bagian mata yang berbentuk gel bening dan tidak
berwarna. Gel ini mengisi hampir sebagian volume bola mata. Vitreous humor
berfungsi untuk mempertahankan bentuk ruang di belakang lensa mata,
menyokong lensa mata, dan mempertahankan bentuk bola mata.
Bintik buta atau titik buta adalah bagian yang berfungsi untuk meneruskan dan
membelokkan berkas saraf menuju otak. Di bagian mata ini, tidak ada sel-sel
yang peka terhadap rangsangan cahaya. Itu artinya, ketika ada bayangan benda
yang jatuh ke titik ini, kita tidak akan bisa melihatnya.
Alis mata terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata. Alis
mata berfungsi dalam kecantikan dan melindungi mata dari keringat yang
mengalir ke dahi.
2. Kelopoak Mata
Kelopak mata terdiri dari dua bagian, yaitu kelopak mata atas dan bawah. Dari
bawah ke luar, kelopak mata terdiri dari lapisan-lapisan, yaitu konjungtiva,
kelenjar meibomian, lapisan tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat, dan kulit
luar.
3. Bulu Mata
Bulu mata merupakan barisan rambut pada ujung kelopak mata. Pada bulu mata
terdapat kelenjar minyak yang disebut kelenjar zeis yang terletak pada akar bulu
mata.
9
10. Aparatus lakrimalis
Aparatus lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimalis, duktus (saluran lakrimalis), dan
duktus nasolakrimalis. Kelenjar lakrimalis (kelenijar air mata) terletak di sudut
lateral atas rongga mata; berfungsi untuk menghasilkan air mata. Dari kelenjar ini
keluar kurang lebih dua belas duktus (saluran) lakrimalis, yaitu saluran-saluran
yang mengalirkan air mata menuju konjungtiva kelopak mata atas.
Bila suatu benda asing menyentuh permukaan mata, akan terjadi refleks
pengeluaran air mata. Refleks ini dimulai dengan terbentuknya impuls pada
reseptor nyeri di konjungtiva. Impuls ini dijalarkan melalui saraf V menuju
jembatan varol (bagian otak) ke bagian motorik saraf VII yang bersifat
parasimpatik, kemudian air mata akan disekresikan. Air mata akan keluar karena
kantung lakrimalis tidak mampu menampung air mata yang berlebihan. Selain itu,
mata akan terasa perih karena ada sebagian impuls yang mencapai korteks
kesadaran
Tulang Orbita
ulang orbita atau Orbita adalah suatu struktur yang berbentuk kerucut yang
berfungsi untuk mengelilingi dan melindungi bola mata dan berhubungan
dengan struktur-struktur sekitarnya
Pertama, cahaya yang dipantulkan oleh benda yang ditangkap oleh mata.
Setelah itu cahayanya menembus kornea mata dan diteruskan melalui pupil.
Kedua, pupil mengatur intensitas cahaya. Setelah intensitas cahayanya diatur
oleh pupil, kemudian intensitas cahayanya diteruskan sampai menembus lensa
mata menuju retina.
Ketiga, daya akomodasi mata kemudian mengatur cahaya supaya cahayanya
jatuh tepat di bintik kuning retina.
Keempat, ketika cahayanya sudah jatuh ke bintik kuning, impuls cahaya
kemudian akan disampaikan oleh saraf optik ke otak.
Kelima, cahaya tersebut kemudian diinterpretasikan oleh otak, sehingga
memahami dengan jelas yang sebenarnya dilihat.
10
Gambar 7. Skema Mekanisme Kerja Indra Penglihat
MY NOTES
11
4. Indra Pendengar
Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga
tengah dan telinga dalam.
12
1. Telinga Bagian Luar
Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran bunyi atau bunyi dari luar. Telinga
luar terdiri dari daun telinga (pinna auricularis), saluran telinga (canalis auditorius
externus) yang mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar sebasea sampai di
membran timpani.
Daun telinga terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit. Bagian-bagian daun telinga
lobula, heliks, anti heliks, tragus, dan antitragus.
Liang telinga atau saluran telinga merupakan saluran yang berbentuk seperti huruf
S. Saluran telinga mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin. Rambut-
rambut alus berfungsi untuk melindungi lorong telinga dari kotoran, debu dan
serangga, sementara kelenjar sebasea berfungsi menghasilkan serumen. Serumen
adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terlepas dan partikel debu.
Telinga tengah atau cavum tympani. Telinga bagian tengah berfungsi menghantarkan
bunyi atau bunyi dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan ruang telinga dibatasi
oleh membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi oleh foramen ovale dan
foramen rotundum. Pada ruang tengah telinga terdapat bagian-bagian seperti
membran timpani, tulang-tulang pendengaran, dan tuba auditiva eustachius.
a. Membran Timpani
b. Tulang-tulang Pendengaran
Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus (tulang martil), incus (tulang
landasan) dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiga tulang tersebut membentuk
rangkaian tulang yang melintang pada telinga tengah dan menyatu dengan
membran timpani. Tulang-tulang pendengaran berfungsi untuk berfungsi landasan
untuk meneruskan getaran yang masuk dari gendang telinga ke rumah siput.
13
3. Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam adalah suatu rongga yang berisi cairan yang dilindungi oleh
tulang yang sangat keras yaitu tulang tengkorak (kranium). Telinga bagian dalam
memiliki susuna bentuk yang rumit dan komplek sehingga tidak heran apabila bagian
ini sering disebut labirin. Susunan yang rumit dan berongga – rongga tersebut
seringkali disebut sebagai labirin tulang dan labirin membran.
Labirin membran adalah membran yang melapisi labirin tulang, terdiri atas rumah siput
atau koklea, sakulus utrikulus, dan 3 saluran setengah lingkaran.
Koklea berfungsi untuk mengolah gelombang suara yang masuk ke telinga
menjadi impuls listrik yang kemudian dikirim ke otak. Di dalam saluran koklea ini
terdapat cairan yang menghantarkan getaran suara dan organ Corti yang berfungsi
sebagai penerima sinyal getaran suara tersebut.
Sakulus utrikulus dan 3 saluran setengah lingkaran berfungsi sebagai alat
keseimbangan tubuh.
14
4. Indra Peraba
Indra peraba manusia adalah kulit. Dilihat di bawah mikroskop, kulit terdiri dari epidermis
dan dermis. Epidermis, yaitu lapisan sel yang sangat rapat. Sedangkan dermis adalah
lapisan di bawah epidermis yang letak sel-sellnya agak berjauhan satu sama lain.
Pada kulit terdapat reseptor yang sensitif terhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan
nyeri. Reseptor ini dapat berupa ujung saraf yang bebas ataupun ujung saraf yang
diselubungi kapsul jaringan ikat. Umumnya setiap jenis reseptor hanya memiliki fungsi
khusus, yaitu menerima satu jenis rangsangan saja.
Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis yang dapat
merasakan berbagai rangsangan.
1. Reseptor ujung saraf tanpa selaput, terletak pada lapisan epidermis, merasakan
sakit/nyerii
2. Reseptor ujung rambut, terletak di sekitar folikel rambut, merasakan gerakan rambut.
3. Ujung saraf Paccini, merasakan tekanan kuat.
4. Ujung saraf Ruffini, merasakan panas.
5. Ujung saraf Krausse, merasakan dingin.
6. Ujung saraf Meissner, merasakan sentuhan.
7. Diskus Merkel, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sentuhan, tekanan ringan,
dan sakit/nyeri
15
Mekanisme Kerja Indra Peraba
Kulit bisa menerima banyak rangsangan dari luar. Rangsangan yang bisa diterima oleh
kulit berupa sentuhan panas, diingin, tekanan, dan juga nyeri. saat kulit menerima
panas, rangsangan tersebut akan diterima sel-sel reseptor. pada sel reseptor,
rangsangan tersebut lalu diteruskan ke otak melalui urat saraf. Rangsangan ini
akhirnya diolah oleh otak. alhasil, kita dapat merasakan adanya suatu rangsangan.
sesudah tubuh merasa menerima rangsangan,lalu otak pun memerintahkan tubuh
untuk menanggapi rangsangan ini.
MY NOTES
16
GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA
SISTEM INDRA
1. Hypogeusia yaitu penurunan kemampuan untuk mengidentifikasi rasa manis, asam, pahit,
asin.
2. Dysgeusia yaitu suatu kondisi dimana lidah merasakan rasa busuk asin, sensasi rasa
tengik, atau logam yang bertahan dalam mulut.
Mata miopi adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang Dengan
demikian, objek yang dekat akan terlihat jelas karena bayangan jatuh pada retina, sedangkan
objek yang jauh akan terlihat kabur karena bayangan jatuh depan retina. Kelainan mata jenis ini
dikoreksi dengan lensa cekung.
Mata hipermetropi adalah mata dengan lensa yang teralu pipih atau bola mata terlalu pendek.
Objek yang dekat akan terlihat kabur karena bayangan jatuh di belakang retina, sedangkan
objek yang jauh akan terlihat jelas karena bayangan jatuh di retina. Kelainan mata jenis ini
dikoreksi dengan lensa cembung.
18
3. Agsimatisme
Mata astigmatis adalah mata dengan lengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak
rata. Misalnya lengkung kornea yang vertikal kurang melengkung dibandingkan yang
horizontal. Bila seseorang melihat suatu kotak, garis vertikal terlihat kabur dan garis horizontal
terlihat jelas, mata orang tersebut menderita kelainan yang disebut astigmatis reguler.
Astigmatis reguler dapat dikoreksi dengan lensa silindris. Bila lengkung permukaan kornea
tidak teratur disebut astigmatis irreguler dan dapat dikoreksi dengan lensa kontak.
4. Presbiopi
Mata presbiopi adalah suatu keadaan dimana lensa kehilangan elastisitasnya karena
bertambahnya usia. Dengan demikian, lensa mata. tidak dapat berakomodasi lagi dengan baij
Umumnya penderita akan melihat jelas bila objeknya jauh, tetapi perlu kacamata cembung
untuk melihat objek
19
Gangguan/Kelainan Indra Pendengar (Telinga)
1. Tuli konduktif adalah gangguan penerimaan suara ke dalam koklea akibat kotoran atau
nanah yang memenuhi telinga bagian tengah.
2. Tuli saraf adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan pada koklea, organ korti, atau saraf
pendengaran.
3. Otitis media yaitu radang yang disebabkan oleh peradangan pada tenggorokan karena
adanya saluran eustachius yang menghubungkan keduaya.
4. Motion Sickness (Mabuk perjalanan) disebabkan oleh gangguan pada fungsi vestibula
(keseimbangan) karena rangsangan secara terus menerus oleh gerakan-gerakan selama
perjalanan.
5. Barotrauma adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara mendadak.
Kondisi ini sering dialami oleh seorang penyelam atau orang yang rutin bepergian dengan
pesawat terbang. Barotrauma ditandai dengan kuping yang terasa pengang akibat
perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga.
20
Daftar Pustaka
21
Glosarium
Depolarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang menjalankan rangsang.
Kelenjar Meibomian adalah kelenjar minyak kecil yang letaknya berada di
dalam kelopak mata dengan bukaan di tepi kelopak mata (tepi yang
bersentuhan saat mata tertutup).
Kelenjar Zeis berfungsi untuk mensekresi sebum yang bersifat antiseptik.
Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang
melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Neurotransmitter adalah molekul atau zat kimia pembawa pesan dalam tubuh
yang mengirimkan sinyal atau pesan antar neuron dari sel saraf ke sel target.
Nervus fasialis merupakan saraf kranial yang mempersarafi otot ekspressi
wajah dan menerima sensorik dari lidah, dalam perjalanannya bekerja sama
dengan nervus karnialis yang lain, karena itu dimasukkan ke dalam mix cranial
nerve.
Nervus olfaktorius adalah saraf sensorik murni (sensorik khusus) berperan
untuk menyampaikan impuls saraf yang dapat diinterpretasikan oleh otak
sebagai rangsangan atau sensasi suatu bau.
Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi
mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.
Saraf olfaktori adalah saraf kranial 1 yang memiliki fungsi sebagai reseptor
utama dalam indera penciuman.
Taste buds adalah sel saraf yang terhubung otak sehingga bisa merasakan
rasa, suhu, maupun tekstur benda yang masuk ke dalam mulut.
22